Berdasarkan hasil penelurusan, pesan berantai tersebut adalah palsu. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus telah memastikan kepalsuan informasi tersebut.

“Itu informasinya hoaks,” Yusri menegaskan dalam wawancara beliau dengan Kompas pada Rabu, 6 Mei 2020.

Pesan berantai tersebut juga pernah beredar beberapa kali pada 2020 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pembagian Masker Gratis Dicampur Bius” yang diunggah pada 14 September 2020.

Dengan demikian, pesan berantai di WhatsApp terkait pembagian masker gratis yang diberi obat bius tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu / Fabricated Content.

Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

Hoaks berulang. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya telah memberikan pernyataan langsung bahwa pesan berantai WhatsApp tersebut tidak benar pada September 2020 lalu.

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video penghancuran kardus-kardus berisi vaksin yang diklaim terjadi di Nigeria pada Minggu, 23 Januari 2022 merupakan klaim yang salah.

Faktanya bukan pada tahun 2022. Penghancuran vaksin merek AstraZeneca karena kedaluwarsa tersebut dilakukan di tempat pembuangan sampah di ibu kota Nigeria, Abuja pada pada Desember 2021.

Berdasarkan hasil penelusuran dengan menggunakan kata kunci “penghancuran vaksin nigeria”, ditemukan video yang identik yang dimuat di artikel berjudul ‘Sejuta Vaksin Astrazeneca di Nigeria Digilas Buldoser Karena Kedaluwarsa” yang terbit di situs 20.detik.com pada Kamis, 23 Des 2021.

Dilansir dari artikel ini, otoritas kesehatan Nigeria menghancurkan 1.066.214 dosis vaksin Covid-19 di tempat pembuangan sampah ibu kota Nigeria. Jenis vaksin yang kedaluwarsa ini merupakan vaksin AstraZeneca.

Selain itu, dilansir dari Tempo menyebutkan bahwa Nigeria pada Rabu, 22 Desember 2021, menghancurkan lebih dari satu juta dosis vaksin virus corona merek AstraZeneca, yang sudah kedaluwarsa . Penghancuran vaksin kedaluwarsa ini untuk meyakinkan masyarakat Nigeria kalau vaksin yang sudah lewat batas waktu penggunaannya pasti tidak akan dipakai lagi.

BUKAN pada tahun 2022. Penghancuran vaksin merek AstraZeneca karena kedaluwarsa tersebut dilakukan di tempat pembuangan sampah di ibu kota Nigeria, Abuja pada pada Desember 2021.

Melansir Uwaterloo.ca, dalam 100 gram buah pare itu mengandung 33 mg vitamin C. kandungan vitamin C yang mana ini dapat mengikat iodine dalam Betadine sehingga apabila dicampurkan dapat menjadi jernih.

Meskipun begitu buah pare tetap memiliki berbagai macam manfaat. Melansir alodokter.com, buah pare memiliki manfaat di antara lain mengendalikan kadar gula darah, menghambat pertumbuhan sel kanker, menghambat penyebaran infeksi virus, menjaga berat badan tetap ideal.

Selain itu melansir Hindawi.com, ekstrak buah pare berdasarkan riset memang dapat menurunkan LDL-C atau kolesterol jahat yang cenderung membawa banyak lemak ke dalam tubuh.

Namun meminum air rebusan buah Pare dilarang untuk ibu hamil. Hal ini melansir Wikipedia.org, yang menyebutkan buah pare dapat menyebabkan beberapa efek bagi ibu hamil seperti perdarahan, kontraksi, dan keguguran.

Dengan demikian jika mengacu kepada seluruh referensi, maka klaim jernihnya air campuran Betadine dengan air rebusan buah pare yang diklaim sebagai bukti air rebusan pare dapat membersihkan kolesterol dan mengobati segala penyakit merupakan informasi yang salah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Klaim air rebusan buah pare dapat membersihkan kolesterol dan mengobati segala penyakit dengan bukti menjernihkan air campuran Betadine merupakan informasi yang salah. Campuran air rebusan buah pare dengan Betadine dapat menjadi jernih dikarenakan dalam 100 gram buah pare itu mengandung 33 mg vitamin C, yang mana bisa mengikat iodine dari Betadine sehingga airnya menjadi jernih kembali. Namun tidak dipungkiri buah pare memang memiliki banyak manfaat meskipun tidak dianjurkan dikonsumsi untuk sebagian orang.

Akun Facebook bernama Tiger Tiger mengunggah sebuah foto berisi tangkapan layar dari sampul artikel media Tempo berjudul “Lima Jabatan yang Diemban Luhut Sekaligus Seperti Negara Milik Moyangnya Sendiri Saja”.

Berdasarkan hasil penelusuran, judul dari artikel Tempo tersebut sudah dimanipulasi dengan menambahkan kata “Seperti Negara Milik Moyangnya Sendiri Saja” pada bagian bawah.

Judul dan sampul artikel asli dari Tempo ditemukan pada postingan instagram @tempodotco pada 21 September 2021 berjudul “Lima Jabatan yang Diemban Luhut Sekaligus”.

Judul artikel yang dimanipulasi. Foto sampul asli ditemukan pada akun Instagram tempodotco pada 21 September 2021 berjudul “Lima Jabatan yang Diemban Luhut Sekaligus “.