• (GFD-2021-6852) [SALAH] Komnas HAM Boneka Cendana dan Melindungi Teroris Papua

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/05/2021

    Berita

    “HAM-BURGER milik orang yang dulu punya saham di PT. Freeport.
    Jejak digital memang kejam mace…pace”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar sebuah unggahan dalam grup Facebook Buzzer NKRI Solid oleh akun Hans Chaniago II yang mengatakan bahwa Komnas HAM milik Keluarga Cendana. Dalam unggahan tersebut menyantumkan foto yang diklaim merupakan foto Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik dengan Tommy Soeharto. Selain itu, unggahan tersebut juga menyantumkan gambar lainnya yang mengatakan bahwa Komnas HAM bekerja sama dengan elit Papua untuk melindungi kelompok teroris Papua agar tidak dimusnahkan oleh TNI/Polri.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Komnas HAM melalui akun resmi Twitternya mengatakan bahwa orang dalam foto yang beredar bukanlah Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM. Dalam klarifikasi tersebut Komnas HAM juga mengatakan bahwa Ketua Komnas HAM tidak pernah bertemu dengan keluarga Cendana dalam kesempatan apapun. Hasil periksa fakta yang sama pernah diunggah pada situs turnbackhoax.id dengan judul [SALAH] Foto “ternyata Ahmad Taufan Damanik ketua Komnas HAM boneka cendana”.

    Di samping itu, tidak ada pernyataan Komnas HAM yang mengatakan bahwa Komnas HAM melindungi kelompok bersenjata Papua. Melansir dari laman berita Detik, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa Komnas HAM mengutuk keras segala bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Papua.

    “Tentu saja kami mengutuk keras berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan bersenjata, baik yang ditujukan kepada orang sipil maupun kepada aparat keamanan. Seruan tokoh agama dan masyarakat Papua yang disampaikan ke Komnas HAM selama ini selalu menginginkan penyelesaian damai agar masyarakat Papua bisa hidup aman dan meneruskan pembangunan daerah mereka yang sangat tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

    Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa unggahan dalam grup Buzzer NKRI Solid oleh akun Hans Chaniago II tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)

    Beredar foto yang diklaim merupakan foto dari Tommy Soeharto dan Ketua Komnas HAM. Komnas HAM melalui akun resmi Twitternya menyatakan bahwa orang yang berada dalam foto tersebut BUKAN Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM. Di samping itu, Komnas HAM mengutuk keras segala bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Papua.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6851) [SALAH] Video “Munarman yang Di Tangkap Mahfud MD yang Masuk Penjara”

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 02/05/2021

    Berita

    “BERITA TERBARU HARI INI ~ MUNARMAN YANG TANGKAP MAHFUD MD YANG MASUK PENJARA”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar konten video di Youtube dengan judul “BERITA TERBARU HARI INI ~ MUNARMAN YANG TANGKAP MAHFUD MD YANG MASUK PENJARA” yang tayang di kanal Radar Politik pada 29 April 2021. Pada bagian thumbnailnya juga tertulis narasi “MUNARMAN YANG DI TANGKAP MAHFUD MD YANG MASUK PENJARA.”

    Berdasarkan hasil penelusuran, isi video tidak memberitakan mengenai Mahfud MD masuk ke penjara. Isi video hanya menarasikan tiga artikel dari tiga media yang berbeda. Artikel pertama yang dinarasikan dalam video ialah artikel berjudul “Eks FPI Munarman Ditangkap Densus 88, Nicho Silalahi Singgung Mahfud MD: Terorisme Atau Arogansi Kekuasaan?” yang tayang di seputartangsel.pikiran-rakyat.com pada 27 April 2021.

    Dalam artikel itu tidak ditemukan penyebutan Mahfud MD masuk penjara. Artikel itu hanya memuat pernyataan Aktivis ProDem, Nicho Silalahi terkait penangkapan Munarman, eks Sekretaris FPI oleh tim Densus 88.

    Lalu, artikel kedua yang dinarasikan dalam video ialah artikel berjudul “Densus 88 Polri Tangkap Mantan Petinggi FPI Munarman di Tangsel” yang tayang di kompas.com pada 27 April 2021. Artikel itu hanya pemberitaan mengenai pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus atas penangkapan Munarman oleh Densus 88.

    Dan, artikel ketiga yang dinarasikan dalam video ialah artikel berjudul “Ma’ruf Amin Kritik Pedas Presiden Jokowi, Pengamat: Secara Politik Dia Diam, Tapi Intelektualnya Jalan Terus” yang tayang di galamedia.pikiran-rakyat.com pada 27 April 2021. Artikel itu hanya berisikan pernyataan pengamat politik Rocky Gerung atas pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin terkait indeks demokrasi Indonesia.

    Dari tiga artikel itu tidak ditemukan pernyataan Mahfud MD ditangkap. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Isi video tidak memberitakan Mahfud MD masuk penjara. Video hanya menarasikan tiga artikel dari tiga media, yakni artikel berjudul “Eks FPI Munarman Ditangkap Densus 88, Nicho Silalahi Singgung Mahfud MD: Terorisme Atau Arogansi Kekuasaan?” yang tayang di seputartangsel.pikiran-rakyat.com pada 27 April 2021, artikel berjudul “Densus 88 Polri Tangkap Mantan Petinggi FPI Munarman di Tangsel” yang tayang di kompas.com pada 27 April 2021, dan artikel berjudul “Ma’ruf Amin Kritik Pedas Presiden Jokowi, Pengamat: Secara Politik Dia Diam, Tapi Intelektualnya Jalan Terus” yang tayang di galamedia.pikiran-rakyat.com pada 27 April 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6850) [SALAH] “Inilah kiat untuk mengecek nomor kita apakah sudah dihack atau diretas orang.”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/05/2021

    Berita

    “Sekedar info: Sehubungan dgn maraknya penipu yang meretas Hp…, baik itu WA, IG, fb, dll…
    Inilah kiat untuk mengecek nomor kita apakah sudah dihack atau diretas orang.

