• (GFD-2021-7594) [SALAH] Email Surat Panggilan Tes Calon Karyawan PT Angkasapura 2

    Sumber: Email
    Tanggal publish: 23/09/2021

    Berita

    Beredar email atau surel yang berisikan undangan panggilan tes calon karyawan PT Angkasa Pura 2 dari email beralamat recruitment@ptangkasapura2[dot]com. Dalam surel tersebut disertakan file pdf dengan tampilan kop surat PT Angkasa Pura 2.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, surat tersebut bukan berasal dari pihak PT Angkasa Pura 2. Sebab, alamat website resmi milik PT Angkasa Pura 2 beralamat di angkasapura2.co.id. Selain itu, untuk laman resmi lowongan karyawan PT Angkasa Pura 2 beralamat di https://recruitment.angkasapura2.co.id/.

    Adapun, nama Edy Gunawan S.Kom yang tertera pada file PDF dalam email diketahui sudah dilaporkan ke pihak kepolisian sejak Juli 2016 sebagai penipuan berkedok lowongan kerja atau panggilan kerja yang mencatut PT Angkasa Pura 2. Hal itu dibahas dalam artikel berjudul “Hati-hati Penipuan Lowongan Pekerjaan Online, Sebulan 20 Laporan Masuk Polda Sulut” yang tayang di tribunnews.com pada 22 Juli 2016.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten surel panggilan tes calon karyawan PT Angkasa Pura 2 masuk ke dalam kategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Email tersebut bukan berasal dari Angkasapura 2. Untuk lowongan kerja dari Angkasapura 2 akan ditayangkan di laman resminya yakni angkasapura2.co.id.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7592) [SALAH] Gangguan Jaringan Massal, Internet Indonesia Ternyata Di-hack

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 23/09/2021

    Berita

    Minggu 19 September kemarin, pengguna internet di Indonesia banyak mengeluhkan masalah terkait lambatnya jaringan sampai hilangnya sinyal sehingga tidak dapat mengakses internet dan beberapa situs lainnya. Hal ini memunculkan spekulasi masyarakat yang menduga telah terjadi masalah pada pusat operator internet yang mereka gunakan. Namun berbeda dengan salah satu akun Tiktok yang menyebutkan bahwa masalah jaringan, hingga hilangnya sinyal internet di Indonesia disebabkan karena operator layanan telekomunikasi di Indonesia telah di-hack.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menelusuri masalah jaringan/sinyal internet Indonesia yang hampir secara bersamaan terjadi, diketahui bahwa hal ini disebabkan oleh jaringan kabel fiber optic Jakarta-Singapura yang putus. Melansir dari artikel CNBCIndonesia, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza mengatakan sistem kabel yang terdampak adalah sistem Jakarta-Bangka-Bintan-Singapura (B2JS) milik PT Ketrosden Triasmitra.

    Karena putusnya jaringan fiber optik ini, hampir semua traffic internasional mengalami gangguan. Dampaknya juga cukup luas karena sebagian besar penyelenggara telekomunikasi menggunakan sistem kabel ini. Namun Jamalul menyatakan bahwa masing-masing penyedia layanan sudah mulai melakukan reroute ke rute kabel lain sebagai alternatif penyelesaian masalah.

    Masalah gangguan sinyal Telkomsel dan Indihome pun diketahui terjadi akibat adanya masalah teknis. SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengungkapkan gangguan yang terjadi pada Indihome dan Telkomsel terjadi akibat adanya problem sistem komunikasi kabel laut Jawa, Sumatera, dan Kalimantan ruas Batam Pontianak sekitar pukul 17.33 WIB.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa gangguan jaringan/sinyal yang terjadi di hampir seluruh Indonesia dikarenakan adanya aktivitas hacking adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya gangguan jaringan/sinyal yang terjadi bukan karena adanya aktivitas hacking, melainkan terjadi masalah teknis pada sistem komunikasi kabel.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7591) [SALAH] Video Umat Nasrani Diikat di Afganistan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/09/2021

