SEJUMLAH akun di TikTok (akun 1, akun 2, akun 3) dan YouTube (akun 1, akun 2, akun 3) mengunggah video berisi klaim penemuan makam Nabi Sulaiman di Candi Borobudur dalam beberapa pekan terakhir.
Video tersebut menampilkan foto-foto sekelompok orang mengelilingi sebuah makam di Candi Borobudur. Narator dalam video menyebut, makam Nabi Sulaiman tersebut ditemukan oleh seorang arkeolog setelah melakukan penggalian.
Benarkah makam Nabi Sulaiman ditemukan di Candi Borobudur seperti yang diklaim oleh video-video tersebut?
(GFD-2025-27373) Keliru: Makam Nabi Sulaiman Ditemukan di Candi Borobudur
Sumber:Tanggal publish: 14/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi konten tersebut dengan mewawancarai arkeolog, menggunakan alat deteksi akal imitasi, dan literatur kredibel mengenai sejarah Candi Borobudur. Hasilnya, tidak ada penemuan makam Nabi Sulaiman di Candi Borobudur.
Visual yang memperlihatkan penemuan makam berkaligrafi Islam di Candi Borobudur dalam sejumlah video, sesungguhnya hasil rekayasa dengan akal imitasi atau kecerdasan buatan. Tempo mengambil beberapa sampel gambar yang muncul dalam video-video tersebut, lalu menganalisanya dengan alat deteksi akal imitasi, AI or Not premium.
Hasil analisis AI or Not terhadap gambar pertama, menunjukkan penggunaan akal imitasi sebesar 67 persen. Sedangkan pada gambar kedua sebesar 43 persen. Alat-alat akal imitasi yang digunakan di antaranya 4o milik OpenAI, Stable Diffusion, dan flux.
Salah satu akun menjelaskan pada bagian deskripsi video, konten tersebut hanya rekaan. Youtube juga menandai video tersebut sebagai altered or synthetic content atau konten yang dimodifikasi, dimana suara atau visualnya dibuat secara digital.
Analisis pakar
Ahli Arkeologi dari Universitas Indonesia, Profesor Agus Aris Munandar, mengatakan, penemuan makam Nabi Sulaiman tidak mungkin terjadi di Candi Borobudur. “Itu bohong,” kata Agus saat dihubungi Tempo, 13 Juni 2025.
Menurut Agus, klaim yang menyebut Candi Borobudur sebagai peninggalan Nabi Sulaiman, berulang kali terjadi. Padahal berdasarkan bukti-bukti arkeologis dan catatan sejarah, membuktikan Candi Borobudur dibangun untuk memuliakan Buddha Mahayana.
Dari masa hidup Nabi Sulaiman dan berdirinya Candi Borobudur, menurut Agus, juga berbeda. Nabi Sulaiman hidup pada kurun Sebelum Masehi (SM). Sedangkan berdasarkan prasasti berangka tahun 824 M dan prasasti Sri Kahulunan 842 M, Candi Borobudur dibangun abad ke-8 Masehi dan selesai pertengahan abad 9 Masehi. “Perbedaan waktunya terpaut jauh,” kata Agus yang aktif dalam bidang kajian Arkeologi Hindu-Buddha dan Sejarah Kuno Indonesia.
Salah satu studi Agus Aris Munandar mengenai Candi Borobudur berjudul Borobudur Temple: The Interchange Of Humanity Values And Ancient Architecture Development In Southeast Asia, terbit di Jurnal International Review of Humanities Studies, Universitas Indonesia, 2016.
Awal mula mitos Candi Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman
Fahmi Basya adalah salah satu tokoh di balik klaim adanya makam Nabi Sulaiman di Borobudur lewat bukunya berjudul Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman yang terbit pada 2012.
Namun, menurut Hari Setyawan dari Balai Konservasi Borobudur, klaim Fahmi Basya jauh dari standar-standar ilmiah. Sebab dari pelbagai peninggalan arkeologi menunjukkan, Candi Borobudur merupakan tinggalan dari Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Tengah.
Dikutip dari laman Borobudur Writer Festival, dosen arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Niken Wirasanti, mengatakan, jika Candi Borobudur peninggalan Islam, prasastinya kemungkinan juga akan berbahasa Arab. Tetapi, prasasti tentang Borobudur ditulis dalam aksara Jawa kuno, termasuk di relief Karmawibhangga yang menyajikan kisah tentang karma di dinding kaki Candi Borobudur.
Prasasti merupakan sumber informasi penting untuk mengungkap kehidupan masa klasik yang didominasi dengan keberadaan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Prasasti sendiri biasanya terpahat di atas batu atau logam.
