• (GFD-2022-10668) Menyesatkan, Puluhan Ribu Warga Rusia Mendadak Masuk Islam dan Jadi Penganut Terbesar di Eropa

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 12/10/2022

    Berita


    Sebuah video beredar di media sosial dengan narasi puluhan ribu warga Rusia mendadak masuk Islam dan menjadi penganut Islam terbesar di Eropa akibat pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
    Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 13 Maret 2022. Berikut narasi lengkapnya: “Jadi Sorotan Dunia!! Gara-Gara Ini puluhan Ribuan Warga Rus1a Mendadak Masuk Islam Dan Jadi Islam Terbesar Di Eropa || Berita Terkini.”
    Hingga artikel ini dimuat video tersebut telah disaksikan lebih dari 63 riba kali dan mendapat 216 komentar. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi puluhan ribu warga Rusia mendadak memeluk Islam
    Apa benar ini video puluhan ribu warga Rusia mendadak masuk Islam dan menjadi penganut Islam terbesar di Eropa?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas terjadi saat peresmian masjid terbesar di Moskow pada September 2015. Video di atas juga digabungkan dengan cuplikan video pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia pada Mei 2018. 
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya dilakukan penelusuran dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. 
    Video 1  
    video 1
    Video yang identik pernah diunggah ke YouTube oleh kanal FRANC 24 English pada 23 September 2015 dengan judul, “Vladimir Putin inaugurates Moscow mosque with Turkish, Palestinian leaders Erdogan and Abbas.”
    Video identik lainnya juga diunggah kanal Youtube Russia Today pada 24 September 2015 dengan judul, “Putin Grand Mosque opening ceremony.”
    Menurut Russia Today, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Turki Tayyip Erdogan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin menghadiri upacara pembukaan Masjid Agung Moskow. Masjid baru, yang didirikan di lokasi masjid asli kota yang dibangun pada tahun 1904 dan telah direkonstruksi sejak tahun 2005, akan mampu menampung hingga 10.000 orang secara bersamaan.
    Video 2  
    Video 2
    Video pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia pernah diunggah ke YouTube oleh kanal TRT World pada 7 Mei 2018 dengan judul, “ Putin Inauguration: Putin sworn in for fourth term in office.”
    Vladimir Putin telah dilantik sebagai presiden Rusia untuk keempat kalinya yang bersejarah. Dia mengambil sumpah dalam upacara mewah di Kremlin. Putin mengatakan meningkatkan ekonomi Rusia akan menjadi tujuan utamanya dalam masa jabatan enam tahun ke depan dan berjanji untuk melayani rakyat Rusia. Nafisa Latic melaporkan.
    Video mlainnya juga diungga ke YouTube oleh kanal ABC News (Australia) pada 8 Mei 2018 dengan judul, “Vladimir Putin's long, long, long walk to his inauguration (2018) | ABC News.”
    Populasi Muslim Rusia
    Dilansir dari cnnindonesia.com, yang mengutip penelitian Pew Research Center, jumlah penduduk Muslim di Eropa meningkat. Pada pertengahan 2010 hingga pertengahan 2016 saja, jumlah Muslim di Eropa dari 3,8 persen menjadi 4,9 persen atau dari 19,5 juta menjadi 25,8 juta jiwa.
    Peningkatan tersebut diduga karena muslim di Benua Biru itu jauh lebih muda dan memiliki lebih banyak anak di banding warga Eropa lain. Menurut data, sekitar 50 persen dari muslim di kawasan tersebut berusia di bawah 30 tahun.
