• (GFD-2022-10481) Menyesatkan, Ayah dan Anak Diikat di Pohon di Luar Wilayah Kendali Militer Rusia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/08/2022

    Berita


    Sebuah video beredar di media sosial dengan narasi seorang ayah dan anak diikat di pohon di Kiev, sebagai gambaran wilayah yang tidak dikendalikan militer Rusia.
    Dalam video tersebut diperlihatkan seorang pria dan seorang anak diikat dengan selotip di sebuah pohon, lalu orang berlalu lalang di sekitarnya.
    Di Twitter, video tersebut dibagikan akun ini pada 17 Maret 2022. “Ini gambaran di Kiev bukan wilayah yg dikendalikan Militer Rusia dan Tentara LPR dan DPR Ukraina Timur. Ayah dan anak laki2 diikat di sebuah pohon,” cuit pemilik akun.
    Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria dan seorang anak diikat dengan selotip di sebuah pohon, beredar di media sosial.
    Apa benar ini video ayah dan anak diikat di sebuah pohon merupakan gambaran wilayah perang yang tidak dikendalikan militer Rusia?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa kejadian serupa terjadi bukan hanya di Kiev, melainkan di hampir seluruh negeri di Ukraina selama invasi Rusia. Umumnya mereka yang diikat di pohon atau tiang diidentifikasi sebagai pelaku aksi penjarahan yang memanfaatkan situasi selama perang.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya, video tersebut ditelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. 
    Video yang identik pernah diunggah ke YouTube oleh salah satu kanal pada 17 Maret 2022. Video tersebut diberi judul dalam bahasa Rusia, yang jika diterjemahkan berarti “Perang di Ukraina. Perampok di Kyiv.”
    Video yang identik juga diunggah ke Twitter oleh akun TpyxaNews pada 17 Maret 2022. “Di Zabolotny, 124/2, orang-orang menangkap perampok yang sedang beraksi dan mencoba mendidik mereka kembali,” cuitnya.
    “Seorang ayah dan anak diikat ke sebuah tiang dalam suhu beku,” cuit akun LibertadS5 pada 22 Maret 2022.
    Dilansir dari newsweek.com, seorang tersangka penjarah ditangkap dan diikat ke sebuah tiang pada 7 Maret 2022 di Kyiv, Ukraina. Mereka umumnya diidentifikasi sebagai orang-orang yang mencoba mengambil keuntungan dari krisis yang sedang berlangsung di Ukraina telah menghadapi hukuman serupa.
    Hukuman ini bertujuan mempermalukan para penjarah setelah invasi Rusia, menurut laporan Mail Online.
    Orang lain yang mencoba mengambil keuntungan dari krisis yang sedang berlangsung di Ukraina telah menghadapi hukuman serupa.
    Ada laporan penjarahan di daerah-daerah di seluruh negeri sejak invasi dimulai, dengan penjahat menargetkan supermarket, pompa bensin dan bank. Warga sipil telah menangkapnya sendiri untuk mengatasi masalah.
    Profesor Emeritus dalam Studi Ukraina di Universitas Monash Melbourne, Marko Pavlyshyn, mengatakan bahwa video-video itu menggambarkan praktik itu "menyedihkan".
    Sumber: news.com.au
    Dia mengatakan sejumlah korban memiliki tanda dengan “???????” (baca: maroder) menempel pada mereka. Kata "maroder" berarti "penjarah" dalam bahasa Ukraina dan Rusia.
    Pavlyshyn tidak menemukan bukti lain bahwa para korban tersebut dihukum karena bersimpati pada Rusia atau karena tidak ingin bertarung atau karena berbicara bahasa Rusia. "Dalam salah satu video, orang yang dipukuli dituduh mencoba membakar beberapa benda yang tidak bisa saya identifikasi secara fonetis," katanya.
