(GFD-2022-9966) [SALAH] Formula E Tidak Disiarkan oleh TV Nasional
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 13/06/2022
Berita
“demi menjaga perasaan E-bong, tv nasional sepakat, tidak menyiarkan E-prix secara live”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook tentang gelaran balap Formula E yang diklaim tidak ditayangkan secara langsung oleh TV Nasional. Klaim ini kemudian diunggah pada tanggal 4 Juni 2022.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang menyatakan bahwa gelaran balap Formula E tidak ditayangkan secara langsung oleh TV Nasional merupakan klaim yang keliru. Melansir dari artikel Suara.com,
untuk tayangan siaran langsung Formula E Jakarta 2022, khususnya untuk kualifikasi dan balapan, bisa disaksikan lewat layar kaca secara gratis pukul 10.40 WIB dan 15.00 WIB pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Adapun beberapa stasiun TV yang menayangkan gelaran balapan Formula E Jakarta secara gratis yakni RCTI dan iNews serta Metro TV. Bisa juga menontonya lewat aplikasi RCTI+.
Jadi dapat disimpulkan klaim yang menyatakan ajang Formula E Jakarta 2022 tidak ditayangkan di TV Nasional merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang menyatakan bahwa gelaran balap Formula E tidak ditayangkan secara langsung oleh TV Nasional merupakan klaim yang keliru. Melansir dari artikel Suara.com,
untuk tayangan siaran langsung Formula E Jakarta 2022, khususnya untuk kualifikasi dan balapan, bisa disaksikan lewat layar kaca secara gratis pukul 10.40 WIB dan 15.00 WIB pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Adapun beberapa stasiun TV yang menayangkan gelaran balapan Formula E Jakarta secara gratis yakni RCTI dan iNews serta Metro TV. Bisa juga menontonya lewat aplikasi RCTI+.
Jadi dapat disimpulkan klaim yang menyatakan ajang Formula E Jakarta 2022 tidak ditayangkan di TV Nasional merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya gelaran balap Formula E turut dapat disaksikan secara langsung melalui streaming atau tayangan TV Nasional seperti iNews, Metro Tv, RCTI atau RCTI+.
Faktanya gelaran balap Formula E turut dapat disaksikan secara langsung melalui streaming atau tayangan TV Nasional seperti iNews, Metro Tv, RCTI atau RCTI+.
Rujukan
- https://jakarta.suara.com/read/2022/06/04/060000/jadwal-dan-link-live-streaming-formula-e-jakarta-hari-ini-disiarkan-langsung-juga-di-tv
- https://www.liputan6.com/bola/read/4978121/jadwal-formula-e-jakarta-22-pembalap-siap-beraksi-disiarkan-di-tv-nasional
- https://www.inews.id/sport/all-sport/jangan-lewatkan-kualifikasi-formula-e-jakarta-e-prix-indonesia-hari-ini-live-di-inews
- https://www.medcom.id/olahraga/f1/xkEZMDDK-rangkaian-jakarta-e-prix-2022-dan-jadwal-siaran-langsung-di-metro-tv
(GFD-2022-9965) [SALAH] Surya Paloh Sebut Anies Baswedan adalah Kandidat Capres 2024 dari Partai Nasdem
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 13/06/2022
Berita
“Surya Paloh Sebut Anies Baswedan Kandidat Capres 2024 dari Partai Nadem”
Dukungan Nasdem
Dukungan Nasdem
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook dengan klaim yan menyebutkan bahwa Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyebut bahwa Anies Baswedan adalah kandidat Calon Presiden (Capres) dari Partai Nasdem untuk pemilu 2024. Unggahan ini juga turut menyertakan sebuah artikel dengan judul yang senada.
Namun setelah membaca artikel yang terdapat di dalam unggahan tersebut, tidak didapati pernyataan dari Surya Paloh yang menyatakan bahwa Anies Baswedan adalah kandidat capres dari Partai Nasdem untuk pemilu 2024. Di dalam artikel tersebut Surya Paloh menyatakan bahwa Partai Nasdem belum menentukan siapa kandidat untuk maju dalam pemilu 2024.
Hal ini juga senada dengan pernyataan Ketua DPW Partai Nasdem DIY, Subardi, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menetapkan satu nama untuk calon presiden pada pemilu 2024. Hal ini disampaikan saat memberi karifikasi terkait baliho yang berisi dukungan dari DPW Partai Nasdem DIY terhadap Anies Baswedan untuk pemilu 2024.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa Surya Paloh dan Partai Nasdem menyebutkan bahwa Anies Baswedan merupakan kandidat capres pada pemilu 2024 adalah hoaks kategori false connection atau koneksi yang salah.
Namun setelah membaca artikel yang terdapat di dalam unggahan tersebut, tidak didapati pernyataan dari Surya Paloh yang menyatakan bahwa Anies Baswedan adalah kandidat capres dari Partai Nasdem untuk pemilu 2024. Di dalam artikel tersebut Surya Paloh menyatakan bahwa Partai Nasdem belum menentukan siapa kandidat untuk maju dalam pemilu 2024.
Hal ini juga senada dengan pernyataan Ketua DPW Partai Nasdem DIY, Subardi, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menetapkan satu nama untuk calon presiden pada pemilu 2024. Hal ini disampaikan saat memberi karifikasi terkait baliho yang berisi dukungan dari DPW Partai Nasdem DIY terhadap Anies Baswedan untuk pemilu 2024.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa Surya Paloh dan Partai Nasdem menyebutkan bahwa Anies Baswedan merupakan kandidat capres pada pemilu 2024 adalah hoaks kategori false connection atau koneksi yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Klaim tersebut keliru. Faktanya sampai sekarang belum ada nama dari Partai Nasdem atau Surya Paloh untuk kandidat capres yang akan maju pada pemilu 2024.
Klaim tersebut keliru. Faktanya sampai sekarang belum ada nama dari Partai Nasdem atau Surya Paloh untuk kandidat capres yang akan maju pada pemilu 2024.
Rujukan
(GFD-2022-9964) [SALAH] Ilmuwan Pembuat Virus Corona Telah Ditangkap
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 13/06/2022
Berita
” Alhamdulillah.. Biang virus Corona nya sudah tertangkap”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menampilkan seorang pria yang ditangkap oleh pihak kepolisian dan diliput oleh banyak wartawan. Dari keterangan dalam unggahan video tersebut diklaim bahwa pria berkulit putih tersebut ditangkap karena merupakan pembuat virus corona.
Namun setelah melakukan penelusuran terkait kebenaran informasi ini, ditemukan fakta bahwa klaim video yang menyatakan pria pembuat virus corona telah ditangkap adalah sebuah informasi hoaks. Melansir dari artikel Kompas.com, pria berkulit putih yang ada di dalam video tersebut adalah Charles Lieber. Charles Lieber adalah seorang ilmuwan asal Amerika Serikat yang saat itu menjabat sebagai Ketua Departemen Kimia dan Biologi Kimia Universitas Harvard. Lieber sendiri memang pernah ditangkap karena melakukan penipuan dana penelitian yang melibatkan konflik antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Menurut dokumen pengadilan, sejak 2008, Lieber yang menjabat sebagai Peneliti Utama Lieber Research Group di Universitas Harvard, yang berspesialisasi dalam bidang nanosains, telah menerima lebih dari 15.000.000 dolar AS dana hibah dari National Institutes of Health (NIH) dan Departemen Pertahanan (DOD).
Tanpa sepengetahuan Universitas Harvard mulai 2011, Lieber juga menjadi Ilmuwan Strategis di Universitas Teknologi Wuhan (WUT) dan merupakan peserta kontrak dalam program Seribu Talenta China sekitar 2012 hingga 2017. Program ini menargetkan para ilmuwan dan peneliti luar negeri yang bersedia membawa kaehlian mereka ke China dengan imbalan hal-hal seperti dana penelitian dan ruang lab.
