“News from the Front Lines
Switzerland bans the COVID vaccines, Spike protein kills brain cells, AAPS updates, Twitter at war with Sbstck.”
Click on the link, if you dare to see the article. But careful though, according to Twitter censorship – it may not be safe… more red pills on the other side.
http://tinyurl[dot]com/ycksnres
Terjemahan: “Berita dari Garis Depan
Swiss melarang vaksin COVID, protein Spike membunuh sel otak, pembaruan AAPS, Twitter berperang dengan Sbstck.”
Klik tautannya, jika Anda berani melihat artikelnya. Tapi hati-hati, menurut sensor Twitter – mungkin tidak aman… lebih banyak pil merah di sisi lain.
(GFD-2023-12509) [SALAH] SWISS MELARANG VAKSIN COVID-19
Sumber: TwitterTanggal publish: 02/05/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar cuitan dari aku twitter bernama @RWMaloneMD pada 8 April 2023 yang mengklaim bahwa Swiss melarang vaksin Covid-19.
Melansir factcheck.afp.com, Pemerintah Swiss tidak melarang vaksin Covid-19, tetapi tidak merekomendasikannya pada musim semi dan musim panas 2023 karena rendahnya penularan dan tingginya imunitas warga. Hal ini dicapai melalui vaksinasi dan infeksi sebelumnya.
Cindy Prins, seorang profesor epidemiologi klinis di University of Florida mengatakan rekomendasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan negara masing-masing. Juru bicara Kantor Kesehatan Masyarakat Federal (FOPH) menjelaskan bahwa hampir semua masyarakat Swiss telah divaksinasi dan/atau terinfeksi dan sembuh dari Covid-19.
Perusahaan biotek Amerika Novanax mengatakan kepada AFP bahwa vaksin Covid-19 miliknya tidak dilarang di Swiss. Pfizer juga memastikan vaksin yang mereka hasilkan masih tersedia di Swiss.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Swiss melarang vaksin Covid-19 tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Melansir factcheck.afp.com, Pemerintah Swiss tidak melarang vaksin Covid-19, tetapi tidak merekomendasikannya pada musim semi dan musim panas 2023 karena rendahnya penularan dan tingginya imunitas warga. Hal ini dicapai melalui vaksinasi dan infeksi sebelumnya.
Cindy Prins, seorang profesor epidemiologi klinis di University of Florida mengatakan rekomendasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan negara masing-masing. Juru bicara Kantor Kesehatan Masyarakat Federal (FOPH) menjelaskan bahwa hampir semua masyarakat Swiss telah divaksinasi dan/atau terinfeksi dan sembuh dari Covid-19.
Perusahaan biotek Amerika Novanax mengatakan kepada AFP bahwa vaksin Covid-19 miliknya tidak dilarang di Swiss. Pfizer juga memastikan vaksin yang mereka hasilkan masih tersedia di Swiss.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Swiss melarang vaksin Covid-19 tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya pemerintah Swiss hanya tidak merekomendasikannya pada musim semi dan musim panas 2023 karena rendahnya penularan dan tingginya imunitas warga.
Faktanya pemerintah Swiss hanya tidak merekomendasikannya pada musim semi dan musim panas 2023 karena rendahnya penularan dan tingginya imunitas warga.
Rujukan
(GFD-2023-12508) [SALAH] TNI DISANDERA OLEH TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT (TPNPB)
Sumber: FacebookTanggal publish: 02/05/2023
Berita
09 TNI Yang Disandra Oleh TPNPB Nduga
Dibawah Pimpinan E_Ko
Dibawah Pimpinan E_Ko
Hasil Cek Fakta
Beredar gambar dari akun facebook bernama Dishare Wp yang menampilkan sejumlah pria berbaju loreng yang sedang berada dalam kurungan kayu dengan narasi yang menyatakan bahwa sejumlah pria berbaju loreng tersebut adalah sandera dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Setelah dilakukan penelusuran, Video yang identik sudah diunggah oleh akun Youtube resmi MerdekaDotCom yang tayang pada 13 Februari 2023 dengan judul “Apes, Komcad TNI Dihukum Gara-Gara Tak Jaga Senjata”.
Dalam video aslinya anggota TNI dihukum dengan dimasukkan ke dalam kurungan kayu dan menyanyikan lagu Syukur.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa TNI disandera oleh TPNPB adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, Video yang identik sudah diunggah oleh akun Youtube resmi MerdekaDotCom yang tayang pada 13 Februari 2023 dengan judul “Apes, Komcad TNI Dihukum Gara-Gara Tak Jaga Senjata”.
Dalam video aslinya anggota TNI dihukum dengan dimasukkan ke dalam kurungan kayu dan menyanyikan lagu Syukur.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa TNI disandera oleh TPNPB adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya video tersebut merupakan video anggota TNI sedang dihukum gara-gara tidak menjaga senjata dan tidak ada kaitannya dengan kejadian TNI disandera oleh TPNPB.
Faktanya video tersebut merupakan video anggota TNI sedang dihukum gara-gara tidak menjaga senjata dan tidak ada kaitannya dengan kejadian TNI disandera oleh TPNPB.
Rujukan
(GFD-2023-12507) [SALAH] WANITA HINDU HENTIKAN SALAT IDUL FITRI DI MASJID ADAM AMERIKA SERIKAT
Sumber: FacebookTanggal publish: 02/05/2023
Berita
Seorang wanita Hindu memasuki Masjid Adam di negara bagian Virginia AS (berdiri di mimbar khatib), ingin menghentikan shalat Idul Fitri. Polisi lansg turun tangan, menangkapnya, dan membawanya keluar dari masjid secara paksa
Hasil Cek Fakta
Beredar video dari akun facebook Rassah Maydo yang menampilkan seorang wanita berdiri diatas mimbar masjid dan tampak tiga laki-laki menarik keluar wanita tersebut dengan narasi yang mengklaim bahwa seorang wanita Hindu menghentikan salat Idul Fitri di Masjid Adam Amerika Serikat.
Melansir tempo.co, ditemukan informasi dari website resmi Adams Center bahwa wanita tersebut beragama Islam dan sedang mengalami masalah kesehatan mental. Peristiwa tersebut benar terjadi di Masjid Adams, Virginia.
Melalui instagram resmi @adams.center, pihak Adams Center mengatakan peristiwa itu terjadi saat digelarnya salat Idul Fitri pada Jumat, 21 April 2023. Mereka menjelaskan bahwa wanita tersebut dan keluarganya sedang berjuang dengan kesehatan mental yang dalaminya.
Pihak Adams Center juga telah bertemu dengan keluarga wanita tersebut dan memberi mereka bantuan untuk menangani masalah kesehatan mentalnya. Untuk menghindari masalah lebih lanjut bagi wanita tersebut dan keluarganya, Adams Center meminta agar video tersebut dihapus dari media sosial.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa seorang wanita Hindu menghentikan salat Idul Fitri di Masjid Adam Amerika Serikat adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Melansir tempo.co, ditemukan informasi dari website resmi Adams Center bahwa wanita tersebut beragama Islam dan sedang mengalami masalah kesehatan mental. Peristiwa tersebut benar terjadi di Masjid Adams, Virginia.
Melalui instagram resmi @adams.center, pihak Adams Center mengatakan peristiwa itu terjadi saat digelarnya salat Idul Fitri pada Jumat, 21 April 2023. Mereka menjelaskan bahwa wanita tersebut dan keluarganya sedang berjuang dengan kesehatan mental yang dalaminya.
Pihak Adams Center juga telah bertemu dengan keluarga wanita tersebut dan memberi mereka bantuan untuk menangani masalah kesehatan mentalnya. Untuk menghindari masalah lebih lanjut bagi wanita tersebut dan keluarganya, Adams Center meminta agar video tersebut dihapus dari media sosial.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa seorang wanita Hindu menghentikan salat Idul Fitri di Masjid Adam Amerika Serikat adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya pihak Adams Center sudah mengklarifikasi bahwa wanita tersebut beragama Islam dan sedang mengalami masalah kesehatan mental.
Faktanya pihak Adams Center sudah mengklarifikasi bahwa wanita tersebut beragama Islam dan sedang mengalami masalah kesehatan mental.
Rujukan
(GFD-2023-12506) [SALAH] PENCULIKAN ANAK DI JALAN BROMO KOTA MEDAN
Sumber: InstagramTanggal publish: 02/05/2023
Berita
PENCULIKAN ANAK DI BROMO BARUSAN’..ANAKNYA LG DIPANGKU MAMAKNYA’…LALU TIBA2 DATANG 2 ORANG NAIK KERETA’…LANGSUNG ANAKNYA DITARIK DAN DIBAWA KABUR’….HATI2 YA JAGA ANAK2 KITA.
PENCULIKAN ANAK DI JALAN BROMO?
PENCULIKAN ANAK DI JALAN BROMO?
Hasil Cek Fakta
Beredar video dari akun instagram suarakyatkotamedan.official berisi klaim penculikan anak di Jalan Bromo, Kota Medan. Video tersebut diunggah pada 22 Februari 2023.
Melansir tempo.co, Klaim tersebut didasarkan pada kesalahpahaman oleh orang tua anak. Membandingkan berbagai pemberitaan di Kota Medan pada Februari 2023, dugaan penculikan anak di Jalan Bromo tidak benar.
Melalui wawancara dengan warga sekitar, detik.com mendapat informasi bahwa peristiwa salah paham tersebut terjadi di jalan Bromo, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Awalnya anak itu dititipkan oleh ibunya kepada seorang wanita kenalannya karena hendak pergi.
Setelah kembali ibu tersebut kebingungan karena anaknya sudah tidak bersama wanita yang dititipinya tadi, ibu tersebut berteriak histeris dan menuduh wanita tersebut sebagai penculik.
Teriakan dari sang ibu memicu warga sekitar lokasi melakukan intimidasi dan menampar wanita yang dituduh sebagai penculik tersebut. Peristiwa berakhir setelah ada keluarga dari ibu yang menitipkan anaknya datang dan menjelaskan bahwa anaknya tidak diculik melainkan bersama neneknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa terjadi penculikan anak di Jalan Bromo, Kota Medan adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Melansir tempo.co, Klaim tersebut didasarkan pada kesalahpahaman oleh orang tua anak. Membandingkan berbagai pemberitaan di Kota Medan pada Februari 2023, dugaan penculikan anak di Jalan Bromo tidak benar.
Melalui wawancara dengan warga sekitar, detik.com mendapat informasi bahwa peristiwa salah paham tersebut terjadi di jalan Bromo, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Awalnya anak itu dititipkan oleh ibunya kepada seorang wanita kenalannya karena hendak pergi.
Setelah kembali ibu tersebut kebingungan karena anaknya sudah tidak bersama wanita yang dititipinya tadi, ibu tersebut berteriak histeris dan menuduh wanita tersebut sebagai penculik.
Teriakan dari sang ibu memicu warga sekitar lokasi melakukan intimidasi dan menampar wanita yang dituduh sebagai penculik tersebut. Peristiwa berakhir setelah ada keluarga dari ibu yang menitipkan anaknya datang dan menjelaskan bahwa anaknya tidak diculik melainkan bersama neneknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa terjadi penculikan anak di Jalan Bromo, Kota Medan adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya anak itu tidak diculik melainkan bersama neneknya. Peristiwa tersebut terjadi karena kesalahpahaman dari orang tua anak tersebut.
Faktanya anak itu tidak diculik melainkan bersama neneknya. Peristiwa tersebut terjadi karena kesalahpahaman dari orang tua anak tersebut.
Rujukan
Halaman: 3081/5615