• (GFD-2022-11222) Cek Fakta: Tidak Benar Foto Penemuan Kerangka Raksasa di Gua Khao Khanap Nam Thailand

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim penemuan kerangka raksasa di Gua Khao Khanap Nam, Thailand beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Desember 2022.
    Foto tersebut memperlihatkan seorang turis tengah berfoto di depan fosil kerangka manusia yang berukuran besar. Foto itu kemudian dikaitkan dengan penemuan kerangka raksasa di Gua Khao Khanap Nam, Thailand.
    "Unique discovery of Giant Skeleton: Giant skeleton image found in Khao Khanap Nam cave," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 12 kali dibagikan dan mendapat 9 komentar dari warganet.
    Benarkah foto tersebut merupakan penemuan kerangka manusia ua Khao Khanap Nam, Thailand? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim penemuan kerangka raksasa di Gua Khao Khanap Nam, Thailand.
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Taiwan artworks take center stage at Thailand Biennale in Krabi" yang dimuat situs taiwantoday.com pada 6 November 2018 lalu.
    Artikel tersebut juga memuat foto identik, yakni kerangka manusia berkuran besar. Berikut gambar tangkapan layarnya:
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kerangka raksasa itu merupakan karya seni dari seorang seniman Thailand bernama Tu Wei-cheng.
    Karya seni tersebut sengaja dibuat untuk dipamerkan pada pameran seni di Thailand pada 2018 lalu. Kerangka raksasa tersebut kemudian mendapatkan izin untuk dipamerkan di Gua Khao Khanap Nam, Thailand.
     

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim penemuan kerangka raksasa di Gua Khao Khanap Nam, Thailand ternyata tidak benar. Faktanya, kerangka raksasa dalam foto tersebut merupakan karya seni karya seniman Thailand bernama Tu Wei-cheng.
     

    Rujukan

  • (GFD-2022-11221) Cek Fakta: Tidak Benar Ma'ruf Amin Sebut Bom Bunuh Diri di Bandung dari Jaringan Pesantren

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bom bunuh diri di Bandung dari jaringan pesantren. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 10 Desember 2022.
    Dalam postingannya terdapat gambar artikel berjudul "Ma'ruf Amin Kutuk Bom Bunuh Diri di Bandung ini Jaringan Pesantren"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Jangan sampai kutukan seluruh santri berbalik padamu pak tua"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bom bunuh diri di Bandung dari jaringan pesantren?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetik nama penulis dalam postingan tersebut di mesin pencarian Google.
    Hasilnya nama penulis merupakan jurnalis dari Liputan6.com. Penelusuran dilanjutkan dengan membuka laman Liputan6.com.
    Di kolom pencarian kami memasukkan kata kunci "Ma'ruf Amin". Hasilnya terdapat artikel yang identik dengan postingan.
    Artikel itu diunggah pada 7 Desember 2022 pukul 19.13 WIB dengan penulis Delvira Hutabarat. Namun artikel itu berjudul "Wapres Ma’ruf Kutuk Bom Bunuh Diri Bandung: Cederai Kemanusiaan dan Agama"
     
    Berikut isi artikelnya:
    "Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (wapres) Ma'ruf Amin mengutuk bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Bandung, pada Rabu (7/12/2022) pagi.
    Melalui Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi, Ma'ruf menegaskan aksi bom bunuh diri adalah sikap yang bertentangan dengan agama dan kemanusiaan.
    "Wapres mengutuk keras ya terhadap peristiwa bom bunuh diri itu ya, karena ini jelas-jelas mencederai nilai-nilai kemanusiaan, mencederai agama itu sendiri. Islam (mengharamkan) tindakan-tindakan yang tidak berperikemanusiaan," kata Masduki kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
    Ma’ruf menyayangkan banyak kasus terorisme justru mengatasnamakan agama tertentu. "Sering kali peristiwa terjadi dengan mengatasnamakan agama yang pada dasarnya itu jauh dari esensi pemahaman agama itu sendiri. Dan itu jelas sangat disesalkan dan perlu dikutuk," ujarnya.
    Menurut Baidlowi, Wapres Ma’ruf sangat bersimpati dan berempati terhadap para korban. "Pada keluarga dan semuanya ya, Wakil Presiden ikut berbelasungkawa terhadap korban yang wafat dan berempati, bersimpati terhadap korban-korban," kata dia.
    Oleh karena itu, Ma’ruf meminta seluruh aparat meningkatkan pengamanan atau kewaspadaan di semua sektor.
    "Kepada aparat hukum dan pihak keamanan hendaknya bersigap dan waspada. Dengan kejadian seperti ini, maka jelas bahwa bibit-bibit, jejaring-jejaring terorisme yang mengatasnamakan agama itu bukan saja masih ada, tetapi terus bergerak," pungkasnya."

