• (GFD-2021-6979) [SALAH] Berada Di Sekitar Orang yang Baru Divaksin, Dapat Sebabkan Gangguan Menstruasi Pada Wanita

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 23/05/2021

    Berita

    “After reading the effects of side effects for those that or arround people who have been vaccinated as described by pfizer in their study trials and after consulty a doctor as well, we ask that if you’ve been vaccinated, to please order for curbsid pick up or delivery for 28 days after their vaccinated…”

    Hasil Cek Fakta

    Kabar efek samping dari vaksinasi kepada siklus menstruasi wanita telah beredar luas di masyarakat. Informasi ini membuat beberapa orang yakin bahwa wanita yang berada di sekitar orang-orang yang baru mendapatkan vaksin, maka siklus mestruasinya akan terganggu. Salah satu akun di Instagram pun membagikan hal yang sama. Akun bernama ‘brothersbutcers’ ini menyatakan bahwa untuk setiap pelanggannya yang baru saja divaksin, dapat mengambil pesanannya 28 hari setelah usai vaksinasi. Hal ini dilakukannya untuk menjaga pelanggan lain yang mayoritas adalah wanita.

    Namun apakah benar jika berada di sekitar orang-orang yang baru divaksin akan mempengaruhi siklus menstruasi wanita?

    Melansir dari media nbcnews, Dr. Lucy McBride, seorang dokter penyakit dalam yang berpraktik di Washington DC menyatakan bahwa tidak ada mekanisme biologis yang dapat digunakan untuk melepaskan vaksin.

    “Ketika orang terinfeksi virus, apakah mereka memiliki gejala atau tidak, mereka melepaskan virus. Begitulah cara virus menyebar di komunitas. Vaksin, meskipun, tidak tertumpah. Vaksin tidak menular,” jelasnya.

    Seorang ginekolog, Dr. Jennifer Gunter, yang terkenal melalui tulisannya tentang vaksin juga menyatakan hal serupa.

    “Tak satu pun dari tiga vaksin COVID-19 yang disetujui untuk digunakan di AS mungkin dapat memengaruhi orang yang belum divaksinasi, seperti misalnya menstruasi, kesuburan, dan kehamilan. Biar saya perjelas. Vaksin COVID-19 tidak dapat mempengaruhi siapa pun secara proxy.”

    Dalam sebuah pernyataan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menjelaskan proses vaksinasi yang kemudian tidak mungkin dapat mempengaruhi orang di sekitarnya.

    “Vaksin COVID-19 memberikan instruksi untuk mengajari sel manusia cara membuat protein, atau bahkan hanya sepotong protein yang memicu respons kekebalan di dalam tubuh manusia. Setelah potongan protein dibuat, sel memecah instruksi dan menyingkirkannya. Respons kekebalan itu yang kemudian menghasilkan antibodi yang melindungi kita dari infeksi jika virus yang sebenarnya memasuki tubuh kita.”

    “Cara yang sama juga setiap hari digunakan untuk membuat berbagai insulin, hemoglobin, myosin atau salah satu dari ratusan protein di dalam tubuh kita. Jika saya datang dan berdiri di samping seseorang, saya tidak akan mendapatkan insulin mereka,” katanya. “Mereka tidak akan mentransfer insulin dari mereka kepada saya. Seperti itulah mekanisme pemikirannya.”

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa berada disekitar orang yang baru divaksin akan mempengaruhi siklus mentruasi pada wanita merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, tidak ada mekanisme biologis yang menyatakan bahwa vaksin dapat menyebar dari tubuh seseorang ke orang lain.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6978) [SALAH] Memakan Bawang Merah dan Meneteskan Air Perasan Lemon ke Hidung Dapat Mengobati Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/05/2021

    Berita

    [diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia]

    “Makanlah bawang merah 3 kali sehari, balurkan garam laut di dekat hidung. Tidur dengan posisi tengkurap selama 2 jam. Teteskan air perasan lemon ke hidung untuk melawan Covid19.”

    Bawang hilangkan corona

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook dengan nama pengguna Pam Vredenburg mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa memakan bawang merah dan meneteskan air perasan lemon ke hidung dapat mengobati Covid-19.

    Berdasarkan hasil penelusuran, WHO melalui situs resminya telah menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa meneteskan air perasan lemon dapat mencegah maupun mengobati Covid-19. Melansir dari Times Now, dokter spesialis onkologi Rumah Sakit Wockhardt – Mira Road, Mumbai, dr. Chandra Veer Singh, menyatakan bahwa meneteskan air perasan lemon ke hidung dapat menyebabkan sinusitis, yaitu penyakit iritasi dan peradangan saluran pernapasan.

    Lebih lanjut, klaim bahwa memakan bawang merah dapat mengobati Covid-19 juga pernah beredar sebelumnya di India. Pemerintah India melalui akun Twitter resminya telah menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa memakan bawang merah dapat mengobati Covid-19.

    Narasi lemon mampu mencegah maupun mengobati Covid-19 sudah beberapa kali beredar sebelumnya. Artikel dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Pam Vredenburg tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Tidak ada bukti ilmiah bahwa memakan bawang merah dan meneteskan air perasan lemon ke hidung dapat mencegah maupun mengobati Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6977) [SALAH] Luka Warga Palestina Akibat Serangan Israel Ternyata Hasil Make Up

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 23/05/2021

    Berita

    *video berdurasi 45 detik memperlihatkan sejumlah warga Palestina sedang dirias wajahnya agar terlihat seperti luka berdarah.
    “They make fake blood, and paint wounds that are of course not real.
    All this in order to make the world feel sorry for them, to make Israel look bad

    (terjemahan)
    Mereka membuat darah palsu, membuat luka yang tentu saja palsu.