    Selain itu, dari 2010 hingga 2016, tercatat 2,9 juta lebih banyak angka kelahiran daripada kematian di antara muslim Eropa.
    Pergeseran demografis itu telah menyebabkan pergolakan politik dan sosial di banyak negara Eropa, terutama setelah kedatangan jutaan pencari suaka, yang kebanyakan orang-orang Islam.
    Rusia berada di posisi tertinggi negara Eropa dengan jumlah populasi umat Islam. Berdasarkan catatan situs World Population Review, jumlah muslim di Rusia mencapai 20 juta hingga 2022.
    Persentase umat Islam di Rusia sekitar 13,50 persen dari jumlah total populasi Rusia yang mencapai 145.805.947. Muslim di negara itu tersebar di wilayah seperti Dagestan hingga Chechnya.
    Dikutip dari themoscowtimes.com, wilayah mayoritas Muslim Rusia meliputi republik di Kaukasus Utara dan republik Tatarstan. Keduanya diketahui memiliki tingkat kelahiran tertinggi yang mencerminkan tren serupa di seluruh dunia.
    Berbagai perkiraan menempatkan populasi Muslim di Rusia saat ini antara 14 juta dan 20 juta orang, atau antara 10 hingga 14 persen dari total populasi Rusia 146,8 juta pada 2018.
    Dilansir dari kantor berita Antara, terdapat delapan republik Muslim yang diakui di Federasi Rusia, yaitu Tatarstan, Bashkortostan, Chechnya, Ingushetia, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia dan Adygeya.
    Tatarstan dan Bashkortostan adalah bagian dari Volga-Ural, sedangkan republik Muslim lainnya milik Kaukasus Utara. Sebagian besar Muslim Rusia tinggal di Republik Kaukasus Utara dan masing-masing telah mengadopsi kebijakannya sendiri terhadap Islam.
    Cepatnya pertumbuhan populasi Muslim di Rusia setidaknya disebabkan oleh dua faktor utama, yakni tingkat kelahiran yang tinggi di antara keluarga Muslim Rusia dan juga banyaknya kedatangan orang-orang dari Asia Tengah.
    Agama Islam datang ke Rusia diperkirakan pada abad ketujuh. Saat itu, pengikut Nabi Muhammad SAW datang ke Rusia 22 tahun setelah Rasulullah wafat. Mereka datang ke kota yang saat ini dikenal sebagai Derbent, di Dagestan Selatan.
    Dilansir dari katadata.com, yang mengutip hasil survei Levada Center, mayoritas penduduk Rusia beragama Kristen Ortodoks. Dari sekitar 1.600 warga Rusia yang disurvei Levada Center pada Februari 2020, sebanyak 68% mengaku menganut Kristen Ortodoks.
    Kemudian 7% responden warga Rusia beragama Islam dan sekitar 3% beragama lain-lain seperti Kristen Katolik, Kristen Protestan, Buddha, Hindu, dan Yahudi.
    Penduduk beragama Islam di Rusia tercatat mengalami peningkatan dari 4% pada 2010 menjadi 7% pada 2020. Di samping itu, ada pula 22% responden yang mengaku tidak beragama atau ateis pada 2020.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim puluhan ribu warga Rusia mendadak masuk Islam dan menjadi penganut Islam terbesar di Eropa, adalah menyesatkan. 
    Rusia memang menempati posisi teratas sebagai negara Eropa dengan jumlah populasi umat Islam tertinggi. Namun, penyebabnya bukan karena pertemuan Putin, Erdogan dan Abbas dalam video di atas.
    Menurut hasil penelitian Pew Research Center penyumbang meningkatnya populasi muslim di Rusia disebabkan tingginya angka kelahiran daripada kematian pada beberapa wilayah mayoritas muslim di Rusia seperti Tatarstan, Bashkortostan, Chechnya, Ingushetia, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia dan Adygeya. Penyebab lainnya adalah kedatangan imigran dari Asia Tengah.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10667) [SALAH] Keributan antara camat dan warga pemilik tanah

