• (GFD-2022-9600) [SALAH] Foto TKA China Berseragam Brimob Lakukan Pengamanan Demo 11 April 2022

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 12/04/2022

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto TKA China berseragam Brimob lakukan pengamanan demo 11 April 2022. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter, pada 10 Agustus 2022.

    Unggahan klaim foto TKA China berseragam Brimob lalukan pengamanan demo 11 April 2022 menampilkan seorang yang mengenakan baju pelindung hitam dengan sebagian wajah tertutup masker.

    Unggahan foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

    "#MahasiswaBergerak

    AWAS !Hati-hati & Waspada!!Harus jeli, teliti & cermat!!!

    DimungkinkanTKA China ambil bagian pengamanan Demonstrasi Senin, 11 April 2022

    Polisi Indonesia udh beringas dgn gugurnya 6 syuhada laskar FPI yg dibebaskan PN

    Aplg TKA China berseragam Brimob !"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com telusuri klaim foto TKA China berseragam Brimob lakukan pengamanan demo 11 April 2022 menggunakan Google Image.

    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "[Cek Fakta] Tidak Benar Ada 'Aparat Impor' dari China Amankan Aksi 22 Mei 2019" yang dimuat situs liputan6.com, pada 22 Mei 2019. Artikel situs liputan6.com mengulas foto yang identik dengan klaim.

    Artikel liputan6.com menyebutkan, tidak ada satupun dari unggahan-unggahan tersebut yang menyertakan bukti kuat terkait kewarganegaraan anggota Brimob atau aparat keamanan yang terpampang dalam foto dan video.

    Dalam konferensi pers pada Selasa 22 Mei 2019, Kepala Divisi Humas Polri saat dijabat oleh Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal membantah bahwa pasukan Brimob yang diterjunkan berasal dari luar negeri.

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim TKA China berseragam Brimob melakukan pengamanan demo 11 April 2022 tidak benar. Foto tersebut sebelumnya telah beredar di media sosial saat penanganan massa 22 Mei 2019. Polri pun telah membantah klaim pasukan Brimob yang diterjunkan berasal dari luar negeri.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9599) [SALAH] Artikel Merdeka.com Berjudul "Menteri Yaqut: Minta Polisi Jaga Masjid Saat Tarawih untuk Cegah Radikalisme"

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 12/04/2022

    Berita

    Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan artikel berita Merdeka.com berjudul "Menteri Yaqut: Minta polisi jaga masjid saat tarawih untuk cegah radikalisme". Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 2 April 2022.

    Dalam postingannya terdapat tangkapan layar artikel Merdeka.com berjudul "Menteri Yaqut: Minta polisi jaga masjid saat tarawih untuk cegah radikalisme."

    Akun itu menambahkan narasi:

    "Astagfirullah .... fitnah n curiga trus sama umat Islam,seharus nya yg dijaga tuh mulut mu.

    Moga dlm puasa ini para iblis mulutnya digembok oleh Allah."

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan tidak menemukan artikel yang dimaksud di Merdeka.com.

    Dengan menggunakan Google Reverse Image, ditemukan foto dalam postingan itu identik dengan artikel yang tayang di website Kemenag.go.id pada 3 Maret 2021.

    Artikel tersebut berjudul "Tren Kasus Covid Turun, Menag Yaqut Minta Disiplin 5M Terus Diperkuat."

    Artikel itu membahas terkait tren kasus covid-19 yang sedang menurun dan sama sekali tidak membahas seperti yang beredar dalam postingan.

    Merdeka.com sendiri punya foto yang identik dengan postingan dalam artikel berjudul "Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Sambangi KPK" yang tayang 3 Maret 2021.

    Kesimpulan

    Postingan artikel berita Merdeka.com berjudul "Menteri Yaqut: Minta polisi jaga masjid saat tarawih untuk cegah radikalisme adalah tidak benar. Faktanya postingan artikel itu telah disunting.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9598) Keliru, TKA Cina Mengambil Bagian dalam Pengamanan Demonstrasi Mahasiswa 11 April 2022

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 12/04/2022

    Berita

    Sebuah foto dengan narasi TKA Cina mengambil bagian dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa menyebar di internet, di hari saat mahasiswa berunjuk rasa pada Senin 11 April 2022. Foto itu dibagikan di twitter oleh akun ini
    Foto itu menunjukkan tiga personil aparat keamanan dalam balutan seragam Brimob berwarna hitam, sedang duduk di tepi jalan raya. Narasi akun yang menyebarkan foto itu, menulis:
    AWAS !
    Hati-hati & Waspada!!
    Harus jeli, teliti & cermat!!!
    Dimungkinkan TKA China ambil bagian pengamanan Demonstrasi Senin, 11 April 2022
    Polisi Indonesia udh beringas dgn gugurnya 6 syuhada laskar FPI yg dibebaskan PN
    Aplg TKA China berseragam Brimob !
    Unjuk rasa mahasiswa tersebut untuk menuntut enam hal, di antaranya mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, menuntut UU IKN dikaji ulang, dan menuntut pengusutan mafia minyak goreng. 
    Tangkapan layar unggahan foto dengan klaim TKA China mengambil bagian dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa Senin 11 April 2022

    Hasil Cek Fakta

    Dengan menggunakan reverse image tools Google, Tempo menemukan bahwa foto tersebut telah menyebar setidaknya pada 2019. 
    Dikutip dari artikel Cek Fakta Liputan6.com pada 22 Mei 2019, foto tersebut pernah beredar di tengah unjuk rasa yang memprotes hasil Pemilu di depan Bawaslu, 21-22 Mei 2022. Foto itu sendiri dibagikan di Facebook pada 22 Mei 2019, dengan narasi: 
    “Perhatikan ! Waspada !!Aparat yang diterjunkan dari CINA! Indonesia jangan sampai kembali dijajah !Saudaraku sebangsa setanah air, saatnya Rakyat Indonesia Harus Bangkit, Bergerak dan Berjuang. AllohuAkbar..AllohuAkbar..”
    Saat itu foto dengan narasi Brimob dari Cina banyak beredar di media sosial. Dalam foto lain yang menampakkan tiga brimob, juga diberi narasi bahwa mereka adalah impor dari Cina. 
    Dalam konferensi pers, Kepala Subdirektorat II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim, Komisaris Besar Rickynaldo Chairul, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019, saat itu membantah bahwa anggota Brimob tersebut adalah warga negara Cina. 
    Dikutip dari Tempo, Kepolisian menghadirkan tiga polisi yang berada di foto saat konferensi pers kasus ini di Mabes Polri. Ketiga anggota Brimob itu, satu persatu membuka masker untuk menunjukkan wajahnya. Lalu, menjelaskan bahwa mereka berasal dari Brimob Polda Sumatera Utara.
    Mereka adalah Briptu Raja Hiskia Rambe, Briptu Ib Benuh Habib, dan Briptu Gunawan Sinambela. Ketiganya menegaskan bahwa berita hoax yang menyebar di masyarakat itu tidak benar.

    Kesimpulan

    Dari pemeriksaan fakta di atas, TKA China mengambil bagian dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa Senin 11 April 2022, adalah keliru. Foto ini telah menyebar pada 22 Mei 2019, saat demonstrasi menolak hasil Pemilu di depan Bawaslu, 2019.
    TIM CEK FAKTA TEMPO 
    Riset Penulisan Cek Fakta
    Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan jaringan Cek Fakta yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sedang melaksanakan riset penulisan Cek Fakta bekerjasama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Riset ini dilakukan dengan, salah satunya, mengadakan survei.
    Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang akurat serta input dari publik terkait dengan produk Cek Fakta, dari aspek format dan model distribusi. Hasil survei ini akan digunakan sebagai masukan perbaikan produk Cek Fakta agar publik membaca produk-produk cek fakta yang dihasilkan media jaringan Cek Fakta sebagai referensi melawan dis/misinformasi yang beredar di masyarak

    Rujukan

  • (GFD-2022-9597) Menyesatkan, Seorang Bocah Ukraina yang Mengungsi tanpa Orangtua, Berjalan Sendirian sambil Menangis Saat Menuju Polandia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 12/04/2022

    Berita


    Sebuah video yang diklaim seorang bocah Ukraina berjalan sendirian sambil menangis, saat menuju perbatasan Polandia untuk mengungsi, beredar di Facebook sejak 12 Maret.
    Video berlogo The Sun dengan durasi 3:17 menit itu, memperlihatkan aliran pengungsi dengan membawa berbagai perlengkapan. Video seorang bocah yang tampak berjalan sendirian sambil menangis itu, berada di bagian awal.
    “Seorang bocah Ukraina kehilangan kedua orang tuanya saat perang Rusia-Ukraina. Bocah tersebut menangis dan terus berjalan mengikuti para pengungsi lainnya menuju perbatasan Polandia. Perang hanya membawa penderitaan bagi umat manusia,” tulis akun Facebook yang menyebarkan video itu. 
    Video ini beredar di tengah konflik Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak akhir Februari lalu. 
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim seorang bocah Ukraina yang mengungsi tanpa orangtua, berjalan sendirian sambil menangis saat menuju Polandia

    Hasil Cek Fakta


    Video tersebut diterbitkan di kanal Youtube The Sun, sebuah media yang berbasis di Inggris, pada 5 Maret 2022, berjudul Close the sky': Ukrainian refugees plead for West to take tougher action on invading Russia
    [CEKFAKTA] Tangkapan layar video berjudul, Close the sky': Ukrainian refugees plead for West to take tougher action on invading Russia yang diterbitkan The Sun
    Namun dalam berita tersebut, The Sun sama sekali tidak menyebut tentang bocah yang disebut mengungsi sendirian ke Polandia karena orangtuanya meninggal. Berita tersebut menjelaskan tentang Polandia yang telah menerima hampir 800 ribu pengungsi Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari. 
    Para pengungsi tersebut meminta negara-negara Barat untuk mengambil langkah lebih keras terhadap Rusia yang telah menciptakan lebih dari 1 juta pengungsi. Saat itu, pengungsi menyerukan zona larangan terbang di atas Ukraina –sesuatu yang sejauh ini dikesampingkan oleh kekuatan NATO dengan alasan akan berisiko meningkatkan konflik di luar Ukraina.
    Video tersebut kemudian yang berkembang menjadi cerita menyesatkan di sejumlah media sosial, termasuk di Facebook. Beberapa di antaranya memotong hanya pada detik ke 0:25, atau hanya saat gambar bocah laki-laki itu diambil. 
    Padahal sebenarnya, bocah berusia 4 tahun dan bernama Valerijz itu,  tidak mengungsi sendirian, melainkan bersama orangtuanya. 
    [CEKFAKTA] Tangkapan layar unggaha Akun twitter Penjaga Perbatasan Polandia, @Straz_Graniczna yang memberikan penjelasan dalam bahasa Polandia mengenai informasi tersebut pada 9 Maret 2022
    Akun twitter Penjaga Perbatasan Polandia, @ Straz_Graniczna, memberikan penjelasan dalam bahasa Polandia mengenai informasi tersebut pada 9 Maret 2022. Saat diterjemahkan dengan Google Translate, setidaknya akun tersebut menjelaskan sebagai berikut:
    “Kami ingin memberitahu Anda bahwa, bertentangan dengan informasi yang disebarluaskan di media, Valerij z ?? yang berusia 4 tahun tidak melintasi perbatasan sendirian, ia bersama keluarganya. Di perlintasan perbatasan #PSGMedyka ia menerima bingkisan manis dari petugas. Dia dan keluarganya aman di Polandia.”
    Dikutip dari USA Today, akun twitter TRT World, kantor siaran internasional Turki, juga menyebut bahwa bocah itu menangis saat berjalan di belakang ibunya di perbatasan Medyka, Polandia. 

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim seorang bocah Ukraina yang mengungsi tanpa orangtua, berjalan sendirian sambil menangis saat menuju Polandia, adalah menyesatkan. Bocah berusia 4 tahun itu mengungsi bersama orangtuanya ke Polandia. 
    Tim Cek Fakta Tempo
    Riset Penulisan Cek Fakta
    Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan jaringan Cek Fakta yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sedang melaksanakan riset penulisan Cek Fakta bekerjasama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Riset ini dilakukan dengan, salah satunya, mengadakan survei.
    Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang akurat serta input dari publik terkait dengan produk Cek Fakta, dari aspek format dan model distribusi. Hasil survei ini akan digunakan sebagai masukan perbaikan produk Cek Fakta agar publik membaca produk-produk cek fakta yang dihasilkan media jaringan Cek Fakta sebagai referensi melawan dis/misinformasi yang beredar di

    Rujukan