    Semua ini dilakukan agar seluruh dunia merasa kasihan kepada mereka, dan membuat Israel dipandang buruk.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan berupa video di Twitter oleh akun @Gsiwalette. Video tersebut menampilkan sejumlah warga Palestina yang sedang dirias wajahnya untuk membuat tampilan luka-luka berdarah di area wajah. Beberapa tata rias terlihat mencampurkan bahan make up berwarna merah untuk membuat tampilan berdarah. Dalam videonya juga terdapat narasi bahwa warga Palestina sengaja memalsukan luka di tubuh mereka agar dunia merasa kasihan dan agar Israel dipandang buruk.

    Video tersebut beredar di tengah konflik yang terjadi antara Palestina-Israel yang terjadi sejak 10 Mei lalu saat Israel menyerang Sheikh Jarrah. Cuplikan tersebut ingin membutikan bahwa luka akibat perang yang dialami warga Palestina adalah palsu.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, video yang dibagikan oleh @Gsiwalette adalah cuplikan behind the scene dari sebuah project film Palestina yang dipimpin oleh lembaga amal dari Prancis, Doctors of The Worlds. Project tersebut berlangsung pada tahun 2017, yang melibatkan seorang tata rias dari Palestina bernama Mariam Salah.

    Dilansir dari channel YouTube broadcast berita dari Turki, TRT World, Mariam Salah merupakan seorang tata rias dari Palestina yang menekuni make up untuk efek luka-luka. Dalam video yang diunggah oleh TRT World pada 2 Maret 2017 berjudul “Palestinian film industry | Cinema | Showcase”, Mariam Salah terlihat sedang merias para pemain film.

    Video yang sama persis seperti unggahan akun @Gsiwalette, ditemukan di channel YouTube GazaPost, diupload pada 25 Februari 2017 dengan judul kurang lebih “Trik sinematik adalah sebuah kesenian yang mentransmisikan Gaza ke dunia yang berbeda”.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim akun @Gsiwalette adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Klaim menyesatkan. Video yang menampilkan warga Palestina dan anak-anak yang wajahnya sedang dirias adalah cuplikan di balik layar untuk project pembuatan film, dipimpin oleh badan amal Prancis, Doctors of The World. Project tersebut berlangsung di tahun 2017 dan tidak ada kaitannya dengan perseteruan Israel-Palestina yang terjadi baru-baru ini.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6976) [SALAH] Gambar Artikel CNN Indonesia: “Selain Suka Makanan Extrem Kelelawar Panggang (Kepang), Jokowi Juga Gemar Makan Bipang Ambawang (Babi Panggang)”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/05/2021

    Berita

    Akun Facebook Arjuna (fb.com/dedi.wahyudy.125) pada 19 Mei 2021 mengunggah sebuah gambar ke grup Jokowi 3 Periode dengan narasi sebagai berikut:

    “Garda terdepan makan bipang”

    Di gambar tersebut, terdapat logo CNN Indonesia, foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang menyantap sate dan narasi:

    “25 Desember 2010 Bukan Presiden Jokowi namanya kalau tidak suka nyeleneh yang aneh-aneh, omongan dan tingkah lakunya. Jauh hari ketika menjadi simpatisan PDI-P Jokowi bersama teman karibnya Basuki Tjahaja Purnama dengan memakai baju kotak-kotak yang identik ciri khas Cina, Jokowi sering bersantap Kepang dan Bipang. di Kalimantan Timur. Jokowi yang dulunya adalah menganut kepercayaan Sekte Kejawen, kini menganut ajaran Islam Nusantara yang penuh toleransi kebudayaan. Makanya Jokowi gemar sekali makan Bipang Ambawang Kaltim sampai sekarang”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya gambar artikel berjudul “Selain Suka Makanan Extrem Kelelawar Panggang (Kepang), Jokowi Juga Gemar Makan Bipang Ambawang (Babi Panggang)” merupakan konten palsu.

    Faktanya, gambar itu merupakan gambar suntingan atau editan. Selain CNN Indonesia tidak pernah membuat artikel seperti tangkapan layar tersebut, foto Presiden Jokowi di gambar itu merupakan hoaks lama yang beredar kembali.

    Berdasarkan hasil pencarian di situs CNN Indonesia dengan menggunakan kata kunci “Jokowi Juga Gemar Makan Bipang Ambawang”, tidak ditemukan satupun artikel yang sesuai dengan klaim tersebut pada tanggal 25 Desember 2010. Klaim seperti ini juga merupakan gaya pelintiran daur ulang. Di situs turnbackhoax.id, klaim seperti ini sudah berulang kali diperiksa sebelumnya.

    Sementara itu, terkait foto Presiden Jokowi yang tampak sedang menyantap sate dan di hadapannya terdapat daging dan kepala babi di gambar tersebut, merupakan foto editan yang juga sudah pernah diperiksa faktanya, salah satunya di artikel berjudul “[SALAH] Foto Jokowi sedang Menyantap Sate Babi” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 17 Mei 2021.

    Foto yang asli merupakan foto ketika Jokowi pada tahun 2013 ketika berkunjung ke Ponorogo menjadi juru kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bambang DH-Said Abdullah, Sabtu (24/8/2013). Dalam foto tersebut tidak ditemukan gambar daging babi seperti foto yang ada di gambar yang diunggah oleh sumber klaim.

    Kesimpulan

    Gambar EDITAN. Selain CNN Indonesia TIDAK pernah membuat artikel seperti tangkapan layar tersebut, foto Presiden Jokowi di gambar itu merupakan hoaks lama yang beredar kembali.

    Rujukan