    Berita

    Akun Facebook dengan nama pengguna “Classic Bae” (https://www.facebook.com/clara.nwachukwu.31) mengunggah sebuah video yang menunjukkan beberapa orang diikat di dalam plastik. Unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa orang-orang dalam video tersebut adalah umat Nasrani di Afganistan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video umat Nasrani yang diikat di Afganistan, melainkan video aksi protes warga Kolombia terhadap pemerintah pada bulan Mei 2021 lalu. Video serupa telah diunggah oleh laman Facebook “Lo Que La Prensa Corrupta No Transmite” pada 28 Mei 2021.

    Video serupa juga pernah beredar dengan narasi yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video penanganan Covid-19 di Indonesia. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Video “pengurusan Covid di Indon” yang diunggah pada 24 Juli 2021 lalu.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Classic Bae” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bukan video di Afganistan. Video tersebut merupakan video aksi protes warga Kolombia terhadap pemerintah pada bulan Mei 2021 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7590) [SALAH] “7 September 2021 suku Dayak usir Rencana bangun ibu kota negara pindah ke Kalimantan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/09/2021

    Berita

    Akun Facebook Wahyuni (fb.com/100069149205026) pada 10 September 2021 mengunggah sebuah gambar dengan narasi “Alhamsulillah” yang kemudia diubah menjadi “Alhamdulillah Suku dayak udah mulai bergerak” lalu “Alhamdulillah Suku dayak udah mulai bergerak mengusir Warga asing!!”

    Di gambar yang ia unggah terdapat narasi: “Nyahok Rencana China bangun ibu kota dapat PERLAWANAN”, ”Hari ini 7 September 2021 suku Dayak usir Rencana bangun ibu kota negara pindah ke Kalimantan. rencana kodok gagal total krn seluruh Kalimantan akan di jaga Suku dayak usir ASENG 2!!!!”, “Semua konsep jokowi ditentang rakyat”

    Ibu kota pindah ke kalimantan

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pada 7 September 2021 suku Dayak mengusir rencana pembangunan ibu kota negara yang akan dipindah ke Kalimantan merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan usir rencana pembangunan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Foto yang ada di gambar tersebut sebenarnya adalah warga yang mengusir tenaga kerja asing pada September 2020 terkait sengketa penambangan emas di Desa Nanga Kelampai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

    Dikutip dari Liputan6, dari hasil penelusuran yang dilakukan dengan memasukkan kata kunci “suku dayak usir rencana pembangunan ibu kota negara”, tidak ditemukan informasi valid mengenai kabar tersebut.

    Sementara itu dikutip dari JawaPos, foto yang disertakan di gambar tersebut itu identik dengan video berita berjudul “Ratusan Warga di Kalimantan Barat Usir Tenaga Kerja Asing – iNews Pagi 19/09”.

    Dilansir dari Okezone, karena diduga melanggar kesepakatan untuk tidak beroperasi sementara waktu, perusahaan tambang emas milik asing di Desa Nanga Kelampai Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, diserbu ratusan warga pada Jumat, 18 September 2020 lalu.

    Sebelumnya warga mendesak perusahaan berhenti beroperasi karena mereka merasa tak pernah mendapatkan hak atas pengeloaan tanah oleh perusahaan asal China tersebut.

    Pantauan di lokasi, massa membawa kayu serta besi ketika beraksi. Massa semakin mengamuk karena managemen perusahaan tak bisa ditemui. Mereka pun mengusir tenaga kerja asing (TKA) dari lokasi.

    Kesimpulan

    BUKAN usir rencana pembangunan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Foto yang ada di gambar tersebut sebenarnya adalah warga yang mengusir tenaga kerja asing pada September 2020 terkait sengketa penambangan emas di Desa Nanga Kelampai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

    Rujukan