• (GFD-2021-6872) [SALAH] Menteri Agama Yaqut Cholil Berasal dari Kelompok Kristen Radikal

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    “Siapa Yaqut Cholil, Mereka dari kelompok Kristen radikal yang berlindung di balik Gereja katedral Jakarta, Pion dari zionis AS (1996) berpura pura menjadi Mualaf, Dengan berkedok Mualaf untuk bisa diterima di kalangan NU Jatim menyusup ke kader PDIP jadi kader koloni dgn Banser Ansor yang disetel oleh taipan James Riady dan Hendra Priyono, Ingat Ahmadiyah dulu Yaqut Cholil salah satu tokoh pendukung Ahmadiyah 2004, Akrab dengan PBNU dan dipersiapkan untukjadi ketua umum Ansor 2014 yang lalu, Suport dana dari taipan via Gereja katedral dan PDIP serta Ansor Banser, Banser Ansor kader kadernya hampir 80% kader Neo Komunis yunior ex anak tapal kader PKI sekarang Menag, Dia dipersiapkan sejak 2017 yang lalu bakalan buat heboh melegalkan UU LGBI kaum lesbian,gay dll, Yaqut Cholil masih satu misi dengan gembong Islam liberal yang menyusup ke NU bahkan Abdul moqsith Ghozali yang masuk melalui referensi KH Ma’aruf Amin”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Dewi Tanjung Biru membagikan sebuah screenshot chat WhatsApp melalui postingannya yang mengklaim bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil merupakan bagian dari kelompok kristen radikal dan berkedok mualaf agar diterima NU jawa Timur.

    Berdasarkan hasil penelurusan, informasi tersebut salah. Melansir dari Tirto.ID, Menteri Agama, Yaqut Cholil tumbuh di lingkungan religius yakni di Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Ia dibimbing dan dibina langsung ayahandanya yang merupakan ulama terkemuka asal Rembang, KH Cholil Bisri, kakak KH Ahmad Mustofa Bisri, keluarga pendiri Nahdhatul Ulama (NU).

    Aktivitas keagamaan di tengah masyarakat juga sudah lama digelutinya. Dilansir dari laman resmi nu.or.id, Yaqut Cholil, merupakan pendiri dari organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Depok.

    Selain itu, Menag Yaqut Cholil, atau biasa disapa Gus Yaqut juga pernah mengabdikan dirinya sebagai Ketua Umum PP GP Ansor periode 2015-2020 yang secara resmi dilantik pada Kongres XV di Pondok Pesantren Pandanaran, Yogyakarta.

    Dengan demikian klaim yang menyatakan Menag Yaqut Cholil berasal dari kelompok kristen radikal dan mualaf merupakan hoax dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Informasi tersebut tidak benar. Faktanya Menteri Agama Yaqut Cholil lahir dari keluarga besar Nahdlatul Ulama.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6871) [SALAH] Tawaran Kuota Gratis 50GB di Perayaan Ulang Tahun WhatsApp

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    “Anda sekarang bisa mendapatkan paket internet gratis 50GB (Semua Jaringan) berlaku selama 90 hari di Perayaan Ulang Tahun WhatsApp.

    Saya Telah Menerima Punyaku. Cepat Sebelum Habis

    https://asvip1.top/j/50GB/?s=1″

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan berantai di WhatsApp yang mengklaim bahwa pihak WhatsApp membagikan paket internet gratis sebesar 50GB di Perayaan Ulang Tahun WhatsApp yang ke-10. Untuk mengaktifkan layanan paket internet tersebut penerima pesan diarahkan untuk mengakses sebuah link.

    Setelah ditelusuri, link tersebut merupakan link palsu. Diketahui bahwa informasi resmi dari pihak WhatsApp hanya bisa diakses dari tautan www.whatsapp.com “Kalau resmi dari kami, linknya pasti link kita juga, semisalnya facebook.com atau whatsapp.com,” jelas pihak WhatsApp kepada tim Tempo saat mengonfirmasi isu serupa pada 2019 silam.

    Pesan tersebut merupakan Hoaks Lama yang Bersemi Kembali dan pernah muncul beberapa tahun kebelakang yaitu pada tahun 2018, 2019, dan 2020. Meskipun serupa, narasi dan tautan yang dicantumkan berbeda dari tahun sebelumnya. Klarifikasi terkait bagi-bagi kuota gratis dari WhatsApp juga pernah dibahas dalam artikel Turnbackhoax.id yang berjudul “[SALAH] Pesan Berantai Ulang Tahun WhatsApp ke-11 Gratis Kuota 35GB” pada tanggal 1 Agustus 2020.

    Melansir dari Kompas.com, motif bagi-bagi kuota gratis dengan mengakses link dari pesan berantai adalah penipuan untuk mencuri data pengguna. Modus ini adalah trik lama yang digunakan peretas untuk mengelabui pengguna. Agar menarik minat masyarakat modus ini biasanya mengatasnamakan perusahaan besar.

    Dengan demikian, klaim bahwa pihak WhatsApp bagi-bagi kuota gratis di perayaan ulang tahun adalah hoaks dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Pesan berantai yang mengklaim bahwa WhatsApp bagi-bagi kuota adalah Hoaks Lama yang Bersemi Kembali (HLBK). Pesan tersebut pernah beredar pada tahun-tahun sebelumnya. Domain resmi dari WhatsApp hanya www.whatsapp.com.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6870) [SALAH] “Gubernur Sumut instruksikan seluruh masjid buka pintu selapang-lapangNya untuk orang ibadah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    Akun Facebook Daing Okdi (fb.com/okdiansyah.okdiansyah) pada 30 April 2021 mengunggah sebuah gambar yang berisi foto Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan narasi “Gubernur Sumut instruksikan seluruh masjid buka pintu selapang-lapangNya untuk orang ibadah.. Klo perlu ajak Dzikir bersama-sama.. * hidup dan mati itu kehendak ALLAH,, mati sedang ibadah lebih baik ketimbang mati mengurung diri nggak beribadah.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengintruksikan agar masjid dibuka seluas-luasnya di tengah pandemi COVID-19 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, klaim itu merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak pernah mengeluarkan instruksi tersebut. Edy hanya pernah menyatakan agar umat Islam tidak meninggalkan masjid pada pertengahan bulan Maret 2020.

    Dilansir dari artikel berjudul [SALAH] “Gubernur SUMUT instruksikan Seluruh MASJID buka pintu selapang lapangnya untuk orang ibadah” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 24 April 2020, tidak ditemukan pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang memerintahkan agar masjid dibuka seluas-luasnya untuk beribadah di saat pandemi Covid-19.

    Tidak ditemukan pula kutipan yang berasal dari Edy seperti yang terdapat dalam gambar yang diunggah sumber klaim.Edy hanya pernah menyatakan agar umat Islam tidak meninggalkan masjid. “Khusus beragama Islam, jangan meninggalkan masjid karena takut Corona. Siapkan alas untuk tempat kita bersujud. Dengan sajadah yang kecil juga boleh, yang besar juga boleh, bawa sapu tangan,” ujar Edy di Deli Serdang, Sumut, pada 15 Maret 2020, seperti dilansir dari Kumparan.com.

    Edy juga pernah memerintahkan agar karpet masjid dibuka. Warga yang beragama Islam diminta membawa alas sendiri saat salat berjemaah di masjid. Hal itu disampaikan Edy dalam rapat yang membahas masalah kesehatan di Kantor Gubernur Sumut pada pertengahan Maret 2020.

    Pernyataan tersebut diberitakan salah satunya oleh Detik.com pada 17 Maret 2020 dengan judul “Gubsu Edy Perintahkan Sekolah Libur-Karpet Masjid Dibuka demi Cegah Corona”.Saat itu, Edy berkata, “Karpet-karpet sementara dibuka. Biarkan saja di semen. Nanti dipel. Masing-masing pakai sajadah masing-masing.”

    Setelah ditelusuri, klaim di gambar tangkapan layar yang diunggah oleh sumber klaim tersebut sudah beredar sejak pertengahan Maret 2020. Pemerintah Provinsi Sumut pun membantah bahwa Edy pernah mengintruksikan agar masjid dibuka seluas-luasnya di tengah pandemi Covid-19.

    “Nggak ada, nggak ada. Itu dari mana?” ujar Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Hendra Dermawan Siregar, seperti dikutip dari Medan Bisnis Daily pada 22 Maret 2020. Hendra pun menambahkan bahwa gambar tangkapan layar tersebut sudah distempel hoaks.

    “Kan yang ada kemarin, dari WA (WhatsApp) orang masuk, dia (Edy) pakai pakaian tentara, terus membilangkan semua orang masuk ke masjid, itu udah kita stempel hoax,” kata Hendra.

    Kesimpulan

    Hoaks Lama Beredar Kembali. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak pernah mengeluarkan instruksi tersebut. Edy hanya pernah menyatakan agar umat Islam tidak meninggalkan masjid pada pertengahan bulan Maret 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6869) [SALAH] Foto “Allahuakbar Sajadah Di Temukan Utuh Dan Tidak Hancur Di Serpihan Kapal Selam KRI Nanggala 402. Subhanallah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    Akun Facebook Muslim Haeruddin (fb.com/muslim.haeruddin.9) pada 25 April 2021 mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:

    “ALLAHUAKBAR SAJADAH DI TEMUKAN UTUH DAN TIDAK HANCUR DI SERPIHAN KAPAL SELAM KRI NANGGALA 402. SUBHANALLAH…”

    Di foto itu tampak salah seorang anggota TNI mengangkat sajadah berwarna coklat utuh dari puing-puing benda yang diklaim milik KRI Nanggala 402.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto sajadah utuh yang diklaim bagian dari kapal selam KRI Nanggala 402 merupakan konten yang salah.

    Faktanya, bukan dari kapal selam KRI Nanggala 402. Sajadah di foto itu bagian dari puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

    Foto yang indentik, dimuat di artikel berjudul “PENEMUAN KOTAK PENYIMPANAN MEMORI CVR” yang terbit pada 15 Februari 2021 di situs antarafoto.com.

    Keterangan foto itu menyebutkan, Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI AL Abdul Rasyid (ketujuh kiri) memeriksa serpihan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 hasil operasi pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (15/1/2021). Di bagian kiri tampak personel TNI mengangkat sajadah berwarna cokelat dari puing-puing pesawat.

    Selain itu, di situs Antara Foto juga menampilkan foto temuan hasil pencarian dari barang-barang serta puing-puing dari KRI Nanggala 402. Salah satu temuan adalah potongan alas salat, bukan sajadah utuh seperti yang diunggah oleh sumber klaim.
    Temuan ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono pada Sabtu (24/4/2021).

    Barang-barang yang ditemukan ialah berupa pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin dan satu buah botol berisikan pelumas periskop kapal selam. Selain itu, tim pencarian juga menemukan adanya satu potongan alas yang biasa digunakan para ABK untuk salat.

    Kesimpulan

    BUKAN dari kapal selam KRI Nanggala 402. Sajadah di foto itu bagian dari puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

    Rujukan