(GFD-2022-9168) [SALAH] Covid-19 Hoax Karena Narasinya Sudah Ada Sebelum Covid-19 Muncul
Sumber: twitter.comTanggal publish: 11/02/2022
Berita
Akun Twitter @warriorReborn_ mengklaim bahwa Covid-19 merupakan hoax dikarenakan narasi Covid-19 sudah ada sebelum Pandemi Covid-19 melanda. Akun ini juga melampirkan link dan tangkapan layar dari website https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/patent/US-2020279585-A1 yang berjudul System and Method for Testing for COVID-19 yang dipatenkan oleh Rothschild Richard A.
Hasil Cek Fakta
Melansir Reuters.com, Dalam informasi tersebut terjadi penggabungan dalam istilah “priority date” and “application date”. Priority date dapat mengacu pada tanggal pengajuan paling awal dalam kelompok aplikasi paten terkait, atau tanggal pengajuan paling awal dari fitur tertentu dari suatu penemuan. Dalam hal ini, 13 Oktober 2015 adalah saat Rothschild pertama kali membuat aplikasi sementara (US20200126593A1) dalam keluarga paten ini. Selanjutnya serangkaian aplikasi paten reguler non-sementara dibuat untuk “System and Method For Using, Processing, and Displaying Biometric Data”, termasuk di dalamnya sistem untuk menganalisis data biometrik untuk menentukan apakah pengguna menderita Covid-19 (US2020279585A1). Aplikasi paten untuk penderita Covid-19 ini tidak diterapkan hingga 17 Mei 2020.
Selain itu melansir Factcheck.afp.com juga memberikan penjelasan bahwa pada website tersebut menunjukkan aplikasi paten tambahan yang diajukan pada tahun 2020 setelah pengajuan aplikasi paten lain pada tahun 2015 yang tidak terkait dengan virus corona. Kemudian ini diperkuat dengan pernyataan juru bicara perusahaan jasa keuangan Rothschild & Co yang mengatakan pemohon paten tidak memiliki hubungan dengan perusahaan.
Kemudian melansir Covid19.who.int, Covid-19 merupakan hal yang nyata di masyarakat dengan kasus global sudah menyentuh angka 394,381,395 kasus positif dengan jumlah kematian sebanyak 5,735,179 orang. Sementara itu melansir dari Covid19.go.id, di Indonesia sendiri kasus positif sebanyak 4.542.601 kasus positif dengan kasus meninggal dunia sebanyak 144.636 orang.
Dengan demikian jika mengacu kepada seluruh referensi, maka klaim Covid-19 hoax karena narasinya sudah ada sebelum Covid-19 muncul merupakan informasi yang salah dan masuk ke dalam kategori konten menyesatkan.
Selain itu melansir Factcheck.afp.com juga memberikan penjelasan bahwa pada website tersebut menunjukkan aplikasi paten tambahan yang diajukan pada tahun 2020 setelah pengajuan aplikasi paten lain pada tahun 2015 yang tidak terkait dengan virus corona. Kemudian ini diperkuat dengan pernyataan juru bicara perusahaan jasa keuangan Rothschild & Co yang mengatakan pemohon paten tidak memiliki hubungan dengan perusahaan.
Kemudian melansir Covid19.who.int, Covid-19 merupakan hal yang nyata di masyarakat dengan kasus global sudah menyentuh angka 394,381,395 kasus positif dengan jumlah kematian sebanyak 5,735,179 orang. Sementara itu melansir dari Covid19.go.id, di Indonesia sendiri kasus positif sebanyak 4.542.601 kasus positif dengan kasus meninggal dunia sebanyak 144.636 orang.
Dengan demikian jika mengacu kepada seluruh referensi, maka klaim Covid-19 hoax karena narasinya sudah ada sebelum Covid-19 muncul merupakan informasi yang salah dan masuk ke dalam kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo.
Hal tersebut tidak benar. Paten untuk sistem yang menganalisis data biometrik untuk menentukan apakah pengguna menderita COVID-19 tidak diterapkan hingga 17 Mei 2020. Lalu virus Covid-19 memang nyata, dibuktikan dengan jumlah kasus dunia sebanyak 394,381,395 kasus positif dan kasus di Indonesia sebanyak 4.542.601 kasus positif.
Hal tersebut tidak benar. Paten untuk sistem yang menganalisis data biometrik untuk menentukan apakah pengguna menderita COVID-19 tidak diterapkan hingga 17 Mei 2020. Lalu virus Covid-19 memang nyata, dibuktikan dengan jumlah kasus dunia sebanyak 394,381,395 kasus positif dan kasus di Indonesia sebanyak 4.542.601 kasus positif.
