• (GFD-2023-14487) Keliru, Video yang Diklaim Deklarasi Golkar Ganti Arah Dukungan ke Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 13/12/2023

    Berita


    Sebuah video beredar di YouTube yang juga dibagikan di Facebook, yang berisi narasi Partai Golongan Karya (Golkar) mengalihkan arah dukungannya dalam Pilpres 2024, yakni pada pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Video disertai tulisan yang mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, secara resmi, telah menetapkan dukungan pada Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024 pada 3 Desember 2023.
    Sementara narator video membahas pernyataan politisi senior Partai Golkar, Akbar Tanjung, yang mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Berikut judul yang disematkan untuk video di YouTube: "Menakjubkan !! Akhirnya partai Golkar resmi dukung Anies duet cak Imin di pilpres 2024".

    Namun, benarkah video ini adalah saat Partai Golkar mendeklarasikan dukungan pada Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video tersebut bukan acara Golkar untuk mendeklarasikan dukungan pada Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024 pada 3 Desember 2023. Video itu hasil gabungan beberapa video kegiatan berbeda Partai Golkar. 
    Tempo memverifikasi unggahan itu dengan menelusuri informasi video yang digunakan dalam konten tersebut, menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google dan Bing.
    Berikut hasil penelusurannya:
    Video 1

    Thumbnail video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan sebuah pertemuan orang-orang berpakaian kuning, dan tampilan logo Partai Golkar. Foto yang sama ditemukan dalam berita Republika.co.id yang diterbitkan 2 Desember 2014.
    Foto itu sesungguhnya memperlihatkan suasana Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang digelar di Nusa Dua, Bali, tahun 2014. Foto itu tidak ada kaitannya dengan arah dukungan Partai Golkar di Pilpres 2024.
    Video 2

    Video yang beredar pada detik ke-9 juga memperlihatkan sebuah pertemuan orang-orang berpakaian kuning. Foto itu juga sesungguhnya terkait Munas Partai Golkar tahun 2014, sebagaimana diberitakan Liputan6.com.
    Video 3

    Kemudian, pada detik ke-31 dalam video yang beredar, kembali memperlihatkan sebuah pertemuan orang-orang berpakaian kuning yang merupakan warna khas Partai Golkar. Foto yang sama pernah diberitakan Kompas.com, 29 Agustus 2022.
    Sesungguhnya foto itu memperlihatkan acara pelantikan, Rakerda, serta Rapimda, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, di Jakarta Pusat. Mereka tidak menyatakan dukungan pada capres Anies Baswedan.
    Pernyataan Akbar Tanjung
    Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, berulang kali menyatakan dukungan partainya terhadap pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran. Salah satunya dalam kegiatan yang digelar di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Desember 2023, sebagaimana diberitakan CNN Indonesia.
    Sementara dilansir CNN Indonesia, 17 Oktober 2022, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung, memang pernah menyatakan dirinya yang berbaju kuning mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
    Namun, 11 hari kemudian dia mengklarifikasi bahwa dirinya tidak mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Ia mengaku hanya menghormati keputusan Anies Baswedan untuk maju sebagai capres dalam Pilpres 2024.

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video yang diklaim Partai Golkar secara resmi mengalihkan arah dukungannya pada pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar adalahkeliru.
    Video tersebut bukan acara Golkar untuk mendeklarasikan dukungan pada Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024 pada 3 Desember 2023. Video itu hasil gabungan beberapa video kegiatan berbeda Partai Golkar. 

    Rujukan

  • (GFD-2023-14486) Cek Fakta: Prabowo Sebut Indeks Polusi Jakarta Tertinggi di Dunia

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/12/2023

    Berita

    TIMESINDONESIA, JAKARTA – Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 berlangsung Selasa (12/11/2023) malam, di kantor KPU RI, Jakarta. Saat debat Pilpres 2024 pertama, Prabowo Subianto menyebutkan indeks polusi tertinggi di dunia.

