• (GFD-2021-6207) [SALAH] “pengawal biden sekarang dari pasukan Cina…”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/01/2021

    Berita

    Akun Handaya Jaya (fb.com/handaya.jaya) pada 21 Januari 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar dengan narasi sebagai berikut:

    “pengawal biden sekarang dari pasukan Cina…. #kadrunmodeon”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pengawal Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sekarang dari pasukan Cina adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, bukan pasukan Cina. Pengawal tersebut bernama David Cho, warga negara Amerika keturunan Korea, dan merupakan anggota Dinas Rahasia Amerika Serikat.

    Dilansir dari Medcom, klaim tersebut telah diperiksa oleh situs periksa fakta Snopes.com melalui laporan berjudul “Does Biden Have A ‘Chinese Bodyguard’?” dimuat pada 24 January 2021. Pada artikel itu dijelaskan, fakta bahwa agen yang dimaksud adalah agen Dinas Rahasia Korea-Amerika yang juga pernah bertugas di bagian keamanan mantan presiden Donald Trump. Pria tersebut bernama David Cho.

    Cho pernah dianugerahi medali emas dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk layanan luar biasa pada tahun 2019 atas negosiasinya dengan pejabat Korea Utara untuk mengatur keamanan kunjungan bersejarah Trump di sana, sambil tetap mengawasi perencanaan keamanan di kompleks Gedung Putih.

    “Karena Cho adalah warga negara Amerika keturunan Korea, dan merupakan anggota Dinas Rahasia AS yang sudah lama mengabdi dan dihormati, klaim bahwa dia adalah orang Tiongkok dan agen PKC adalah Salah.” tulis Snopes dalam laporannya.

    Foto identik juga dimuat NBC News melalui artikel berjudul “Why Koreans pointed out two ‘Joes’ at inauguration” dimuat pada 22 Januari 2021. Pada artikel itu dijelaskan bahwa foto David Cho, seorang agen Dinas Rahasia Amerika-Korea dilaporkan telah dipilih untuk menjalankan perlindungan untuk Presiden Joe Biden , ketika dia berdiri di belakang presiden pada pelantikan dengan cepat menjadi viral di antara komunitas Korea di Amerika Serika.

    Cho, yang akan menjadi agen khusus Asia-Amerika pertama yang bertanggung jawab atas keamanan presiden, meminta orang Korea merayakan nilai-nilai tradisional keluarga mereka dengan cara yang unik. Cho, dilafalkan “Jo” dalam bahasa Korea, dengan cepat menjadi pelesetan, dengan beberapa orang mengatakan ada dua “Joes” dalam sorotan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6206) [SALAH] Berkumur dengan Air Hangat dan Air Garam Dapat Menghilangkan Virus Corona

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/01/2021

    Berita

    Beredar sebuah pesan berantai melalui Whatsapp yang menyatakan bahwa Covid-19, dapat dihilangkan dengan rutin minum air hangat dan berkumur dengan air garam. Hal ini dikarenakan virus corona masih berada dalam kerongkongan selama 4 hari. Dalam narasinya, mengklaim bahwa cara ini seratus persen benar dan telah disahkan oleh dokter dari Cina.

    Manfaat garam

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan pencarian fakta, ternyata narasi ini adalah hoaks lama. Pada laman resmi hoax buster covid.go.id menyebutkan bahwa hingga saat ini, belum ditemukan bukti kuat bahwa campuran garam dan air hangat dapat mengeluarkan virus corona dari tenggorokan. Campuran garam dan air hangat sendiri memang dapat membantu orang sembuh dari flu lebih cepat, namun belum ditemukan bukti bahwa bahan-bahan alami tersebut mampu mencegah infeksi saluran pernafasan.

    Meskipun virus dikatakan mereplikasi di hidung dan sekresi hidung, namun tidak ditemukan apa pun yang mendokumentasikan gagasan bahwa virus corona saat ini “tetap berada di tenggorokan selama empat hari”. Seseorang yang terinfeksi virus, akan menunjukkan beberapa gejala dan umumnya masa inkubasi Covid-19 diperkirakan berkisar dari 1 hingga 14 hari, umumnya sekitar 5 hari.

    Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyatakan bahwa berkumur dengan air hangat dan air garam dapat menghilangkan virus Corona karena masih berada di kerongkongan selama 4 hari adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan. Hoaks ini merupakan jenis hoaks berulang yang telah beredar sejak Maret 2020. Masyarakat diharapkan untuk tetap melakukan pengecekan terkait berita-berita Covid-19 baru atau lama yang sedang beredar saat ini.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6205) [SALAH] “Fenomena langka matahari Manidharshana”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/01/2021

    Berita

    Beredar postingan video pada akun Facebook “Rasmi Saputra” (facebook.com/rasmi.komang) yang memperlihatkan fenomena langka matahari dengan sebutan Manidharshana. dan sudah dibagikan 1.4 ribu kali per tangkapan layar dibuat.

    NARASI :
    “*MANIDHARSHANA*
    Fenomena langka matahari terbit yg disebut Manidharshana terjadi kemarin tgl 24 Januari 2021 pk 3.30 pagi di Himalaya.
    Semuanya melambangkan tiga naadi, (Ida, pingala, sushma) mooladhara, thuriam, thuriyatheetham dan juga perlambang bulan setengah.
    Hal ini dipercaya sebagai Siwa Vishwaroopa Dharshana.🙏🙏🙏🏻
    Salam Rahayu🙏😇”.

    Hasil Cek Fakta

    BUKAN “Manidharshana”. FAKTANYA, fenomena yang disebut “Sundog” atau “Parhelion”, terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh kristal es di atmosfer.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6204) [SALAH] Tak Ada Stasiun Tv yang Memberitakan Banjir di Kalimantan

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 27/01/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tidak ada stasiun Tv yang memberitakan banjir di Kalimantan.

    Klaim tidak ada stasiun Tv yang memberitakan banjir di Kalimantan diunggah akun Facebook Sofiandi Perdana, pada 24 Januari 2021.

    Unggahan tersebut berupa foto wilayah yang digenangi banjir, kemudian foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "👉Pesawat jatuh 7hari 7mlm nongol di TV tiap Jam😡😡

    Banjir hampir satu bulan tak ada live....❓❓

    Kenapa, karna tanah Kalimantan dikuasai Cukong yg punya stasiun TV❗"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tidak ada stasiun Tv yang memberitakan banjir di Kalimantan, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'banjir kalimantan', penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Kalimantan Selatan Darurat Banjir" yang dimuat situs kompas.tv, pada 16 Januari 2021.

    Situs kompas.tv memuat tayangan siaran langsung terkait banjir di Kalimantan.

    Tayangan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "KOMPAS.TV - Banjir melanda sebagian wilayahnya, Provinsi Kalimantan Selatan disebutkan sudah dalam status darurat banjir.

    Banjir besar yang melanda wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dilaporkan masih terjadi. Dilaporkan sudah ribuan rumah yang terendam banjir sejak 15 Januari 2021 pagi.

    Nyaris seluruh wilayah di Kalimantan Selatan tersapu banjir besar. Banjir terparah terjadi di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut juga Hulu Sungai Tengah. Banjir juga terjadi di Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, dan Balangan.

    Ribuan orang terpaksa mengungsi akibat banjir yang disebutkan hampir merata di seluruh provinsi itu.

    Banjir disebabkan karena tingginya intensitas curah hujan yang melanda wilayah Kalimantan Selatan."

    Penelusuran juga mengarah pada situs resmi stasiun Tv Metro Tv metrotvnews.com, yang memuat tayangan siaran pemberitaan berjudul "Banjar dan Tanah Laut Terendam Banjir" pada 15 Januari 2021.

    Video siaran berita tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "Banjir menerjang Kabupaten Banjar dan Tanah Laut di Kalimantan Selatan. Banjir akibat tingginya curah hujan dalam tiga hari terakhir ini membuat warga di Kecamatan Martapura mulai dievakuasi. Di sebagian tempat ketinggian air bahkan mencapai 2 meter. "

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tidak ada stasiun Tv yang memberitakan banjir di Kalimantan tidak benar. Sejumlah stasiun Tv terbukti memberitakan banjir di Kalimantan.

    Rujukan