(GFD-2022-10948) [SALAH] Video Nikita Sempoyongan
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
“Kapal goyang kapten … :sweat_smile::sweat_smile:”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @TamaPutra99 memposting sebuah video artis Nikita Mirzani nampak sempoyongan dan dibantu berjalan oleh beberapa orang perempuan. Dalam video berdurasi 6 detik tersebut terdapat potongan artikel Kompas TV dengan judul “Resmi Ditahan, NIkita Mirzani Tak Diistimewakan dan Tak Boleh Dibesuk oleh Siapapun”. Postingan tersebut diunggah 28 Oktober 2022.
Setelah ditelusuri, video dan artikel tersebut tidak ada hubungannya. Video tersebut identik dengan video di kanal Youtube Crazy Nikmir REAL berjudul “NYAI KOK DEMEN BANGET OPERASI YA ???? OPERASI KALI INI OPERASI BAGIAN YANG MENCENGANGKAN !!!” yang sudah diunggah sejak 21 Oktober 2020. Video tersebut merupakan kegiatan Nikita melakukan operasi dan tidak ada hubungannya dengan Nikita yang ditahan menjadi tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Nikita Mirzani resmi ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Serang, Banten, Selasa 25 Oktober 2022 malam. Nikita akan ditahan selama 20 hari ke depan.
Dengan demikian video Nikita dan artikel Kompas TV tersebut tidak berhubungan. Video tersebut sudah ada sejak 2020 tentang Nikita yang melakukan operasi dan tidak berkaitan dengan Nikita yang ditahan karena kasus dugaan pencemaran nama baik dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Setelah ditelusuri, video dan artikel tersebut tidak ada hubungannya. Video tersebut identik dengan video di kanal Youtube Crazy Nikmir REAL berjudul “NYAI KOK DEMEN BANGET OPERASI YA ???? OPERASI KALI INI OPERASI BAGIAN YANG MENCENGANGKAN !!!” yang sudah diunggah sejak 21 Oktober 2020. Video tersebut merupakan kegiatan Nikita melakukan operasi dan tidak ada hubungannya dengan Nikita yang ditahan menjadi tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Nikita Mirzani resmi ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Serang, Banten, Selasa 25 Oktober 2022 malam. Nikita akan ditahan selama 20 hari ke depan.
Dengan demikian video Nikita dan artikel Kompas TV tersebut tidak berhubungan. Video tersebut sudah ada sejak 2020 tentang Nikita yang melakukan operasi dan tidak berkaitan dengan Nikita yang ditahan karena kasus dugaan pencemaran nama baik dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Video dan artikel tersebut tidak berhubungan. Faktanya, video tersebut sudah ada sejak 2020 tentang Nikita yang melakukan operasi dan tidak berkaitan dengan Nikita yang ditahan karena kasus dugaan pencemaran nama baik dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Video dan artikel tersebut tidak berhubungan. Faktanya, video tersebut sudah ada sejak 2020 tentang Nikita yang melakukan operasi dan tidak berkaitan dengan Nikita yang ditahan karena kasus dugaan pencemaran nama baik dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Rujukan
(GFD-2022-10947) [SALAH] Tes Kesehatan Paru-Paru dengan Menahan Nafas
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
“ayo coba tes kesehatan paru2 kita#fypシ #fypdongggggggg #brandatiktok #fyp #vidio_viral #foryou #lokotre #syukur”
Hasil Cek Fakta
Akun Tiktok joel81._3 memposting sebuah video berdurasi 1 menit 36 detik. Video tersebut berisi cara untuk mengetes kesehatan paru-paru melalui pernafasan dengan cara menahan nafas sesuai petunjuk dalam video.
Setelah ditelusuri, dengan menahan nafas tidak bisa untuk memastikan apakah paru paru seseorang sehat, hal tersebut dijelaskan oleh Dokter Spesialis Paru, dr Eva Dri Diana, Sp.P.
“Kemampuan bernapas seseorang diukur dengan alat yang namanya spirometri. Dengan bantuan alat inilah, kita bisa mengetahui pernapasan seseorang normal atau bermasalah,” kata dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta ini, melansir dari Tempo.co.
Lebih lanjut, tes untuk menilai fungsi paru disebut spirometri dengan menilai jumlah udara yang dapat dihirup dan dihembus paru dalam satuan milimeter, serta arus paru dalam satuan mililiter per detik. Pemeriksaan tersebut dengan cara menghirup dan menghembus nafas melalui corong mulut.
Sedangkan cara untuk mengetahui paru-paru sehat atau bermasalah yang lebih akurat menurut Dokter Spesialis Paru Faisal Yunus dengan foto thorax, uji latih jantung paru dengan sepeda statis atau treadmill dengan berbagai selang detektor yang menempel pada tubuh, spirometri, CT Scan, dan menguji arus puncak ekspirasi.
Dengan demikian, menahan napas untuk mengetes kesehatan paru-paru bukan hal yang tepat. Kesehatan paru-paru yang akurat menggunakan Spirometer, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Setelah ditelusuri, dengan menahan nafas tidak bisa untuk memastikan apakah paru paru seseorang sehat, hal tersebut dijelaskan oleh Dokter Spesialis Paru, dr Eva Dri Diana, Sp.P.
“Kemampuan bernapas seseorang diukur dengan alat yang namanya spirometri. Dengan bantuan alat inilah, kita bisa mengetahui pernapasan seseorang normal atau bermasalah,” kata dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta ini, melansir dari Tempo.co.