Rujukan
- https://www.reuters.com/article/uk-factcheck-patent-idUSKBN27C34O
- https://factcheck.afp.com/facebook-posts-promote-false-conspiracy-coronavirus-testing-patent-was-submitted-2015-0
- https://patents.google.com/patent/US20200126593A1/en?oq=US20200126593A1
- https://patents.google.com/patent/US20200279585A1/en?oq=+US2020279585A1
- https://covid19.go.id/
- https://covid19.who.int/
(GFD-2022-9167) [SALAH] Vaksin Booster Menyebabkan Manusia Bertingkah Seperti Zombie
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 11/02/2022
Berita
Akun Telegram dengan nama pengguna “darkuniverse09” mengunggah sebuah video yang menunjukkan seorang perempuan tengah berusaha untuk mendobrak pintu masuk sebuah fasilitas umum. Dalam unggahan tersebut juga disertai keterangan yang menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan dampak seseorang yang terlalu banyak menerima vaksin Covid-19 dan vaksin booster.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, aksi yang dilakukan oleh perempuan tersebut tidak disebabkan oleh vaksin booster, melainkan karena ia merasa marah ketika tidak diperbolehkan untuk memasuki fasilitas publik di Lousiana, Amerika Serikat, karena tidak mengenakan masker. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Twitter “santiagomayer_” pada 4 Juli 2020, sebelum program vaksinasi dilaksanakan.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Telegram dengan nama pengguna “darkuniverse09” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Telegram dengan nama pengguna “darkuniverse09” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Peristiwa yang terekam dalam video tidak disebabkan oleh vaksin booster, melainkan karena perempuan dalam video merasa marah ketika tidak diperbolehkan untuk memasuki fasilitas publik karena tidak mengenakan masker. Video tersebut pertama kali diunggah pada Juli 2020, sebelum program vaksinasi dilaksanakan.
Peristiwa yang terekam dalam video tidak disebabkan oleh vaksin booster, melainkan karena perempuan dalam video merasa marah ketika tidak diperbolehkan untuk memasuki fasilitas publik karena tidak mengenakan masker. Video tersebut pertama kali diunggah pada Juli 2020, sebelum program vaksinasi dilaksanakan.
Rujukan
(GFD-2022-9166) [SALAH] Aplikasi Android untuk Scan Vaksin Covid-19 yang Terhubung Jaringan 5G
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/02/2022
Berita
Akun Facebook dengan nama pengguna “Lathifah Ambarwati” (https://www.facebook.com/lathifah.ambarwati) mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa terdapat sebuah aplikasi di Android yang dapat melakukan scan pada vaksin Covid-19, sebab zat dalam vaksin dapat terhubung dengan jaringan 5G. Narasi tersebut juga disertai dengan foto hasil tangkapan layar aplikasi scanner BLE.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, aplikasi tersebut merupakan aplikasi untuk melakukan scan terhadap perangkat Bluetooth Low Energy (BLE), bukan untuk melakukan scan terhadap vaksin Covid-19. Perangkat BLE sendiri merupakan perangkat nirkabel jarak pendek dengan penggunaan daya rendah.
Lebih lanjut, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 terhubung dengan jaringan 5G. Melansir dari katadata, zat vaksin mengandung partikel lipid atau lemak yang berfungsi untuk membantu vaksin memasuki sel tubuh, bukan untuk menghubungkan dengan jaringan 5G.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Lathifah Ambarwati” (https://www.facebook.com/lathifah.ambarwati) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Lebih lanjut, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 terhubung dengan jaringan 5G. Melansir dari katadata, zat vaksin mengandung partikel lipid atau lemak yang berfungsi untuk membantu vaksin memasuki sel tubuh, bukan untuk menghubungkan dengan jaringan 5G.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Lathifah Ambarwati” (https://www.facebook.com/lathifah.ambarwati) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Informasi palsu. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi untuk melakukan scan terhadap perangkat Bluetooth Low Energy (BLE) atau perangkat nirkabel jarak pendek dengan penggunaan daya rendah. Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 terhubung dengan jaringan 5G.
Informasi palsu. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi untuk melakukan scan terhadap perangkat Bluetooth Low Energy (BLE) atau perangkat nirkabel jarak pendek dengan penggunaan daya rendah. Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 terhubung dengan jaringan 5G.
Rujukan
- https://developer.android.com/guide/topics/connectivity/bluetooth/ble-overview
- https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/611f40f751e5b/cek-fakta-benarkah-vaksin-covid-19-terhubung-jaringan-5g
- https://turnbackhoax.id/2021/05/27/salah-setelah-divaksin-tubuh-punya-daya-magnetis-dan-dapat-dikoneksikan-ke-bluetooth/
(GFD-2022-9165) [SALAH] Hindari ! Produk Ini Bisa Menyebabkan Usus Bocor
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 11/02/2022
Berita
Beredar sebuah postingan video yang diunggah oleh akun YouTube Bisikan.com pada 12 Agustus 2021. Dalam video yang berdurasi 04:14 menit tersebut dr. Zaidul Akbar menyatakan bahwa mengonsumsi alkohol, produk berbasis susu dan beberapa jenis telur dapat menyebabkan usus mengalami kebocoran dengan narasi sebagai berikut:
Narasi:
Bagi yang pernah mendengar istilah usus bocor, kondisi ini bukan berarti usus berlubang dan isinya keluar mencemari organ tubuh lainnya. Di dunia medis, usus bocor atau intestinal permeability merupakan kondisi saat penyerapan nutrisi dalam usus terganggu. Dalam kondisi normal, usus bertugas menyerap nutrisi dari makanan dan minuman yang kita konsumsi kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh. Namun dalam kondisi usus bocor, usus tak hanya menyerap gizi dari makanan dan minuman namun juga racun atau bakteri yang ada di dalamnya. Akibatnya, segala zat yang berbahaya itu turut tersebar ke seluruh tubuh lewat sistem peredaran darah. ada beberapa penyebab usus bocor.
Narasi:
Bagi yang pernah mendengar istilah usus bocor, kondisi ini bukan berarti usus berlubang dan isinya keluar mencemari organ tubuh lainnya. Di dunia medis, usus bocor atau intestinal permeability merupakan kondisi saat penyerapan nutrisi dalam usus terganggu. Dalam kondisi normal, usus bertugas menyerap nutrisi dari makanan dan minuman yang kita konsumsi kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh. Namun dalam kondisi usus bocor, usus tak hanya menyerap gizi dari makanan dan minuman namun juga racun atau bakteri yang ada di dalamnya. Akibatnya, segala zat yang berbahaya itu turut tersebar ke seluruh tubuh lewat sistem peredaran darah. ada beberapa penyebab usus bocor.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran bahwa jika hanya mengonsumsi makanan saja tidak akan sampai menyebabkan usus mengalami kebocoran.
Dilansir dari Viva.co.id menurut Dokter Spesialis Gastroenterologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyatakan, kalau dari faktor makanan saja tidak akan sampai menyebabkan usus mengalami kebocoran.
“Kalau cuma makanan saja, okelah susu, kopi, cabai kalau memang cabainya cabai asli dari buah cabai, itu sebenernya tidak sampai bocor,” ujarnya.
Prof. Ari juga mengungkapkan, kebocoran pada usus terjadi karena faktor kumulatif. Salah satunya karena konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri atau sakit.
Untuk menjaga kesehatan usus dan mencegahnya dari kebocoran, Prof. Ari turut memberikan beberapa tips bahwa orang yang memiliki riwayat sakit maag berhubungan dengan faktor psikis harus melakukan pengendalian diri, menjaga makanan yang akan dikonsumsi seperti menghindari makanan yang asam dan pedas, serta tidak mengonsumsi obat sembarangan.
Dengan demikian klaim mengonsumsi makanan tertentu seperti telur hingga produk susu bisa menyebabkan masalah usus bocor tidak tepat dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Dilansir dari Viva.co.id menurut Dokter Spesialis Gastroenterologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyatakan, kalau dari faktor makanan saja tidak akan sampai menyebabkan usus mengalami kebocoran.
“Kalau cuma makanan saja, okelah susu, kopi, cabai kalau memang cabainya cabai asli dari buah cabai, itu sebenernya tidak sampai bocor,” ujarnya.
Prof. Ari juga mengungkapkan, kebocoran pada usus terjadi karena faktor kumulatif. Salah satunya karena konsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri atau sakit.
Untuk menjaga kesehatan usus dan mencegahnya dari kebocoran, Prof. Ari turut memberikan beberapa tips bahwa orang yang memiliki riwayat sakit maag berhubungan dengan faktor psikis harus melakukan pengendalian diri, menjaga makanan yang akan dikonsumsi seperti menghindari makanan yang asam dan pedas, serta tidak mengonsumsi obat sembarangan.
Dengan demikian klaim mengonsumsi makanan tertentu seperti telur hingga produk susu bisa menyebabkan masalah usus bocor tidak tepat dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan
Mengonsumsi alkohol, produk berbasis susu dan beberapa jenis telur, yang dapat menyebabkan usus mengalami kebocoran adalah klaim yang salah. Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, jika hanya mengonsumsi makanan saja tidak akan sampai menyebabkan usus mengalami kebocoran.
Mengonsumsi alkohol, produk berbasis susu dan beberapa jenis telur, yang dapat menyebabkan usus mengalami kebocoran adalah klaim yang salah. Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, jika hanya mengonsumsi makanan saja tidak akan sampai menyebabkan usus mengalami kebocoran.
Rujukan
Halaman: 3930/5638