“Silahkan ambil dosis ke 4 anda sementara dosis ke 5 mereka siapkan untuk th depan.
Graphene + 5G,,,,🤦🤦🤦
Dan lobak dpt memecah graphene karena mengandung peroksidase.”
(GFD-2022-10277) [SALAH] Video Graphene Oxide dalam Vaksin Bereaksi pada Gelombang 5G
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 14/08/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “Watsa_1981” mengunggah sebuah video yang menunjukkan cairan berwarna hitam yang tengah bergerak-gerak. Video tersebut juga disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa cairan dalam video tersebut adalah zat graphene oxide dalam vaksin Covid-19 yang bereaksi pada gelombang 5G.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Video tersebut tidak menunjukkan zat graphene oxide yang terkandung dalam vaksin bereaksi pada gelombang 5G. Video tersebut merupakan alat audio visualizer yang menggunakan ferrofluida karya seorang YouTuber asal Korea Selatan. Video tersebut pertama kali diunggah oleh kanal YouTube ‘DAKD Jung’ pada 17 Oktober 2021 dengan judul video “Circuit Test (BURN SLAP’s ferro audio visualizer)”. Ferrofluida sendiri merupakan cairan sensitive yang akan bereaksi terhadap tarikan medan magnet.
Lebih lanjut, melansir dari Reuters, perwakilan dari FDA serta CDC telah menegaskan bahwa seluruh vaksin yang tersedia tidak mengandung graphene oxide. Graphene oxide sendiri merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses oksidasi molekul atom karbon murni. Zat ini umumnya digunakan dalam industry tekstil, elektronik, dan penyimpanan energi.
Narasi serupa juga pernah beredar sebelumnya dengan klaim bahwa graphene oxide bereaksi pada musik. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id, dengan judul “[SALAH] Vaksin Covid-19 Mengandung Graphene Oxide yang Bereaksi pada Getaran Musik” yang diunggah pada 14 November 2021.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh kun Twitter dengan nama pengguna “Watsa_1981” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Video tersebut tidak menunjukkan zat graphene oxide yang terkandung dalam vaksin bereaksi pada gelombang 5G. Video tersebut merupakan alat audio visualizer yang menggunakan ferrofluida karya seorang YouTuber asal Korea Selatan. Video tersebut pertama kali diunggah oleh kanal YouTube ‘DAKD Jung’ pada 17 Oktober 2021 dengan judul video “Circuit Test (BURN SLAP’s ferro audio visualizer)”. Ferrofluida sendiri merupakan cairan sensitive yang akan bereaksi terhadap tarikan medan magnet.
Lebih lanjut, melansir dari Reuters, perwakilan dari FDA serta CDC telah menegaskan bahwa seluruh vaksin yang tersedia tidak mengandung graphene oxide. Graphene oxide sendiri merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses oksidasi molekul atom karbon murni. Zat ini umumnya digunakan dalam industry tekstil, elektronik, dan penyimpanan energi.
Narasi serupa juga pernah beredar sebelumnya dengan klaim bahwa graphene oxide bereaksi pada musik. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id, dengan judul “[SALAH] Vaksin Covid-19 Mengandung Graphene Oxide yang Bereaksi pada Getaran Musik” yang diunggah pada 14 November 2021.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh kun Twitter dengan nama pengguna “Watsa_1981” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, video tersebut tidak menunjukkan zat graphene oxide yang terkandung dalam vaksin bereaksi pada gelombang 5G. Video tersebut merupakan alat audio visualizer yang menggunakan ferrofluida karya seorang YouTuber dengan kanal YouTube ‘DAKD Jung’.
Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, video tersebut tidak menunjukkan zat graphene oxide yang terkandung dalam vaksin bereaksi pada gelombang 5G. Video tersebut merupakan alat audio visualizer yang menggunakan ferrofluida karya seorang YouTuber dengan kanal YouTube ‘DAKD Jung’.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=XAnIthzgRac
- https://www.brilio.net/creator/begini-kehebatan-ferrofluid-magnet-cair-berwujud-misterius–a83bca.html
- https://www.reuters.com/article/factcheck-grapheneoxide-vaccine-idUSL1N2OZ14F
- https://turnbackhoax.id/2021/11/14/salah-vaksin-covid-19-mengandung-graphene-oxide-yang-bereaksi-pada-getaran-musik/
(GFD-2022-10276) [SALAH] PT Indocement Tigaroda Bagikan Hadiah Pembangunan Rumah
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 31/08/2022
Berita
“Hallo semuanya Saya Christian Kartawijaya, Direktur Utama Indocement. Dalam Rangka Memperingati HUT KEMERDEKAAN RI KE 77, Kami akan memberikan Hadiah Pembangunan rumah baru sampai selesai kepada seseorang secara acak di facebook yang berhasil mengetik (MERDEKA) hadiah rumah sesuai pada Gambar postingan ini. Berlaku sebelum tanggal 17 Agustus.”
