Cawapres nomor urut tiga Mahfud Md menyebut laju penggundulan hutan di Indonesia tertinggi di dunia.
Berikut narasi Mahfud MD tersebut:
“Ada pertanyaan dari Pak Jokowi pada 2014 ke Prabowo, saat ini kita dihadapkan pada bencana ekologis dan laju penggundulan hutan di negara kita tertinggi di dunia saat ini situasinya sama dengan tahun 2014," kata Mahfud dalam debat keempat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Ahad.
(GFD-2024-15349) Cek fakta, Mahfud sebut laju penggundulan hutan di Indonesia tertinggi di dunia
Sumber:Tanggal publish: 21/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Dosen Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia, Masitoh Nur Rohma menjelaskan ada variasi data, mayoritas data menunjukkan laju deforestasi Indonesia tidak menempati posisi tertinggi di dunia. Misal data dari WRI, tahun 2001-2022 deforestasi tertinggi diduduki oleh Rusia, sementara Indonesia menempati posisi kelima.
Sedangkan dari data Statista menunjukkan pada tahun 2022 deforestasi tertinggi diduduki oleh Brasil, sementara Indonesia berada di posisi keempat.
Selain itu, menurut Peneliti Sajogyo Institute, Kiagus M Iqbal dilansir dari Global Forest Watch, penggundulan hutan tahun 2022 lebih rendah dibanding pada tahun 2014.
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia.
Sedangkan dari data Statista menunjukkan pada tahun 2022 deforestasi tertinggi diduduki oleh Brasil, sementara Indonesia berada di posisi keempat.
Selain itu, menurut Peneliti Sajogyo Institute, Kiagus M Iqbal dilansir dari Global Forest Watch, penggundulan hutan tahun 2022 lebih rendah dibanding pada tahun 2014.
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia.
Rujukan
- https://research.wri.org/gfr/top-ten-lists
- https://www.statista.com/statistics/1254554/tropical-forest-loss-global-by-country/
- https://www.globalforestwatch.org/dashboards/country/IDN/?category=summary&dashboardPrompts=eyJzaG93UHJvbXB0cyI6dHJ1ZSwicHJvbXB0c1ZpZXdlZCI6WyJkb3dubG9hZERhc2hib2FyZFN0YXRzIl0sInNldHRpbmdzIjp7Im9wZW4iOmZhbHNlLCJzdGVwSW5kZXgiOjAsInN0ZXBzS2V5IjoiIn0sIm9wZW4iOnRydWUsInN0ZXBzS2V5Ijoic2hhcmVXaWRnZXQifQ%3D%3D&lang=id&location=WyJjb3VudHJ5IiwiSUROIl0%3D&map=eyJjZW50ZXIiOnsibGF0IjotMi41Nzg0NTMwNjA1OTE1NDYsImxuZyI6MTE4LjAxNTE1NTc5MDA2Mjc1fSwiem9vbSI6Mi41OTczODE5NDQ0NDQ5MjE4LCJjYW5Cb3VuZCI6ZmFsc2UsImRhdGFzZXRzIjpbeyJkYXRhc2V0IjoicG9saXRpY2FsLWJvdW5kYXJpZXMiLCJsYXllcnMiOlsiZGlzcHV0ZWQtcG9saXRpY2FsLWJvdW5kYXJpZXMiLCJwb2xpdGljYWwtYm91bmRhcmllcyJdLCJib3VuZGFyeSI6dHJ1ZSwib3BhY2l0eSI6MSwidmlzaWJpbGl0eSI6dHJ1ZX0seyJkYXRhc2V0IjoiTmV0LUNoYW5nZS1TVEFHSU5HIiwibGF5ZXJzIjpbImZvcmVzdC1uZXQtY2hhbmdlIl0sIm9wYWNpdHkiOjEsInZpc2liaWxpdHkiOnRydWUsInBhcmFtcyI6eyJ2aXNpYmlsaXR5Ijp0cnVlLCJhZG1fbGV2ZWwiOiJhZG0wIn19XX0%3D&showMap=true&treeLossPct=eyJoaWdobGlnaHRlZCI6ZmFsc2V9
(GFD-2024-15348) CEK FAKTA: Mahfud Klaim Ada 2.587 Aduan Kasus Tanah Adat
Sumber:Tanggal publish: 21/01/2024
Berita
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengeklaim ada 2.587 kasus tanah adat dari 10.000 pengaduan dalam rekapitulasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Hal ini disampaikan Mahfud dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
"Bahwa saat ini, di tahun 2024 ini, berdasarkan rekapitulasi yang dibuat oleh Kemenko Polhukam, dari 10.000 pengaduan itu 2.587 adalah kasus tanah adat," kata Mahfud.
Hal ini disampaikan Mahfud dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
"Bahwa saat ini, di tahun 2024 ini, berdasarkan rekapitulasi yang dibuat oleh Kemenko Polhukam, dari 10.000 pengaduan itu 2.587 adalah kasus tanah adat," kata Mahfud.
Hasil Cek Fakta
Situs Kemenko Polhukam hanya menyediakan rekapitulasi data Januari 2022. Sehingga, jumlah laporan pengaduan soal kasus tanah adat hingga 2024 belum dapat dibuktikan.
Laporan Harian Kompas menyebutkan, pada 2021 ada 701 laporan pengaduan terkait permasalahan pertanahan.
Kemudian pada 2022, jumlahnya meningkat menjadi 1.406 laporan pengaduan terkait permasalahan pertanahan.
Sebagai Menko Polhukam, Mahfud menyebutkan persoalan utama permasalahan pertanahan yakni mafia tanah.
Mulai dari izin rekomendasi, lurah yang memberi izin, kemudian Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Sebagai gambaran, Ombudsman juga menerima laporan masyarakat terkait bidang pertanahan.
Pada 2023, dari 291 laporan masyarakat sebanyak 23 persen merupakan bidang pertanahan. Jumlah itu terbanyak dibanding laporan lainnya di bidang kepegawaian, perizinan, dan desa.
Laporan Harian Kompas menyebutkan, pada 2021 ada 701 laporan pengaduan terkait permasalahan pertanahan.
Kemudian pada 2022, jumlahnya meningkat menjadi 1.406 laporan pengaduan terkait permasalahan pertanahan.
Sebagai Menko Polhukam, Mahfud menyebutkan persoalan utama permasalahan pertanahan yakni mafia tanah.
Mulai dari izin rekomendasi, lurah yang memberi izin, kemudian Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Sebagai gambaran, Ombudsman juga menerima laporan masyarakat terkait bidang pertanahan.
Pada 2023, dari 291 laporan masyarakat sebanyak 23 persen merupakan bidang pertanahan. Jumlah itu terbanyak dibanding laporan lainnya di bidang kepegawaian, perizinan, dan desa.
Kesimpulan
Situs Kemenko Polhukam hanya menyediakan rekapitulasi data Januari 2022. Sehingga, jumlah laporan pengaduan soal kasus tanah adat hingga 2024 belum dapat dibuktikan.
Rujukan
(GFD-2024-15347) CEK FAKTA: Mahfud Sebut Jumlah Petani dan Lahan Pertanian RI Makin Sedikit
Sumber:Tanggal publish: 21/01/2024
Berita
CEK FAKTA: Mahfud Sebut Jumlah Petani dan Lahan Pertanian RI Makin Sedikit
Hasil Cek Fakta
KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan, jumlah petani di Indonesia makin sedikit dan lahan pertanian makin sedikit. Namun, anggaran untuk pengadaan pupuk subsidi justru semakin besar setiap tahun. Hal ini dikatakan Mahfud dalam debat keempat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) malam. "Saudara, sumber daya alam kita sangat kaya tapi pangan belum berdaulat, petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk makin besar," kata Mahfud dalam debat cawapres, Minggu malam. "Pasti ada yang salah. Petani sedikit, lahan hanya sedikit, kok subsidinya setiap tahun naik. Pasti ada yang salah," ujar Mahfud. Adapun tema debat keempat adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. Lalu bagaimana faktanya? Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), petani di Indonesia memang mengalami penurunan. Tercatat, jumlah petani di Indonesia sebanyak 29,3 juta petani pada 2023, turun 7,45 persen dari 31 juta petani pada 2013. Sementara itu mengacu pada data yang ditulis CNBC Indonesia pada Mei 2023, mengacu pada data BPS, mayoritas atau 15,89 juta petani hanya memiliki luas lahan pertanian kurang dari 0,5 hektar. Sebanyak 4,34 juta petani memiliki lahan pertanian hanya di kisaran 0,5-0,99 ha. Kemudian, petani yang yang memiliki luas lahan sebesar 1-1,99 ha sebanyak 3,81 juta jiwa. Kemudian, petani dengan luas lahan di kisaran 2-2,99 ha sebanyak 1,5 juta jiwa. Di atas luasan itu, jumlah petaninya tak ada yang sampai 1 juta jiwa. Adapun seperti dilansir Kompas.id, menyusutnya lahan pertanian juga terjadi di kota besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, luas panen padi di Jakarta tengah menurun. Luas panen tahun 2022 mencapai 477,25 hektar, turun 82,72 hektar atau sebesar 14,77 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 559,97 hektar. Jumlah tahun 2021 tersebut juga sudah berkurang sekitar 345,54 hektar dibandingkan tahun 2020.
Kesimpulan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), petani di Indonesia memang mengalami penurunan. Tercatat, jumlah petani di Indonesia sebanyak 29,3 juta petani pada 2023, turun 7,45 persen dari 31 juta petani pada 2013.