Lebih lanjut, tes untuk menilai fungsi paru disebut spirometri dengan menilai jumlah udara yang dapat dihirup dan dihembus paru dalam satuan milimeter, serta arus paru dalam satuan mililiter per detik. Pemeriksaan tersebut dengan cara menghirup dan menghembus nafas melalui corong mulut.
Sedangkan cara untuk mengetahui paru-paru sehat atau bermasalah yang lebih akurat menurut Dokter Spesialis Paru Faisal Yunus dengan foto thorax, uji latih jantung paru dengan sepeda statis atau treadmill dengan berbagai selang detektor yang menempel pada tubuh, spirometri, CT Scan, dan menguji arus puncak ekspirasi.
Dengan demikian, menahan napas untuk mengetes kesehatan paru-paru bukan hal yang tepat. Kesehatan paru-paru yang akurat menggunakan Spirometer, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Informasi tersebut tidak tepat. Faktanya, mengukur kesehatan paru-paru yang akurat menggunakan Spirometer.
Informasi tersebut tidak tepat. Faktanya, mengukur kesehatan paru-paru yang akurat menggunakan Spirometer.
Rujukan
(GFD-2022-10946) [SALAH] Cara Mengecek Resiko Stroke dengan Menggerakan Jari
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
“#AQUADULU coba gerakan jari tangan mu seperti dlm video ini:pray:fyp dong”
Hasil Cek Fakta
Akun Tiktok nurtaria7 memposting sebuah video cara untuk mengecek resiko terkena stroke dengan menggerakan jari seperti contoh di video.
Setelah ditelusuri, melansir dari Kompas.com dokter spesialis saraf, Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan. University of Cincinnati mengembangkan tes sederhana untuk diagnosis stroke dalam 1 menit hal tersebut berdasarkan berita Kompas 2016. Pertama dengan tes tersenyum, selanjutnya pasien diminta menutup kedua mata mereka dan mengangkat kedua tangannya. Umumnya, pasien stroke tidak bisa mengangkat kedua tangannya dengan tinggi yang sama karena salah satunya lemah. Ketiga, pasien diminta mengulang kalimat sederhana.
Dengan demikian informasi mengecek resiko stroke dengan menggerakkan jari tidak tepat. Dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Setelah ditelusuri, melansir dari Kompas.com dokter spesialis saraf, Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan. University of Cincinnati mengembangkan tes sederhana untuk diagnosis stroke dalam 1 menit hal tersebut berdasarkan berita Kompas 2016. Pertama dengan tes tersenyum, selanjutnya pasien diminta menutup kedua mata mereka dan mengangkat kedua tangannya. Umumnya, pasien stroke tidak bisa mengangkat kedua tangannya dengan tinggi yang sama karena salah satunya lemah. Ketiga, pasien diminta mengulang kalimat sederhana.
Dengan demikian informasi mengecek resiko stroke dengan menggerakkan jari tidak tepat. Dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Informasi tersebut tidak tepat. Faktanya, dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan.
Informasi tersebut tidak tepat. Faktanya, dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan.
Rujukan
(GFD-2022-10945) [SALAH] BuzzeRp Diam Lihat Hutan Gundul
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
“BuzzRp Tiap Hari Radikal Radikul…?
BuzzeRp Tiap Hari Menghujat Ulama…?
BuzzeRp Tiap Hari Bawa Isu Arab Yaman….?
Tapi Pas Giliran Seperti ini, MEREKA DIAM SERIBU BAHASA !”
BuzzeRp Tiap Hari Menghujat Ulama…?
BuzzeRp Tiap Hari Bawa Isu Arab Yaman….?
Tapi Pas Giliran Seperti ini, MEREKA DIAM SERIBU BAHASA !”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “sutanmangara” mengunggah sebuah foto hutan gundul. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan BuzzeRp yang selalu menghujat ulama diam ketika melihat hutan gundul.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto hutan gundul di Indonesia. Foto tersebut merupakan kondisi deforestasi di Sarawak, Malaysia dan tidak berkaitan dengan pemerintah Indonesia. Foto serupa dapat dilihat dalam artikel berjudul “Can Borneo’s Tribes Survive ‘Biggest Environmental Crime of Our Times’?” yang diunggah oleh National Geographic pada 10 Januari 2015.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id pada 26 Agustus 2021 dengan judul artikel “[SALAH] Foto Penggundulan Hutan di Kalimantan Barat”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “sutanmangara” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto hutan gundul di Indonesia. Foto tersebut merupakan kondisi deforestasi di Sarawak, Malaysia dan tidak berkaitan dengan pemerintah Indonesia. Foto serupa dapat dilihat dalam artikel berjudul “Can Borneo’s Tribes Survive ‘Biggest Environmental Crime of Our Times’?” yang diunggah oleh National Geographic pada 10 Januari 2015.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id pada 26 Agustus 2021 dengan judul artikel “[SALAH] Foto Penggundulan Hutan di Kalimantan Barat”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “sutanmangara” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan foto hutan gundul di Indonesia. Foto tersebut merupakan kondisi deforestasi di Sarawak, Malaysia dan tidak berkaitan dengan pemerintah Indonesia.
Bukan foto hutan gundul di Indonesia. Foto tersebut merupakan kondisi deforestasi di Sarawak, Malaysia dan tidak berkaitan dengan pemerintah Indonesia.
Rujukan
Halaman: 4161/6309