• (GFD-2021-6967) [SALAH] Foto Awak KRI Nanggala 402 sebelum Hilang di Perairan Utara Bali

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 21/05/2021

    Berita

    Beredar sebuah foto yang menampilkan beberapa orang tengah melaksanakan Sholat di badan kapal selam yang masih mengapung, foto tersebut diklaim merupakan foto awak kapal selam KRI Nanggala 402 sebelum melaksanakan tugas dan akhirnya tenggelam. NARASI:

    “TNI AL Awak Kapal KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Utara Bali”

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah dilakukan penelusuran, faktanya foto tersebut merupakan awak kapal KRI Ardadedali 404. Sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono turut menepis foto itu diambil dari KRI Nanggala 402. Ditemukan pula ciri yang dapat dengan mudah membedakan antara KRI Nanggala 402 dengan KRI Ardadedali 404 yaitu besi pada sisi kapal selam yang menurut Julius tidak dimiliki oleh kapal selam KRI Nanggala 402.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Instagram terkait foto awak kapal selam KRI Nanggal 402 yang melaksanakan sholat di atas kapal sebelum melaksanakan tugas negara dan mengalami insiden tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).
    Bukan KRI Nanggala 402 melainkan KRI Ardadedali 404, Foto tersebut pertama kali diunggah pada 17 Juli 2020 setahun sebelum insiden tenggelamnya KRI Nanggala 402 terjadi.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6966) [SALAH] Foto “Apa Indonesia tidak punya tempat ibadah?”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/05/2021

    Berita

    Beredar sebuah foto yang menampilkan sekelompok pria tengah melaksanakan sholat di pinggir jalan. Foto tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama @KP Norman Hadinegoro dengan klaim kejadian tersebut terjadi di Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, foto tersebut ditemukan pada laman @aljazeera.com beberapa tahun lalu, tepatnya pada 19 Juli 2009. Isi dalam artikel tersebut membahas tentang kehidupan Warga Muslim di Amerika Serikat pasca peristiwa 9/11. Diketahui bahwa peristiwa 9/11 adalah merupakan serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. pada 11 September 2001.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait tiga orang pria melakukan ibadah shalat di jalanan Indonesia tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).
    Bukan terjadi di Indonesia. Foto tersebut ditemukan pada sebuah artikel Internasional yang mengulas tentang kehidupan warga muslim di Amerika Serikat pasca peristiwa 9/11.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6965) [SALAH] Video Kedatangan Tentara Indonesia di Palestina

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/05/2021

    Berita

    Beredar sebuah video di salah satu postingan Facebook yang menunjukan TNI sedang menjalankan misi mengendarai mobil tank milik PBB, dalam video tersebut disematkan juga narasi “kedatangan tentara Indonesia di Palestina”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim kedatangan TNI di Palestina tersebut adalah salah. Faktanya, video tersebut bukan diambil di Palestina, tetapi di Lebanon. Video asli tersebut pernah diunggal oleh channel YouTube UNIFIL pada 13 Oktober 2013. Isi dari video tersebut merupakan video peliputan Gadir Hamed (Jurnalis Lebanon) yang sedang mengikuti kegiatan TNI dalam menjalankan misi perdamaian di Lebanon.

    Dilansir dari laman resminya, UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) merupakan organisasi pasukan sementara PBB di Lebanon yang dimandati untuk memastikan gerak mundurnya Israel dari Lebanon, mengembalikan kedamaian dan keamanan internasional, dan membantu pemerintah Lebanon untuk mengembalikan otoritas efektifnya di area tersebut.

    Dengan demikian klaim video kedatangan tentara Indonesia di Palestina merupakan hoax dengan kategori Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
    Bukan di Palestina. Video tersebut merupakan video peliputan Gadir Hamed (Jurnalis Lebanon) yang sedang mengikuti kegiatan TNI dalam menjalankan misi perdamaian di Lebanon.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6964) [SALAH] Terjemahan Pidato Netanyahu di Hadapan Knesset Israel Terkait Persekutuan Yahudi dan ISIS

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 21/05/2021

    Berita

    Beredar sebuah video di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara di depan Knesset Israel tentang detail politik Arab. Terjemahan yang terdapat dalam video tersebut menjelaskan bahwa Syiah dan Yahudi berkaitan erat dan diklaim oleh pengunggah konten sebagai bentuk persekongkolan antara Yahudi dan ISIS untuk menghadapi Arab.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, klaim tersebut salah dan merupakan hoaks lama yang bersemi kembali. Video serupa sempat tersebar pada tahun 2018 dan telah dibantah oleh institusi media Arab, Jordania Media Credibility Monitor.

    Dalam narasi video tersebut Netanyahu mengatakan tentang keterlibatan Ikhwanul Muslimin dan Syiah dalam penghancuran negara-negara Arab seperti Mesir, Lebanon, Irak, Suriah dan lain-lain.

    Wartawan yang mengkhususkan diri dalam urusan Israel di Petra Agency, Yahya Matalqa, telah menyatakan bahwa terjemahan yang dilampirkan pada video itu tidak benar. “Terjemahan itu tidak benar karena penyertaan urusan Arab yang disebutkan dalam terjemahan yang salah telah ditanggapi. Pidato tersebut adalah par excellence internal Israel” jelas Maltaqa.

    Setelah ditelusuri, terjemahan yang dilampirkan pada video tersebut tidak diketahui sumbernya dan tampaknya pembuat terjemahan palsu berusaha mencocokkan frasa tertentu dengan gerakan Netanyahu dalam video tersebut.

    Maltaqa menjelaskan bahwa video Netanyahu terus ditindaklanjuti setiap beberapa bulan karena selalu berisi terjemahan yang salah dan sering diarahkan untuk mengadopsi narasi politik sebuah partai dan seolah-olah itu datang dari Natanyahu.

    Dengan demikian, klaim terkait persekongkolan Yahudi (Israel) dan Syiah untuk menghadapi Arab adalah hoaks dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
    Klaim tersebut salah. Media Independen Arab, Jordania Media Credibility Monitor menjelaskan bahwa terjemahan yang terlampir dalam video tersebut tidak sesuai dan merupakan hasil suntingan.