• (GFD-2023-11628) Menyesatkan, Video dengan Klaim Teknologi Rahim Buatan untuk Program Bayi Tabung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita


    Sebuah video pendek diunggah sebuah akun di Facebook dengan klaim teknologi rahim buatan yang tengah dikembangkan untuk program bayi tabung.
    Video tersebut diberi judul “Sekarang punya anak tak perlu repot-repot hamil lagi!”. Di dalamnya memperlihatkan ribuan janin yang ditempatkan dalam tabung-tabung kaca yang dilengkapi dengan selang penghubung dan alat monitor.
    Janin-janin itu diklaim sebagai bagian pengembangan sistem kecerdasan buatan oleh tim peneliti Tiongkok, untuk merawat embrio dalam rahim buatan. Sistem ini bahkan dapat menentukan kualitas embrio berdasarkan potensi kecerdasan dan perkembangannya.

    Benarkah klaim video yang diunggah pada 2 Desember 2022 tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo menemukan bahwa isi video tersebut adalah potongan video animasi yang pernah diunggah akun YouTube Imagination pada 12 Oktober 2020 dengan judul “A CRISPR Baby Future”. 
    Keterangan dalam video itu menjelaskan bahwa film itu adalah imajinasi tentang CRISPR atau teknologi membuat bayi di masa depan. Artinya, tayangan tersebut tidak menunjukkan teknologi yang saat ini ada atau perusahaan yang sudah ada.  

    Dikutip dari artikel Cek Fakta USA Today, Guid Oei, seorang ginekolog dan profesor di Universitas Teknologi Eindhoven, mengatakan teknologi dalam video tersebut saat ini belum ada.
    "Ilmu modern masih jauh dari dunia yang ditampilkan dalam film," kata Oei, yang meneliti teknologi rahim buatan, kepada USA TODAY melalui email. "Dengan teknologi saat ini, tidak mungkin melahirkan bayi dalam rahim buatan."
    Dilansir dari AFP, para ilmuwan telah mencoba menciptakan rahim buatan yang dapat membantu bayi prematur, namun keberhasilannya terbatas pada hewan, seperti percobaan pada domba. 
    Pada Oktober 2019, para peneliti di Belanda menerima hibah Uni Eropa senilai 2,9 juta euro ($3,1 juta) untuk mengembangkan prototipe rahim buatan untuk membantu bayi prematur tumbuh di luar rahim. Pada Oktober 2021, laporan itu memprediksi bahwa "rahim buatan–inkubator 2.0–akan menjadi kenyataan dalam kurun waktu 10 tahun".
    Profesor Guid Oei, yang juga menggagas proyek penelitian teknologi rahim buatan, sekali lagi menegaskan, bahwa saat ini belum ada pekerjaan yang dilakukan di mana pun di dunia tentang rahim buatan seperti yang diusulkan dalam film animasi tersebut.
    "Film animasi menyatakan bahwa perkembangan bayi terjadi sepenuhnya di luar tubuh wanita. Ini jauh dari kemungkinan secara ilmiah," ujarnya kepada AFP, 9 Januari 2023.
    "Apa yang kami kerjakan di Eindhoven, sebagai pemimpin proyek konsorsium Eropa, dan apa yang juga dikerjakan oleh sejumlah tim penelitian ilmiah lainnya di Amerika dan Australia, adalah pengembangan versi inkubator yang lebih baik untuk anak-anak yang sangat prematur, " kata Oei.
    Menurutnya, ektogenesis total, yang menjadi inti dari film animasi, masih murni fiksi ilmiah.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan video dengan klaim sekarang punya anak tak perlu repot-repot hamil adalah menyesatkan.
    Video tersebut merupakan video animasi ilmiah hasil imajinasi tentang teknologi rahim buatan di masa depan. Namun untuk saat ini, belum ada teknologi yang dikembangkan untuk tujuan tersebut.  

    Rujukan

  • (GFD-2023-11627) [SALAH] MENCEKAM , KOTA KE DUA MALAYSIA HANCUR JADI ARANG

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita

    Akun Youtube KABAR HARIAN mengunggah sebuah video dengan judul “MENCEKAM , KOTA KE DUA MALAYSIA HANCUR JADI ARANG” pada tanggal 24 Januari 2024 dengan narasi bahwa “TNI bombardir Negeri Jiran dengan puluhan rudal dan roket, kota kucing hancur lebur….”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan kumpulan video yang diedit dengan narasi yang tidak sesuai. Video pertama yang diunggah adalah video Pelaksanaan kegiatan Uji Dinamis “Prototipe Kendaraan Peluncur Roket RHan 122B” yang dirangkai dengan penembakkan single dengan mission computer di dalam cabin kendaraan peluncur oleh anggota Balitbang (Kamis, 14 Nov 2019) di Pameungpeuk Garut yang diunggah oleh akun Youtube resmi Kemhan RI pada tanggal 17 November 2019.