Gugatan itu mneuduh bahwa pada tahun 2018 dan 2019, Lieber berbohong tentang keterlibatannya dengan program tersebut.
Video dalam unggahan tersebut merupakan video Charles yang telah bebas dari tahanan dan diperintahkan mengirim uang sebanyak 1 juta dollar AS.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim sebagai video penangkapan ilmuwan pembuat virus corona merupakan sebuah hoaks kategori misleading conten atau konten menyesatkan.
Namun setelah melakukan penelusuran terkait kebenaran informasi ini, ditemukan fakta bahwa klaim video yang menyatakan pria pembuat virus corona telah ditangkap adalah sebuah informasi hoaks. Melansir dari artikel Kompas.com, pria berkulit putih yang ada di dalam video tersebut adalah Charles Lieber. Charles Lieber adalah seorang ilmuwan asal Amerika Serikat yang saat itu menjabat sebagai Ketua Departemen Kimia dan Biologi Kimia Universitas Harvard. Lieber sendiri memang pernah ditangkap karena melakukan penipuan dana penelitian yang melibatkan konflik antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Menurut dokumen pengadilan, sejak 2008, Lieber yang menjabat sebagai Peneliti Utama Lieber Research Group di Universitas Harvard, yang berspesialisasi dalam bidang nanosains, telah menerima lebih dari 15.000.000 dolar AS dana hibah dari National Institutes of Health (NIH) dan Departemen Pertahanan (DOD).
Tanpa sepengetahuan Universitas Harvard mulai 2011, Lieber juga menjadi Ilmuwan Strategis di Universitas Teknologi Wuhan (WUT) dan merupakan peserta kontrak dalam program Seribu Talenta China sekitar 2012 hingga 2017. Program ini menargetkan para ilmuwan dan peneliti luar negeri yang bersedia membawa kaehlian mereka ke China dengan imbalan hal-hal seperti dana penelitian dan ruang lab.
Gugatan itu mneuduh bahwa pada tahun 2018 dan 2019, Lieber berbohong tentang keterlibatannya dengan program tersebut.
Video dalam unggahan tersebut merupakan video Charles yang telah bebas dari tahanan dan diperintahkan mengirim uang sebanyak 1 juta dollar AS.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim sebagai video penangkapan ilmuwan pembuat virus corona merupakan sebuah hoaks kategori misleading conten atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya video dalam unggahan tersebut adalah video dari seorang ilmuwan bernama Charles Lieber yang ditangkap atas kasus penipuan dana penelitian, bukan karena membuat virus corona.
Faktanya video dalam unggahan tersebut adalah video dari seorang ilmuwan bernama Charles Lieber yang ditangkap atas kasus penipuan dana penelitian, bukan karena membuat virus corona.
Rujukan
(GFD-2022-9963) [SALAH]: Hanyalah Malin Kundang Yang Tidak Mau Mengakui Ibu Kandungnya
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 12/06/2022
Berita
“Sampai Kapanpun Ibu Tak Akan Bisa Terganti”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook mengunggah postingan berupa kolase foto Presiden Jokowi dengan Ibunya (Kanan) dan seseorang yang diklaim sebagai ibu kandung Jokowi (kiri) dengan narasi pada postingan bertuliskan “Hanyalah Malin Kundang Yang Tidak Mau Mengakui Ibu Kandungnya”.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi menyesatkan ini merupakan hoaks berulang. Dilansir dari tempo.co, hasil penelusuran kedua penulis yang tertuang dalam buku berjudul “Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana” itu membantah fitnah yang dikembangkan lawan politiknya bahwa Jokowi merupakan keturunan dari keluarga yang tersangkut Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menurut salah satu penulis, Wawan Mas’udi, ia melacak sejarah asal-usul Jokowi mulai dari kakek-nenek serta kedua orang tuanya. “Kami mendatangi kampung-kampung tempat asal usul keluarganya dan mengumpulkan beberapa sumber,” katanya dalam acara bedah buku yang digelar di Solo, Rabu, 19 Desember 2018.