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 12/10/2022

    Berita

    Beredar sebuah video reels oleh akun Facebook “Cerita Misteri” yang memperlihatkan dua orang yang merupakan seorang warga dan Camat sedang bersitegang dan nyaris baku hantam. Video tersebut diklaim terjadi karena warga yang merupakan pemilik resmi tanah tersebut tidak terima jika tanahnya digunakan sebagai akses keluar masuk proyek PLTU.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, warga yang ada pada video tersebut bukan merupakan pemilik tanah asli. Insiden tersebut terjadi pada 27 September 2022, saat petugas gabungan tengah melakukan penertiban bangunan yang berada di tanah aset milik Pemerintah Kabupaten Jepara.

    Dilansir dari detik.com, pria berinisial AH tersebut telah mendirikan bangunan di atas tanah milik Pemkab Jepara hak pakai 14 di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang. Dia menyebut bangunan itu tidak memiliki surat izin persetujuan bangunan gedung (PBG) dari Pemkab Jepara.

    “Dalam hal ini AH sudah menduduki aset Pemkab berupa fasilitas jalan umum dengan cara memblokade berupa material batu belah yang tentu saja mengganggu ketertiban umum yang ada di wilayah Kecamatan Kembang,” ungkap Anwar yang merupakan seorang Camat Kembang.

    Dengan demikian, klaim warga tersebut merupakan pemilik resmi tanah adalah salah, sehingga masuk ke dalam konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan

    Warga tersebut bukan merupakan pemilik tanah resmi. Tanah tersebut merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Jepara.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10666) [SALAH] Foto “PEMBUAT IJAZAH PALSU DIAMANKAN, KESAKSIANNYA BIKIN JKW TERP0JOK !!”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 12/10/2022

    Berita

    Akun Facebook Udik Pelem (fb.com/100081220728371) pada 11 Oktober 2022 mengunggah sebuah video yang terdapat foto seorang polisi yang tampak menunjukkan foto ijazah dengan narasi sebagai berikut:

    “PEMBUAT IJAZAH PALSU DIAMANKAN, KESAKSIANNYA BIKIN JKW TERP0JOK !!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto seorang polisi yang tampak menunjukkan foto ijazah yang diklaim sebagai pembuat ijazah palsu yang ditangkap merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan pembuat ijazah palsu. Foto asli di video itu adalah foto ketika Kapolda Sumatera Utara dan Pangdam I Bukit Barisan sedang merilis kasus penembakan yang menewaskan Marasalem Harahap di Mapolres Siantar pada 24 Juni 2021.

    Foto yang asli, dimuat di artikel berjudul “Kapolda Sumut Pimpin Press Rilis Kasus Penembakan Wartawan” yang dimuat di situs eksisnews.com pada 24 Juni 2021. Di foto ini, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Hasanuddin menunjukkan foto bukti terkait kasus penembakan yang menewaskan Marasalem Harahap (wartawan) di Kabupaten Simalungun.

    Kesimpulan

    BUKAN pembuat ijazah palsu. Foto asli di video itu adalah foto ketika Kapolda Sumatera Utara dan Pangdam I Bukit Barisan sedang merilis kasus penembakan yang menewaskan Marasalem Harahap di Mapolres Siantar pada 24 Juni 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10665) Keliru, Video Suasana Sidang DPR Memanas Saat Bahas Ijazah Jokowi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 12/10/2022

