• (GFD-2021-7801) [SALAH] Foto Keluarga Agus Harimurti Yudhoyono Berwisata saat SBY Berobat Kanker Prostat di AS

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 07/11/2021

    Berita

    “Ini bukan contoh yg baik bagi kita.
    Kita rakyat se Indonesia mendoakan Bapak mantan yg sedang mengidap cancer prostat berobat ke Amerika, yg ini ikut rombongan, bukannya prihatin la kok malah di manfaatkan utk berwisata sambil selfie-selfiean.
    Mentang 2 di beayai negara. 😭”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Nila Murti Tanjung (@nila_mrt) mengunggah foto Agus Harimurti Yudhoyono bersama istri, Annisa Pohan beserta anaknya dengan narasi bahwa keluarga tersebut memanfaatkan kondisi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tengah menjalani pengobatan kanker prostat di Amerika Serikat saat ini. Cuitan tersebut mendapat atensi berupa 178 retweet, 699 suka, dan 336 balasan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu adalah foto yang pernah diunggah Annisa Pohan melalui akun Instagram pribadinya (@annisayudhoyono) pada 31 Maret 2018. Dalam unggahannya itu, Annisa menyebut bahwa seusai liburan singkat bersama keluarga kecilnya di Hong Kong, sang suami, Agus Yudhoyono segera terbang menuju Jawa Timur untuk perjalanan dinas. Cerita Annisa Pohan tersebut kemudian menjadi sorotan media yang salah satunya ditulis oleh Tribunnews dalam artikel berjudul “Pulang dari Hong Kong, AHY Langsung Kunjungi Jawa Timur, Annisa Pohan Bocorkan Kejadian di Bandara” terbit pada 31 Maret 2018.

    Mengenai kabar perawatan kanker prostat SBY di Amerika Serikat, hal tersebut telah dibenarkan oleh Syarief Hasan, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Syarief mengatakan, SBY akan menjalani pengobatan di Mayo Clinic dengan ditemani oleh keluarganya.

    “Beliau akan melakukan perawatan kesehatan sekaligus pengecekan kesehatan di US. Rencananya mau berangkat hari ini. Di US, di Mayo ya, di dekat Minneapolis ya. Dari Minneapolis itu 1,5 jam lagi di Mayo. Itu khusus untuk cancer. (Ditemani) anak-keluarganya, keluarga-keluarganya, anak-anaknya juga ikut berangkat,” jelas Syarief, di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (2/11/2021).

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Nila Murti Tanjung dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tersebut adalah foto lama yang pernah diunggah oleh Annisa Pohan melalui akun Instagram pribadinya pada 31 Maret 2018, bukan saat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah menjalani pengobatan kanker prostat di Amerika Serikat baru-baru ini.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7800) [SALAH] SMS Kejutan TikTok Bonus Sebesar Rp45 Juta

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 07/11/2021

    Berita

    “KjutanTik Tok Bonus

    No Anda Terpilih

    Mdaptkn Rp.45JT

    Dr. Aplikasi TIK TOK

    Info lebih Lanjut HUB

    WA :0822-1373[sensor]”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai SMS yang berisikan si penerima SMS mendapatkan bonus kejutan dari TikTok sebesar Rp45 Juta. Dalam SMS tersebut tertera nomor kontak Whatsapp untuk dihubungi.

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari gadgetren.com, pihak perwakilan pihak TikTok membantah telah menyebarkan SMS tersebut. TikTok menegaskan bahwa pesan teks tersebut adalah penipuan dan bukan pesan resmi dari pihak TikTok. “TikTok tidak pernah menggunakan nomor pribadi atau layanan email pihak ketiga lainnya untuk memberikan dan/atau menawarkan hadiah kepada pengguna,” ujar perwakilan dari TikTok.

    Adapun, pihak TikTok pun menyarankan agar pengguna dapat lebih waspada dan berhati-hati terhadap pesan, situs web, atau saluran komunikasi lainnya yang mencurigakan dengan mencantumkan nama maupun logo TikTok.

    Selain itu, perwakilan TikTok menyampaikan bahwa TikTok hanya memiliki satu email dan situs web resmi, yakni tiktok.com. Di dalam laman resmi bantuan TikTok (support.tiktok.com) tidak terdapat keterangan adanya program bonus kejutan seperti klaim pada SMS berantai.