    Inilah pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto:
    Mas Anies pernah menjadi Gubernur di DKI, anggaran di DKI sekitar Rp 80 T, jumlah penduduk DKI 10 juta. APBD Jabar Rp 35 T, jumlah penduduknya 50 juta. Selama Anies memimpin, seringkali DKI menerima indeks polusi tertinggi di dunia.

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran Fakta
    Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto, salah.

    Dosen FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Zuhairan Yunmi Yunan, mengutip data Indeks Kualitas Udara Dunia yang menunjukkan bahwa Jakarta bukan polusi yang tertinggi pada kurun waktu 2017-2022.

    “Jakarta bukan merupakan kota yang indeks polusinya tertinggi di dunia,” kata Zuharian.

    Data dari situs pemantau kualitas udara IQair tercatat dalam tahun 2022, kota dengan polusi tertinggi peringkat pertama ditempati Lahore, Pakistan dengan indeks 97,4. Kemudian diperingkat kedua Hotan China dengan 95,3, ketiga Bhiwadi India dengan indeks 92,7, diikuti Delhi NCT India dengan indeks 92,6 dan kelima Peshawar Pakistan dengan 91,8.

    Kota Jakarta berada pada peringkat 307 di dunia dengan indeks 36.2. Indeks ini termasuk dalam kategori 7 hingga 10 kali dari panduan WHO.

    Masih terkait data polusi Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, Kamis (10/8/2023) pukul 11.00 WIB, Jakarta mencatatkan konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) sebesar 75,1 mikrogram per meter kubik.

    Pada waktu tersebut, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai 164, nomor dua tertinggi di Indonesia. Adapun urutan pertama kota dengan polusi terburuk ialah Tangerang Selatan dengan indeks 170.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14485) Cek Fakta: Salah, Kasus Penembakan Harun Al Rasyid sebagai Pendukung Prabowo

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/12/2023

    Berita

    TIMESINDONESIA, JAKARTA – Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 berlangsung Selasa (12/11/2023) malam, di kantor KPU RI, Jakarta. Saat menyampaikan visi misi dalam Debat Pilpres 2024, Anies Baswedan menyampaikan bahwa kasus pendukung Prabowo Subianto di 2019 tidak ada kejelasan.

    Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Anies Baswedan:

    “Ayahnya Harun Ar-Rasyid harusnya adalah anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu protes hasil pemilu apa yang terjadi dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan.”

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran Fakta
    Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Anies Baswedan adalah tidak benar. Kasus Harun Al Rasyid hanya sampai pada hasil autopsi yang menyatakan bahwa, dia merupakan korban dari penembak misterius saat kerusuhan 22 Mei 2019 di Jembatan Slipi, DKI Jakarta.

    Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol dr Musyafak mengatakan, Harun tewas akibat luka tembak.

    “Luka tembak dari lengan kiri atas, ya dari lengan kiri menembus ke dada," kata Musyafak kepada Kompas.com, Kamis (30/5/2019).

    Tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga melakukan penelusuran Harun Al Rasyid pendukung Prabowo Subianto di Pemilu 2019 tidak benar.

    Hasil penyidikan kepolisian menyebutkan bahwa Harun Al Rasyid merupakan korban kerusuhan 22 Mei 2019. Dia merupakan anak yang penasaran dengan kerusuhan yang terjadi di daerah Slipi, dan menjadi korban dari penembak misterius.

    “Teman Harun, Angga (14), juga memastikan, pria yang dipukuli dalam video tersebut bukan Harun. Angga mengatakan, Harun tewas karena saat itu berada di jembatan Slipi Jaya yang juga menjadi lokasi kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) malam. Angga mengatakan, cerita bermula ketika Harun mengajak Angga menonton kerusuhan yang sedang pecah di jembatan Slipi Jaya,” hasil investigasi Kompas.com.

    Kesimpulan

    Pernyataan Anies Baswedan tentang Kasus Harun Al Rasyid sebagian salah.

    Pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto di 2019 tidak benar.

    Ini karena polisi menyatakan Harun Al Rasyid adalah anak yang menonton kerusuhan di kawasan Slipi, DKI Jakarta. Ia tewas akibat luka tembak dari penembak misterius saat kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2023 di Jembatan Slipi.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14484) Cek Fakta: Ganjar Sebut Kelangkaan Pupuk Subsidi Tak Hanya Terjadi di Jateng, Benarkah?

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 12/12/2023

    Berita

    Liputan6.com, Jakarta- Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyebut kelangkaan pupuk subsidi tidak hanya di Jawa Tengah, pernyataan ini menampik tudingan Capres nomor 2 Prabowo Subianto dalam Debat Capres.
    Dalam ajang Debat Capres Prabowo Subianto mengkritik kebijakan kartu tani yang dibuat Ganjar Pranowo saat masih menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah justru menyulitkan petani mendapatkan pupuk subsidi.
    "Yang saya dapat, setelah saya keliling khususnya di Jawa Tengah, Pak Ganjar, petani-petani di situ sangat sulit dapat pupuk," ujar Prabowo dalam Debat Capres-Cawapres 2024, di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
    Menanggapi temuan Prabowo tersebut, Capres nomor urut 3 tersebut menjawab kelangkaan pupuk bersubsidi tidak hanya terjadi di Jawa Tengah saja.
    "Tapi untuk Pak Prabowo saya harus mengingatkan Pak, pupuk langka terjadi di Papua Pak, pupuk langka terjadi di Sumatera Utara Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur termasuk bensin," tutur Ganjar.
    Benarkah pernyataan Ganjar kelangkaan pupuk subsidi tidak hanya di Jawa Tengah?
    Penelusuran Fakta
    Dalam artikel berjudul "Petani di Garut Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi dan Distribusi Kartu Tani" yang dimuat situs bandung.bisnis.com, pada 19 Maret 2023
    Anggota DPRD Jabar Deden Galih mengatakan sejumlah kelompok petani di Kabupaten Garut mengeluhkan sulit mendapatkan pupuk bersubsidi.
    “Di beberapa wilayah di Kabupaten Garut, aspirasi yang paling banyak diterima itu dari kelompok petani," katanya dikutip Minggu (19/3/2023).
    "Mereka banyak mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, dan kalaupun bisa mendapatkannya itu pun harus dengan harga yang mahal,” ucapnya.
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Petani Keluhkan Akses Pupuk Subsidi Masih Sulit" yang dimuat situs validnews.id, pada 8 Desember 2023.
    Dalam artikel situs validnews.id, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat Otong Wiranta menyatakan, penyaluran pupuk subsidi saat ini masih menghadapi banyak kendala di lapangan. Kendala tersebut antara lain, petani belum terdaftar dan ada juga petani yang telah terdaftar, namun tidak bisa menebus pupuk subsidi.
    “Artinya, masih banyak petani belum mengerti sepenuhnya tentang mekanisme mendapatkan pupuk, apalagi kemudian ada perubahan tradisi dari konvensional ke elektronik, dari manual ke online,” ujar Otong dikutip dari keterangannya, Jumat (8/12).
    Dalam artikel berjudul "Petani Katingan Kuala Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi" yang dimuat situs dayaknews.com juga menyebutkan, Petani Desa Bangun Jaya Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi dan obat-obatan. Hal itu diungkapkan Anggota Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Bangun Jaya, Yuda Anwar, Minggu (1/10 2023)
    Menurut dia, lantaran dari kelangkaan pupuk dan obat-obatan tersebut mengakibatkan tanaman padi kurang subur dan mempengaruhi hasil panen.
    “Tanaman padi banyak yang layu lantaran kurang nutrisi dan rentan terserang hama,” ungkapnya.
     

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan