Akun Twitter dengan nama pengguna “myputun” mengunggah sebuah video yang menunjukkan video sekumpulan pendukung PDI-P yang tengah menyerukan yel-yel. Video tersebut juga disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa para pendukung PDI-P tersebut menyerukan “Aku butuh PKI”.
(GFD-2022-10135) [SALAH] Video Pendukung PDI-P Menyerukan “Aku Butuh PKI”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 22/07/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, video tersebut telah diunggah pada 27 Juni 2020 oleh kanal YouTube “Desy Tiyana”, di mana orang-orang dalam video tersebut menyerukan “Aku PDI Perjuangan, Aku dudu PKI”. Dalam Bahasa Jawa, kata “dudu” memiliki arti “bukan” dalam Bahasa Indonesia.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.di dengan judul “[SALAH] Video “AKU BUTUH PKI”” yang diunggah pada 11 Oktober 2021.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “myputun” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.di dengan judul “[SALAH] Video “AKU BUTUH PKI”” yang diunggah pada 11 Oktober 2021.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “myputun” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, video tersebut telah diunggah pada tahun 2020 oleh kanal YouTube “Desy Tiyana”, di mana orang-orang dalam video tersebut menyerukan “Aku PDI Perjuangan, Aku dudu PKI”.
Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, video tersebut telah diunggah pada tahun 2020 oleh kanal YouTube “Desy Tiyana”, di mana orang-orang dalam video tersebut menyerukan “Aku PDI Perjuangan, Aku dudu PKI”.
Rujukan
(GFD-2022-10134) [SALAH] Beberapa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko HIV.
Sumber: twitter.comTanggal publish: 22/07/2022
Berita
Beredar sebuah postingan di Twitter oleh @YanniAffan dengan narasi “Beberapa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko HIV, para peneliti memperingatkan. Vaksin cacar memicu virus AIDS Bukan hoax semata”
Hasil Cek Fakta
Informasi yang mengklaim vaksin covid-19 bisa meningkatkan risiko terpapar HIV merupakan informasi yang sempat beredar pada 2020. Saat itu beberapa pengguna media sosial merujuk pada surat sekelompok peneliti kepada The Lancet pada 19 Oktober 2020. Di situ disebutkan beberapa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko infeksi HIV.
Melalui email kepada Reuters, Douglas Richman, direktur Institut HIV di Universitas California San Diego mengungkapkan bahwa klaim vaksin COVID-19 menyebabkan HIV merupakan klaim yang “tidak berdasar.” “Klaim ini berbahaya bagi individu yang bergantung pada mereka dan kesehatan masyarakat.”, ujarnya.
Melansir Eastmojo.com, Vineeta Bal seorang ahli imunologi mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Montaignier membuat klaim yang disebutkan dalam narasi di atas. Dia juga mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sama sekali tidak meningkatkan kerentanan terhadap infeksi HIV.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko HIV adalah klaim yang menyesatkan dan tidak berdasar.
Melalui email kepada Reuters, Douglas Richman, direktur Institut HIV di Universitas California San Diego mengungkapkan bahwa klaim vaksin COVID-19 menyebabkan HIV merupakan klaim yang “tidak berdasar.” “Klaim ini berbahaya bagi individu yang bergantung pada mereka dan kesehatan masyarakat.”, ujarnya.
Melansir Eastmojo.com, Vineeta Bal seorang ahli imunologi mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Montaignier membuat klaim yang disebutkan dalam narasi di atas. Dia juga mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sama sekali tidak meningkatkan kerentanan terhadap infeksi HIV.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko HIV adalah klaim yang menyesatkan dan tidak berdasar.
Kesimpulan
Faktanya, tidak ada bukti dari uji klinis vaksin COVID-19 atau data tindak lanjut terkontrol yang menghubungkan vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko kanker atau HIV/AIDS.