Pada 29 Mei 2025, media Inggris di Indonesia, BBC News Indonesia, mempublikasikan laporan video untuk membahas mitos-mitos tentang Candi Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman. Laporan mereka dapat diakses di tautan ini.
Candi Borobudur telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Badan Kebudayaan PBB, UNESCO, sejak 13 Desember 1991. Laman UNCESO menjelaskan, kompleks Candi Borobudur merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia, yang dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi selama pemerintahan Dinasti Syailendra.
Visual yang memperlihatkan penemuan makam berkaligrafi Islam di Candi Borobudur dalam sejumlah video, sesungguhnya hasil rekayasa dengan akal imitasi atau kecerdasan buatan. Tempo mengambil beberapa sampel gambar yang muncul dalam video-video tersebut, lalu menganalisanya dengan alat deteksi akal imitasi, AI or Not premium.
Hasil analisis AI or Not terhadap gambar pertama, menunjukkan penggunaan akal imitasi sebesar 67 persen. Sedangkan pada gambar kedua sebesar 43 persen. Alat-alat akal imitasi yang digunakan di antaranya 4o milik OpenAI, Stable Diffusion, dan flux.
Salah satu akun menjelaskan pada bagian deskripsi video, konten tersebut hanya rekaan. Youtube juga menandai video tersebut sebagai altered or synthetic content atau konten yang dimodifikasi, dimana suara atau visualnya dibuat secara digital.
Analisis pakar
Ahli Arkeologi dari Universitas Indonesia, Profesor Agus Aris Munandar, mengatakan, penemuan makam Nabi Sulaiman tidak mungkin terjadi di Candi Borobudur. “Itu bohong,” kata Agus saat dihubungi Tempo, 13 Juni 2025.
Menurut Agus, klaim yang menyebut Candi Borobudur sebagai peninggalan Nabi Sulaiman, berulang kali terjadi. Padahal berdasarkan bukti-bukti arkeologis dan catatan sejarah, membuktikan Candi Borobudur dibangun untuk memuliakan Buddha Mahayana.
Dari masa hidup Nabi Sulaiman dan berdirinya Candi Borobudur, menurut Agus, juga berbeda. Nabi Sulaiman hidup pada kurun Sebelum Masehi (SM). Sedangkan berdasarkan prasasti berangka tahun 824 M dan prasasti Sri Kahulunan 842 M, Candi Borobudur dibangun abad ke-8 Masehi dan selesai pertengahan abad 9 Masehi. “Perbedaan waktunya terpaut jauh,” kata Agus yang aktif dalam bidang kajian Arkeologi Hindu-Buddha dan Sejarah Kuno Indonesia.
Salah satu studi Agus Aris Munandar mengenai Candi Borobudur berjudul Borobudur Temple: The Interchange Of Humanity Values And Ancient Architecture Development In Southeast Asia, terbit di Jurnal International Review of Humanities Studies, Universitas Indonesia, 2016.
Awal mula mitos Candi Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman
Fahmi Basya adalah salah satu tokoh di balik klaim adanya makam Nabi Sulaiman di Borobudur lewat bukunya berjudul Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman yang terbit pada 2012.
Namun, menurut Hari Setyawan dari Balai Konservasi Borobudur, klaim Fahmi Basya jauh dari standar-standar ilmiah. Sebab dari pelbagai peninggalan arkeologi menunjukkan, Candi Borobudur merupakan tinggalan dari Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Tengah.
Dikutip dari laman Borobudur Writer Festival, dosen arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Niken Wirasanti, mengatakan, jika Candi Borobudur peninggalan Islam, prasastinya kemungkinan juga akan berbahasa Arab. Tetapi, prasasti tentang Borobudur ditulis dalam aksara Jawa kuno, termasuk di relief Karmawibhangga yang menyajikan kisah tentang karma di dinding kaki Candi Borobudur.
Prasasti merupakan sumber informasi penting untuk mengungkap kehidupan masa klasik yang didominasi dengan keberadaan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Prasasti sendiri biasanya terpahat di atas batu atau logam.
Pada 29 Mei 2025, media Inggris di Indonesia, BBC News Indonesia, mempublikasikan laporan video untuk membahas mitos-mitos tentang Candi Borobudur peninggalan Nabi Sulaiman. Laporan mereka dapat diakses di tautan ini.
Candi Borobudur telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Badan Kebudayaan PBB, UNESCO, sejak 13 Desember 1991. Laman UNCESO menjelaskan, kompleks Candi Borobudur merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia, yang dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi selama pemerintahan Dinasti Syailendra.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video-video dengan klaim makam Nabi Sulaiman ditemukan di Candi Borobudur adalah keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@marilis375/video/7501576342463466757?q=makam%20nabi%20sulaiman%20di%20Candi%20Boroburudr&t=1748947526181
- https://www.tiktok.com/@umijamilah340/video/7501726157864340741?q=makam%20nabi%20sulaiman%20di%20Candi%20Boroburudr&t=1748947526181
- https://www.tiktok.com/@marifattullaah1/video/7509927332203842824?q=makam%20nabi%20sulaiman%20di%20Candi%20Boroburudr&t=1748947526181
- https://www.youtube.com/watch?v=-GEF2BjA5KQ
- https://www.youtube.com/watch?v=-GEF2BjA5KQ
- https://www.youtube.com/watch?v=-GEF2BjA5KQ
- https://www.youtube.com/watch?v=GByNs3vZ58I
- https://www.youtube.com/watch?v=-GEF2BjA5KQ
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/tanggapan-tentang-candi-borobudur-peninggalan-nabi-sulaiman/#:~:text=%E2%80%9CKita%20pernah%20mendengar%20pernyataan%20dari,situs%20merupakan%20peninggalan%20Nabi%20Sulaiman.
- https://festival.borobudurwriters.id/liputan/arkeolog-menjawab-klaim-borobudur-sebagai-peninggalan-nabi-sulaiman/
- https://www.tempo.co/hiburan/mengenal-relief-karmawibhangga-di-candi-borobudur-yang-kemudian-ditutup-27018
- https://www.youtube.com/watch?v=Raqqxb-b37I
- https://whc.unesco.org/en/list/592/ /cdn-cgi/l/email-protection#395a5c525f58524d58794d5c544956175a5617505d
(GFD-2025-27372) Cek fakta, foto Rismon Sianipar mengenakan baju tahanan
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook menampilkan thumbnail yang memperlihatkan seorang pria dinarasikan sebagai ahli forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar mengenakan baju oranye khas tahanan.
Dalam unggahan tersebut dinarasikan Rismon ditangkap atas dugaan pemalsuan ijazahnya di salah satu universitas di Jepang.
Sebelumnya, Rismon dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat oleh Ketua Umum Pemuda Patriot Nusantara, Andi Kurniawan, pada Rabu (23/4). Laporan tersebut terkait dugaan tindak pidana penghasutan di muka umum yang diduga dilakukan Rismon dalam konteks polemik mengenai dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“RISMON SIANIPAR DITANGKAP, DUGAAN PEMALSUAN IJAZAH YAMAGUCHI UNIVERSITY JEPANG MILIKNYA...”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah foto Rismon Sianipar mengenakan baju tahanan tersebut?
Dalam unggahan tersebut dinarasikan Rismon ditangkap atas dugaan pemalsuan ijazahnya di salah satu universitas di Jepang.
Sebelumnya, Rismon dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat oleh Ketua Umum Pemuda Patriot Nusantara, Andi Kurniawan, pada Rabu (23/4). Laporan tersebut terkait dugaan tindak pidana penghasutan di muka umum yang diduga dilakukan Rismon dalam konteks polemik mengenai dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“RISMON SIANIPAR DITANGKAP, DUGAAN PEMALSUAN IJAZAH YAMAGUCHI UNIVERSITY JEPANG MILIKNYA...”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah foto Rismon Sianipar mengenakan baju tahanan tersebut?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, gambar orang yang mengenakan baju oranye tersebut bukanlah Rismon, melainkan Mario Dandy Satriyo, tersangka kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora.
Foto Mario Dandy disunting secara digital dengan mengganti wajahnya menggunakan wajah Rismon Sianipar sehingga menciptakan kesan seolah Rismon adalah tahanan.
Selain itu, gambar ijazah yang ditampilkan di sebelahnya serupa dengan foto yang pernah dimuat oleh Tribunnews dalam artikel berjudul “Peneliti dari Jepang Kuliti Ijazah Rismon Sianipar, Beda dengan yang Asli: Mau nipu lah dia”.
Dalam artikel tersebut, foto itu digunakan untuk menggambarkan kontroversi seputar keaslian ijazah Rismon, namun tidak membuktikan bahwa ia telah ditetapkan sebagai tersangka atau ditahan.
Pada Mei lalu, Rismon Hasiholan Sianipar menjelaskan bahwa dirinya hadir di Polda Metro Jaya untuk memenuhi undangan klarifikasi sebagai saksi, bukan sebagai terlapor. Dalam proses klarifikasi tersebut, ia mendapat 97 pertanyaan dari penyidik terkait kasus dugaan ijazah palsu yang ditujukan kepada Joko Widodo.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Foto Mario Dandy disunting secara digital dengan mengganti wajahnya menggunakan wajah Rismon Sianipar sehingga menciptakan kesan seolah Rismon adalah tahanan.
Selain itu, gambar ijazah yang ditampilkan di sebelahnya serupa dengan foto yang pernah dimuat oleh Tribunnews dalam artikel berjudul “Peneliti dari Jepang Kuliti Ijazah Rismon Sianipar, Beda dengan yang Asli: Mau nipu lah dia”.
Dalam artikel tersebut, foto itu digunakan untuk menggambarkan kontroversi seputar keaslian ijazah Rismon, namun tidak membuktikan bahwa ia telah ditetapkan sebagai tersangka atau ditahan.
Pada Mei lalu, Rismon Hasiholan Sianipar menjelaskan bahwa dirinya hadir di Polda Metro Jaya untuk memenuhi undangan klarifikasi sebagai saksi, bukan sebagai terlapor. Dalam proses klarifikasi tersebut, ia mendapat 97 pertanyaan dari penyidik terkait kasus dugaan ijazah palsu yang ditujukan kepada Joko Widodo.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
(GFD-2025-27371) Hoaks! Pengadilan Internasional putuskan tangkap Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook menarasikan bahwa Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court) dan Mahkamah Internasional (International Court of Justice) telah memutuskan untuk menangkap Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.
Dalam narasi video tersebut, disebutkan bahwa penangkapan itu berkaitan dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh Jokowi terhadap rakyat Indonesia.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“*BERITA DARI MALAYSIA:*
*INTERNASIONAL COURT OF JUSTICE & INTERNASIONAL CRIMINAL COURT*
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
*PENGADILAN INTERNASIONAL MENGELUARKAN INSTRUKSI: TANGKAP "JOKO WIDODO"*
*MEMINTA MILITER:*
*PENANGKAPAN KARENA PELANGGARAN HAM JOKO WIDODO PADA RAKYAT*”
Namun, benarkah Pengadilan Internasional putuskan tangkap Jokowi?
Dalam narasi video tersebut, disebutkan bahwa penangkapan itu berkaitan dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh Jokowi terhadap rakyat Indonesia.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“*BERITA DARI MALAYSIA:*
*INTERNASIONAL COURT OF JUSTICE & INTERNASIONAL CRIMINAL COURT*
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
*PENGADILAN INTERNASIONAL MENGELUARKAN INSTRUKSI: TANGKAP "JOKO WIDODO"*
*MEMINTA MILITER:*
*PENANGKAPAN KARENA PELANGGARAN HAM JOKO WIDODO PADA RAKYAT*”
Namun, benarkah Pengadilan Internasional putuskan tangkap Jokowi?
Hasil Cek Fakta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Setelah dilakukan penelusuran di situs resmi ICC dan ICJ, tidak ditemukan dokumen atau informasi dengan kata kunci “Joko Widodo”.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perlu dibedakan antara ICC dan ICJ. ICJ adalah organ utama PBB yang menangani sengketa antarnegara, bukan individu. Sementara itu, ICC merupakan lembaga independen yang mengadili individu atas kejahatan berat seperti kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Meskipun ICC dapat menyelidiki dan memproses kasus berdasarkan yurisdiksi tertentu, termasuk jika kejahatan dilakukan di wilayah negara anggota ICC atau oleh warga negaranya, tidak semua negara anggota PBB merupakan anggota ICC. Indonesia sendiri bukan merupakan negara anggota ICC.
Dengan demikian, narasi dalam video tersebut tidak berdasar. Tidak ada informasi resmi mengenai ICJ dan ICC memutuskan untuk menangkap Jokowi.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Setelah dilakukan penelusuran di situs resmi ICC dan ICJ, tidak ditemukan dokumen atau informasi dengan kata kunci “Joko Widodo”.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perlu dibedakan antara ICC dan ICJ. ICJ adalah organ utama PBB yang menangani sengketa antarnegara, bukan individu. Sementara itu, ICC merupakan lembaga independen yang mengadili individu atas kejahatan berat seperti kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Meskipun ICC dapat menyelidiki dan memproses kasus berdasarkan yurisdiksi tertentu, termasuk jika kejahatan dilakukan di wilayah negara anggota ICC atau oleh warga negaranya, tidak semua negara anggota PBB merupakan anggota ICC. Indonesia sendiri bukan merupakan negara anggota ICC.