    Hingga saat ini, diketahui bahwa program bonus yang ada dari pihak TikTok ada di dalam aplikasi TikTok Lite. Dalam aplikasi tersebut, pengguna bisa mendapatkan bonus dengan sistem referral rewards.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten SMS berantai itu masuk ke dalam kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    SMS bukan berasal dari pihak TikTok. Dilansir dari gadgetren.com, pihak TikTok menegaskan bahwa pesan teks tersebut adalah penipuan dan bukan pesan resmi dari pihak TikTok. “TikTok tidak pernah menggunakan nomor pribadi atau layanan email pihak ketiga lainnya untuk memberikan dan/atau menawarkan hadiah kepada pengguna,” ujar perwakilan dari TikTok.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7799) [SALAH] Akun Telegram Lembaga Penjamin Simpanan Menawarkan Investasi

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 07/11/2021

    Berita

    “Investasi menjanjikan ( SAHAM ) moFit 40% Terpercaya, Amanah

    Karena diawasi oleh kementerian perdagangan republik Indonesia BAPPEBTI serta ( OJK ) otoritas jasa keuangan 👍☑️

    Admin @Agus_Ryadi”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Telegram Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nama pengguna ‘LPS INVESTASI LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN EFEK INDONESIA’ (https://t.me/LPS_INDONESIA). Akun tersebut menggunakan logo LPS sebagai foto profil dan menawarkan investasi kepada beberapa orang.

    Melalui siaran pers yang diunggah di situs resmi LPS, Sekretaris Lembaga, Dimas Yuliharto menegaskan bahwa akun tersebut bukan merupakan akun milik LPS. Dimas juga menjelaskan bahwa LPS adalah regulator perbankan dan tidak pernah menawarkan investasi dalam bentuk apapun kepada masyarakat. Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus waspada dan melaporkan informasi yang terindikasi penipuan melalui pusat layanan informasi LPS di nomor telepon (021) 154, alamat email informasi@lps.go.id, serta WhatsApp di nomor 08111154154.

    Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nama pengguna ‘LPS INVESTASI LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN EFEK INDONESIA’ tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Bukan akun Telegram milik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pihak LPS melalui situs resminya menyatakan bahwa LPS adalah regulator perbankan dan tidak pernah menawarkan investasi dalam bentuk apapun kepada masyarakat.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7798) [SALAH] “CEO Pfizer ditangkap, didakwa dengan penipuan”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 07/11/2021

    Berita

    Akun Facebook El Shaarawy (fb.com/100069169790304) pada 6 November 2021 membagikan gambar tangkapan layar artikel terjemahan yang berjudul “CEO Pfizer ditangkap, didakwa dengan penipuan – pemadaman media sebagai tren #PfizerGate” yang diterbitkan di situs conservativebeaver[dot]com pada 5 November 2021.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa CEO Pfizer, Albert Bourla ditangkap dan didakwa dengan penipuan merupakan klaim palsu.

    Faktanya, klaim itu merupakan informasi palsu. Klaim CEO Pfizer, Albert Bourla ditangkap tersebut berasal dari situs yang sering menerbitkan artikel yang tidak terbukti kebenarannya. Sampai saat ini juga tidak ada laporan yang memberitakan soal penangkapan CEO Pfizer selain dari situs conservativebeaver[dot]com tersebut.

    Dilansir dari Republika yang mengutip Snopes, website cek fakta. Menurut Snopes, artikel itu bukan berita yang sebenarnya.

    “Conservative Beaver memublikasikan campuran komentar berita dan hoaks konspirasi,” tulis Snopes.

    Menurut Snopes, Conservative Beaver juga pernah menerbitkan kabar fiktif yang menyebut aktor Alec Baldwin ditangkap setelah terlibat kasus pornografi anak. Mengenai penangkapan Bourla, Snopes menunjukkan bahwa pada hari yang sama dengan pemberitaan Conservative Beaver, CEO Pfizer itu terlihat tampil di beberapa TV, termasuk CNN.

    Pada Jumat (5/11/2021), dalam wawancaranya dengan CNN dan CNBC, Bourla menginformasikan pil baru Pfizer yang disebut menjanjikan untuk mengatasi Covid-19. Snopes menyebut, media arus utama memang tak ada yang memberitakan kabar penangkapan Bourla lantaran itu tidak terjadi.

    Kesimpulan

    Informasi palsu. Klaim CEO Pfizer, Albert Bourla ditangkap tersebut berasal dari situs yang sering menerbitkan artikel yang tidak terbukti kebenarannya. Sampai saat ini juga tidak ada laporan yang memberitakan soal penangkapan CEO Pfizer selain dari situs conservativebeaver[dot]com tersebut.

    Rujukan