• (GFD-2021-7641) [SALAH] Aplikasi PeduliLindungi Dibuat dan Semua Data direkam oleh Singapura

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 03/10/2021

    Berita

    “Ternyata aplikasi PEDULI LINDUNGI itu aplikasi bikinan SINGAPORE. Gila…. Seluruh data kita direkam Singapore, dan kedaulatan Data Indonesia sudah ada ditangan mereka, meski ini aplikasi Telkom. Mereka tau Alamat kita, tgl Lahir kita, email Kita, kita makan apa, kita kemana aja… semua mereka tau. Kalau info ini salah mohon saya di informasikan apa yang salah.”
    PEDULILINDUNGI HOAX

    Hasil Cek Fakta

    Beredar informasi dari akun Twitter yunanto_id dengan sebuah tangkapan layar postingan oleh Peter F. Gontha yang berisikan klaim bahwa aplikasi PeduliLindungi dibuat dan semua data direkam oleh Singapura. Postingan ini disukai sebanyak 46 kali dan diretweet 25 kali.

    Berdasarkan artikel dari kompas.com, Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa aplikasi PeduliLindungi merupakan aplikasi buatan anak bangsa yang dikembangkan oleh Pemerintah dan PT Telkom Indonesia (Persero), data yang dikelola dalam PeduliLindungi juga ditempatkan di pusat data nasional yang dikelola oleh Kemenkominfo.

    Melihat dari penjelasan tersebut aplikasi PeduliLindungi dibuat dan semua data direkam oleh Singapura adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Aplikasi PeduliLindungi dibuat oleh pemerintah dan PT Telkom Indonesia serta semua data-data disimpan pada pusat data nasional yang dikelola oleh Kemenkominfo.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7640) [SALAH] Tautan Undian Berhadiah ZARA untuk Memperingati HUT Ke-46

    Sumber: Messenger
    Tanggal publish: 03/10/2021

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Perayaan HUT Ke-46 ZARA !
    msnzm9q9m[dot]ymclbhbf10[dot]com”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan berantai berisi tautan undian berhadiah dari ZARA melalui aplikasi Messenger. Dalam pesan tersebut, dicantumkan bahwa program undian tersebut diadakan untuk memperingati HUT ke-46 perusahaan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut bukan merupakan tautan resmi dari merk pakaian ZARA. Tidak ditemukan program undian serupa di situs resmi ZARA, www.zara.com, maupun laman Facebook resminya (https://www.facebook.com/Zara/). Segala bentuk undian berhadiah yang tidak berasal dari situs resmi dan laman Facebook resmi ZARA adalah palsu sampai terbukti sebaliknya.

    Sebelumnya, sudah banyak beredar tautan undian maupun survei berhadiah palsu lainnya, antara lain mengatasnamakan Nike, Adidas, dan Rolex. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.

    Dengan demikian, tautan undian berhadiah yang tersebar melalui aplikasi Messenger tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bukan tautan resmi dari merk pakaian ZARA. Tidak ditemukan program undian serupa di situs resmi maupun laman Facebook resmi ZARA.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7639) [SALAH] Ketua MUI Memperbolehkan Merapatkan Shaf Shalat

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 03/10/2021

    Berita

    “🕌 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Muhamad Cholil Nafis pada Senin (27/09/2021) mempersilakan umat Islam untuk kembali merapatkan shaf dalam shalat berjamaah https://t.co/5pNiJ4uJ9R
    Alhamdulillah. MUI sudah mulai menghimbau Rapatkan shaf shalat.. 👍 AYO RAPATKAN KEMBALI SHOLAT MU, JANGAN BERIKAN RUANG BAGI SETAN DI ANTARA JEMAAH SHOLAT FARDHU 💪🏼 ALLAHU AKBAR”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang menyatakan bahwa Ketua MUI, K.H. Muhamad Cholil Nafis telah memperbolehkan umat Muslim untuk merapatkan shaf shalat.

    Berdasarkan hasil penelusuran, K.H. Cholil Nafis memang telah memperbolehkan untuk merapatkan shaf shalat, tetapi khusus di daerah yang sudah merupakan Zona Hijau atau PPKM Level 1, bukan untuk semua daerah di Indonesia. Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa merapatkan shaf hanya berlaku ketika melaksanakan shalat. Ketika melakukan dzikir selepas shalat, diharapkan agar kembali merenggangkan shaf.

    Dengan demikian, narasi yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Faktanya, Ketua MUI hanya memperbolehkan merapatkan shaf shalat di daerah yang sudah merupakan Zona Hijau atau PPKM Level 1, bukan untuk semua daerah di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7638) [SALAH] “Satu gambar bernilai seribu kata oleh Syamsia Hassani”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 03/10/2021

    Berita

    Akun Facebook Hananya Naftali (fb.com/hnaftali) pada 13 September 2021 mengunggah sebuah gambar yang memperlihatkan seorang wanita tak bercadar membaca sebuah buku bersampul merah dengan narasi:

    “One picture is worth a thousands words. The Taliban is destroying the lives of women – banning them from having normal lives. (By Shamsia Hassani)” atau jika diterjemahkan:

    “Satu gambar bernilai seribu kata. Taliban menghancurkan kehidupan wanita – melarang mereka memiliki kehidupan normal. (oleh Syamsia Hassani)”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya gambar yang memperlihatkan seorang wanita tak bercadar membaca sebuah buku bersampul merah dengan narasi bahwa itu adalah gambar wanita Taliban karya Shamsia Hassani merupakan konten yang dimanipulasi.

    Faktanya, gambar itu bukan hasil karya Shamsia Hassani. Di gambar yang asli, wanita tanpa cadar membaca majalah Ceko, Reporter, bukan buku bersampul warna merah. Gambar itu sebenarnya adalah iklan sebuah majalah Ceko, Reporter, di tahun 2018. Selain itu Hassani telah mengklarifikasi di Twitter bahwa gambar itu bukan hasil karyanya.

    Gambar yang asli, diunggah di situs clios.com pada tahun 2018 dengan judul “Questioning Radicalism” yang merupakan bagian dari kampanye iklan majalah Reporter yang dinamakan “Changing Your Perspective” atau “Mengubah Perspektif Anda”.

    Sementara itu, Hassani mencuitkan di akun Twitternya pada tanggal 14 September 2021 bahwa ilustrasi itu bukan hasil karyanya.

    “Recently I noticed that hundreds of social media users shared this image as my artwork on their profiles/ pages, but this is not my artwork. I know that they wanted to support me and my art but please make sure to give the credit to the real artist.” tulis akun Twitter @ShamsiaHassani.

    Kesimpulan

    BUKAN hasil karya Shamsia Hassani. Di gambar yang asli, wanita tanpa cadar membaca majalah Ceko, Reporter, bukan buku bersampul warna merah. Gambar itu sebenarnya adalah iklan sebuah majalah Ceko, Reporter, di tahun 2018. Selain itu Hassani telah mengklarifikasi di Twitter bahwa gambar itu bukan hasil karyanya.

    Rujukan