• (GFD-2024-16847) [SALAH] Penggalangan Dana Untuk Pengendara Xpander Yang Tabrak Porsche

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/03/2024

    Berita

    Barangkali ada yg mau donasi

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah postingan beredar di Facebook memperlihatkan suatu laman donasi yang ditujukan untuk pengendara Xpander yang menabrak Porsche baru-baru ini. Dalam postingan ini, ditampilkan gambar donasi yang tersedia yaitu 9 miliar melalui situs Kitabisa.

    Setelah ditelusuri ternyata penggalangan dana tersebut tidaklah benar. Melansir dari http://Kompas.com Public Relation Manager Kitabisa, Fara Devana telah membantah terkait penggalangan dana untuk membantu pengendara Xpander. Fara mengatakan gambar tersebut hasil rekayasa. Menurutnya, Kitabisa tidak pernah memfasilitasi penggalangan dana untuk pelanggar ketertiban atau keamanan. Selain itu, Fara juga menjelaskan bahwa tidak ada pihak yang mengajukan penggalangan dana terkait kasus tersebut dan jika ada yang mengajukan pihak Kitabisa akan menolak karena tidak sesuai ketentuan.

    Dengan demikian, unggahan yang beredar di Facebook dan menampilkan penggalangan dana untuk pengemudi Xpander yang menabrak Mobil Porsche tidaklah benar

    Kesimpulan

    Faktanya, penggalangan dana yang ditujukan untuk pengendara Xpander yang menabrak Mobil Porsche tidaklah benar. Hal ini sudah dibantah oleh pihak Kitabisa selaku penyalur donasi yang disebutkan dalam klaim. Pihak Kitabisa menjelaskan bahwa galang dana yang diberitakan hasil rekayasa dan tidak ada yang mengajukan penggalangan dana untuk kasus tersebut

    Rujukan

  • (GFD-2024-16846) [SALAH] Gadis Kecil di Gaza Disuruh Pegang Senjata Untuk Menembak Yahudi

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 23/03/2024

    Berita

    Palestinian society is sickening. A Gazan “civilian” gives his AK to a little girl to shoot at Jews.

    Terjemahan: Masyarakat Palestina memuakkan. Seorang “warga sipil” Gaza memberikan AK-nya kepada seorang gadis kecil untuk menembak orang Yahudi.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Twitter yang memperlihatkan dua orang dewasa yang memberikan sebuah senjata api model AK-47 kepada seorang gadis kecil dan kemudian mereka mendampingi gadis kecil tersebut untuk menembakkan senjatanya tersebut ke belakang tembok. Video tersebut kemudian disertai dengan narasi yang mengatakan jika gadis kecil tersebut diarahkan untuk menembak orang Yahudi.

    Namun, klaim tersebut tidak benar, rekaman tersebut telah ada beredar di sosial media setidaknya sejak 2013. Menurut hasil pencarian Google beberapa sumber berita melaporkan itu menggambarkan insiden 2013 di Lebanon.

    Dari beberapa sumber yang berbeda, video yang diunggah oleh media berita Lebanon, LBCI, menjadi salah satu pengunggah yang paling awal yaitu pada 26 Mei 2013. Video tersebut diunggah oleh LBCI Lebanon di Youtube dengan judul “LBCI News|طفلة تطلق النار خلال اشتباكات طرابلس” atau “Berita LBCI | Seorang gadis menembak selama bentrokan Tripoli”.

    Pada deskripsi video unggahan LBCI tersebut juga diberikan penjelasan “Salah satu dampak dari bentrokan Tripoli adalah keterlibatan kaum muda dalam perang besar. Mereka menyaksikan seorang gadis kecil dari Bab al-Tabbaneh menembak dengan senjata perang”.

    Diketahui pada tahun 2013 yang lalu terjadi konflik sektarian antara 2 pemukiman di kota Tripoli, Lebanon, yaitu pemukiman Jabal Mohsen dan pemukiman Bab al-Tabbaneh. Maka berdasarkan hal tersebut dapat dipastikan jika video yang beredar mengenai warga sipil Gaza yang perintahkan gadis kecil menembaki orang Yahudi adalah keliru.

    Kesimpulan

    Faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi oleh umat Katolik di sepanjang jalanan besar di kota New York dan tidak ada keterkaitannya dengan isu politik Israel-Palestina.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16845) Hoaks! Pembagian dana Rp125 juta untuk setiap peserta BPJS Kesehatan

    Sumber: antaranews.com
    Tanggal publish: 23/03/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan poster digital di Facebook menarasikan BPJS Kesehatan akan membagikan program bantuan dari pemerintah sebesar Rp125 juta kepada setaip peserta BPJS Kesehatan.

    Dalam poster tersebut dituliskan penanggung jawab kegiatan tersebut Drs.Muh.Bakrie.Msi dan terdapat juga foto Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PROGRAM BANTUAN BPJS 2024 PEMERINTAH RI. MENGELUARKAN DANA BANTUAN BPJS Rp, 25TRILIUN.. UNTUK MASYARAKAT DI SELURUH INDONESIA direktur BPJS Kesehatan Prof.Drs.Muh Bakri.Msi”

    Namun, benarkah poster pembagian dana 125 juta untuk setiap peserta BPJS Kesehatan tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pamekasan meluruskan pesan berantai yang marak beredar melalui aplikasi WhatsApp akhir-akhir ini tentang pemberian bantuan senilai ratusan juta rupiah kepada para peserta program jaminan sosial itu.

    "Itu kabar bohong dan mohon agar tidak ditanggapi," kata Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Pamekasan Ary Udiyanto, dilansir dari ANTARA.

    Ia meminta peserta BPJS Kesehatan bisa melakukan konfirmasi secara langsung apabila ada lagi kabar yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

    Caranya dengan mendatangi langsung kantor BPJS Kesehatan setempat atau melihat informasi di situs resmi BPJS Kesehatan pada laman: bpjs-kesehatan.go.id. serta media massa arus utama.

    Selain itu, desain tersebut serupa dengan unggahan BPJS Kesehatan bertemakan seminar online bincang BPJS Kesehatan bersama nakes dengan pembicara Direktur Utama BPJS Kesehatan Bapak Ali Ghufron Mukti.

    Klaim: Pembagian dana Rp125 juta untuk setiap peserta BPJS Kesehatan

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-16844) [HOAKS] 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina, 4 di Antaranya Tewas

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 22/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar kabar mengenai 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran Ukraina dan empat di antaranya tewas di tangan Rusia.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Sebagai konteks, setelah kedua negara terlibat perang setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

    Informasi soal WNI yang jadi tentara bayaran di Ukraina tewas ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (17/3/2024):

    Kmrn pada rame karena kementrian pertahan Rusia dan kementrian luar negri Rusia merelase daftar orang2 asing yg terlibat dalam perang Rusia-Ukraina yg mendukung kubu Ukraina. Dalam daftar itu Rusia menyatakan ada 10 warga Indonesia yg ikut berperang di kubu Ukraina dan 4 orang sudah meninggal dieliminasi tentara Rusia.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Minggu (1732024), soal WNI yang jadi tentara bayaran Ukraina meninggal.

    Hasil Cek Fakta

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah kabar WNI menjadi tentara bayaran Ukraina dan tewas.

    "Saya sudah cek ke Atase Pertahanan di sana, tidak ada data tersebut," kata Agus, pada Kamis (21/3/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Selain itu, Agus mengatakan, sudah mengecek kabar melalui Kedutaan Besar Rusia di Indonesia dan memastikan tidak ada WNI yang meninggal.

    "Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. Kita sudah cek ke Kedutaan Rusia, juga tidak ada, hoaks itu," kata Agus.

    Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, pemerintah sedang menelusuri kabar tersebut bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv, Ukraina dan KBRI Moskwa.

    “Hingga saat ini, KBRI Kyiv dan KBRI Moskwa tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran,” kata Judha, pada Sabtu (16/3/2024).

    Kesimpulan

    Pemerintah telah membantah kabar mengenai WNI yang menjadi tentara bayaran Ukraina dan empat di antaranya tewas.

    TNI dan Kemenlu menyatakan, tidak ada WNI yang terlibat perang antara Ukraina dan Rusia dengan menjadi tentara bayaran.

    Rujukan