    Video lain yang ditampilkan adalah video yang identik dengan video Resimen Artileri Marinir dalam LATGAB TNI 2019 yang diungggah oleh akun Youtube ARTILERI 2 MARINIR pada tanggal 18 Oktoberi 2019.

    Berdasarkan liputan yang diunggah tvOneNews pada tanggal 11 Agustus 2022, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat faktanya mengirim prajurit pilihannya ke Malaysia untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) Malindo 2022 di Melaka, Malaysia. TNI Angkatan Darat mengirim 35 personel dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 432 Kostrad untuk melakukan latihan bersama pasukan elite Angkatan Darat Diraja Malaysia.

    Kesimpulan

    Konten yang dimanipulasi. Video yang diunggah merupakan hasil editan beberapa video disertai dengan narasi yang tidak sesuai. Tidak ada perang antara Indonesia dan Malaysia, faktanya TNI Angkatan Darat melakukan latihan bersama pasukan elite Angkatan Darat Diraja Malaysia pada bulan Agustus 2022 di Malaysia.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11626) Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Minta Peserta Unduh Aplikasi BPJS Kesehatan untuk Lihat Tagihan

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai dari BPJS Kesehatan meminta peserta mengunduh aplikasi untuk melihat tagihan. Pesan berantai ini muncul sejak pekan lalu.
    Dalam pesan berantai yang beredar terdapat informasi nama peserta, dan jumlah tagihan. Pesan itu juga meminta peserta untuk segera membayar tagihan yang ada.
    Selain itu dalam pesan berantai tersebut, peserta BPJS Kesehatan juga diminta mengunduh aplikasi dalam format file.APK untuk mengetahui lembar tagihannya.
    Lalu benarkah pesan berantai dari BPJS Kesehatan meminta peserta mengunduh aplikasi untuk melihat tagihan?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari Kepala Humas BPJS Kesehatan, Iqbal Anas Ma'ruf. Ia menjelaskan pesan berantai yang beredar tidak benar.
    "Itu penipuan, BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan pesan tunggakan dengan lampiran file seperti yang disebutkan," ujar Iqbal saat dihubungi Senin (30/1/2023).
    "Jangan dibuka dan jangan diinstal jika mendapatkan pesan berantai tersebut," katanya menambahkan.
    Ia juga meminta masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang mengklaim dari BPJS Kesehatan.
    "Saat ini banyak modus penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Kami meminta masyarakat mewaspadainya," ujarnya.
    "Aplikasi resmi BPJS Kesehatan bernama Mobile JKN. Hubungi call centre 165 jika masyarakat ragu dengan informasi yang diterima."

    Kesimpulan


    Pesan berantai dari BPJS Kesehatan meminta peserta mengunduh aplikasi untuk melihat tagihan adalah hoaks.
  • (GFD-2023-11625) [SALAH] Kaesang Pangarep Tolak Tawaran Partai Demokrat

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita

    “Taw4ran G4bung Ke Demokrat Di T0lak M3ntah², Respon Kaisang T3gas S3ntil Soal ini.!!”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook “Doa Ibu” memposting video dengan judul “Mengejutkan. !! Tolak tawaran besar, gabung ke demokrat respon Kaisang sangat bijak, sentil korupsi Era S-BY”.

    Setelah video tersebut diselesaikan, sama sekali tidak terdapat pernyataan atau narasi dari Kaesang yang menolak tawaran partai Demokrat. Video berdurasi 10.18 itu hanya berisi gabungan potongan-potongan kegiatan Kaesang Pangarep serta beberapa video adalah potongan hasil wawancara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang sedang membicarakan ketertarikan Kaesang terjun ke dunia politik.

    Dikutip dari Kompas.tv benar adanya bahwa Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyatakan, pihaknya akan membuka pintu ke Kaesang Pangarep bila ia ingin bergabung ke partai politik (parpol) bintang mercy tersebut. Ia menyebut keinginan terjun ke dunia politik sejatinya hak individu. Siapapun warga negara Indonesia.

    Berdasarkan penjelasan di atas klaim Kaesang Pangarep menolak tawaran Partai Demokrat adalah salah dan termasuk dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Informasi salah, dalam video tersebut tidak ada pernyataan dari Kaesang yang menolak tawaran partai Demokrat.

    Rujukan