Rujukan
(GFD-2024-15346) CEK FAKTA: Muhaimin Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sulteng 13 Persen, tetapi Rakyatnya Tetap Miskin
Sumber:Tanggal publish: 21/01/2024
Berita
"Sulawesi Tengah pertumbuhan ekonominya sampai sekarang bisa 13 persen, tinggi sekali, tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati," kata Muhaimin.
Hasil Cek Fakta
Dilansir Antara, perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tumbuh positif sebesar 13,06 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada triwulan III 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Perekonomian Sulteng ditopang oleh sektor industri pengolahan sebesar 27,91 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 13,32 persen, perdagangan 10,15 persen, dan penyediaan akomodasi makan dan minum sebesar 10,05 persen
Dilansir Kompas.id, pertumbuhan ekonomi Sulteng banyak disumbang sektor tambang terutama nikel. Namun, nyatanya tambang tak bisa menekan angka kemiskinan dan bahkan menciptakan kesenjangan.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Sulteng pada Maret 2023 sebesar 395.660 orang atau bertambah 5.950 orang dibandingkan dengan September 2022.
Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 12,41 persen, naik 0,11 persen ketimbang September 2022, dan naik 0,08 persen daripada Maret 2022.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka Februari 2023 sebesar 3,49 persen, naik ketimbang Agustus 2022 sebesar 3 persen.
Menurut akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako, Ahlis Djirimu, selama pemerintah hanya mengejar pertumbuhan belaka dengan bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam, ke depan pembangunan hanya akan membenamkan.
Dia menuturkan, di Morowali yang menjadi pusat industri tambang, nyatanya kemiskinan masih tinggi, begitu juga penganggur.
"Kenapa? Karena yang mendorong lapangan pekerjaan bukan padat karya, tapi padat modal, yakni industri di Morowali. Lalu, angka IPM yang tahun lalu di atas 70, menurut saya, itu semu. Karena lebih banyak hanya dipengaruhi oleh paritas daya beli," papar Ahlis kepada Kompas.id. "Angka IPM ini mendapat dorongan positif dari Morowali karena tahun 2002 pendapatan per kapitanya mencapai 500 juta. Lalu Morowali Utara 100 juta," tutur dia.
Perekonomian Sulteng ditopang oleh sektor industri pengolahan sebesar 27,91 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 13,32 persen, perdagangan 10,15 persen, dan penyediaan akomodasi makan dan minum sebesar 10,05 persen
Dilansir Kompas.id, pertumbuhan ekonomi Sulteng banyak disumbang sektor tambang terutama nikel. Namun, nyatanya tambang tak bisa menekan angka kemiskinan dan bahkan menciptakan kesenjangan.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Sulteng pada Maret 2023 sebesar 395.660 orang atau bertambah 5.950 orang dibandingkan dengan September 2022.
Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 12,41 persen, naik 0,11 persen ketimbang September 2022, dan naik 0,08 persen daripada Maret 2022.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka Februari 2023 sebesar 3,49 persen, naik ketimbang Agustus 2022 sebesar 3 persen.
Menurut akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako, Ahlis Djirimu, selama pemerintah hanya mengejar pertumbuhan belaka dengan bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam, ke depan pembangunan hanya akan membenamkan.
Dia menuturkan, di Morowali yang menjadi pusat industri tambang, nyatanya kemiskinan masih tinggi, begitu juga penganggur.
"Kenapa? Karena yang mendorong lapangan pekerjaan bukan padat karya, tapi padat modal, yakni industri di Morowali. Lalu, angka IPM yang tahun lalu di atas 70, menurut saya, itu semu. Karena lebih banyak hanya dipengaruhi oleh paritas daya beli," papar Ahlis kepada Kompas.id. "Angka IPM ini mendapat dorongan positif dari Morowali karena tahun 2002 pendapatan per kapitanya mencapai 500 juta. Lalu Morowali Utara 100 juta," tutur dia.
Kesimpulan
Dilansir Antara, perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tumbuh positif sebesar 13,06 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada triwulan III 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako, Ahlis Djirimu, selama pemerintah hanya mengejar pertumbuhan belaka dengan bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam, ke depan pembangunan hanya akan membenamkan. Dia menuturkan, di Morowali yang menjadi pusat industri tambang, nyatanya kemiskinan masih tinggi, begitu juga penganggur.
Menurut akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako, Ahlis Djirimu, selama pemerintah hanya mengejar pertumbuhan belaka dengan bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam, ke depan pembangunan hanya akan membenamkan. Dia menuturkan, di Morowali yang menjadi pusat industri tambang, nyatanya kemiskinan masih tinggi, begitu juga penganggur.
Rujukan
- https://mataram.antaranews.com/berita/306039/ekonomi-sulteng-tumbuh-1306-persen-triwulan-iii-2023
- https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/07/21/saat-tambang-tak-mampu-tekan-angka-kemiskinan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/01/21/205409182/cek-fakta-muhaimin-sebut-pertumbuhan-ekonomi-sulteng-13-persen-tetapi
Halaman: 3888/7111