Rujukan
(GFD-2022-10133) [SALAH] “DUNIA DILANDA KRISIS, PRESIDEN JOKOWI DIPILIH PBB JADI PEMIMPIN SATGAS PENANGANAN KRISIS GLOBAL!”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 21/07/2022
Berita
Akun TikTok dengan nama pengguna “chikacentil_2551” mengunggah sebuah video yang berisi narasi bahwa Presiden Jokowi dipilih oleh PBB menjadi pemimpin satgas penanganan krisis global. Video tersebut merupakan cuplikan dari video berjudul “Roby Muhamad: KENAPA JOKOWI YANG DIDAULAT IKUT BERESIN KRISIS DUNIA ? (Filosofi Roby #38)” yang diunggah oleh kanal YouTube “2045 TV” pada 14 Juli 2022.
NARASI:
“Kepemimpinan Presiden Jokowi dinilai mampu membawa Indonesia tahan menghadapi krisis global, sehingga didaulat menjadi salah satu pemimpin satgas khusus PBB dalam penanganan krisis global❗️Selengkapnya: https://youtu[dot]be/qNKedDLNmP4”
= = = = =
NARASI:
“Kepemimpinan Presiden Jokowi dinilai mampu membawa Indonesia tahan menghadapi krisis global, sehingga didaulat menjadi salah satu pemimpin satgas khusus PBB dalam penanganan krisis global❗️Selengkapnya: https://youtu[dot]be/qNKedDLNmP4”
= = = = =
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, Jokowi tidak dipilih sebagai pemimpin satgas penanganan krisis global. Jokowi ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk menjadi salah satu dari enam anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG). Adapun kelima anggota GCRG lainnya adalah Presiden Senegal, Kanselir Jerman, Perdana Menteeri Barbados, Perdana Menteri Denmark, serta Perdana Menteri Bangladesh.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “chikacentil_2551” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “chikacentil_2551” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan sebagai pemimpin. Faktanya, Presiden Jokowi ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk menjadi salah satu dari enam anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group.
Bukan sebagai pemimpin. Faktanya, Presiden Jokowi ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk menjadi salah satu dari enam anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group.
Rujukan
- https://kemlu.go.id/newyork-un/en/news/18407/presiden-ri-joko-widodo-dipercaya-menjadi-anggota-champions-group-pbb-guna-mendukung-upaya-atasi-krisis-pangan-energi-dan-keuangan-global
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6120536/jokowi-jadi-anggota-avengers-dikawal-pbb-lawan-krisis-global
(GFD-2022-10132) [SALAH] Tjahjo Kumolo meninggal karena Vaksin Covid-19
Sumber: twitter.comTanggal publish: 21/07/2022
Berita
Beredar melalui media sosial Twitter sebuah cuitan tentang ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Tjahjo Kumolo, kemudian dilanjutkan dengan ajakan untuk segera check up kondisi pembuluh darah dan jantung bagi penerima vaksin MRNA.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, beberapa media mengabarkan bahwa Alm Tjahjo Kumolo meninggal dikarenakan komplikasi organ dalam dan ada infeksi yang menjalar ke paru-paru. Mengutip tvonenews.com Menurut keterangan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Tjahjo Kumolo menderita penyakit komplikasi, beliau menyebut ada benjolan di bagian perut. Benjolan itu kemudian menjalar ke paru-paru dan ginjal.
Detri Warmanto, menantu dari Tjahjo Kumolo membenarkan hal itu. “Ada infeksi di perut terus menjalar ke paru, ke ginjal, ke liver, dan sudah pakai bantu alat pernapasan, alat bantu pacu jantung, cuci darah, segala macam,” Tambah Detri.
Putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, juga mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru. Sebelum meninggal, MenPAN RB Tjahjo Kumolo menjalani perawatan intensif di RS Abdi Waluyo Jakarta Pusat. Mengutip Antara, Tjahjo menjalani perawatan intensif karena mengalami infeksi yang menyerang hinga paru-paru.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim tentang meninggalnya Tjahjo Kumolo karena vaksin Covid-19 adalah salah dan termasuk dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Bukan karena vaksin Covid-19. Putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru.
Bukan karena vaksin Covid-19. Putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru.
Rujukan
Halaman: 3669/5616