• (GFD-2022-10052) [SALAH] “Vaksin Cacar Menyebabkan Gelombang Infeksi Virus AIDS”

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 28/06/2022

    Berita

    Smallpox vaccine ‘triggered Aids Virus’

    WHO injected Africans with over 50 million smallpox vaccines and on May 11, 1987, an article under this heading was published in the British The Times: “The smallpox vaccine caused a wave of infections with the AIDS virus.”

    Trust science. At your own peril.

    (terjemahan)

    Vaksin Cacar ‘Memicu Virus AIDS’

    WHO menyuntikkan lebih dari 50 juta vaksin cacar ke orang Afrika dan pada 11 Mei 1987, sebuah artikel di bawah dengan judul diterbitkan di The Times Inggris, ”Vaksin cacar menyebabkan gelombang infeksi virus AIDS.”

    Percayai ilmu. Dengan risiko Anda sendiri.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Telegram oleh akun bernama congor_istana. Postingannya berisi klaim bahwa vaksin cacar telah menyebabkan gelombang infeksi AIDS. Klaimnya tersebut didukung oleh sebuah artikel di koran yang dirilis pada 11 Mei tahun 1987. Headline berita tersebut mengatakan “Vaksin Cacar Menyebabkan Virus AIDS”.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim congor_istana adalah tidak benar. Tidak ada bukti dari penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa vaksin cacar dapat menyebabkan virus AIDS. Melansir dari Full Fact, seorang sejarawan epidemi AIDS Dr George Severs, mengatakan bahwa artikel yang dipublikasi tahun 1987 tersebut belum terbantah klaimnya, kemudian beberapa tahun selanjutnya WHO dan ilmuwan internasional, serta para pakar memberikan klarifikasi bahwa tidak ada keterhubungan antara vaksin cacar dengan timbulnya infeksi AIDS.

    Jonathan Mann, direktur WHO spesialisasi program AIDS mengatakan bahwa, di Asia sendiri yang sudah menyuntikkan vaksin beribu kali kepada masyarakat di tahun 1967 – 1972, infeksi AIDS yang dialami warga sangat jarang. Di Amerika sendiri pada tahun tersebut mengalami epidemi AIDS yang lumayan serius, sedangkan virus cacar sudah dibasmi bertahun-tahun yang lalu.

    Adapun para tentara yang mengalami penyakit AIDS setelah divaksin cacar, sebagaimana yang diberitakan di koran tersebut, penjelasannya adalah bahwa memang dalam beberapa kasus, setelah diberi vaksin tertentu akan menimbulkan efek samping negatif terhadap kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi HIV dan kemudian berkembang menjadi penyakit AIDS.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim congor_istana adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Informasi Palsu. Penelitian terdahulu hingga kontemporer menunjukkan tidak adanya bukti bahwa vaksin cacar dapat menyebabkan infeksi virus AIDS. Kemungkinan peristiwa di tahun 1987 hanya sebuah kebetulan saja.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10051) [SALAH] “AKHIRNYA PARTAI PKS DIBUBARKAN”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 28/06/2022

    Berita

    AKHIRNYA PARTAI PKS DIBUBARKAN
    KEPUTUSAN BULAT JOKOWI MENGEJUTKAN SEMUA PIHAK

    BERITA TERBARU ~ AKHIRNYA PARTAI PKS DIBUBARKAN, KEPUTUSAN BULAT JOKOWI KEJUTKAN SEMUA PIHAK ~ VIRAL

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di YouTube oleh akun bernama “BENTENG ISTANA” dengan video berdurasi 8 menit 21. Video tersebut disertai dengan thumbnail yang menyatakan bahwa Partai PKS dibubarkan dan termasuk keputusan bulat Presiden Jokowi.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, video yang telah ditonton sebanyak 22 ribu kali itu tidak sama sekali memberitakan bahwa Partai PKS dibubarkan. Adapun isi video bersumber dari website bernama SEWORD, dengan judul artikel berita “Bubarkan PKS Seperti Halnya Soekarno Bubarkan Masyumi, Jika Tak Ingin NKRI Bubar”, dengan isi pembahasan yang sama persis.

    Artikel tersebut menjelaskan mengenai Partai PKS yang termasuk golongan Islam garis keras dan berambisi menjadikan NKRI sebagai negara berideologi Khilafah Islamiyyah. SEWORD juga mengatakan bahwa selama ini PKS melakukan hal-hal yang menunjukkan pelecehan terhadap simbol kedaulatan negara, seperti menginjak-injak bendera merah putih. Partai inipun disamakan dengan Partai Masyumi pada masa Presiden Soekarno.

    Adapun pemberitaan mengenai PKS yang dibubarkan, tidak ditemukan berita resminya. Melansir dari website resmi PKS, saat ini masih aktif dalam kegiatan politiknya.
    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim akun “BENTENG ISTANA” adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Judul tidak sesuai dengan isi video. Dalam video yang berdurasi 8 menit 21 detik tersebut membahas mengenai Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang dinyatakan bahwa partai tersebut tidak memiliki ideologi yang sama dengan negara dan disamakan dengan Partai Masyumi ketika zaman Presiden Soekarno.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10050) [SALAH] “Studi CDC Mengonfirmasi Kekebalan Alami Lebih Kuat Daripada Vaksin COVID-19”

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 28/06/2022

    Berita

    STUDI CDC BARU MENGONFIRMASI KEKEBALAN ALAMI LEBIH KUAT DARIPADA FUCKSINASI COVID

    CDC mengakui apa yang telah ditemukan lebih dari 140 penelitian.

    Sebuah studi baru yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengakui apa yang telah ditemukan banyak penelitian independen selama setahun terakhir : Kekebalan alami dari infeksi COVID-19 sebelumnya memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap virus daripada “COVID fucksin”.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Telegram oleh akun bernama “congor_istana”. Dalam postingan tersebut diinformasikan bahwa ada studi terbaru dari CDC yang mengonfirmasi bahwa kekebalan tubuh alami lebih kuat daripada vaksinasi Covid-19. Hal ini sesuai dengan kesimpulan yang ditemukan dalam 140 penelitian.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, diketahui bahwa informasi tersebut adalah palsu. Dilansir dari detik.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memang menyebut bahwa imunitas natural dari infeksi virus Corona terbukti dapat memberikan perlindungan dari varian Delta. Namun, dalam jangka panjang vaksin Covid-19 masih memberikan pertahanan terbaik dalam melawan virus Corona.

    Adapun penelitian mengenai kekebalan alami yang dipercaya dapat memberikan perlindungan, dilakukan saat adanya varian Delta. Saat ini varian Covid-19 bertambah, yakni Omicron, sehingga data perbandingan imunitas vaksin versus infeksi natural tersebut mungkin tidak sepenuhnya berlaku untuk varian Omicron.

    “Temuan ini tidak dapat digeneralisasi untuk gelombang Omicron saat ini,” kata dr Benjamin Silk, peneliti kesehatan masyarakat di CDC, dikutip dari The Straits Times, Kamis (20/1/2022).

    Melansir langsung dari situs resmi CDC, sebuah artikel yang dipublikasi pada 6 Agustus 2021, pada saat varian Omicron belum muncul, Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky menyatakan bahwa apabila sudah pernah terkena Covid-19 tetap harus melakukan vaksinasi. Hal ini sesuai dengan laporan mingguan CDC terkait dengan morbiditas dan mortalitas, yang menginformasikan bahwa orang yang belum divaksin akan berkemungkinan 2 kali lipat untuk positif Covid-19.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim “congor_istana” adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Informasi Palsu. CDC memang menyebut bahwa imunitas natural dari infeksi virus Corona terbukti dapat memberikan perlindungan dari varian Delta. Namun, dalam jangka panjang vaksin Covid-19 masih memberikan pertahanan terbaik dalam melawan virus Corona, apalagi dengan hadirnya varian baru Omicron, tidak dapat hanya mengandalkan kekebalan tubuh.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10049) [SALAH] Akun WhatsApp Bank BRI “082316350080”

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/06/2022

    Berita

    “Hai, sobat BRI !
    Selamat sore”.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan di WhatsApp dari nomor 082316350080 yang memanggil penerima dengan “sobat BRI”. Nomor tersebut mengaku sebagai nomor resmi Bank BRI dengan memasukkan keterangan dan foto profil dari bank tersebut.

    Setelah dilakukan penelusuran, akun tersebut palsu. Bank BRI telah memberikan nomor WhatsApp melalui situs resmi BRI, yaitu 08121214017 dan terdapat logo verified atau tanda centang hijau. Selain itu, cara lain untuk mengetahui nomor resmi dari Bank BRI adalah dengan memastikan nama Official Business Account nya, yaitu Bank BRI.

    Informasi tersebut juga telah dibahas oleh Muria News dengan judul “Awas! Dapat Pesan dari Akun WA BRI Palsu, Cek Ciri-cirinya”.

    Dengan demikian, nomor WhatsApp 082316350080 yang mengatasnamakan Bank BRI merupakan konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi palsu. Nomor WhatsApp 082316350080 yang mengirim pesan kepada beberapa orang mengatasnamakan bank BRI bukan nomor asli dari bank tersebut.

    Rujukan