Hasil Cek Fakta
Halaman Facebook “PT Indocement tigaroda FANS” membagikan hadiah pembangunan rumah baru sampai selesai yang dibagikan secara acak di Facebook bagi yang berhasil menuliskan kata merdeka pada kolom komentar. Dalam postingan tersebut terdapat foto Ditektur Utama Indocement Christian Kartawijaya disertai beberapa gambar rumah.
Setelah ditelusuri, informasi yang beredar adalah palsu. Akun Instagram resmi PT Indocement Tigaroda @harmoni3roda menegaskan Halaman Facebook dan postingan yang dibagikan adalah palsu. Pihak PT Indocement Tigaroda mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dan selalu mengecek informasi yang didapat.
Dapat disimpulkan informasi PT Indocement Tigaroda bagikan hadiah pembangunan rumah adalah palsu dan masuk kategori konten tiruan.
Setelah ditelusuri, informasi yang beredar adalah palsu. Akun Instagram resmi PT Indocement Tigaroda @harmoni3roda menegaskan Halaman Facebook dan postingan yang dibagikan adalah palsu. Pihak PT Indocement Tigaroda mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dan selalu mengecek informasi yang didapat.
Dapat disimpulkan informasi PT Indocement Tigaroda bagikan hadiah pembangunan rumah adalah palsu dan masuk kategori konten tiruan.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah an.
Informasi palsu. Faktanya, PT Indocement Tigaroda menjelaskan postingan yang beredar adalah palsu dan tidak benar.
Informasi palsu. Faktanya, PT Indocement Tigaroda menjelaskan postingan yang beredar adalah palsu dan tidak benar.
Rujukan
(GFD-2022-10275) [SALAH] Observatorium Bosscha Menjadi Tempat Syuting Pengabdi Setan 2
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 31/08/2022
Berita
“Fakta Tentang Bosscha Observatorium Bandung, Lokasi Iconic di Film Pengabdi Setan 2: Communion”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @infobdg menyebarkan informasi pada 19 Agustus lalu bahwa Observatorium Bosscha yang terletak di Bandung merupakan salah satu lokasi untuk film Pengabdi Setan 2: Communion.
Sebelumnya, pihak Observatorium Bosscha sendiri telah memberikan protes secara langsung kepada sutradara film, Joko Anwar, yang menyatakan keberatan dengan adegan pemujaan iblis yang lokasinya diklaim berada di Observatorium Bosscha.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut keliru. Joko Anwar telah menjawab protes dari pihak Observatorium Bosscha sekaligus mengonfirmasi bahwa adegan pemujaan iblis di film Pengabdi Setan 2 tidak diambil di tempat tersebut.
“Kita tidak pernah bilang itu Bosscha, enggak pernah kita bilang itu Bosscha atau bukan,” ujar Joko Anwar, yang dilansir oleh portal berita Kumparan.
Setelah klarifikasi dari Joko Anwar tersebut, pihak Observatorium Bosscha kemudian mencabut prostesnya dan memberikan klarifikasi melalui Instagram resminya @bosschaobservatory. Klarifikasi dari pihak Observatorium berbunyi sebagai berikut:
“Observatorium Bosscha sama sekali tidak terlibat dalam produksi film bernuansa horror yang tengah beredar”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @infobdg merupakan konten yang menyesatkan.
Sebelumnya, pihak Observatorium Bosscha sendiri telah memberikan protes secara langsung kepada sutradara film, Joko Anwar, yang menyatakan keberatan dengan adegan pemujaan iblis yang lokasinya diklaim berada di Observatorium Bosscha.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut keliru. Joko Anwar telah menjawab protes dari pihak Observatorium Bosscha sekaligus mengonfirmasi bahwa adegan pemujaan iblis di film Pengabdi Setan 2 tidak diambil di tempat tersebut.
