• (GFD-2021-6892) [SALAH] Video “BERITA TERKINI ~ TAK DISANGKA SANGKA, DEKLARASI GANJAR 2024, LANGSUNG DISAMBUT PEMECATAN DARI PDIP”

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 09/05/2021

    Berita

    “BERITA TERKINI ~ TAK DISANGKA SANGKA, DEKLARASI GANJAR 2024, LANGSUNG DISAMBUT PEMECATAN DARI PDIP”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube Saka Nusantara mengunggah video berjudul “BERITA TERKINI ~ TAK DISANGKA SANGKA, DEKLARASI GANJAR 2024, LANGSUNG DISAMBUT PEMECATAN DARI PDIP” pada 8 Mei 2021. Pada bagian thumbnailsnya bertuliskan “MESRA DENGAN ANIES MEGAWATI PECAT GANJAR DARI PDIP TAKTIK JAHAT…! DEMI PUAN CATATAN HITAM GANJAR DI UMBAR KEPUBLIK.”

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa isi video tersebut merupakan pembacaan berita dari artikel berjudul “Bappilu PDIP Sindir Ganjar: Siapa yang Minta Bertempur? Bu Mega Belum Kasih Sinyal” yang tayang di merdeka.com pada 6 Mei 2021. Di dalam artikel itu tidak ada pernyataan terkait pemecataan Ganjar Pranowo dari PDIP.

    Artikel itu hanya membahas pernyataan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto terkait wacana Ganjar maju sebagai Calon Presiden di tahun 2024 dari PDIP. Bambang menyatakan bahwa Ganjar Pranowo belum masuk pertimbangan sebagai calon presiden. Selain itu, ia menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memberikan sinyal kepada dirinya untuk memenangkan Ganjar di Pilpres 2024.

    “Itu tidak hanya pertarungan udara, sementara yang lain belum bertempur. Siapa yang minta bertempur? Bu Mega belum kasih sinyal,” kata Bambang di DPR, Kamis (6/5).

    Dengan demikian, konten video yang diunggah kanal Youtube Saka Nusantara masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Tidak ada pernyataan pemecatan Ganjar Pranowo dari PDIP dalam video. Diketahui isi video hanya menarasikan artikel berjudul “Bappilu PDIP Sindir Ganjar: Siapa yang Minta Bertempur? Bu Mega Belum Kasih Sinyal” yang tayang di merdeka.com pada 6 Mei 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6891) [SALAH] Video “SOK KRITIK FADLI ZON DICOPOT HINGGA BEGINI”

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 08/05/2021

    Berita

    “SOK KRITIK FADLI ZON DICOPOT HINGGA BEGINI ~ BERITA TERBARU HARI INI 7 MEI 2021 JOKOWI POLISI MUDIK”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube Pengawal Istana mengunggah video dengan judul “SOK KRITIK FADLI ZON DICOPOT HINGGA BEGINI ~ BERITA TERBARU HARI INI 7 MEI 2021 JOKOWI POLISI MUDIK” pada 7 Mei 2021. Video itu berdurasi 10:10 detik.

    Berdasarkan hasil penelusuran, judul video tidak mencerminkan isi videonya. Diketahui bahwa isi video merupakan pembacaan sejumlah artikel berita dari beberapa media.

    Artikel pertama yang dibacakan dalam video tersebut berjudul “Fadli Zon Kritik Larangan Mudik Pemerintah, Netizen Beri Sindiran Pedas Ini” yang tayang di hitekno.com pada 6 Mei 2021. Dalam artikel itu tidak ditemukan pernyataan Fadli Zon dicopot dari jabatannya, baik di DPR maupun di Partai Gerindra.

    Lalu, artikel kedua ialah artikel berjudul “Sebut Pemerintah Bertindak Diskriminasi, Fadli Zon: Mudik Dilarang tapi WNA China Datang” yang tayang di mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com pada 7 Mei 2021. Di artikel tersebut juga tidak ditemukan pernyataan pencopotan Fadli Zon.

    Artikel ketiga yang dibacakan dalam video berjudul “Formula E Jakarta Bermasalah, Ferdinand Hutahaean Desak KPK dan BPK Tangkap Anies Baswedan” yang tayang di tasikmalaya.pikiran-rakyat.com pada 20 Maret 2021. Artikel itu membahas mengenai kritik Ferdinand Hutahaean kepada Anies Baswedan.

    Kemudian, artikel keempat yang dibacakan ialah artikel berjudul “Sindir Gagal Formula E Jakarta, Ferdinand Hutahaean: yang Untung Anies Baswedan di Tengah Kerugian APBD” yang tayang di mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com pada 11 Maret 2021. Artikel itu pun berisikan kritikan Ferdinand kepada Anies.

    Dan, artikel terakhir yang dibacakan dalam video berjudul “Soal Dana Formula E, Pengamat Politik: Anies Baswedan Bisa Dipenjara” yang tayang di terkini.id pada 29 Januari 2021. Artikel itu berisikan kritikan Eko Kuntadhi kepada Anies Baswedan.

    Berdasarkan penjelasan itu, maka konten video yang diunggah oleh kanal Youtube Pengawal Istana masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Isi video tidak terkait dengan judul video. Isi video hanya pembacaan berita dari sejumlah media yang tidak membahas mengenai pencopotan Fadli Zon, baik dari DPR maupun dari Partai Gerindra.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6890) [SALAH] Prabowo Subianto Terlibat Kasus Korupsi Benih Lobster

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 08/05/2021

    Berita

    YouTube channel Suara Istana membagikan sebuah video dengan judul “Berita Terkini ~ Mengejutkan!! PrabowoTerlibat Kasus Korupsi Benih Lobster, Jabatan Prabowo Terancam” dan thumbnail cover video yang menampilkan foto manipulasi Prabowo Subianto ditangkap KPK. Dalam thumbnail tersebut juga terdapat narasi “KORUPSI BENIH LOBSTER…!!!. TANGKAP PRABOWO KPK TEMUKAN 38 MILIAR MENGALIR PADANYA”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, tidak ada sumber yang kredibel terkait pemberitaan Menhan Prabowo Subianto ditangkap KPK. Hanya namanya dicatutkan dalam berita acara pemeriksaan sidang tersebut, dari Merdeka.com diduga alasan PT Aero Cipta Kargo (PT ACK) yang menjadi satu-satunya pihak pengirim izin benih losbter karena ada kepemilikan dan pengaruh Menhan Prabowo Subianto.

    Melalui dari Merdeka.com, juru bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Simanjuntak mengonfirmasi bahwa kepemilikan PT. ACK tidak ada kaitannya dengan Menhan Prabowo Subianto. Kemudian melalui Kompas.com, mantan Menteri KKP dan terpidana korupsi benih lobster, Edhy Prabowo juga membantah hal itu.

    Dengan demikian klaim Prabowo Subianto ditangkap KPK merupakan hoax dengan kategori Konten yang Menyesatkan

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut salah, tidak ada sumber kredibel yang memberitakan Menhan Prabowo Subianto ditangkap KPK, hanya saja namanya dicatutkan dalam persidangan kasus korupsi benih lobster yang dilakukan mantan menteri KKP Edhy Prabowo. Kemudian, melalui juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Simanjuntak membantah keterlibatan Prabowo Subianto dalam kasus tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6889) [SALAH] Mendeteksi Virus Corona dengan Menahan Napas 10 Detik

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/05/2021

    Berita

    Baru-baru ini, pada tanggal 7 April 2021, beredar unggahan di Facebook yang mengklaim bahwa virus corona dapat terdeteksi dengan menahan napas 10 detik dan menghembuskannya perlahan, jika tidak ditemukan rasa sakit dan batuk maka tidak ada virus apapun dalam paru-paru. Jika terdeteksi virus corona maka disarankan secara teratur minum air hangat agar virus masuk ke dalam perut sehingga keasaman lambung akan langsung membunuh virus corona.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran klaim tersebut salah dan merupakan hoaks lama yang sempat beredar pada tahun 2020. Melansir dari WHO, menahan napas dan menghembuskannya tanpa rasa sakit bukan berarti tidak terinfeksi virus corona atau penyakit paru-paru lainnya.

    WHO telah mengonfirmasi bahwa tes mandiri tersebut tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui keberadaan virus corona dalam tubuh. Cara terbaik untuk mengonfirmasi virus Covid-19 adalah melalui tes laboratorium, atau saat ini dikenal sebagai tes PCR.

    Klarifikasi terkait tes mandiri virus corona juga sempat dibahas dalam artikel Turnbackhoax.id yang berjudul “[SALAH] Tes Sederhana Untuk Mengenal Virus Corona Hanya Dalam Sepuluh Detik” diunggah pada 3 Maret 2020.

    Kemudian, mengutip dari merdeka.com Kalpana Sabapathy (Ahli Epidemiologi Klinis London School of Hygiene and Tropical Medicine) menyebut bahwa asam lambung dapat membunuh virus corona itu tidak benar.

    Dengan demikian klaim virus corona dapat terdeteksi dengan menahan napas 10 detik merupakan hoax dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Informasi yang beredar adalah salah dan merupakan Hoaks Lama yang Bersemi Kembali (HLBK). Melansir dari WHO, menahan napas dan menghembuskannya tanpa rasa sakit bukan berarti tidak terinfeksi virus corona atau penyakit paru-paru lainnya.

    Rujukan