Kakek Jokowi dari jalur ayah, Lamidi Wiryomiharjo, merupakan kepala desa di Desa Krajan, Karanganyar, yang menjabat sejak 1950 hingga 1980-an. Jabatan Lamidi, menurut dia, sekaligus membantah fitnah bahwa Jokowi merupakan keturunan dari simpatisan PKI. “Orde baru tidak mungkin membiarkan orang yang tersangkut PKI jadi kepada desa,” katanya.
Sebagai informasi, Almarhumah Sudjiatmi lahir pada 15 Februari 1943 di Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Ia anak dari pasangan Wirorejo dan Sani yang sehari-hari berdagang kayu, usaha yang nantinya juga ditekuni Sudjiatmi dan suaminya. Jokowi pun dikenal sebagai pengusaha kayu atau mebel sebelum terjun ke politik.
Informasi serupa sudah pernah beredar sebelunya dan diverifikasi laman turnbackhoax.id 31 Maret 2020 berjudul “[SALAH] “Jokowi anak kandung dari SULAMI”.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi menyesatkan ini merupakan hoaks berulang. Dilansir dari tempo.co, hasil penelusuran kedua penulis yang tertuang dalam buku berjudul “Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana” itu membantah fitnah yang dikembangkan lawan politiknya bahwa Jokowi merupakan keturunan dari keluarga yang tersangkut Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menurut salah satu penulis, Wawan Mas’udi, ia melacak sejarah asal-usul Jokowi mulai dari kakek-nenek serta kedua orang tuanya. “Kami mendatangi kampung-kampung tempat asal usul keluarganya dan mengumpulkan beberapa sumber,” katanya dalam acara bedah buku yang digelar di Solo, Rabu, 19 Desember 2018.
Kakek Jokowi dari jalur ayah, Lamidi Wiryomiharjo, merupakan kepala desa di Desa Krajan, Karanganyar, yang menjabat sejak 1950 hingga 1980-an. Jabatan Lamidi, menurut dia, sekaligus membantah fitnah bahwa Jokowi merupakan keturunan dari simpatisan PKI. “Orde baru tidak mungkin membiarkan orang yang tersangkut PKI jadi kepada desa,” katanya.
Sebagai informasi, Almarhumah Sudjiatmi lahir pada 15 Februari 1943 di Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Ia anak dari pasangan Wirorejo dan Sani yang sehari-hari berdagang kayu, usaha yang nantinya juga ditekuni Sudjiatmi dan suaminya. Jokowi pun dikenal sebagai pengusaha kayu atau mebel sebelum terjun ke politik.
Informasi serupa sudah pernah beredar sebelunya dan diverifikasi laman turnbackhoax.id 31 Maret 2020 berjudul “[SALAH] “Jokowi anak kandung dari SULAMI”.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan dan merupakan hoaks berulang. Ibu Kandung Jokowi memanglah Almarhumah Sudjiatmi. Hasil penelusuran kedua penulis yang tertuang dalam buku berjudul Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana itu membantah fitnah yang dikembangkan lawan politiknya bahwa Jokowi merupakan keturunan dari keluarga yang tersangkut Partai Komunis Indonesia (PKI).
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/201/fakta-atau-hoaks-benarkah-ibunda-jokowi-merupakan-keturunan-pki
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3931143/cek-fakta-kabar-ibu-jokowi-aktivis-gerwani-adalah-hoaks
- https://tirto.id/sekilas-sejarah-hidup-mien-uno-mama-sandiaga-sudjiatmi-ibu-jokowi-dgPe
- https://www.beritasatu.com/archive/407309/kejamnya-fitnah-bambang-tri
- https://www.merdeka.com/peristiwa/ketegaran-ibunda-jokowi-dituding-keluarga-pki.html
Halaman: 3706/5612