    Berita


    Video dengan durasi 8.40 menit diklaim merupakan suasana sidang di DPR yang memanas dan dipenuhi interupsi saat membahas ijazah Jokowi, beredar di sosial media Facebook
    Video itu dibagikan akun fiana pada 11 Oktober 2022 dengan menambahkan narasi “HEB0HRUANG SID4NG DPR MEM4NAS SAAT BAHAS IJAZAH JOKUWI, DIPENUHI INTRUPSI”.
    Hingga artikel ini ditulis, video itu telah ditonton 13 ribu kali dan mendapatkan 747 komentar. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi ijazah palsu Presiden Jokowi dibahas di sidang tertutup DPR dan MPR
    Lantas benarkah video tersebut merupakan suasana sidang DPR yang memanas dan dipenuhi hujan Interupsi saat membahas ijasah Jokowi?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan video yang diklaim merupakan suasana sidang DPR yang memanas terkait ijazah \Jokowi merupakan kumpulan beberapa video dari peristiwa dan waktu berbeda, serta tidak berhubungan dengan pembahasan ijazah Presiden Jokowi.
    Untuk membuktikan klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi beberapa gambar dengan menggunakan tools InVID, lalu memverifikasinya dengan menggunakan tools Google Image dan Yandex Image. Berikut ini adalah fakta-faktanya:
    Gambar sampul
    Gambar sampul. Foto kiri merupakan hasil edit dari foto kanan yang bersumber dari Suara.com
    Gambar pada bagian awal video (gambar kiri) menampakkan foto Jokowi yang dibandingkan dengan foto dalam ijazah dan ditampilkan di ruang rapat sidang DPR. Kemudian layar sebelahnya adalah gambar Ketua MPR Bambang Soesatyo. 
    Gambar tersebut adalah hasil suntingan. Foto aslinya di bagian kanan pernah dipublikasikan di situs Suara.com pada 19 Mei 2018. Suara.com memberikan keterangan bahwa foto tersebut adalah saat Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menyampaikan pidato pembukaan masa sidang ke V. 
    Video 1
    Video 1
    Video antara detik ke-1 dan 15 misalnya, diketahui merupakan suasana sidang perdana anggota DPR, periode 2019-2024 usai resmi dilantik. Video tersebut identik dengan video berita CNN Indonesia yang diunggah di kanal YouTube-nya pada 1 Oktober 2019. 
    Video 2
    Video 2
    Sementara video antara detik ke-19 dan 37, merupakan peristiwa wawancara mantan wakil ketua DPR RI, Agus Hermanto dari Partai Demokrat terkait ijazah palsu salah satu anggota DPR. 
    Dalam wawancara itu, Agus Hermanto menegaskan Mahkamah Kehormatan Dewan akan meminta klarifikasi terhadap salah satu anggota Dewan terkait dugaan ijazah palsu. Video serupa diunggah kanal YouTube BeritaSatu pada 25 Mei 2015. 
    Video 3
    Video 3
    Video lainnya antara detik ke-37 dan 0.42, diketahui merupakan peristiwa pemberian keterangan Bambang Soesatyo usai terpilih sebagai ketua MPR periode 2019-2024 secara aklamasi dalam Rapat Paripurna penetapan dan pelantikan Ketua MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2022. Video serupa diunggah akun berita Indosiar di kanal YouTube-nya pada 4 Oktober 2019. 
    Video 4
    Video 4
    Untuk video antara menit ke-3:11 dan 3:15 merupakan peristiwa pembacaan pernyataan sikap Komisi X DPR RI atas Tragedi Kanjuruhan Malang. Video serupa diunggah akun FM Channel pada kanal YouTube-nya, 4 Oktober 2022 dengan mencantumkan judul “Pernyataan Sikap Komisi X Atas Tragedi Kanjuruhan Malang”.
    Video 5
    Video 5
    Sementara video pada menit ke-3:55-4.07 diketahui merupakan suasana konferensi pers Presiden Jokowi usai memperingati HUT TNI di halaman Istana Merdeka pada 5 Oktober 2022. Video serupa diunggah akun resmi sekretariat presiden di kanal youtubenya dengan memberikan judul “Keterangan Pers Presiden Jokowi, Halaman Istana Merdeka, 5 Oktober 2022”.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan video yang diklaim merupakan suasana sidang di DPR memanas dan dipenuhi interupsi saat membahas ijazah Presiden Jokowi, adalah keliru. 
    Video tersebut diketahui merupakan kumpulan beberapa video dari peristiwa yang berbeda dan tidak terkait dengan pembahasan ijazah Presiden Jokowi.

    Rujukan