(GFD-2023-13796) [SALAH] Gunung Anak Krakatau Erupsi Hingga Lenyapkan Lampung
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 11/10/2023
Berita
Kanal YouTube CCTV BENCANA (https://www.youtube.com/@bencanaalam294) mengunggah video dengan judul yang mengklaim bahwa pada 8 Oktober 2023, Gunung Anak Krakatau kembali mengeluarkan erupsi yang menyebabkan lenyapnya wilayah Lampung, Pulau Sumatera.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Pada kenyataannya, narator dalam video hanya membaca ulang artikel milik Banjarmasin Tribun News (https://banjarmasin.tribunnews.com/) berjudul “Gunung Anak Krakatau Meletus, Semburkan Abu Vulkanik, Status Level III Siaga, Dilarang Mendekat”. Artikel asli tersebut memberitakan mengenai Gunung Anak Krakatau yang kembali menyemburkan abu vulkanik pada Kamis, 20 Juli 2023 sekitar pukul 08.52 WIB. Diketahui bahwa semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 2.000 meter dan terlihat seperti asap hitam. Akibatnya, status gunung yang berada di Selat Sunda ini menjadi level siaga III.
Selain itu, sepanjang video pun sama sekali tidak ditemukan adanya berita mengenai wilayah Lampung yang lenyap akibat erupsi Gunung Anak Krakatau seperti yang tertulis pada judul video.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube CCTV BENCANA merupakan informasi yang salah.
Pada kenyataannya, narator dalam video hanya membaca ulang artikel milik Banjarmasin Tribun News (https://banjarmasin.tribunnews.com/) berjudul “Gunung Anak Krakatau Meletus, Semburkan Abu Vulkanik, Status Level III Siaga, Dilarang Mendekat”. Artikel asli tersebut memberitakan mengenai Gunung Anak Krakatau yang kembali menyemburkan abu vulkanik pada Kamis, 20 Juli 2023 sekitar pukul 08.52 WIB. Diketahui bahwa semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 2.000 meter dan terlihat seperti asap hitam. Akibatnya, status gunung yang berada di Selat Sunda ini menjadi level siaga III.
Selain itu, sepanjang video pun sama sekali tidak ditemukan adanya berita mengenai wilayah Lampung yang lenyap akibat erupsi Gunung Anak Krakatau seperti yang tertulis pada judul video.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube CCTV BENCANA merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Gunung Anak Krakatau mengeluarkan erupsi hingga melenyapkan wilayah Lampung merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Gunung Anak Krakatau mengeluarkan erupsi hingga melenyapkan wilayah Lampung merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Rujukan
(GFD-2023-13795) [SALAH] KPK Tahan Anies Baswedan atas Kasus Korupsi Formula E
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 11/10/2023
Berita
Kanal YouTube PILIHAN RAKYAT (https://www.youtube.com/@PILAR_144) pada 30 September 2023 mengunggah video dengan judul dan thumbnail yang mengklaim bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022, Anies Baswedan, ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan korupsi Formula E di DKI Jakarta.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya tidak ada informasi resmi dan bukti valid mengenai kabar ditahannya Anies Baswedan oleh KPK.
Sebelumnya diketahui bahwa penelusuran kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bermula dari laporan Kelompok Forum Masyarakat untuk Keadilan (FMK) pada September 2021 lalu. FMK melaporkan Anies Baswedan ke KPK karena mereka menilai penyelenggaraan balap mobil tersebut tidak masuk akal sebab Pemprov DKI tetap membayarkan biaya komitmen (commitment fee) kepada penyelenggara di tengah situasi Pandemi COVID-19.
Selain itu, diketahui bahwa KPK telah melakukan pemanggilan pemeriksaan kepada Anies Baswedan yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada September 2022, Anies Baswedan datang memenuhi panggilan KPK untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi di penyelenggaraan Formula E Jakarta. Hingga saat ini, diketahui bahwa proses penyelidikan kasus Formula E masih terus berjalan dan belum ada keputusan untuk menghentikan atau menaikkan status ke tahap penyidikan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube PILIHAN RAKYAT merupakan informasi yang salah.