“Kita tidak pernah bilang itu Bosscha, enggak pernah kita bilang itu Bosscha atau bukan,” ujar Joko Anwar, yang dilansir oleh portal berita Kumparan.
Setelah klarifikasi dari Joko Anwar tersebut, pihak Observatorium Bosscha kemudian mencabut prostesnya dan memberikan klarifikasi melalui Instagram resminya @bosschaobservatory. Klarifikasi dari pihak Observatorium berbunyi sebagai berikut:
“Observatorium Bosscha sama sekali tidak terlibat dalam produksi film bernuansa horror yang tengah beredar”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @infobdg merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang salah. Joko Anwar, sutradara film Pengabdi Setan 2 telah mengonfirmasi bahwa tidak ada adegan di filmnya yang diambil di Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat.
Informasi yang salah. Joko Anwar, sutradara film Pengabdi Setan 2 telah mengonfirmasi bahwa tidak ada adegan di filmnya yang diambil di Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat.
Rujukan
- https://kumparan.com/pandangan-jogja/diprotes-bosscha-joko-anwar-siapa-bilang-yang-di-pengabdi-setan-itu-bosscha-1yeveUMjAlx/3? fbclid=IwAR16xGzArp7bLkvmZJWjY9R98nM0PRJeYW3e3kLOIBOlSgUvubWm_S4idn8
- https://www.instagram.com/p/ChGv8Z1PqBs/?utm_source=ig_web_copy_link&fbclid=IwAR26qXMr5z5BpX8MO6pLT7GoKs4OgFHZHEdYVFD-6cGPYxkFVVZ5hsyELbc
(GFD-2022-10274) [SALAH] Video Luhut Perintahkan Kabareskrim Untuk Mengusut Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 31/08/2022
Berita
“Oppung Luhut turun tangan, perintahkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto jangan ragu”.. Ga ada urusan siapa dia FS ..
(Jangan sampai dicabt gg* si FS satu”)”.
(Jangan sampai dicabt gg* si FS satu”)”.
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Isaac Manullang mengunggah video dan menyebarkan informasi bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, turun tangan secara langsung untuk memerintahkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto untuk mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Video yang terlampir merupakan video potongan Menko Luhut yang dipilah tanpa konteks. Pada potongan video tersebut, terlihat Menko Luhut memerintahan Komjen Agus supaya “jangan ragu-ragu” untuk “mencabut sampai akar-akarnya”.
Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, memberikan klarifikasi video tersebut dengan mengatakan bahwa video tersebut ditujukan untuk penanganan kasus COVID-19, karena Menko Luhut memiliki kapasitas sebagai Koordinator PPKM Darurat. Jodi Mahardi juga menambahkan bahwa video tersebut tidak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J.
Informasi serupa juga telah dibahas oleh medcom.id dengan judul “[Cek Fakta] Video Luhut Perintahkan Kabareskrim Usut Pembunuhan Brigadir J Hoaks, Begini Faktanya”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Isaac Manullang merupakan konteks yang salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Video yang terlampir merupakan video potongan Menko Luhut yang dipilah tanpa konteks. Pada potongan video tersebut, terlihat Menko Luhut memerintahan Komjen Agus supaya “jangan ragu-ragu” untuk “mencabut sampai akar-akarnya”.
Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, memberikan klarifikasi video tersebut dengan mengatakan bahwa video tersebut ditujukan untuk penanganan kasus COVID-19, karena Menko Luhut memiliki kapasitas sebagai Koordinator PPKM Darurat. Jodi Mahardi juga menambahkan bahwa video tersebut tidak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J.
Informasi serupa juga telah dibahas oleh medcom.id dengan judul “[Cek Fakta] Video Luhut Perintahkan Kabareskrim Usut Pembunuhan Brigadir J Hoaks, Begini Faktanya”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Isaac Manullang merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi palsu. Pada video yang terlampir, Luhut memerintahkan Kabareskrim Komjen Agus untuk menangani kasus COVID-19, bukan mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.
Informasi palsu. Pada video yang terlampir, Luhut memerintahkan Kabareskrim Komjen Agus untuk menangani kasus COVID-19, bukan mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.
Rujukan
Halaman: 3641/5623