• (GFD-2023-12193) [SALAH] “WARGA PLUMPANG BAKAR RUMAH KEDIAMAN AHOK”

    Sumber: youtube
    Tanggal publish: 28/03/2023

    Berita

    TAK KUNJUNG TANGGUNG JAWAB:exclamation:KEDIAMAN AHOK DI BAKAR HABIS:bangbang:

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Youtube dengan nama pengguna “POPULER NEWS” mengunggah video berdurasi 8 menit dengan klaim warga Plumpang bakar kediaman Ahok.

    Setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.

    Salah satu potongan video yang menampilkan wawancara dengan Mohamad Huda sebagai ketua FKTMB yang identik dengan video yang diunggah oleh kanal Youtube “kompas.com” dengan judul cerita warga Plumpang soal konflik mereka dengan Pertamina.

    Dengan demikian, klaim tentang warga Plumpang bakar kediaman Ahok adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan. Faktanya, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12192) [SALAH] “VAKSIN COVID-19 LEBIH BANYAK MEMBUNUH WARGA JEPANG DARI PADA PERANG DUNIA 2

    Sumber: instagram
    Tanggal publish: 28/03/2023

    Berita

    VAKSIN COVID-19 LEBIH BANYAK MEMBUNUH WARGA JEPANG DARI PADA PERANG DUNIA 2

    Hasil Cek Fakta

    Salah satu akun Instagram dengan nama akun “ardhy8744” membagikan gambar dengan klaim vaksin covid-19 lebih banyak membunuh dari pada perang dunia ke 2 di Jepang.

    Tangkapan layar yang dibagikan tersebut terlihat seorang pria yang berdiri memakai jas hitam. Pria itu adalah anggota Parlemen Jepang bernama Hirofumi Yanagase.

    Melansir dari cekfakta.tempo.co, Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, mengatakan hanya ada satu kasus kematian di Jepang, yang memiliki hubungan dengan vaksin Covid-19. Sejak Covid-19 melanda Jepang mulai Januari 2020 hingga 23 Maret 2023, jumlah kematian akibat virus itu mencapai 73.551 jiwa. Korban tewas akibat Perang dunia 2 di Jepang dilaporkan sebanyak 2,6 juta jiwa.

    Dengan demikian, klaim tentang narasi vaksin covid-19 lebih banyak membunuh dari pada perang dunia ke 2 di Jepang adalah salah dan masuk kategori konteks yang salah

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang keliru, Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, mengatakan hanya ada satu kasus kematian di Jepang, yang memiliki hubungan dengan vaksin Covid-19. Sejak Covid-19 melanda Jepang mulai Januari 2020 hingga 23 Maret 2023, jumlah kematian akibat virus itu mencapai 73.551 jiwa. Korban tewas akibat Perang dunia 2 di Jepang dilaporkan sebanyak 2,6 juta jiwa.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12191) Cek Fakta: Hoaks Jokowi Ancam Masyarakat untuk Ikuti Aturan Pemerintah Jika Ingin Terus Hidup

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 28/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Presiden Jokowi mengancam masyarakat untuk ikuti aturan pemerintah jika ingin terus hidup. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 16 Februari 2023.
    Dalam postingannya terdapat judul artikel bergambar Presiden Jokowi dengan narasi "Jokowi: sudah kubilang kalau mau masih hidup ikuti aturan pemerintah."
    Akun itu menambahkan narasi "Suka banget main ancam nih...!!"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Presiden Jokowi mengancam masyarakat untuk ikuti aturan pemerintah jika ingin terus hidup?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan mesin pencarian Google. Kami memasukkan kata kunci "Trio Hamdani - detikFinance, 15:52 WIB."
    Hasilnya pencarian mengarahkan pada artikel dari Detik.com berjudul "Kemnaker Tegaskan Aturan Baru JHT Disetujui Jokowi" yang tayang pada Rabu, 16 Februari 2022, pukul 15:52 WIB.
    Artikel ini identik dengan postingan yakni dari gambar yang digunakan, nama penulis, website, dan waktu tayang.
    Berikut isi artikel itu selengkapnya:
    "Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui terbitnya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua (JHT).Hal itu sekaligus menjawab pernyataan buruh bahwa Menaker melawan Jokowi atas terbitnya aturan baru JHT tersebut yang sedang ditolak habis-habisan oleh buruh.
    "Kalau Permenaker 2/2022 dianggap bertentangan dan melawan Pak Jokowi, pasti kantor Setkab dan kantor Kemenkumham tidak menyetujui terbitnya ini," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemnaker Indah Anggoro Putri di kantor Kemnaker, Rabu (16/2/2022).
    Dia menegaskan terbitnya suatu Peraturan Menteri harus melalui proses harmonisasi yang dipimpin oleh Kementerian Hukum dan HAM.
    "Setelah diharmonisasi, artinya diharmoniskan dengan kementerian lain jangan sampai overlap dan sebagainya. Itu harus mendapat izin dari Sekretariat Kabinet, boleh nggak seorang menteri menerbitkan suatu regulasi," jelas Indah.
    "Nah izin boleh apa nggak itu kan bukan sekedar boleh apa nggak, pasti dilihat menyimpang apa nggak. Kalaupun misalnya harus ada diskresi pasti ibu menteri ditanya kenapa harus diskresi? Situasi darurat apa yang harus diskresi? Ini nggak, semua tahapan sudah kita ikuti, akhirnya terbit itu berarti ada izin," sambungnya.
    Sekali lagi dia menegaskan bahwa Permenaker 2/2022 tersebut sudah disetujui oleh Presiden Jokowi.
    "Disetujui, ada izin dari Setkab kok dan sudah melalui proses harmonisasi di Kumham kok," tambahnya."

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Presiden Jokowi mengancam masyarakat untuk ikuti aturan pemerintah jika ingin terus hidup adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel telah diedit.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12190) Keliru, Jasad Saddam Hussein Masih Utuh

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 27/03/2023

    Berita


    Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah video pendek kolase foto dan video jasad mantan Presiden Irak, Saddam Hussein, yang diklaim masih utuh.
    Kolase lain memperlihatkan hakim yang menjatuhkan Saddam Husseim hukuman gantung, Raouf Abdul Rahman.
    Narasi dalam video yang diunggah pada 9 Maret 2023 tersebut: Jasad Saddam Hussein masih utuh dan Raouf Abdul Rahman membusuk sebelum mati.

    Video sudah mendapat 81 ribu like dan sudah diputar sebanyak 2,9 juta kali. Benarkah klaim jasad mantan pemimpin Irak masih utuh tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan bantuan Yandex image search mesin pencarian Google.
    Saddam Hussein dijatuhi hukuman gantung pada tahun 2006 setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan kemanusiaan terhadap kelompok Syiah. Dia dieksekusi pada 30 Desember 2006 dan dimakamkan di tempat kelahirannya di Awja, 150 km (95 mil) utara Baghdad. Berikut pemeriksaan faktanya.
    Klaim 1

    Dua orang dalam foto ini secara kasat mata tidak identik. Hal tersebut terlihat dari tumbuhnya jambang. Pada foto sebelah kanan yang diklaim sebagai jasad Saddam Hussein, memiliki jambang begitu lebat hingga menutupi separuh pipinya.
    Guna memastikan kebenaran itu, Tempo menemukan sebuah video yang diunggah akun YouTube Nowal Al Janabi yang memperlihatkan sosok Saddam Hussein sesaat sebelum digantung. Kumis dan jambangnya sebagian besar sudah berwarna putih dan tidak terlalu panjang, sangat berbeda dengan foto yang diklaim sebagai jasad Saddam Hussein. Tidak mungkin setelah meninggal, jambang seseorang bertambah panjang dan kembali berwarna hitam.
    Narasi serupa pernah menyebar pada 2018. Sebuah video menyebar dengan narasi makam jasad Saddam Hussein masih utuh setelah 12 tahun.
    Dikutip dari Observers France24, rekaman tersebut diambil dari video yang dipublikasikan pada tahun 2007 di YouTube. Peristiwa tersebut adalah peristiwa penguburan mantan pemimpin Irak tersebut, yang berlangsung pada 31 Desember 2006, di desa asalnya, Al-Awja, dekat Tikrit.
    Setelah eksekusi, Saddam Hussein dimakamkan di sebuah mausoleum yang dia bangun untuk dirinya sendiri di kota Tikrit, Irak utara. Makamnya kemudian dihancurkan dalam serangan pada tahun 2014 dan keberadaan tubuhnya. Menurut Cek Fakta AFP, belum diketahui apakah jasadnya masih di dalam reruntuhan.
    Klaim 2

    Potongan video ini sebelumnya sudah banyak diunggah berbagai akun YouTube. Di antaranya adalah akun Doon TV pada 18 November 2022. Tidak ada penjelasan tentang peristiwa dalam video tersebut.
    Sementara itu, dikutip dari laman Daily Mail, mantan hakim yang menjatuhi hukuman gantung kepada Saddam Hussein ini meninggal karena ditawan oleh pasukan ISIS. Raouf Abdul Rahman ditangkap pada 16 Juni 2014, dan meninggal dua hari kemudian.
    Anggota parlemen Yordania Khalil Attieh menulis di halaman Facebook-nya bahwa Hakim Rahman, yang mengepalai Pengadilan Tinggi Kriminal Irak selama persidangan Saddam, telah ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
    "Para revolusioner Irak menangkapnya dan menjatuhkan hukuman mati sebagai pembalasan atas kematian martir Saddam Hussein," katanya, menurut Al-Mesyroon.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan unggahan yang mengklaim bahwa jasad Saddam Hussein masih utuh adalah keliru.
    Wajah pada foto yang diklaim sebagai jasad Saddam Hussein, berbeda dengan perawakan Saddam saat akan dieksekusi.

    Rujukan

  • A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_session7ocrbb4tst3iugd67vd1jb5oam3cc1m1): failed to open stream: No space left on device

    Filename: drivers/Session_files_driver.php

    Line Number: 172

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once

    A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)

    Filename: Session/Session.php

    Line Number: 143

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once