• (GFD-2022-9796) [SALAH] Marshel Widianto Resmi Menikah Dengan Celine Evangelista

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 17/05/2022

    Berita

    “Celine Evangelista, Marshel Widianto Kini Telah Resmi Menikah 🤲”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan di Facebook yang menginformasikan bahwa artis Marshel Widianto sudah resmi menikah dengan Celine Evangelista. Dalam unggahan ini juga membagikan artikel dari situs Aji—berita.blogspot.com yang berjudul “Celine Evangelista, Marshel Widianto Kini Telah Resmi Menikah ?” yang di dalam artikel tersebut menampilkan foto Marshel Widianto dengan Celine Evangelista yang terlihat seperti sedang menikah.

    Namun setelah membuka artikel tersebut tidak menginformasikan mengenai pernikahan antara Marshel Widianto dengan Celine Evangelista. Selain itu salah satu foto yang memperlihatkan mereka sedang menikah yang terdapat dalam artikel tersebut merupakan foto unggahan Instagram Celine Evangelista yang menampilkan dirinya dengan Marshel Widianto dalam salah satu acara di televisi.

    Dengan demikian, informasi Marshel Widianto sudah resmi menikah dengan Celine Evangelista tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Informasi salah. Faktanya, Marshel Widianto belum resmi menikah dengan Celine Evangelista.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9795) [SALAH] Pesan Berantai Subsidi Biaya Komunikasi Rp 2 Juta dari PT Telkom Indonesia

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 17/05/2022

    Berita

    Beredar di media sosial pesan berantai yang menawarkan subsidi biaya komunikasi Rp 2 juta dari PT Telkom Indonesia. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak awal pekan ini.

    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 10 Mei 2022.

    Dalam postingannya terdapat link website dengan logo Telkom Indonesia. Postingan tersebut disertai dengan narasi:

    "Hadiah Anda adalah: 2000000 Rupiah, ikuti instruksi di halaman berikutnya untuk mengklaim hadiah Anda!

    1. Bagikan dengan 5 grup/20 teman di Whatsapp (klik ikon 'Whatsapp" di bawah)

    2. Klik "Lanjutkan" dan klaim hadiah Anda."

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka akun resmi PT Telkom Indonesia di Facebook, @TelkomIndonesia yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.

    Di sana terdapat bantahan terkait pesan berantai yang beredar dalam postingan yang diunggah pada 10 Mei 2022. Berikut isi postingannya:

    "Sobat, telah beredar sebuah informasi tentang tautan atau link berhadiah dari Telkom Indonesia, dalam link itu disebutkan bahwa Telkom akan membagikan subsidi biaya telekomunikasi Pemerintah melalui sebuah kuesioner.

    Diimbau agar Sobat yang menerima link tersebut untuk tidak langsung percaya, serta tidak membagikan informasi yang tidak jelas sumbernya. Seluruh informasi resmi terkait Telkom dapat dilihat di sosial media (Telkom Indonesia) dan website (http://telkom.co.id)"

    Kesimpulan

    Pesan berantai yang menawarkan subsidi biaya komunikasi Rp 2 juta dari PT Telkom Indonesia adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9794) Keliru, Menggoyangkan Tabung Gas Bisa Memicu Ledakan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/05/2022

    Berita


    Video pendek yang menampakkan dua orang menjadi korban tabung gas LPG yang meledak, beredar di Whatsapp. Tempo menerima permintaan pembaca untuk memverifikasi video tersebut, 13 Mei 2022. 
    Video itu bermula dari dua orang pria yang menggoyang-goyangkan tabung LPG berwarna abu-abu. Tak lama, tabung itu terlihat meledak.
    “Silahkan lihat gambar dua orang ini sedang memperbaiki tabung gas yg mampet dengan cara digoyang-goyang akibatnya tabung meledak berkeping-keping termasuk tubuh dua orang hancur,” tulis narasi yang menyertai video. 
    Tangkapan layar unggahan video dan pesan berantai yang mengklaim gas bisa meledak jika digoyang-goyangkan.