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bom bunuh diri di Bandung dari jaringan pesantren adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel itu sudah diedit.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11220) [SALAH] Menkominfo Johny G Plate Dipecat

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita

    Uang Dan Fasilitas Negara Habis Di Pakai Untuk Kampanyekan Anies, Pak Jokowi Segera Pecat Menkominfo

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Indah membagikan video dengan klaim Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dipecat oleh Presiden Joko Widodo. Johnny disebut menyalahgunakan uang dan fasilitas negara dalam kampanye Anies Baswedan.

    Setelah ditonton hingga selesai, dalam video tersebut hanya menyebutkan Johnny ikut serta dalam kampanye Anies yang dilakukan di Papua. Namun tidak disebutkan bahwa Johnny dipecat dari jabatan Menkominfo.

    Melansir Kompas.com, isi video tersebut merupakan kumpulan dari berbagai cuplikan video lain yang sebelumnya pernah diunggah di berbagai sumber. Salah satunya adalah cuplikan video saat Johnny diwawancara mengenai reshuffle Kabinet Indonesia Maju di kanal Youtube Asumsi.
    Hingga saat ini Johnny masih tercatat sebagai Menkominfo di Kabinet Indonesia Maju, seperti yang tertulis di laman presidenri.go.id.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Konten dengan klaim Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dipecat oleh Presiden Joko Widodo adalah informasi yang salah. Faktanya, dalam video tersebut hanya menginformasikan keikutsertaan Johnny dalam kampanye Anies Baswedan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11219) [SALAH] Video KPK Miskinkan Sri Mulyani

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita

    “PAGI INI KPK RESM1 MISKINKAN SR1 MULY∆N1”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube PEJUANG MUDA mengunggah video dengan klaim Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dimiskinkan oleh KPK pada Jumat, 16 Desember 2022. Klaim tersebut dikaitkan dengan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang melibatkan Sjamsul Nursalim, pemegang saham pengendali Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI).

    Dalam video berdurasi delapan menit tersebut Sri Mulyani disebut merugikan negara atas penjualan aset BDNI. Aset yang bernilai Rp 4,5 Triliun disebut dijual Sri Mulyani senilai Rp 220 Miliar.

    Setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut merupakan konten yang menyesatkan. Melansir Kompas.com, kronologi kasus korupsi BLBI berlangsung dari tahun 1998 dan berakhir pada tahun 2021.

    Pada tahun 2004, BPPN menyerahkan petanggungjawaban aset hak tagih Dipasena kepada Kementerian Keuangan yang kemudian diserahkan ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA). PPA melakukan penjualan hak tagih piutang Dipasena sebesar Rp 220 miliar, padahal kewajiban atau utang Sjamsul Nursalim yang seharusnya diterima negara adalah sebesar Rp 4,8 triliun. Selisih kekurangan inilah yang kemudian dianggap sebagai kerugian negara sebesar Rp 4,58 triliun.

    Hingga akhirnya pada tahun 2021 KPK memutuskan mengeluarkan penghentian penyidikan (SP3) atas kasus BLBI Sjamsul Nursalim dan Itjih Nursalim. KPK beralasan, SP3 diterbitkan untuk memberikan kepastian hukum. Apalagi, salah satu terdakwa kasus yang sama yakni Syafruddin Temenggung, telah dinyatakan bebas di tingkat kasasi Mahkamah Agung (MA).

    Sesuai dengan rangkaian kronologi tersebut tidak disebutkan keterlibatan Sri Mulyani. Selain itu, hingga saat ini Sri Mulyani masih menjabat sebagai Menteri Keuangan dan tidak ada pengumuman resmi dari KPK mengenai pemiskinan yang diklaim pada video.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Klaim KPK miskinkan Sri Mulyani atas kasus BLBI adalah informasi yang salah. Hingga saat ini Sri Mulyani masih menjabat sebagai Menteri Keuangan dan tidak ada pengumuman resmi dari KPK mengenai pemiskinan yang disebutkan pada video.

    Rujukan