• (GFD-2021-6888) [SALAH] Survei Berhadiah Dana Kesejahteraan dari Coca-Cola untuk Rayakan HUT Ke-20

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 08/05/2021

    Berita

    Beredar pesan berantai di WhatsApp berupa tautan survei berhadiah dana kesejahteraan dari Coca-Cola. Ketika tautan tersebut diakses, akan muncul pesan yang menyatakan bahwa survei tersebut diselenggarakan untuk memperingati HUT Ke-20 Coca-Cola.

    Hasil Cek Fakta

    Pihak Coca-Cola melalui Communication Manager Indonesia, Malaysia & Papua New Guinea, Fauziah Syafarina Nst., menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengadakan program survei tersebut. Fauziah juga menambahkan bahwa segala program yang diadakan oleh Coca-Cola akan selalu diinformasikan melalui situs resmi serta media sosial resmi Coca-Cola.

    Lebih lanjut, melansir dari situs resmi Coca-Cola, produk tersebut pertama kali diluncurkan pada tahun 1886 dan diproduksi pertama kali di Indonesia pada tahun 1932. Hal ini menunjukkan bahwa Coca-Cola sudah berdiri sejak 135 tahun yang lalu dan telah hadir di Indonesia sejak 80 tahun yang lalu.

    Dengan demikian, pesan berantai di WhatsApp berupa tautan survei berhadiah dana kesejahteraan dari Coca-Cola untuk memperingati HUT ke-20 tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Pihak Coca-Cola Indonesia telah menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengadakan program survei tersebut. Lebih lanjut, usia Coca-Cola di Indonesia sendiri sudah lebih dari 20 tahun.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6887) [SALAH] Foto Bayi Lumba-lumba di dalam Rahim

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 08/05/2021

    Berita

    Akun Twitter Doctor’s Who Save Life (@BornsToSaveLife) mengunggah cuitan berupa foto yang diklaim sebagai foto bayi lumba-lumba yang berada di dalam rahim. Unggahan tersebut telah mendapat respon sebanyak 58 retweet, 531 like, dan 9 balasan. Narasi:

    “A baby dolphin in a womb.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto itu merupakan potongan film dokumenter National Geographic berjudul “Animals in the Womb”. Ditemukan video berjudul “Dolphin In the Womb” yang diunggah oleh David Barlow melalui akun YouTubenya pada 1 September 2014. Diketahui bayi lumba-lumba yang berada di dalam kandungan itu berumur 12 bulan.

    Meskipun demikian, bayi lumba-lumba tersebut bukanlah hewan sungguhan. Melalui situs pribadinya, David Barlow menjelaskan bahwa film dokumenter itu menggunakan mode untuk menghindari masalah etika dan praktis yang timbul dari pembuatan film menggunakan hewan hidup. Selain itu, penggunaan efek khusus menciptakan dua gaya pencahayaan yang agar sesuai dengan tema penceritaan yang berbeda.

    Dari berbagai fakta yang telah dijabarkan, cuitan akun Twitter Doctor’s Who Save Life (@BornsToSaveLife) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tersebut merupakan potongan dari film dokumenter National Geographic berjudul “Animals in Womb” yang dibuat menggunakan model buatan, bukan wujud hewan sesungguhnya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6886) [SALAH] Foto “Produk Mobil Esemka terbaru”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/05/2021

    Berita

    Beredar sebuah narasi dalam grup Facebook KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) oleh akun Nanang Bulyono yang mengatakan bahwa terdapat produk mobil Esemka yang baru keluar. Dalam unggahan tersebut juga terdapat sebuah foto yang diklaim merupakan mobil Esemka yang baru keluar tersebut. NARASI:

    “Keluar juga nih produk mobil Esemka terbaru pada akhirnya ngok,ngok”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah narasi dalam grup Facebook KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) oleh akun Nanang Bulyono yang mengatakan bahwa terdapat produk mobil Esemka yang baru keluar. Dalam unggahan tersebut juga terdapat sebuah foto yang diklaim merupakan mobil Esemka yang baru keluar tersebut.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Setelah menelusuri gambar melalui InVid dan Yandex, foto mobil yang tercantum dalam unggahan tersebut merupakan oplet milik Rano Karno yang digunakan dalam film Si Doel. Hal ini juga didukung oleh plat nomor yang sama antara foto yang diunggah dalam narasi dengan plat oplet milik Rano Karno yaitu B 1053 AU.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah dalam grup Facebook KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) oleh akun Nanang Bulyono tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori satire/parodi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)
    Mobil dalam foto tersebut bukanlah mobil Esemka keluaran terbaru. Mobil yang terdapat dalam foto tersebut merupakan oplet milik Rano Karno yang digunakan dalam film Si Doel.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6885) [SALAH] “Kemarin Pun Tgl 4 Juga Berbondong2 Si Sipit Tiba Di Bandara Soeta tanpa lewat jalur Imigrasi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/05/2021

    Berita

    Akun Facebook Zahra Ririn (fb.com/zahra.ririn.311) pada 5 Mei 2021 mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:

    “Yg seperti ini kita mau percaya sama pemerintah
    Kemarin Pun Tgl 4 Juga Berbondong2 Si Sipit Tiba Di Bandara Soeta
    Tinggal nunggu hancur tanpa nama Republik Indonesia, di dukung Rusdi Kirana, Lion Wings Air, pesawat yg berani mnurunkn penumpang dari Cina, tanpa lewat jalur Imigrasi, tp lewat penumpang dlm negeri.”

    Migrasi besar-besaran rakyat china

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto penumpang Lion Wings Air dari Cina yang diturunkan tanpa lewat jalur imigrasi di Bandara Soekarno Hatta merupakan klaim yang salah.

    Faktanya, foto itu adalah Foto tahun 2020 dan bukan kedatangan, tapi keberangkatan. Foto ini pernah beredar pada Oktober 2020 dengan narasi yang berbeda. Ketika itu, pihak Imigrasi telah mengkonfirmasi bahwa foto itu adalah foto saat keberangkatan, bukan kedatangan.

    Foto yang identik, dimuat di artikel berjudul “Geger Isu Kedatangan ‘Tentara’ di Soetta, Faktanya Penumpang Biasa” yang terbit di situs Detikcom pada 3 Oktober 2020.

    Dilansir dari artikel tersebut, foto tersebut diunggah oleh akun Twitter @BerisikEmak pada Kamis (1/10/2020). Pada gambar yang diunggah itu tampak sejumlah pria berpakaian seragam lengan panjang dan celana panjang warna krem.

    Namun, Manager Branch Communication Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, mengatakan sekelompok pria berseragam krem itu adalah penumpang yang hendak terbang ke luar negeri, bukan baru tiba di Indonesia. Haerul mengkonfirmasi para penumpang itu adalah warga negara Cina. “Itu penumpang biasa yang mau berangkat ke luar,” ujar Haerul.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandara Soetta Ajun Komisaris Alexander Yurikho juga menyatakan lokasi dalam foto itu bukan terminal kedatangan internasional, melainkan terminal keberangkatan internasional, tepatnya Terminal 3 Bandara Soetta. Dia juga memastikan bahwa seragam yang digunakan oleh para pria itu bukan seragam tentara, melainkan seragam pekerja tambang atau personel lapangan.

    Berita yang sama juga pernah dimuat oleh Liputan6.com pada 3 Oktober 2020. Alexander Yurikho mengatakan area yang terlihat dalam foto tersebut bukan area kedatangan melainkan keberangkatan internasional. Kemudian, seragam yang dikenakan para pria dalam foto itu bukan seragam tentara, melainkan seragam pekerja lapangan.

    Menurut arsip berita Tempo, Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto pun telah memastikan puluhan warga negara Cina dalam foto tersebut adalah para pekerja tambang. “Bukan tentara,” ujar Romi saat dihubungi Tempo pada 3 Oktober 2020. Romi menjelaskan foto tersebut merupakan foto saat keberangkatan, bukan kedatangan. Meskipun begitu, dia tidak menjelaskan secara detail di mana puluhan warga negara Cina itu berasal. Dia juga tidak menyebut jadwal keberangkatan mereka di Bandara Soetta.

    Kesimpulan

    Foto tahun 2020 dan BUKAN kedatangan, tapi keberangkatan. Foto ini pernah beredar pada Oktober 2020 dengan narasi yang berbeda. Ketika itu, pihak Imigrasi telah mengkonfirmasi bahwa foto itu adalah foto saat keberangkatan, bukan kedatangan.

    Rujukan