• (GFD-2022-10675) [SALAH] Video “JAKARTA TERKINI 07/10/2022”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 13/10/2022

    Berita

    Akun Twitter dengan nama pengguna “Affan79992133” mengunggah sebuah video yang menunjukkan arus sungai yang deras. Pada video tersebut, tercantum narasi yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video yang diambil di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2022.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video yang diambil pada 7 Oktober 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video yang diambil pada 25 Desember 2019 di tepi Sungai Ciliwung di Kawasan Bogor. Video serupa telah diunggah oleh akun Instagram dengan nama pengguna “arreif_rh” pada 25 Desember 2019.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Affan79992133” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Bukan video yang diambil pada 7 Oktober 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video yang diambil pada 25 Desember 2019 di tepi Sungai Ciliwung di Kawasan Bogor.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10674) [SALAH] “Orang yang Sudah Divaksin Dapat Dikoneksikan ke Bluetooth”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 13/10/2022

    Berita

    Akun Twitter @wat_sa1981 pada 12 Oktober mengunggah 2 gambar menunjukan tangkapan layar aplikasi BLE Devices dengan narasi:

    “Gambar kiri saat aku di rumah dgn suami dan dua orang anakku dan kami skluarga pure blood. Dan gambar kanan di tempat kerja dg dua karyawan satu sdh boster,satu dua dosis dan bbrp tamu. Emejing,,,,”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa orang yang sudah divaksin bisa terhubung dengan bluetooth merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 terhubung dengan bluetooth. Vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek.

    Dilansir dari artikel periksa fakta berjudul “[SALAH] Setelah Divaksin, Tubuh Punya Daya Magnetis dan Dapat Dikoneksikan ke Bluetooth” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 27 Mei 2021, klaim tubuh dapat tersambung ke bluetooth, juga tidak mungkin. Vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek.
    Adapun kode-kode yang ditunjukkan pada foto adalah alamat MAC (Media Access Control). Kode 12 karakter yang terpampang merupakan hasil identifikasi dari perangkat keras yang sudah terkoneksi satu sama lain. Semua perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, konsol game, bahkan mesin cuci ber-WiFi, memiliki pola kode seperti itu.

    Selain itu, dilansir dari artikel periksa fakta berjudul “[SALAH] Aplikasi Android untuk Scan Vaksin Covid-19 yang Terhubung Jaringan 5G” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 11 Februari 2022, aplikasi tersebut merupakan aplikasi untuk melakukan scan terhadap perangkat Bluetooth Low Energy (BLE), bukan untuk melakukan scan terhadap vaksin Covid-19. Perangkat BLE sendiri merupakan perangkat nirkabel jarak pendek dengan penggunaan daya rendah.

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 terhubung dengan bluetooth. Vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10673) [SALAH] Video “BONGKAR BOROK ANIES WAKIL GUBERNUR OGAH DUKUNG ANIES NYAPRES”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/10/2022

    Berita

    NARASI: * “BONGKAR BOROK ANIES❗WAKIL GUBERNUR OGAH DUKUNG ANIES NYAPRES⚡TERNYA GARA GARA INI❓” (di post)

    * “OGAH MILIH

    KETAUAN BOROKNYA
    WAKILNYA BEDA JALAN” (di gambar pratinjau/thumbnail video).

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan konten yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menyebabkan kesimpulan yang MENYESATKAN. Video yang dibagikan menggunakan judul umpan klik (click bait), isinya TIDAK sesuai dengan judul. BUKAN tentang Wakil Gubernur yang menolak untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres, FAKTA: video berisi pembacaan beberapa artikel dan potongan-potongan video dari berbagai sumber.

    CNN Indonesia: “Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, sekaligus wakil gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memastikan pemecatan M Taufik dari partai gerindra masih bersifat rekomendasi dari hasil sidang majelis kehormatan partai.” [2]

    2045 TV: “KPK terus bergerak, Nasdem gercep capreskan Anies !!” [3]

    Video dengan sudut pandang yang sedikit berbeda, metrotvnews: “Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menanggapi sinyal kesiapan Anies maju sebagai Capres 2024 mendatang. Riza Patria mengaku tak ingin mencampuri urusan politik pribadi Anies. Ia bahkan mempersilahkan jika ada partai Politik yang meminang Anies Baswedan untuk Pilpres” [4]

    Artikel yang dibacakan di video, Liputan6.com: “Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara usai Partai NasDem resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.” [5]

    Kesimpulan

    Menggunakan judul umpan klik (click bait), isinya TIDAK sesuai dengan judul. BUKAN tentang Wakil Gubernur yang menolak untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres, FAKTA: video berisi pembacaan beberapa artikel dan potongan-potongan video dari berbagai sumber.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10671) Keliru, Wawancara Najwa Shihab dengan Dokter Terawan Mempromosikan Obat Hipertensi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 13/10/2022