    Hasil Cek Fakta


    Tempo menemukan bahwa video tersebut telah beredar sejak 2014, di salah satu situs yang berbasis di Rusia. Namun keaslian video itu diragukan. Para ahli juga menyatakan, menggoyang-goyangkan gas tidak menyebabkan gas LPG meledak. 
    Keraguan keaslian video itu ditunjukkan karena hasil rekaman video tidak bergetar saat ledakan itu terjadi. Tubuh dua orang tersebut juga menghilang tanpa sisa setelah ledakan, sesuatu yang mustahil terjadi dalam kasus seperti itu. 
    Sebuah kanal Youtube pada 2016, mengunggah video itu dalam versi berulang antara saat dua pria menggoyang tabung lalu meledak, dan dari ledakan itu kemudian kembali ke video dua pria. Itu menunjukkan bagaimana pengeditan atau suntingan terhadap video mudah dilakukan. 
    Dalam situs perusahaan Elgas yang berbasis di New Zealand dijelaskan bahwa mengguncang atau menggoyangkan tabung gas LPG tidak menyebabkan tabung tersebut meledak.   
    Ledakan tabung gas LPG hampir selalu disebabkan adanya kebocoran gas yang terakumulasi di ruang tertutup, dikombinasikan adanya nyala api. Ledakan terkadang bisa disebabkan oleh sumber lain, yang tidak selalu terkait dengan tabung gas. 
    Kebocoran gas biasanya disebabkan oleh regulator atau selang gas yang aus atau rusak. Namun harus sumber api agar ledakan kebocoran gas terjadi.
    Dikutip dari AFP, David Tyler, seorang spesialis keselamatan di Asosiasi LPG Dunia yang berbasis di Paris menyatakan tidak ada gunanya menggoyangkan tabung gas untuk menentukan jumlah gas. Tetapi tindakan tersebut tidak akan menyebabkan ledakan.
    “Silinder LPG dirancang untuk tahan terhadap perlakuan yang kuat saat bergerak melalui saluran distribusi,” kata Tyler. "Saya pikir tidak perlu digoyang-goyang, tetapi itu tidak berbahaya."
    Dalam laporan AFP, juru bicara Asosiasi Keselamatan Gas Minyak Liquefied Afrika Selatan, Gaahele Mokgoro, juga menyatakan bahwa menggoyangkan tabung gas tidak akan menyebabkan ledakan. Akan tetapi dia juga meminta agar masyarakat berhati-hati saat membeli gas tabung. 
    "Ada konsumen yang membeli silindernya dari pengedar ilegal yang tidak memiliki izin dari pemilik merek silinder untuk mengisi silinder itu, jadi kita mungkin tidak pernah tahu seperti apa kondisi silindernya."

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa menggoyangkan tabung gas LPG dapat menyebabkan ledakan, adalah keliru. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9793) Keliru, Letda Marinir Mohammad Ikbal Gugur Ditembak KKB Saat Sujud Salat Isya

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/05/2022

    Berita


    Kronologi gugurnya Letda Mohammad Ikbal saat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua beredar di media sosial. Kronologis beredar dengan klaim bahwa Letda Mohammad Iqbal ditembak saat sujud sholat Isya.
    Di Internet, informasi tersebut dimuat situs ini pada 5 Mei 2022 dengan judul, “Innalilahi wainnailaihi Rojiun ... Tragis Lettu Marinir Muhammad Ikbal Gugur Ditembak KKB Saat Sujud Sholat Isya.”
    Tangkapan layar unggahan dengan klaim Letda Marinir Mohammad Ikbal Gugur Ditembak KKB Saat Sujud Salat Isya
    Apa benar Letda Mohammad Iqbal Gugur Ditembak KKB saat Sujud Salat Isya?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel. Hasilnya, Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, S.E. menjelaskan serangan KKB terhadap Pos Marinir Perikanan Quari Bawah yang dipimpin Letda Mohammad Iqbal terjadi pada Sabtu (26/3/2022) sore menjelang malam.
    "Prajurit TNI Pos Marinir Perikanan Quari Bawah telah diserang dan ditembak oleh gerombolan KST (KKB), sehingga personel Pos tersebut melakukan tembakan balasan kepada kelompok teroris yang menyerang," kata Wakapendam seperti dilansir dari sindonews.com.
    "Akibat mendapat serangan dari gerombolan KST, kemudian Dansatgas mengirimkan bantuan dengan pasukan ke Pos Quari Bawah," tambahnya.
    Wakapendam menjelaskan, ulah kekejaman yang menyerang dan menembak Pos TNI Quari Bawah mengakibatkan korban dari Prajurit TNI, baik luka maupun meninggal dunia.
    "Diperoleh informasi 1 orang Prajurit TNI Letda Mar Moh. Iqbal terkena tembakan di bagian tangan sebelah kanan dan meninggal dunia, serta beberapa Prajurit lainnya mengalami luka berat dan ringan," jelasnya.
    Kapolres  Nduga  Kompol Komang Budhiarta mengatakan penyerangan dipimpin Egianus Kagoya. Menurutnya, sebelum insiden terjadi, masyarakat sekitar Kenyam sudah mendengar informasi terkait penyerangan yang akan dilancarkan KKB. Namun saat itu ia belum mengetahui secara pasti waktu dan tempatnya.
    "Hari ini hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang, " kata Komang, dikutip  Pikiran-Rakyat.com  dari Antara, pada Minggu, 27 Maret 2022.
    Dilansir dari situs berita  Detik.com, Brigjen TNI Izak Pangemanan membenarkan adanya insiden penyerangan tersebut. Dia menyebut 10 orang menjadi korban penyerangan termasuk 1 komandan pos tewas.
    "Mereka diserang dari berbagai arah hingga menyebabkan jatuhnya 10 korban," jelas Pangemanan yang dihubungi melalui telepon selulernya.
    Kapolres Nduga Kompol Komang Budhiarta juga membenarkan penyerangan yang dilakukan KKB ke pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah tersebut. Dia menyebut KKB dengan senjata api lengkap serta graat menyerang pos Marinir tersebut dari dua arah.
    Budhiarta menyebutkan bahkan bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang KKB Egianus Kogoya terdengar hingga ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari Pos Satgas Mupe.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Lettu Marinir Muhammad Ikbal gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua saat sujud sholat Isya,keliru. Pos Marinir Perikanan Quari Bawah yang dipimpin Letda Mohammad Iqbal diserang KKB pada sore hari sekitar pukul 17.45 atau sebelum tiba waktu Salat Magrib.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan