(GFD-2022-9352) [SALAH] Artikel Polisi Babak Belur Dihajar Masa
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 06/03/2022
Berita
“Ya Allah😭Pak Polisi Ini Babak B3lur Dih4jar Massa 😭 Dan Berteriak: Ampun Pak 😭 Istri Saya Lagi Hamil 😭😭😭 Nyawanyapun Nyaris Tidak tertolong”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Udin membagikan sebuah tautan pada 22 Februari 2022 pukul 15.19. Nampak tampilan gambar tautan seorang memakai seragam polisi dengan jaket yang ditarik oleh seseorang. Dalam artikel disebutkan polisi tersebut berinisial Bripka JA yang bertugas di Polres Pelabuhan Belawan, Kota Medan. Polisi tersebut dihajar masa ketika merampas sepeda motor milik seorang wanita berinisal L.
Setelah ditelusuri gambar pada postingan identik dengan gambar pada artikel Tribunnews berjudul “Begal Ketahuan Nyamar Jadi Polisi, Begini Nasibnya Ketika Terbongkar” yang diunggah pada Senin 9 April 2018 pukul 08.11 WIB. Didapatkan informasi bahwa pelaku begal yang ada di foto tersebut beraksi sambil menyamar sebagai anggota polisi.
Lebih lanjut narasi pada artikel yang dibagikan di Facebook identik dengan artikel Tribunnews berjudul “KRONOLOGI Oknum Polisi Babak Belur Dihajar Massa, Rampas Motor Seorang Wanita, Sempat Memelas” yang diunggah pada Jumat 23 Juli 2021 pukul 21.09 WIB. Artikel tersebut berisi informasi kejadian polisi berinisial Bripka JA yang merampok bersama tujuh orang temannya dengan modus leasing.
Dengan demikian tautan artikel yang dibagikan di Facebook merupakan penggabungan 2 artikel milik Tribunnews. Gambar tautan Facebook diambil dari artikel berjudul “Begal Ketahuan Nyamar Jadi Polisi, Begini Nasibnya Ketika Terbongkar” sedangkan narasi pada tautan Facebook diambil dari artikel berjudul “KRONOLOGI Oknum Polisi Babak Belur Dihajar Massa, Rampas Motor Seorang Wanita, Sempat Memelas” sehingga masuk dalam kategori konteks yang salah.
Setelah ditelusuri gambar pada postingan identik dengan gambar pada artikel Tribunnews berjudul “Begal Ketahuan Nyamar Jadi Polisi, Begini Nasibnya Ketika Terbongkar” yang diunggah pada Senin 9 April 2018 pukul 08.11 WIB. Didapatkan informasi bahwa pelaku begal yang ada di foto tersebut beraksi sambil menyamar sebagai anggota polisi.
Lebih lanjut narasi pada artikel yang dibagikan di Facebook identik dengan artikel Tribunnews berjudul “KRONOLOGI Oknum Polisi Babak Belur Dihajar Massa, Rampas Motor Seorang Wanita, Sempat Memelas” yang diunggah pada Jumat 23 Juli 2021 pukul 21.09 WIB. Artikel tersebut berisi informasi kejadian polisi berinisial Bripka JA yang merampok bersama tujuh orang temannya dengan modus leasing.
Dengan demikian tautan artikel yang dibagikan di Facebook merupakan penggabungan 2 artikel milik Tribunnews. Gambar tautan Facebook diambil dari artikel berjudul “Begal Ketahuan Nyamar Jadi Polisi, Begini Nasibnya Ketika Terbongkar” sedangkan narasi pada tautan Facebook diambil dari artikel berjudul “KRONOLOGI Oknum Polisi Babak Belur Dihajar Massa, Rampas Motor Seorang Wanita, Sempat Memelas” sehingga masuk dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Hal tersebut tidak benar. Faktanya, gambar artikel tautan Facebook diambil dari artikel berjudul “Begal Ketahuan Nyamar Jadi Polisi, Begini Nasibnya Ketika Terbongkar” yang mana pelakunya menyamar menjadi polisi, sedangkan narasi pada tautan Facebook diambil dari artikel berjudul “KRONOLOGI Oknum Polisi Babak Belur Dihajar Massa, Rampas Motor Seorang Wanita, Sempat Memelas”.
Hal tersebut tidak benar. Faktanya, gambar artikel tautan Facebook diambil dari artikel berjudul “Begal Ketahuan Nyamar Jadi Polisi, Begini Nasibnya Ketika Terbongkar” yang mana pelakunya menyamar menjadi polisi, sedangkan narasi pada tautan Facebook diambil dari artikel berjudul “KRONOLOGI Oknum Polisi Babak Belur Dihajar Massa, Rampas Motor Seorang Wanita, Sempat Memelas”.
Rujukan
(GFD-2022-9351) [SALAH] Puluhan Umat Kristiani di Ukraina Berdoa di Tengah Jalan Bersalju di Tengah Konflik Ukraina – Rusia Tahun Ini
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 06/03/2022
Berita
(Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia):
“Para umat Kristen Ukraina berdoa di luar rumah, di tengah salju, untuk negara mereka di fase perang berbahaya ini. Besok akan menjadi hari puasa dan berdoa yang diatur oleh gereja lokal resmi di Ukraina.”
“Para umat Kristen Ukraina berdoa di luar rumah, di tengah salju, untuk negara mereka di fase perang berbahaya ini. Besok akan menjadi hari puasa dan berdoa yang diatur oleh gereja lokal resmi di Ukraina.”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Anthony Caputi mengunggah foto yang memperlihatkan puluhan warga Kristen Ukraina berdoa di tengah salju. Foto tersebut diunggah pada 19 Februari lalu, saat ketegangan antara Rusia dan Ukraina sedang memanas.
Unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 13,000 kali, dan disukai oleh 3,000 orang. Selain itu, terdapat puluhan pengguna Facebook lain yang memberikan komentar.
Berdasarkan hasil penelurusan, foto tersebut tidak diambil pada Februari lalu. Terdapat banyak pengguna Facebook dan Twitter yang telah menyebarkan foto tersebut sejak 2019. Menurut tulisan pada blog God Reports, foto tersebut berlokasi di Kharkov, Ukraina, dan para warga Kristen Ukraina telah melakukan ritual doa tersebut sejak 2014.
Penjelasan pada blog tersebut berbunyi sebagai berikut:
“Ukrainian believers have been kneeling and praying – often in frigid temperatures – in Kharkov’s city square every morning for five years”.
Informasi serupa juga pernah dibahas oleh USA Today dengan judul “Fact check: Facebook users share old photo of praying Ukrainians amid Russian invasion” dan mengkategorikannya sebagai Missing Context.
Dengan demikian, penjelasan dari foto yang diunggah oleh Anthony Caputi tersebut adalah konteks yang salah / false context.
Unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 13,000 kali, dan disukai oleh 3,000 orang. Selain itu, terdapat puluhan pengguna Facebook lain yang memberikan komentar.
Berdasarkan hasil penelurusan, foto tersebut tidak diambil pada Februari lalu. Terdapat banyak pengguna Facebook dan Twitter yang telah menyebarkan foto tersebut sejak 2019. Menurut tulisan pada blog God Reports, foto tersebut berlokasi di Kharkov, Ukraina, dan para warga Kristen Ukraina telah melakukan ritual doa tersebut sejak 2014.
Penjelasan pada blog tersebut berbunyi sebagai berikut:
“Ukrainian believers have been kneeling and praying – often in frigid temperatures – in Kharkov’s city square every morning for five years”.
Informasi serupa juga pernah dibahas oleh USA Today dengan judul “Fact check: Facebook users share old photo of praying Ukrainians amid Russian invasion” dan mengkategorikannya sebagai Missing Context.
Dengan demikian, penjelasan dari foto yang diunggah oleh Anthony Caputi tersebut adalah konteks yang salah / false context.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang salah. Gambar yang memperlihatkan umat Kristiani Ukraina berdoa di tengah jalan bukan karena ketegangan Rusia dan Ukraina tahun ini. Foto tersebut diambil pada 2019.
Informasi yang salah. Gambar yang memperlihatkan umat Kristiani Ukraina berdoa di tengah jalan bukan karena ketegangan Rusia dan Ukraina tahun ini. Foto tersebut diambil pada 2019.
Rujukan
(GFD-2022-9350) [SALAH] Video Pidato Vladimir Putin Menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk Meminta Maaf kepada Umat Muslim Indonesia
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 06/03/2022
Berita
“Uraaaaaaa
“Putin”
Islam dikaitkan dengan teroris itu hanya rekayasa Amerika Serikat”
“Putin”
Islam dikaitkan dengan teroris itu hanya rekayasa Amerika Serikat”
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok dengan nama pengguna “devano202026” mengunggah sebuah video yang menunjukkan pidato yang disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam video tersebut juga terdapat teks yang menyatakan bahwa Putin menuntut Menteri Agama Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, untuk meminta maaf kepada umat Muslim Indonesia dalam jangka waktu 3×24 jam.
Berdasarkan hasil penelusuran, teks yang terdapat di video bukan merupakan isi pidato Putin yang sebenarnya. Video tersebut merupakan video pidato Putin yang mengumumkan serangan kepada Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu dan memperingatkan negara-negara anggota NATO untuk tidak mengintervensi konflik antara Rusia dan Ukraina. Video yang sebenarnya pertama kali diunggah oleh kanal YouTube “Associated Press” pada 24 Februari 2022 dengan judul video “Russia attacks Ukraine as Putin warns US, NATO”.
Dengan demikian, video yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “devano202026” tersebut dapat dikategorikan sebagai Parodi/Satire.
Berdasarkan hasil penelusuran, teks yang terdapat di video bukan merupakan isi pidato Putin yang sebenarnya. Video tersebut merupakan video pidato Putin yang mengumumkan serangan kepada Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu dan memperingatkan negara-negara anggota NATO untuk tidak mengintervensi konflik antara Rusia dan Ukraina. Video yang sebenarnya pertama kali diunggah oleh kanal YouTube “Associated Press” pada 24 Februari 2022 dengan judul video “Russia attacks Ukraine as Putin warns US, NATO”.
Dengan demikian, video yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “devano202026” tersebut dapat dikategorikan sebagai Parodi/Satire.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Teks yang terdapat di video bukan merupakan isi pidato Putin yang sebenarnya. Video tersebut merupakan video pidato Putin yang mengumumkan serangan kepada Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu dan memperingatkan negara-negara anggota NATO untuk tidak mengintervensi konflik tersebut.
Teks yang terdapat di video bukan merupakan isi pidato Putin yang sebenarnya. Video tersebut merupakan video pidato Putin yang mengumumkan serangan kepada Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu dan memperingatkan negara-negara anggota NATO untuk tidak mengintervensi konflik tersebut.
Rujukan
(GFD-2022-9349) [SALAH] Video Pertempuran Pesawat Ukraina dan Pesawat Rusia
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 06/03/2022
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Pertempuran Antara MIG29 vs SU27. #ukraina”
“Pertempuran Antara MIG29 vs SU27. #ukraina”
Hasil Cek Fakta
Akun TikTok dengan nama pengguna “pongpathuanarat” mengunggah sebuah video yang menunjukkan pertempuran antara dua pesawat tempur. Unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa kejadian dalam video tersebut merupakan pertempuran antara pesawat tempur MIG29 milik Ukraina dengan SU27 milik Rusia.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut tidak mendokumentasikan kejadian sebenarnya. Video tersebut merupakan hasil simulasi Digital Combat Simulator (DCS), yaitu sebuah permainan pertempuran digital yang dikembangkan oleh perusahaan Eagle Dynamics. Melansir dari Reuters, juru bicara Eagle Dynamics, Matthias Techmanski, telah mengonfirmasi bahwa video yang beredar memang merupakan hasil simulasi dari DCS.
Lebih lanjut, video serupa juga telah diunggah oleh kanal YouTube “Comrade_Corb” pada 25 Februari 2022, dengan judul video “GHOST OF KIEV KILL | dogfight between Ukrainian MiG209 and Russian Su27 simulated in DCS World”.
Dengan demikian, video yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “pongpathuanarat” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut tidak mendokumentasikan kejadian sebenarnya. Video tersebut merupakan hasil simulasi Digital Combat Simulator (DCS), yaitu sebuah permainan pertempuran digital yang dikembangkan oleh perusahaan Eagle Dynamics. Melansir dari Reuters, juru bicara Eagle Dynamics, Matthias Techmanski, telah mengonfirmasi bahwa video yang beredar memang merupakan hasil simulasi dari DCS.
Lebih lanjut, video serupa juga telah diunggah oleh kanal YouTube “Comrade_Corb” pada 25 Februari 2022, dengan judul video “GHOST OF KIEV KILL | dogfight between Ukrainian MiG209 and Russian Su27 simulated in DCS World”.
Dengan demikian, video yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “pongpathuanarat” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Bukan video yang mendokumentasikan kejadian sebenarnya. Video tersebut merupakan hasil simulasi Digital Combat Simulator, yaitu sebuah permainan pertempuran digital yang dikembangkan oleh perusahaan Eagle Dynamics.
Bukan video yang mendokumentasikan kejadian sebenarnya. Video tersebut merupakan hasil simulasi Digital Combat Simulator, yaitu sebuah permainan pertempuran digital yang dikembangkan oleh perusahaan Eagle Dynamics.
Rujukan
Halaman: 3790/5544