    Mohon Cek di hp masing2

    *#21# (bintang pagar 21 pagar)

    kalau ada tulisan “diteruskan” berarti hp kita diretas orang…
    Kalau tulisannya “tidak diteruskan” berarti aman.
    Silahkan dicek

    Jika muncul nomor lain maka cara menghentikan orang yang telah meng-hack HP kita dengan kode ##002#

    Semoga bermanfaat…🙏🙏🙏💚💛❤️”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan klaim yang sudah pernah diklarifikasi sebelumnya pada 25 Januari 2021 dan pada tahun 2017 lalu, yang terbukti SALAH.

    Dari Wikipedia: “Penerusan panggilan , atau pengalihan panggilan , adalah fitur telepon dari beberapa sistem pengalihan telepon yang mengalihkan panggilan telepon ke tujuan lain, yang dapat berupa, misalnya, ponsel atau 03010044981 lain di mana pihak yang dipanggil yang diinginkan tersedia.”

    oax belaka. Itu adalah kode untuk call forwarding. Justru, yang harus diwaspadailah adalah penipu dengan modus meminta Anda melakukan call forwarding.”

    Dari Cyberthreat.id: “Akun GoPay milik penyanyi dan artis Maia Estianty dibobol penjahat siber yang kebetulan seorang pengemudi GoJek pada Kamis (26 Desember 2019).”

    Kesimpulan

    Hoaks daur ulang, sudah pernah diklarifikasi sebelumnya pada bulan Januari lalu (2021) dan juga pada tahun 2017. FAKTANYA, kode *#21# adalah untuk memeriksa status fitur penerusan atau pengalihan panggilan (call forwarding). TIDAK berkaitan langsung dengan peretasan, tetapi perlu diwaspadai jika ada yang meminta untuk melakukan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6849) [SALAH] Video “Seseorang yang wafat karena terinfeksi virus Covid-19 mempercayakan teman baiknya untuk membuang uangnya di Times Square di New York”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/05/2021

    Berita

    Akun Facebook Rinaldi Munir (fb.com/rinaldi.munir) pada 4 April 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “(copas) Seseorang yang terinfeksi virus Covid-19 dan baru wafat, meninggalkan deposit yang besar. Dia mempercayakan teman baiknya untuk membuang uangnya di Times Square di New York. Karena benar, jika dia mati tidak akan membawa semua uangnya itu. Siapa yang mau ikut memungut uang gratis ini?”

    Video itu menunjukkan seorang pria yang melemparkan uang kepada orang-orang di Times Square di Kota New York.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video beserta klaim seseorang yang wafat karena terinfeksi virus Covid-19 mempercayakan teman baiknya untuk membuang uangnya di Times Square di New York adalah konten yang salah.
    Faktanya, bukan meninggal karena Covid-19. Pria di video itu menyatakan bahwa dia memberikan penghormatan terhadap temannya yang diduga tewas akibat ditembak.

    Video aslinya, diunggah di YouTube oleh akun toko perhiasan TraxNYC yang berbasis di Kota New York pada tanggal 21 Maret 2021 dengan judul “Free CASH MONEY For The People in TIME SQUARE ! In Memory of my friend : RIP Joe KUSH” atau yang jika diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul video itu berbunyi: “UANG TUNAI GRATIS Untuk Orang-orang di TIME SQUARE! Untuk Mengenang teman saya: RIP Joe KUSH.”

    Sebagian deskripsi video tersebut berbunyi: “Kehilangan teman baik, pelanggan hebat satu tahun lalu. RIP @thegod_joekush. Yang saya tahu dia ditembak mati di suatu tempat di Detroit, mungkin karena cemburu.”

    Selain itu, akun Facebook toko perhiasan Trax NYC membagikan video yang sama di sini dengan keterangan serupa pada tanggal 16 Maret 2021. Keterangan video tersebut tidak menyebutkan perihal Covid-19.

    Pria di video tersebut terdengar berkata: “Setahun yang lalu hari ini seorang teman saya meninggal. Dia adalah pria yang luar biasa pintar. Namanya Joe Kush. Dia terbunuh. Dan ada beberapa lagu yang dia buat yang tidak pernah dia selesaikan … dia adalah seorang pria yang menghasilkan banyak uang, dan terbunuh sia-sia. Dan aku ingin mengenang dia.”

    “Joe Kush” merujuk pada rapper Amerika yang juga dikenal dengan nama Joseph Rivers. Ia sempat aktif di media sosial tetapi berhenti mengunggah postingan di semua akunnya sejak tanggal 13 Maret 2020. Sampai dengan saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari tim manajemennya atau laporan media yang kredibel mengenai kematian Joe Kush.

    Kesimpulan

    BUKAN meninggal karena Covid-19. Pria di video itu menyatakan bahwa dia memberikan penghormatan terhadap temannya yang diduga tewas akibat ditembak.

    Rujukan