    Berita


    Sebuah blog menyerupai laman Facebook jurnalis Najwa Shihab dan mengklaim sebagai program TV Mata Najwa yang membahas isu kesehatan dan obat hipertensi. Unggahan blog itu beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp dan Facebook.  
    Dalam blog itu diperlihatkan beberapa foto Najwa Shihab sedang mewawancarai dokter Terawan Agus Putranto pada program Mata Najwa. Pada sesi pengambilan gambar program kesehatan TV, blog itu menyebutkan bahwa Najwa Shihab bertanya kepada dokter Terawan Putranto, spesialis Penyakit Jantung Bedah Vaskuler. Ia bertanya tentang penyakit hipertensi dan diabetes, serta obat modern apa yang efektif untuk menangani penyakit tersebut. 
    Pertanyaan Najwa Shihab lalu direspon dokter Terawan dengan menunjukkan sebuah produk kesehatan untuk menangani penyakit hipertensi.
    Tangkapan layar tautan yang beredar di Facebook dengan klaim obat hipertensi yang dipromosikan Najwa Shihab dan dokter Terawan
    Benarkah Najwa Shihab mewawancarai dokter Terawan dan ikut mempromosikan obat hipertensi melalui program Mata Najwa?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri beberapa foto yang digunakan dalam artikel di atas menggunakan tools Google Image dan Yandex Image. Hasilnya foto itu merupakan potong gambar dari video wawancara Najwa Shihab dengan mantan Menteri Kesehatan Terawan Putranto terkait upaya menangkal virus Covid-19 di Indonesia. 
    Dalam program Mata Najwa berjudul “Menangkal Corona” tersebut, turut hadir Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, Anggota Komisi XI DPR RI Netty Prasetiyani, dan ahli epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif.
    Foto kiri adalah hasil editing foto asli di sisi kanan (sumber: Narasi TV)
    Video utuh terkait acara itu diunggah Najwa Shihab di kanal YouTube -nya pada 6 Februari 2020. Namun selama program acara, mereka sama sekali tidak membahas hipertensi maupun obat mengatasi hipertensi. 
    Selain itu, klaim tentang Najwa Shihab yang ikut mempromosikan obat hipertensi pada program Mata Najwa merupakan informasi lawas. Informasi promosi obat juga pernah beredar pada 6 Juli 2022. 
    Dari arsip berita Cek Fakta Tempo, tercatat informasi serupa pernah beredar pada Juli 2022. Bedanya, saat itu memperlihatkan Najwa Shihab sedang mewawancarai tokoh kesehatan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan terkait penyakit diabetes. 
    Najwa Shihab bahkan diklaim ikut mengunggah iklan produk makanan yang dapat mengobati penyakit diabetes. Belakangan, Tempo memverifikasi informasi tersebut dan kemudian menyatakan keliru. 
    Cara mencegah dan menangani hipertensi
    Dikutip dari laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi terjadi ketika tekanan darah yang menjaga sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, pembuluh darah utama dalam tubuh, terlalu tinggi. 
    Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 46% orang dewasa dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut, sedangkan hanya 42% orang dewasa dengan hipertensi didiagnosis dan diobati.
    WHO merekomendasikan pencegahan hipertensi dengan menjalani gaya hidup sehat. Selain itu, untuk mengelola penyakit hipertensi, masyarakat diimbau melakukan beberapa hal. Mulai dari mengurangi dan mengelola stres, memeriksakan tekanan darah secara teratur, serta mengobati tekanan darah tinggi.
    Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto, Sp. JP(K), FIHA mengatakan bahwa hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko. 
    Selain itu, konsumsi garam harus diperhatikan yakni antara 5 sampai 6 gram per hari. Erwinanto menyarankan untuk perbanyak makan sayur, buah, sedikit lemak jenuh, ikan, dan sedikit gula. Hal itu harus diiringi dengan berolahraga secara teratur 30 menit per hari.
    Jika seseorang mengalami hipertensi, maka upaya yang harus dilakukan adalah mengontrol tekanan darah dengan melakukan cek tekanan darah di fasilitas kesehatan terdekat.
    Pasien yang sudah hipertensi diharapkan segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengontrol hipertensi.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan, blog menyerupai laman Facebook jurnalis Najwa Shihab serta klaim program TV Mata Najwa tentang isu kesehatan dan obat hipertensi, adalah keliru. 
    Informasi dengan narasi promosi obat serupa pernah beredar pada 6 Juli 2022, dengan mencatut program Mata Najwa, jurnalis Najwa Shihab, dan mantan Menteri Kesehatan dokter Terawan Agus Putranto.
    Begitu pula beberapa foto yang digunakan dalam artikel promosi obat hipertensi tersebut, merupakan potongan gambar dari video wawancara Najwa Shihab dengan mantan Menteri Kesehatan Terawan Putranto. 
    Namun pada program acara TV Mata Najwa pada 6 Februari 2020 tersebut, topik yang dibicarakan adalah penanganan virus Covid-19.

    Rujukan