Dengan demikian, narasi dalam video tersebut tidak berdasar. Tidak ada informasi resmi mengenai ICJ dan ICC memutuskan untuk menangkap Jokowi.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
(GFD-2025-27370) Hoaks! Video Kedubes Jepang nyatakan ijazah Rismon Sianipar palsu
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan bahwa Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menyatakan ijazah milik ahli digital forensik Rismon Sianipar adalah palsu.
Rismon dikenal sebagai ahli digital forensik, akademisi dan peneliti asal Indonesia. Rismon disebut-sebut sebagai lulusan dari Universitas Yamaguchi, Jepang.
Dalam unggahan tersebut juga mengklaim bahwa Kedutaan Besar Jepang di Jakarta akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Duta Besar Jepang resmi menyampaikan bahwa ijazah resmon Sianipar palsu dan bukan lulusan Yamaguchi jepang. Kedutaan besar jepang di Jakarta akan melaporkan pemalsuan ijazah resmon sianipar ke mabes polri
FIX IJASAH Rismon Palsu.... Duta besar jepang memastikan Ijasah Rismon Palsu dan bukan lulusan Yamaguchi Jepang. Kedutaan Jepang juga akan melaporkan Rismon ke Polisi... Nah kan. Kena Batunya lu Riskon!"
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah video yang menyatakan ijazah Rismon Sianipar palsu?
Rismon dikenal sebagai ahli digital forensik, akademisi dan peneliti asal Indonesia. Rismon disebut-sebut sebagai lulusan dari Universitas Yamaguchi, Jepang.
Dalam unggahan tersebut juga mengklaim bahwa Kedutaan Besar Jepang di Jakarta akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Duta Besar Jepang resmi menyampaikan bahwa ijazah resmon Sianipar palsu dan bukan lulusan Yamaguchi jepang. Kedutaan besar jepang di Jakarta akan melaporkan pemalsuan ijazah resmon sianipar ke mabes polri
FIX IJASAH Rismon Palsu.... Duta besar jepang memastikan Ijasah Rismon Palsu dan bukan lulusan Yamaguchi Jepang. Kedutaan Jepang juga akan melaporkan Rismon ke Polisi... Nah kan. Kena Batunya lu Riskon!"
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah video yang menyatakan ijazah Rismon Sianipar palsu?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran menggunakan fitur Google Image Reverse, foto dalam unggahan tersebut identik dengan cuplikan dari video yang diunggah oleh akun resmi Instagram Japan Embassy Indonesia pada 17 Agustus 2024. Video tersebut berisi ucapan selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dari Duta Besar Jepang.
Diketahui, Rismon menjadi sorotan karena dianggap memperkuat narasi bahwa ijazah Presiden Jokowi palsu dengan pendekatan forensik digital berbasis font dan detail skripsi. Pada 26 Mei lalu, Rismon juga memenuhi undangan klarifikasi oleh Polda Metro Jaya sebagai terundang atau saksi terkait kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun resmi Instagram @jpnambsindonesia, Kedubes Jepang menegaskan bahwa kabar mengenai respons Dubes Masaki terkait isu ijazah palsu itu hoaks.
Dalam pernyataan itu, Dubes Masaki tidak pernah memberikan klarifikasi maupun respons serta pendapat mengenai isu yang sedang beredar dalam bentuk apa pun, di platform mana pun.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dengan demikian, unggahan video Kedubes Jepang yang menyebutkan ijazah Rismon Sianipar palsu adalah hoaks.
Klaim: Video Kedubes Jepang nyatakan ijazah Rismon Sianipar palsu
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Diketahui, Rismon menjadi sorotan karena dianggap memperkuat narasi bahwa ijazah Presiden Jokowi palsu dengan pendekatan forensik digital berbasis font dan detail skripsi. Pada 26 Mei lalu, Rismon juga memenuhi undangan klarifikasi oleh Polda Metro Jaya sebagai terundang atau saksi terkait kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun resmi Instagram @jpnambsindonesia, Kedubes Jepang menegaskan bahwa kabar mengenai respons Dubes Masaki terkait isu ijazah palsu itu hoaks.
Dalam pernyataan itu, Dubes Masaki tidak pernah memberikan klarifikasi maupun respons serta pendapat mengenai isu yang sedang beredar dalam bentuk apa pun, di platform mana pun.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dengan demikian, unggahan video Kedubes Jepang yang menyebutkan ijazah Rismon Sianipar palsu adalah hoaks.
Klaim: Video Kedubes Jepang nyatakan ijazah Rismon Sianipar palsu
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
Halaman: 410/6612