• (GFD-2021-7578) [SALAH] Susu Kental Manis Tidak Boleh Diseduh dengan Air Panas

    Sumber: Tangkapan Layar Story Facebook
    Tanggal publish: 19/09/2021

    Berita

    (narasi dalam gambar)

    “5 FAKTA SUSU KENTAL MANIS NGGAK BOLEH DISEDUH AIR PANAS

    Menurut Deputi Badan Pengawasan Pengolahan Pangan Olahan Rita Endang dalam dialog bersama Pro 3 RRI, meminum susu kental manis (SKM) dengan diseduh air panas adalah kebiasaan yang salah

    SKM tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 12 bulan, karena tidak bisa mencukupi asupan gizi.
    Kandungan gula yang tinggi kurang baik dikonsumsi tiap hari.
    Karena bukan susu murni, SKM tidak dianjurkan dikonsumsi seperti biasa layaknya susu UHT.
    SKM sudah lama dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai topping makanan saja.
    Larangan menyeduh SKM jadi minuman sudah tertuang pada peraturan BPOM nomor 31 tahun 2018 lalu.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah narasi dalam story Facebook yang mengatakan bahwa susu kental manis (SKM) tidak boleh diseduh dengan air panas. Dalam narasi tersebut juga mencantumkan bahwa Deputi Bidang Badan Pengawas Pangan Olahan, Rita Endang menegaskan bahwa meminum SKM dengan diseduh air panas adalah kebiasaan yang salah.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman Kompas, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang menegaskan bahwa SKM tidak bisa dijadikan sebagai pengganti susu karena kandungan gula yang terkandung dalam SKM tinggi. Apabila dikonsumsi layaknya susu pada umumnya, akan memicu risiko diabetes. Di samping itu, Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tidak mengatur tentang pelarangan konsumsi SKM sebagai pengganti susu, melainkan tentang pelabelan bahan pangan.

    Dengan demikian, narasi dalam story Facebook yang mengatakan bahwa SKM tidak boleh diseduh dengan air panas tidak sesuai dengan fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Pernyataan tersebut tidak benar. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang tidak mengatakan bahwa susu kental manis tidak boleh diseduh dengan air panas, melainkan mengatakan bahwa susu kental manis tidak bisa dijadikan sebagai pengganti susu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7577) [SALAH] “Innalillahi, Selamat Jalan Untuk Selamanya, ucok baba:SAMPAIKAN Berita Duka Cita atas meninggal nya…”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/09/2021

    Berita

    “Innalillahi, Selamat Jalan Untuk Selamanya, ucok baba:SAMPAIKAN Berita Duka Cita atas meninggal nya…”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook AYUNI membagikan postingan dengan narasi “Innalillahi, Selamat Jalan Untuk Selamanya, ucok baba:SAMPAIKAN Berita Duka Cita atas meninggal nya…” Bersama postingan itu, akun tersebut juga menyertakan tautan dari laman insegnia[dot]xyz dengan judul sama seperti narasi postingannya.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa postingan tersebut salah. Diketahui dari akun Instagramnya (@ucokk.baba), Ucok Baba tidak membagikan kabar duka. Pada postingan terakhirnya, Ucok Baba terlihat membagikan acara podcast miliknya dengan narasi postingan “Saksikan tayangan terbaru di Youtube Channel Ucok Baba Official Podcast sore ini jam 17.15wib jangan lupa yaa nonton yaa brayy…”

    Adapun, foto yang dijadikan thumbnails pada postingan dan foto headline di laman insegnia[dot]xyz diketahui berasal dari artikel fame.grid.id dengan judul “Lama Tak Terdengar Kabarnya, Begini Nasib Ucok Baba Banting Setir Jadi Pengusaha Durian dan Ketua Kominitas Orang Mini” yang tayang pada 19 Februari 2020.

