(GFD-2022-10882) Cek Fakta: Waspada Surel Hoaks Rekrutmen Karyawan Catut Nama Perum Bulog
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog meminta masyarakat mewaspadai surat elektronik (surel) hoaks berisi panggilan interview perusahaan tersebut. Surel palsu tersebut beredar sejak beberapa waktu lalu.
Dalam surel tersebut terdapat panggilan interview di tempat tertentu dan juga daftar calon karyawan yang dipanggil. Selain itu terdapat logo yang tidak sesuai serta jabatan yang tidak ada dalam struktur organisasi Perum Bulog yang asli.
Surel palsu itu juga meminta biaya dalam proses rekrutmen serta disebut bekerjasama dengan agen perjalanan. Perum Bulog pun menegaskan surel yang beredar merupakan hoaks.
"Terkait informasi rekrutmen yang saat ini tersebar di internet, Perum Bulog menghimbau agar pelamar berhati-hati terhadap penipuan informasi rekrutmen tersebut.
Perum Bulog tidak bekerjasama dengan biro travel perjalanan, agensi rekrutmen manapun dan tidak memungut biaya apapun selama pelamar mengikuti seleksi yang diselenggarakan Perum Bulog.
Segala informasi rekrutmen Perum BULOG dapat dilihat di situs resmi www.bulog.co.id dan sosial media resmi Perum BULOG:
Instagram : @perum.bulog
Facebook : Perum Bulog
Fanspage Facebook : BulogPerum
Twitter : @PerumBULOG
Tiktok : @perum.bulog," bunyi postingan @perum.bulog yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 2 November 2022.
"Apabila #SobatBULOG mendapatkan panggilan seleksi melalui email selain dari email Perum BULOG (format nama e-mail resmi Perum BULOG: [nama]@bulog.co.id) diharapkan #SobatBULOG dapat melakukan pengecekan terlebih dahulu melalui website dan media sosial Perum BULOG."
Hasil Cek Fakta
(GFD-2022-10881) [SALAH] Video Seorang Bocah Dimakan Ular
Sumber: FacebookTanggal publish: 03/11/2022
Berita
Sebuah video yang diklaim seorang bocah dimakan ular beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Oktober 2022.
Video singkat tersebut memperlihatkan beberapa orang yang tengah membelah perut dari seekor ular. Ternyata ada sesosok jasad manusia di dalam perut ular tersebut.
Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan bahwa video itu merekam detik-detik seorang bocah dimakan seekor ular.
"Bocil dimakan ular," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 16 ribu kali dibagikan dan mendapat 484 komentar dari warganet.
Video singkat tersebut memperlihatkan beberapa orang yang tengah membelah perut dari seekor ular. Ternyata ada sesosok jasad manusia di dalam perut ular tersebut.
Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan bahwa video itu merekam detik-detik seorang bocah dimakan seekor ular.
"Bocil dimakan ular," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 16 ribu kali dibagikan dan mendapat 484 komentar dari warganet.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang bocah dimakan ular. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
Hasilnya terdapat gambar serupa yang dimuat beberapa artikel. Satu di antaranya artikel berjudul "MENGERIKAN Wanita Berusia 52 Tahun Penyadap Karet Tewas Dimakan Ular Piton Berukuran 7 Meter di Jambi" yang dimuat situs bondowoso.jatimnetwork.com pada 25 Oktober 2022.
BondowosoNetwork.Com - Mengejutkan saat mendengar kabar bahwa ada seekor ular piton yang menelan seorang perempuan di Desa Ternjun Gajah, Kecematan Betara, Kabupaten Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Zahra, perempuan berusia 52 tahun berprofesi sebagai penyadap karet, warga RT 04 Dusun Betara 8 dinyatakan menghilang oleh pihak keluarga.
Saat dicari, Zahra ditemukan sudah ada didalam perut ular piton berukuran besar dan dinyatakan meninggal dunia.
Sebelum ditemukan, Zahra telah dicari oleh pihak keluarga dan warga setempat yang sebelumnya dirinya pergi untuk menyadap pohon karet seperti biasanya.
Kejadian ini pada Minggu 23 Oktober 2022, yang mana Jahrah pergi ke kebun karet hendak memotong karet. Namun hingga sore Jahrah tidak pulang-pulang.
Tak kunjung datang dan kembali kerumah seperti biasanya, keluarga dan warga lantas melakukan pencarian di sejumlah tempat, termasuk kebun dimana dirinya sedang menyadap karet.
Saat dilakukan pencarian, beberapa warga melihat adanya ular piton berukuran besar dengan perut yang buncit. Nampak curiga melihat kondisi ular piton tersebut, warga berupaya untuk menangkapnya.
Setelah ular piton ditangkap warga, dan lalu di bunuh, lalu warga membedah perut ular. Ternyata benar dugaan warga, Zahra ditelan ular piton.