Sebelumnya diketahui bahwa penelusuran kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bermula dari laporan Kelompok Forum Masyarakat untuk Keadilan (FMK) pada September 2021 lalu. FMK melaporkan Anies Baswedan ke KPK karena mereka menilai penyelenggaraan balap mobil tersebut tidak masuk akal sebab Pemprov DKI tetap membayarkan biaya komitmen (commitment fee) kepada penyelenggara di tengah situasi Pandemi COVID-19.
Selain itu, diketahui bahwa KPK telah melakukan pemanggilan pemeriksaan kepada Anies Baswedan yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada September 2022, Anies Baswedan datang memenuhi panggilan KPK untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi di penyelenggaraan Formula E Jakarta. Hingga saat ini, diketahui bahwa proses penyelidikan kasus Formula E masih terus berjalan dan belum ada keputusan untuk menghentikan atau menaikkan status ke tahap penyidikan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube PILIHAN RAKYAT merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Anies Baswedan ditahan oleh KPK atas kasus korupsi Formula E merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, tidak ada bukti valid mengenai kabar ditahannya Anies Baswedan oleh KPK.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Anies Baswedan ditahan oleh KPK atas kasus korupsi Formula E merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, tidak ada bukti valid mengenai kabar ditahannya Anies Baswedan oleh KPK.
Rujukan
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220906121420-12-843923/jejak-kasus-formula-e-di-kpk-hingga-anies-baswedan-dipanggil
- https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/07/08430511/kronologi-turunnya-commitment-fee-formula-e-jakarta-awalnya-rp-23-triliun?page=all
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/50252/disinformasi-kpk-tetapkan-anies-baswedan-sebagai-tersangka-korupsi-formula-e/0/laporan_isu_hoaks
- https://news.detik.com/berita/d-6277049/anies-diperiksa-kpk-soal-formula-e-hari-ini?single=1
- https://news.detik.com/berita/d-6277161/anies-penuhi-panggilan-kpk-terkait-formula-e
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230706183030-12-970393/kpk-tegaskan-masih-selidiki-formula-e-tunggu-saja-sabar
(GFD-2023-13794) [SALAH] Gempa Bumi Hancurkan Kota Bengkulu pada 3 Oktober 2023
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 10/10/2023
Berita
Kanal YouTube CCTV BENCANA (https://www.youtube.com/@bencanaalam294) pada 3 Oktober 2023 mengunggah video dengan judul yang mengklaim bahwa baru saja terjadi gempa di Kota Bengkulu pada pagi hari ini, Selasa, 3 Oktober 2023. Melalui judul unggahan, diketahui bahwa gempa tersebut berhasil membuat Kota Bengkulu hancur.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya isi dan narasi video tersebut merupakan hasil suntingan dari artikel milik Detik News (https://news.detik.com/). Artikel asli dengan judul “Gempa M 4,1 Terjadi di Enggano Bengkulu” tersebut telah diunggah pada 30 September 2023 lalu.
Pada kenyataannya, gempa bumi dengan magnitudo (M) 4,1 yang mengguncang Enggano Bengkulu ini bukan terjadi pada 3 Oktober 2023, melainkan terjadi pada 30 September 2023 pukul 03.49 WIB. Hingga saat ini pun, tidak ditemukan adanya informasi resmi mengenai dampak dahsyat yang ditimbulkan dari gempa seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Selain itu, unggahan tersebut nyatanya juga berisi mengenai 3 berita gempa yang terjadi di 3 lokasi berbeda. Pertama, gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,1 yang terjadi di Maluku Tengah pada 13 Desember 2022 pukul 05.10 WIB. Kedua, gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,3 di Maluku Barat Daya pada 12 Desember 2022 pukul 12.59 WIB. Terakhir, kabar gempa dengan magnitudo (M) 4,6 di Maluku Utara yang juga terjadi pada 12 Desember 2022 pukul 15.38 WIB.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube CCTV BENCANA merupakan informasi yang salah.
Pada kenyataannya, gempa bumi dengan magnitudo (M) 4,1 yang mengguncang Enggano Bengkulu ini bukan terjadi pada 3 Oktober 2023, melainkan terjadi pada 30 September 2023 pukul 03.49 WIB. Hingga saat ini pun, tidak ditemukan adanya informasi resmi mengenai dampak dahsyat yang ditimbulkan dari gempa seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Selain itu, unggahan tersebut nyatanya juga berisi mengenai 3 berita gempa yang terjadi di 3 lokasi berbeda. Pertama, gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,1 yang terjadi di Maluku Tengah pada 13 Desember 2022 pukul 05.10 WIB. Kedua, gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,3 di Maluku Barat Daya pada 12 Desember 2022 pukul 12.59 WIB. Terakhir, kabar gempa dengan magnitudo (M) 4,6 di Maluku Utara yang juga terjadi pada 12 Desember 2022 pukul 15.38 WIB.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube CCTV BENCANA merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa bencana gempa bumi berhasil menghacurkan Kota Bengkulu pada 3 Oktober 2023 merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, video tersebut merupakan hasil suntingan dari artikel milik Detik News berjudul “Gempa M 4,1 Terjadi di Enggano Bengkulu”.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa bencana gempa bumi berhasil menghacurkan Kota Bengkulu pada 3 Oktober 2023 merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, video tersebut merupakan hasil suntingan dari artikel milik Detik News berjudul “Gempa M 4,1 Terjadi di Enggano Bengkulu”.
Rujukan
- https://news.detik.com/berita/d-6957509/gempa-m-41-terjadi-di-enggano-bengkulu
- https://x.com/infoBMKG/status/1707861102447710446?s=20
- https://news.detik.com/berita/d-6458157/gempa-m-51-guncang-masohi-maluku-tengah
- https://news.detik.com/berita/d-6456148/gempa-m-43-terjadi-di-maluku-barat-daya
- https://maluku.inews.id/berita/gempa-terkini-magnitudo-46-guncang-halmahera-barat-maluku-utara/all
(GFD-2023-13793) [SALAH] Arteria Dahlan Terlibat Korupsi Rp 349 T di Kemenkeu
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 04/10/2023
Berita
Kanal YouTube KABAR NEWS (https://www.youtube.com/@kabarnews672) pada 3 Oktober 2023 mengunggah video dengan judul dan thumbnail yang mengklaim bahwa Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, dibawa oleh aparat ke sel tahanan dan digiring ke Nusakambangan atas keterlibatannya dalam kasus korupsi Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Pada kenyataannya, video tersebut menjelaskan mengenai buntut panjang dari kasus penganiayaan anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo. Sebelumnya diketahui bahwa Rafael telah dipecat secara tidak hormat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Institusi DJP Kemenkeu lantaran terbukti menyembunyikan harta dan tidak patuh membayar pajak. Permasalahan pun masih berlanjut karena ia dan ratusan pegawai Kemenkeu terindikasi melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Munculnya kabar mengenai kasus TPPU di Kemenkeu pertama kali diungkapkan oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Ia menyebutkan bahwa terdapat transaksi mencurigakan sebesar Rp 349 T di Kemenkeu selama periode 2009 hingga 2023 berdasarkan 300 surat laporan analisis dari PPATK.
Sepanjang video pun, tidak ditemukan adanya pemberitaan mengenai Arteria Dahlan yang terlibat kasus korupsi Rp 349 T di Kemenkeu seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube KABAR NEWS merupakan informasi yang salah.
Pada kenyataannya, video tersebut menjelaskan mengenai buntut panjang dari kasus penganiayaan anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo. Sebelumnya diketahui bahwa Rafael telah dipecat secara tidak hormat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Institusi DJP Kemenkeu lantaran terbukti menyembunyikan harta dan tidak patuh membayar pajak. Permasalahan pun masih berlanjut karena ia dan ratusan pegawai Kemenkeu terindikasi melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Munculnya kabar mengenai kasus TPPU di Kemenkeu pertama kali diungkapkan oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Ia menyebutkan bahwa terdapat transaksi mencurigakan sebesar Rp 349 T di Kemenkeu selama periode 2009 hingga 2023 berdasarkan 300 surat laporan analisis dari PPATK.
Sepanjang video pun, tidak ditemukan adanya pemberitaan mengenai Arteria Dahlan yang terlibat kasus korupsi Rp 349 T di Kemenkeu seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube KABAR NEWS merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Arteria Dahlan terlibat kasus korupsi sebesar Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi video.
Unggahan video dengan judul yang mengklaim bahwa Arteria Dahlan terlibat kasus korupsi sebesar Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi video.
Rujukan
Halaman: 3769/6619