• (GFD-2024-15173) [HOAKS] Penawaran Undian Hadiah HUT Ke-77 BNI

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 15/01/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Akun Facebook mengatasnamakan Bank Negara Indonesia (BNI) yang menawarkan hadiah bagi nasabah dalam rangka HUT ke-77 bermunculan.
    Akun-akun tersebut meminta nasabah untuk mendaftar ke sebuah tautan untuk mengikuti undian hadiah.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tawaran dari akun tersebut tidak benar atau hoaks.
    Tawaran hadiah dalam rangka HUT ke-77 BNI ditemukan di akun Facebook Rezeki Poin BNI dan BNI 77.
    Pada beberapa unggahannya, akun tersebut menyertakan tautan bagi nasabah yang ingin mendapatkan hadiah. Contohnya, seperti unggahan ini dan ini.
    Berikut narasi yang ditulis salah satu unggahan pada Minggu (14/1/2024):
    Hai sobat BNI..Dalam rangka merayakan Ulang tahun BNi yg ke 77,Bank BNI mengadakan Pengundian gebyar undian Poin BNI.*Khusus Nasabah (Bank-BNI) yang sudah Mempunyai (Mobile banking atau Sms banking Bni) ayo buruan daftar agar kamu berkesempatan menjadi pemenang Gebyar-Undian-Pesta-Poin (Bank-BNI)1 Unit RumahMobilMotorEmas MurniLemari EsSmartphoneTVSepeda gunungRice cookerInfo lebih lanjut tentang pendaftaran (Gebyar-Undian) silakan klik menu (Daftar Sekarang) yang telah kami sediah kanUntuk pendaftaran gratis...

    Hasil Cek Fakta

    Akun-akun Facebook yang menawarkan hadiah dengan mendaftar melalui tautan, bukanlah akun media sosial resmi BNI.
    Akun Facebook resmi BNI memiliki centang biru dengan ratusan ribu pengikut. Melalui akun Instagramnya, BNI menginformasikan soal sebaran akun media sosial palsu.
    "Hati-hati terhadap segala bentuk sosial media yang mengatas namakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk," seperti dikutip dari akun @bni46.
    Tim Cek Fakta mengecek tautan yang disebarkan oleh akun Facebook palsu. Hasilnya, tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi BNI.
    Hasil penelusuran di Wheregoes menunjukkan, tautan justru mengarahkan ke situs eror. Adapun situs resmi BNI diakses di alamat situs www.bni.co.id.
    Adapun BNI genap berusia 77 tahun pada 5 Juli 2023 lalu. Dalam rangka perayaan HUT ke-77, BNI memberikan berbagai program kepada nasabah, antara lain diskon dan cashback.

    Kesimpulan

    Waspadai akun Facebook yang mengatasnamakan BNI dan menawarkan undian berhadiah bagi nasabah dalam rangka HUT ke-77.
    Akun Facebook yang mengunggah tawaran tersebut bukan akun media sosial resmi. Tautan yang disertakan juga tidak mengarah ke situs resmi BNI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15172) Cek Fakta: Hoaks MURI Berikan Penghargaan pada Prabowo karena 3 Kali Kalah Beruntun Sebagai Capres

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 16/01/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan pada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali beruntun sebagai Capres. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 Januari 2024.
    Dalam postingannya terdapat foto piagam penghargaan dari MURI. Berikut narasinya:
    "Piagam Penghargaan Museum Rekor - Dunia Indonesia No.9506/R.MURI/IV/2022.
    Dianugerahkan Kepada: Prabowo Subianto atas Rekor "Capres 3X Kalah Secara Beruntun"
    TTD: Jaya Suprana"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan pada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali beruntun sebagai Capres?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman MURI yakni Muri.org. Di kolom pencarian kami memasukkan kata kunci rekor seperti yang dimaksud dalam postingan.
    Namun tidak ada rekor yang tercatat dalam MURI seperti dalam postingan. Pencarian dilanjutkan dengan mesin pencarian Google.
    Kami memasukkan kata kunci "Prabowo Rekor MURI". Hasilnya ada beberapa rekor MURI yang dicatatkan oleh Capres nomor urut dua tersebut.
    Salah satunya yang diunggah oleh Tribunnews.com pada 26 April 2014 dengan judul "Prabowo Dapat Rekor MURI Kategori Capres yang Mampu Capai Ketinggian 3000 Mdpl Puncak Everest".
    Kemudian ada artikel dari Detik.com berjudul "PRIDE Pecahkan Rekor MURI sebagai Relawan Politik Pertama yang Gunakan AI" yang tayang 1 Januari 2024.
    Pride merupakan Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE) yang memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Relawan Politik Pertama yang Menggunakan Kecerdasan Buatan/Artificial Intelligence (AI).
    Lalu ada artikel dari Soppeng.Pikiran-rakyat.com berjudul "Sepak Bola Prabowo Cup Raih Rekor Muri" yang tayang 5 Agustus 2022.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan pada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali beruntun sebagai Capres adalah hoaks. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-15171) Cek Fakta: Hoaks Foto Anies Baswedan Memegang Pigura Piagam The King of Ngibul

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 16/01/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto Anies Baswedan memegang pigura piagam The King of Ngibul. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 Januari 2024.
    Dalam postingannya terdapat foto Anies Baswedan dengan judul "The King of Ngibul". Foto itu disertai gambar pigura dengan tulisan:
    "Dp 0% ngibul, OKEh Ngoceh Ngibul, Stop Reklamasi Ngibul, Laboratorium Copid Ngibul, Naturalisasi Ngibul".
    Lalu benarkah postingan foto Anies Baswedan memegang pigura piagam The King of Ngibul?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan foto yang identik dengan postingan. Foto itu diunggah di akun Instagram resmi Anies Baswedan @aniesbaswedan yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 24 Desember 2020.
    Dalam unggahannya, Anies Baswedan mengungkapkan piagam tersebut merupakan penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM RI. Penghargaan tersebut DKI Jakarta dinilai berhasil melaksanakan 7 kritera HAM.
    Enam piagam itu masing-masing diperoleh oleh 5 Kota Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Sementara satu piagam diraih Pemprov DKI Jakarta sebagai Pemerintah Provinsi yang Membina dan Membangun Sebagian Besar atau Seluruh Kabupaten/Kota Peduli Hak Asasi Manusia.
    Berikut isi postingan tersebut selengkapnya:

    Kesimpulan


    Postingan foto Anies Baswedan memegang pigura piagam The King of Ngibul adalah hoaks. Faktanya foto dalam postingan merupakan hasil suntingan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15170) [SALAH]: Rekaman Perbincangan Antara Dandim, Bupati, Kapolres, & Kajari Batu Bata

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 16/01/2024

    Berita

    BOCOR!!! Rekaman Perbincangan Antara Dandim, Bupati, Kapolres, & Kajari Batu Bata

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video tiktok yang diupload oleh akun tiktok bernama National Corruption Watch pada Sabtu, 13 Januari 2024.

    Isi pada video itu ialah menampilkan rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres dan juga Kajari Batu Bara yang sedang membahas mengenai kecurangan yang akan dilakukan mengenai penyuapan, dalam video tersebut membicarakan setiap kepala desa diarahkan untuk memilih paslon nomor 2 dan memenangkan paslon nomor 2 didesa masing – masing.

    Akan tetapi Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajati Sumut) Idianto melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Yos A Tarigan memastikan bahwa video itu hoaks. Kemudian Kejaksaan Agung (Ketutu Sumedena) pun juga melakukan klarifikasi kepada pihak terkait bahwa beliau tidak tau menahu mengenai rekaman tersebut dan mengatakan bahwa pihak Kajati Sumut tidak pernah berkumpul dengan pihak Kapolres dan lainnya. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan suara dalam video viral itu bukan suara dari Kapolres Batubara maupun Forkopimda. Menyusul, rekaman tersebut telah disangkal oleh Kapolres Batubara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb dan Dandim 0208/Asahan, Letkol Inf Muhammad Bassarewan pada Minggu, 14 Januari 2024.

    Dengan begitu rekaman yang telah disebarkan oleh akun tiktok National Corruption Watch merupakan konten palsu dan menggiring opini publik yang salah terhadap sifat kampanye paslon 2.

    Kesimpulan

    Konten Palsu. Dalam rekaman tersebut dikatakan bahwa adanya rencana taktik penyuapan yang dilakukan di setiap Desa untuk memilih paslon nomor 2, nyatanya rekaman tersebut telah diklarifikasi oleh pihak terkait bahwa itu bukan merupakan suara asli dari mereka.

    Rujukan