"Setelah kami bedah perut ular tersebut, memang warga yang memotong karet ditelan ular piton," ungkap Kades Hasibuan dikutip Bondowoso Network dari KabarJambiKito, Senin 24 Oktober 2022.
Anto, Kepala Desa Terjun Gajah menuturkan, sejak Zahra tak kunjung pulang, warga sudah melakukan pencarian di sejumlah tempat termasuk kebun dirinya sedang menyadap karet.
"Kami sudah lakukan pencarian sejak tadi malam", ujarnya.
Liputan6.com juga menemukan video identik di situs berbagi video YouTube. Video itu berjudul "Wanita Paruh Baya Tewas Dimakan Ular Piton di Tanjung Jabung Barat" yang diunggah channel YouTube Lintas iNews pada 25 Oktober 2022.
Hasilnya terdapat gambar serupa yang dimuat beberapa artikel. Satu di antaranya artikel berjudul "MENGERIKAN Wanita Berusia 52 Tahun Penyadap Karet Tewas Dimakan Ular Piton Berukuran 7 Meter di Jambi" yang dimuat situs bondowoso.jatimnetwork.com pada 25 Oktober 2022.
BondowosoNetwork.Com - Mengejutkan saat mendengar kabar bahwa ada seekor ular piton yang menelan seorang perempuan di Desa Ternjun Gajah, Kecematan Betara, Kabupaten Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Zahra, perempuan berusia 52 tahun berprofesi sebagai penyadap karet, warga RT 04 Dusun Betara 8 dinyatakan menghilang oleh pihak keluarga.
Saat dicari, Zahra ditemukan sudah ada didalam perut ular piton berukuran besar dan dinyatakan meninggal dunia.
Sebelum ditemukan, Zahra telah dicari oleh pihak keluarga dan warga setempat yang sebelumnya dirinya pergi untuk menyadap pohon karet seperti biasanya.
Kejadian ini pada Minggu 23 Oktober 2022, yang mana Jahrah pergi ke kebun karet hendak memotong karet. Namun hingga sore Jahrah tidak pulang-pulang.
Tak kunjung datang dan kembali kerumah seperti biasanya, keluarga dan warga lantas melakukan pencarian di sejumlah tempat, termasuk kebun dimana dirinya sedang menyadap karet.
Saat dilakukan pencarian, beberapa warga melihat adanya ular piton berukuran besar dengan perut yang buncit. Nampak curiga melihat kondisi ular piton tersebut, warga berupaya untuk menangkapnya.
Setelah ular piton ditangkap warga, dan lalu di bunuh, lalu warga membedah perut ular. Ternyata benar dugaan warga, Zahra ditelan ular piton.
"Setelah kami bedah perut ular tersebut, memang warga yang memotong karet ditelan ular piton," ungkap Kades Hasibuan dikutip Bondowoso Network dari KabarJambiKito, Senin 24 Oktober 2022.
Anto, Kepala Desa Terjun Gajah menuturkan, sejak Zahra tak kunjung pulang, warga sudah melakukan pencarian di sejumlah tempat termasuk kebun dirinya sedang menyadap karet.
"Kami sudah lakukan pencarian sejak tadi malam", ujarnya.
Liputan6.com juga menemukan video identik di situs berbagi video YouTube. Video itu berjudul "Wanita Paruh Baya Tewas Dimakan Ular Piton di Tanjung Jabung Barat" yang diunggah channel YouTube Lintas iNews pada 25 Oktober 2022.
Kesimpulan
Video yang diklaim seorang bocah dimakan ular ternyata tidak benar. Faktanya, korban yang dimakan ular dalam video itu adalah seorang wanita bernama Zahra, berusia 52 tahun.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=wQa-kk5JMAs
- https://bondowoso.jatimnetwork.com/nasional/pr-1825315417/mengerikan-wanita-berusia-52-tahun-penyadap-karet-tewas-dimakan-ular-piton-berukuran-7-meter-di-jambi
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5114289/cek-fakta-tidak-benar-dalam-video-ini-seorang-bocah-dimakan-ular
(GFD-2022-10880) [SALAH] Pesan Berantai TikTok Bagikan Cek Tunai Rp 75 Juta
Sumber: FacebookTanggal publish: 03/11/2022
Berita
Kabar tentang aplikasi berbagi video TikTok membagikan cek tunai sebesar Rp 75 juta beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp.
Dalam pesan tersebut, berisi informasi bahwa penerima telah terpilih mendapatkan hadiah cek tunai Rp 75 juta dari TikTok.
"INFORMASI RESMI TIK TOK 2022
Nomor Whatsapp
Anda Terpilih
Mendapat Hadiah
*CEK TUNAI RP 75 JUTA
PIN Pemenang: KBR99D7
Untuk Info Lengkap Dan Cara Pengambilan Hadiah KLIK LINK DI BAWAH
bit.ly/Und-tiktokwins-com
----Terima kasih----," demikian isi dari pesan berantai tersebut.
Dalam pesan tersebut, berisi informasi bahwa penerima telah terpilih mendapatkan hadiah cek tunai Rp 75 juta dari TikTok.
"INFORMASI RESMI TIK TOK 2022
Nomor Whatsapp
Anda Terpilih
Mendapat Hadiah
*CEK TUNAI RP 75 JUTA
PIN Pemenang: KBR99D7
Untuk Info Lengkap Dan Cara Pengambilan Hadiah KLIK LINK DI BAWAH
bit.ly/Und-tiktokwins-com
----Terima kasih----," demikian isi dari pesan berantai tersebut.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi TikTok membagikan hadiah cek tunai sebesar Rp 75 juta lewat pesan berantai. Penelusuran dilakukan dengan mengunjungi akun Instagram yang dikelola TikTok Indonesia, @tiktokofficialindonesia.
Dalam salah satu unggahannya, akun Instagram @tiktokofficialindonesia meminta masyarakat waspada terhadap modus penipuan mengatasnamakan TikTok. Termasuk pesan berantai berisi informasi TikTok membagikan cek tunai sebesar Rp 75 Juta.
"Halo komunitas TikTok!
Mohon berhati-hati dengan segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan TikTok maupun karyawan TikTok. TikTok tidak akan pernah meminta kamu untuk melakukan transfer maupun membagikan data pribadimu tanpa seizin kamu ya!
Di TikTok, keamanan pengguna dan komunitas adalah prioritas utama kami. Informasi resmi dari TikTok hanya akan dilakukan / dibagikan melalui jalur komunikasi resmi dari TikTok Indonesia.
Tetap waspada dan teliti agar terhindar dari upaya penipuan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Jaga diri dan jaga komunitas kita ya!" demikian imbauan dari akun Instagram @tiktokofficialindonesia.
Dalam salah satu unggahannya, akun Instagram @tiktokofficialindonesia meminta masyarakat waspada terhadap modus penipuan mengatasnamakan TikTok. Termasuk pesan berantai berisi informasi TikTok membagikan cek tunai sebesar Rp 75 Juta.
"Halo komunitas TikTok!
Mohon berhati-hati dengan segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan TikTok maupun karyawan TikTok. TikTok tidak akan pernah meminta kamu untuk melakukan transfer maupun membagikan data pribadimu tanpa seizin kamu ya!
Di TikTok, keamanan pengguna dan komunitas adalah prioritas utama kami. Informasi resmi dari TikTok hanya akan dilakukan / dibagikan melalui jalur komunikasi resmi dari TikTok Indonesia.
Tetap waspada dan teliti agar terhindar dari upaya penipuan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Jaga diri dan jaga komunitas kita ya!" demikian imbauan dari akun Instagram @tiktokofficialindonesia.
Kesimpulan
Informasi TikTok membagikan hadiah cek tunai sebesar Rp 75 juta lewat pesan berantai ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, pesan berantai tersebut diduga merupakan modus penipuan yang mencatut nama TikTok.
Rujukan
(GFD-2022-10879) Cek Fakta: Tidak Benar Covid-19 Subvarian XBB 5 Kali Lebih Beracun dan Mematikan daripada Varian Delta
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pesan berantai yang menyebutkan gejala baru covid-19 subvarian Omicron XBB lima kali lebih beracun dan mematikan daripada varian delta. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 3 Oktober 2022.
Berikut isi postingannya:
berita singapura!
"Semua orang disarankan memakai masker karena virus corona varian baru COVID-Omicron XBB berbeda, mematikan dan tidak mudah terdeteksi dengan baik:- Gejala virus novel COVID-Omicron XBB adalah sebagai berikut:
- 1. Tidak batuk.
2. Tidak ada demam. Hanya akan ada banyak :
- 3. Nyeri sendi.
4. Sakit kepala.
5. Sakit leher.
6. Sakit punggung bagian atas.
7. Pneumonia.
8. Umumnya tidak nafsu makan. Tentu saja, COVID-Omicron XBB 5 kali lebih beracun daripada varian Delta dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada Delta. Dibutuhkan waktu yang lebih singkat untuk kondisi mencapai tingkat keparahan yang ekstrim, dan kadang-kadang tidak ada gejala yang jelas.
Mari lebih berhati-hati!Jenis virus ini tidak ditemukan di daerah nasofaring, dan secara langsung mempengaruhi paru-paru, "jendela", untuk waktu yang relatif singkat.
Beberapa pasien yang didiagnosis dengan Covid Omicron XBB akhirnya diklasifikasikan sebagai tidak demam dan tidak sakit, tetapi rontgen menunjukkan pneumonia dada ringan. Tes usap hidung umumnya negatif untuk COVID-Omicron XBB, dan kasus negatif palsu dari tes nasofaring meningkat. Artinya, virus tersebut dapat menyebar di masyarakat dan langsung menginfeksi paru-paru, sehingga menyebabkan pneumonia virus, yang pada gilirannya menyebabkan stres pernapasan akut.
Ini menjelaskan mengapa Covid-Omicron XBB menjadi sangat menular, sangat ganas, dan mematikan.
Harap diperhatikan, hindari tempat keramaian, jaga jarak 1,5m meski di tempat terbuka, pakai masker dua lapis, pakai masker yang sesuai, dan sering cuci tangan saat tidak menunjukkan gejala (tidak batuk atau bersin). "Gelombang" Covid Omicron ini lebih mematikan dari gelombang pertama Covid-19.
Jadi kita harus sangat berhati-hati dan mengambil berbagai tindakan pencegahan virus corona yang ditingkatkan. Juga menjaga komunikasi waspada dengan teman dan keluarga.
Jangan simpan informasi ini untuk diri sendiri, bagikan sebanyak mungkin dengan kerabat dan teman lain, terutama milik Anda."
Lalu benarkah postingan pesan berantai yang menyebutkan gejala baru covid-19 subvarian Omicron XBB lima kali lebih beracun dan mematikan daripada varian delta?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Gejala yang Sempat Dialami 4 Pasien COVID-19 Varian XBB di RI" yang tayang di Liputan6.com pada 31 Oktober 2022.
Di sana terdapat penjelasan dari Juru Bicara Covid-19 Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril.
"Subvarian XBB ini memang dia cepat menular, seperti halnya sub-Omicron yang lalu. Cuma hanya tingkat fatalitas maupun angka kesakitan rumah sakit tidak terlalu tinggi," kata Syahril.
"Sama gejalanya batuk, pilek, demam, badan lemah, dan seterusnya. Tapi tidak separah (yang sebelumnya), kemungkinan kenapa tidak parah itu salah satunya memang karena sifat atau spesifikasi virus itu dan adanya antibodi vaksin yang ada di dalam tubuh," ujar Syahril menambahkan.
Selain itu terdapat penjelasan dari Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro. Ia menyampaikan vaksin covid-19 masih efektif menghadapi gejala berat dari varian XBB.
"Jadi biasanya gejala yang muncul itu pasti ada demam, kedinginan, ngilu-ngilu, nyeri otot, nyeri sendi, batuk, pilek, kelelahan, sakit kepala, mual muntah. Ada juga sih yang mengalami sesak napas, tapi kita bersyukur sekarang dan semoga ke depannya tidak ada yang mengalami kematian," ujar dr. Reisa.
"Vaksin masih merupakan hal yang sangat penting untuk menekan gejala yang timbul dan risiko kematian yang diakibatkannya," ujarnya menegaskan.
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Erlina Burhan, gejala yang ditimbulkan oleh subvarian XBB cenderung mirip dengan gejala COVID-19 varian Omicron secara umum.
"Hingga saat ini, gejala XBB mirip dengan gejala COVID Omicron secara umum, jadi ada demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, nyeri tenggorok, pilek, mual, muntah, dan diare," ujar Erlina dalam konferensi pers daring.
Sejauh ini, lanjut Erlina, belum ada laporan resmi yang mengatakan bahwa XBB menyebabkan COVID-19 dengan gejala yang lebih berat.
"Belum ada laporan ilmiah resmi yang menyatakan XBB menyebabkan COVID-19 dengan gejala yang lebih berat. Hingga saat ini masih dikatakan mirip dengan Omicron yang lain."
Kesimpulan
Postingan pesan berantai yang menyebutkan gejala baru covid-19 subvarian Omicron XBB lima kali lebih beracun dan mematikan daripada varian delta adalah tidak benar.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/health/read/5111977/gejala-yang-sempat-dialami-4-pasien-covid-19-varian-xbb-di-ri
- https://www.liputan6.com/news/read/5106259/infografis-waspada-covid-19-omicron-xbb-sudah-masuk-indonesia-kenali-gejala-dan-upaya-redam
- https://m.liputan6.com/health/read/5113942/kemenkes-laporkan-covid-19-subvarian-xbb-jadi-8-kasus
- https://www.liputan6.com/news/read/5108748/dr-reisa-vaksin-covid-19-masih-efektif-cegah-varian-xbb
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20221022/0541350/varian-xbb-terdeteksi-di-indonesia-masyarakat-diminta-waspada/
- https://www.liputan6.com/health/read/5115373/idi-gejala-xbb-mirip-dengan-varian-omicron-lainnya
Halaman: 3882/6014