    Selain itu, isi artikel dari laman insegnia[dot]xyz diketahui menyadur berita dari laman bagikanberita.pikiran-rakyat.com dengan judul artikel “Innalillahi, Selamat Jalan untuk Selamanya, Adelia Istri Pasha Ungu Sampaikan Berita Duka Cita” yang tayang pada 2 Maret 2021. Isi dari berita tersebut mengenai ucapan belasungkawa istri Pasha Ungu, Adelia Pasha, atas meninggalnya artis Rina Gunawan. Dalam artikel itu tidak ditemukan pernyataan dari Ucok Baba.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka postingan Facebook AYUNI masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Narasi postingan salah. Melalui akun Instagram Ucok Baba (@ucokk.baba) tidak membagikan kabar duka. Kegiatan terakhir yang diposting Ucok Baba ialah acara podcast miliknya. Adapun, tautan dalam postingan mengarah kepada artikel dari laman insegnia[dot]xyz yang isi artikelnya menyadur dari artikel bagikanberita.pikiran-rakyat.com berjudul “Innalillahi, Selamat Jalan untuk Selamanya, Adelia Istri Pasha Ungu Sampaikan Berita Duka Cita.” Artikel yang tayang pada 2 Maret 2021 berisikan ucapan bela sungkawa Adelia atas meninggalnya artis Rina Gunawan. Tidak ada kaitannya dengan Ucok Baba.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7576) [SALAH] KPK temukan uang saat geledah rumah SBY

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/09/2021

    Berita

    “KPK gerak Cepat Geledah Rumah SBY !! Akhirnya KPK Temukan Uang 177 Triliun”

    Hasil Cek Fakta

    Tengah marak beredar di media sosial sebuah video yang diduga berisi pergerakan KPK saat menggeledah rumah SBY, video tersebut juga mengklaim bahwa KPK menemukan uang sejumlah 117 triliun saat melakukan penggeledahan tersebut.

    Setelah dilakukan penelusuran, rupanya klaim tersebut tidak benar. Video yang diunggah oleh kanal YouTube dengan nama Roda Politik tersebut hanya berisi pernyataan SBY pada beberapa momen.

    Salah satu cuplikan dalam video tersebut berisi pernyataan saat SBY singgung pemberitaan Asia sentinel. Selain berisi pernyataan SBY, video tersebut juga berisi cuplikan pernyataan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo terkait permintaannya kepada KPK agar segera menyelesaikan kasus Century.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait KPK menggeledah rumah SBY tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Video tersebut hanya berisi pernyataan SBY pada beberapa momen.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7575) [SALAH] Panggilan Telepon Informasi Seputar Vaksinasi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/09/2021

    Berita

    “Baru saja, teman saya menerima telepon untuk menanyakan apakah dia telah divaksinasi. Jika dia sudah divaksin, tekan 1. Jika dia belum divaksinasi, tekan 2. Akibatnya, dia menekan 1 Ponsel diblokir, dan informasi PayMe dan perbankan online yang sering digunakannya ditransfer. Semua Orang Perhatian~ Cepat dan teruskan ke lebih banyak orang! Penipuan gaya baru.”

    Hasil Cek Fakta

    Media sosial tengah heboh dengan sebuah informasi yang diunggah melalui story beberapa warganet.

    Pada unggahan tersebut, diinformasikan bahwa salah satu teman mereka mengalami penipuan berkedok cek status vaksin.

    Pada status warganet tersebut dinarasikan bahwa korban ditanya apakah telah melakukan vaksin? Jika korban merasa telah melakukan vaksin maka harus menekan tombol angka 1, sebaliknya jika korban merasa belum melakukan vaksin maka harus mengklik tombol angka 2. Bila korban melakukan perintah untuk menekan salah satu angka tersebut, maka secara otomatis rekening korban akan terblokir serta saldonya terkuras habis.

    Setelah ditelusuri, juru bicara vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa pesan terkait panggilan telepon soal vaksinasi adalah hoaks atau tidak benar.

    Dikutip dari RRI, Nadia memastikan bahwa lembaga resmi Pemerintah Indonesia tidak pernah melakukan panggilan menanyakan status vaksinasi warga.

    Adapun terkait rekening korban yang terlanjur mengikuti perintah penelpon maka akan otomatis terblokir dan isinya terkuras tersebut tidak benar sebagaimana penjelasan dari pemerhati keamanan siber, Yerry Niko Boran.

    Boran menjelaskan bahwa Kode 1 atau tombol 1 di ponsel tidak memiliki implikasi eksekusi perintah tertentu, kecuali sebelumnya sudah mengklik link tertentu atau link lewat aplikasi tertentu.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait panggilan telepon dengan modus mengecek status vaksin tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Juru bicara vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa pesan terkait panggilan telepon soal vaksinasi adalah hoaks.

    Rujukan