    “Situs berita Ukraina telah mengambil video serupa – tanpa kekerasan terburuk – dalam konteks yang lebih panjang ini menunjukkan bahwa penjarahan membuat orang dipermalukan dan dipukuli,” kata Prof Pavlyshyn seperti dikutip dari news.com, 23 Maret 2022.
    Tim FRANCE 24 Observers berhasil menemukan 17 video yang menunjukkan adegan seperti ini. Peristiwa tersebut terjadi di kota-kota menengah dan besar di seluruh Ukraina: Kyiv, Irpin (oblast Kyiv), Dnipro, Kryvyi Rih, Kamianske (oblast Dnipropetrovsk), Poltava, Melitopol (oblast Zaporijia), Kharkiv, Kherson, Kakhovka (oblast Kherson), dan Dubno (oblast Rivne).
    Masing-masing video ini diterbitkan pada bulan Maret. Pihak FRANCE 24 Observers menyatakan insiden dalam video terjadi baru-baru ini, meskipun tidak dapat memastikan tanggal pasti terjadinya. Sebab, tidak ada jejak video terjadi sebelum invasi Rusia mulai 24 Februari 2022.
    Banyak dari orang-orang yang berada dalam situasi seperti itu setelah mereka dituduh menjarah rumah atau toko yang ditinggalkan. Seringkali, mereka ditandai dengan kertas bertuliskan “perampok” dan ditempelkan pada tubuh mereka.
    Pada awal Maret, Parlemen Ukraina mengubah KUHP pencurian di bawah darurat militer untuk meningkatkan hukuman penjara. Tindakan tersebut dilandasi oleh fakta tindakan penjarahan yang dinilai meluas sehingga warga sipil terdorong untuk "main hakim" sendiri dalam menghadapi konsekuensi pidana yang lemah. 
    Tapi, amandemen KUHP itu tidak berbicara soal tindakan penghinaan publik atau penembakan penjarah.
    Tetiana Pechonchyk, kepala LSM hak asasi manusia Ukraina ZMINA, mengatakan kepada tim FRANCE 24 Observers: "Adalah hukum bagi warga untuk menahan dan melumpuhkan calon penjarah sebelum polisi tiba. Tetapi perlakuan buruk dan penyiksaan adalah ilegal, bahkan di bawah darurat militer. "
    ZMINA dan LSM lain mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama: "Upaya masyarakat lokal untuk menghentikan penjahat sendiri adalah keputusan yang dapat dimengerti dan dibenarkan, tetapi pelaku harus segera diserahkan kepada lembaga penegak hukum yang sesuai."
    Mengikat seseorang ke tiang sebagai hukuman bukanlah hal baru di Ukraina pada saat krisis. Setidaknya sejak 2014, foto dan video yang menunjukkan tindakan serupa telah dibagikan secara online. 
    Misalnya, petugas bea cukai yang diikat ke tiang setelah dituduh melakukan korupsi pada Februari 2014 di oblast Zakarpattia. Seorang wanita bernama Iryna Dovhan dihukum serupa oleh separatis pro-Rusia di Donetsk pada Agustus 2014 karena mendukung tentara Ukraina.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video seorang pria dan anak yang diikat di pohon dengan klaim merupakan gambaran perang di wilayah yang tidak dikendalikan militer Rusia adalah menyesatkan. 
    Video kejadian serupa terjadi di hampir seluruh wilayah Ukraina selama invasi Rusia. Umumnya orang-orang yang diperlakukan seperti itu diidentifikasi sebagai penjarah yang menyasar supermarket, pompa bensin, dan bank.
    Meskipun mengikat seseorang ke tiang sebagai hukuman termasuk ilegal, fenomena itu bukanlah hal baru di Ukraina pada saat krisis. Misalnya, petugas bea cukai yang diikat ke tiang setelah dituduh melakukan korupsi pada Februari 2014 di oblast Zakarpattia. 
    Ada pula seorang wanita bernama Iryna Dovhan dihukum serupa oleh separatis pro-Rusia di Donetsk pada Agustus 2014 karena mendukung tentara Ukraina.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10480) Keliru, Ferdy Sambo Babak Belur Akibat Satu Sel dengan Napoleon Bonaparte

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/08/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul Tak Ganas Lagi Ferdy Sambo Babak Belur Akibat 1 Sel Dengan Napoleon Bonaparte. Di dalam video terdapat mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Napoleon Bonaparte, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Irjen Ferdy Sambo, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santosa, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Listyo Sigit Prabowo.
    Sejak diunggah pada Rabu, 17 Agustus 2022, video ini mendapat 16 ribu tanggapan, 2,5 ribuan komentar dan 827 ribu kali tayang. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi Ferdy Sambo satu sel babak belur dengan Napoleon Bonaparte
    Benarkah Ferdy Sambo babak belur akibat berada dalam satu sel dengan Napoleon Bonaparte?

    Hasil Cek Fakta


    Menurut hasil penelusuran TEMPO, kolase video yang dibagikan tersebut tidak memuat informasi tentang Ferdy Sambo babak belur dan satu sel dengan Napoleon Bonaparte. Video tersebut berisi penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dan dugaan mafia di tubuh Polri.
    Napoleon dan Ferdy Sambo juga menempati sel yang berbeda. Dikutip dari Jawa Pos, Napoleon dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang Jakarta Timur pada 17 November 2021, setelah Mahkamah Agung menolak kasasi Napoleon dalam kasus suap sebesar SGD 200 ribu dan USD 370 ribu. 
    Sedangkan Ferdy Sambo, menurut Tempo, ditempatkan di Markas Komando Korps Brigade Mobil (Mako Brimod), Kelapa Dua, Depok.
    Untuk memverifikasi video itu, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi setiap potongan video menjadi gambar, dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image - Yandex Image dan pencarian menggunakan kata kunci Ferdy Sambo dan Sugeng Teguh Santosa.
    Video 1
    Pemeriksaan video 1
    Pada video detik pertama, Napoleon terlihat sedang menanggapi pertanyaan awak media terkait penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Video ini pernah dimuat oleh Tribun News
    Dalam video itu, Napoleon meminta agar publik bersabar menunggu proses pengungkapan kasus Brigadir J oleh Polri. Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi keluarga dan pengacara Brigadir J yang mendorong Polri sehingga mengungkap kasus tersebut.
    Keterangan dia sampaikan setelah mendengarkan tuntutan terhadap dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis, 11 Agustus 2022. Ia dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama terhadap M Kece.
    Dalam unggahan ini, Napoleon muncul berulang kali, di antaranya detik ke-12, detik ke-19, detik ke-26, detik ke-33, menit ke-2:07, menit ke-2:23, menit ke-2:44, menit ke-3:03. Kemudian menit ke-3:22, menit ke-3:43, menit ke-4:02, menit ke-4:23, menit ke-4:42, menit ke-5:03, menit ke-5:24, menit ke-5:44, menit ke-6:03, menit ke-6:24 dan menit ke-6:43.
    Video 2
    Pemeriksaan video 2
    Video pada detik ke-49 merupakan potongan video Sigit sedang melakukan konferensi pers terkait penonaktifan Ferdy Sambo sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri atas kasus pembunuhan Brigadir J.
    Saat itu, dia memberikan keterangan didampingi Waka Polri, Komjen Gatot Eddy Pramono, Asisten ASDM Irjen Wisnu Widada dan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 18 Juli 2022.
    “Malam ini kami putuskan Irjen Ferdy Sambo untuk sementara jabatannya dinonaktifkan dan kemudian jabatan tersebut diserahkan kepada pak Wakapolri untuk selanjutnya tugas tanggung jawab di Propam akan diemban Wakapolri,” kata Sigit dilansir dari Antara.
    Video 3
    Pemeriksaan video 3
    Selain Napoleon, Sigit Listyo, dan Ferdy Sambo, Sugeng Teguh Santosa juga ditampilkan dalam video berdurasi 15 menit-11 detik ini. Pada detik ke-55, Sugeng berbicara tentang Sambo dan mafia di tubuh Polri.
    Tayangan lengkap video Sugeng menjelaskan persoalan itu ada di acara Narasi Newsroom berjudul IPW: Ada Geng Mafia di Tubuh Polri, Hati-Hati Perlawanan Balik Kelompok Sambo.
    Video 4
    Pemeriksaan video 4
    Menit ke-5:38 potongan video Ferdy Sambo muncul. Dia mendapat pengawalan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta pada Kamis, 4 Agustus 2022 untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus dugaan tindak pidana yang menewaskan Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
    Saat itu, dia mengatakan kepada wartawan telah beberapa kali diperiksa penyidik dalam kasus Brigadir J. “Saya memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan yang keempat,” kata Ferdy Sambo dikutip dari Tempo.
    Ia sudah menjalani pemeriksaan sebelumnya ke penyidik Polres Jaksel dan Polda Metro Jaya, kemudian pemeriksaan yang keempat di Bareskrim Polri. Ferdy Sambo tiba di Bareskrim Polri pukul 09.55 WIB mengenakan seragam dan dikawal sejumlah personel Propam berbaret biru.
    Berbicara kepada awak media, Ferdy Sambo meminta maaf kepada institusi Polri atas kasus yang melibatkannya. “Saya memohon maaf kepada institusi terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga,” katanya.
    Hingga saat ini, kepolisian telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Di antaranya Ferdy Sambo, Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Brigadir Ricky Rizal, KM alias Kuat, dan Putri Chandrawati, istri Ferdy Sambo.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video dengan judul Tak Ganas Lagi, Ferdy Sambo Babak Belur Akibat 1 Sel Dengan Napoleon Bonaparte, adalah keliru.
    Napoleon dan Ferdy Sambo menempati sel yang berbeda. Napoleon dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang Jakarta Timur pada 17 November 2021, setelah Mahkamah Agung menolak kasasinya dalam kasus suap sebesar SGD 200 ribu dan USD 370 ribu. 
    Sedangkan Ferdy Sambo, ditempatkan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10479) Belum Ada Bukti, Kunyit dan Madu sebagai Ramuan Obat Cacar Monyet

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/08/2022

    Berita


    Video berdurasi 17 detik yang diklaim merupakan cara membuat ramuan dari kunyit dan madu untuk obat cacar monyet beredar di Facebook
    Video ini diunggah akun Mohd J Hasby S pada 27 Juli 2022 dengan menambahkan narasi:
    “Jika Anda menderita cacar monyet, Anda harus mencoba obat ini untuk mengobatinya. Obat ini mudah dan dilengkapi dengan bahan-bahan sederhana dan alami, seperti: 1 sendok makan dihaluskan; (ditumbuk) daun nimba 1 sendok makan bubuk kunyit; 1 sendok makan madu.
    Hingga artikel ini ditulis unggahannya telah 13 kali dibagikan dan 57 disukai.

    Lantas apakah benar kunyit dan madu bisa digunakan sebagai ramuan mengobati cacar monyet? 

    Hasil Cek Fakta


    Untuk membuktikan klaim diatas, cekfakta Tempo menelusuri informasi terkait obat cacar monyet dari sumber kredibel. Hasilnya, hingga saat ini belum ada obat yang digunakan untuk mengobati orang yang terpapar virus cacar monyet.
    Dokter RSUD Halmahera Tengah, Ririn Hardiyanti mengatakan, hingga saat ini belum ada obat yang digunakan untuk mencegah penyakit akibat virus. Penanganan medis untuk orang yang terpapar virus cacar monyet biasanya dilakukan dengan cara pemberian vaksin cacar. 
    “Setahu saya belum ada obat yang digunakan untuk pengobatan akibat virus seperti cacar monyet. Kalaupun ada yang mengkonsumsi herbal biasanya untuk mempertahankan daya tahan tubuh,” kata dokter lulusan Universitas Sam Ratulangi Manado tersebut saat dihubungi TEMPO, Jumat, 19 Agustus 2022.
    Steven Gordon, MD, spesialis penyakit menular di Cleveland Klinik Amerika Serikat mengungkapkan, hingga saat ini tidak ada pengobatan untuk cacar monyet yang benar-benar bisa digunakan. Obat yang baik untuk mencegah penyakit akibat virus cacar monyet adalah anti-virus dengan vaksin. 
    Cleveland Clinic mendapati cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari dua minggu hingga empat minggu. Kebanyakan orang dengan cacar monyet sembuh sendiri tanpa pengobatan. Hingga saat ini tidak ada pengobatan antivirus yang disetujui untuk monkeypox. 
    Obat antivirus dapat membantu, tetapi belum dipelajari sebagai pengobatan untuk cacar monyet. Beberapa antivirus yang diteliti dengan aktivitas melawan monkeypox tersedia, tetapi hanya sebagai bagian dari studi penelitian.
    Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bahkan baru menyetujui dua vaksin yang digunakan untuk mencegah cacar monyet seperti JYNNEOS dan ACAM2000. JYNNEOS sendiri adalah satu-satunya vaksin berlisensi FDA di Amerika Serikat yang disetujui untuk pencegahan penyakit cacar monyet. 
    Dikutip dari TEMPO, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mencegah infeksi atau penyebaran virus monkeypox, seperti menghindari kontak dekat dengan orang yang tengah terinfeksi dan orang-orang yang memiliki ruam yang tampak seperti cacar monyet, serta memegang pakaian, seprai, selimut, atau bahan lain yang pernah kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi. 
    Melakukan Isolasi orang yang tengah terinfeksi cacar monyet dari orang yang sehat. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air setelah kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Hindari hewan yang mungkin membawa virus.
    https://gaya.tempo.co/read/1617248/macam-obat-yang-bisa-meredakan-cacar-monyet  
    Badan kesehatan Dunia (WHO), bahkan mengungkapkan sudah ada beberapa vaksin yang digunakan untuk mencegah cacar monyet. Beberapa negara bahkan merekomendasikan vaksin tersebut untuk digunakan pada orang yang berisiko. 
    Penelitian bertahun-tahun telah mengarah pada pengembangan vaksin yang lebih baru dan lebih aman untuk penyakit yang diberantas yang disebut cacar, yang mungkin juga berguna untuk cacar monyet. 
    Untuk sementara vaksin cacar terbukti melindungi terhadap cacar monyet di masa lalu, data saat ini tentang efektivitas vaksin cacar atau cacar monyet yang lebih baru dalam pencegahan cacar monyet dalam praktik klinis dan dalam pengaturan lapangan terbatas.  

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta, klaim kunyit dan madu bisa digunakan untuk mengobati cacar monyet, Belum Ada Bukti. 
    Hingga saat ini belum ada obat yang disahkan banyak negara untuk digunakan untuk mengobati orang yang terpapar virus cacar monyet. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bahkan baru menyetujui dua vaksin yang digunakan untuk mencegah cacar monyet seperti JYNNEOS dan ACAM2000. WHO sendiri masih merekomendasi vaksin cacar terbukti melindungi terhadap cacar monyet di masa lalu. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10478) Keliru, Malaysia Jual Pulau Demi Lunasi Utang ke Indonesia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/08/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook mengunggah video berjudul “Malaysia Jual Pulau Demi lunasi Utang ke Indonesia”. 
    Video ini menuliskan deskripsi bahwa demi melunasi hutang ke Indonesia, Malaysia rela jual pulau untuk melunasi hutang ke Indonesia, seluruh istana goyang. Juga terdapat teks “Malaysia tidak bayar hutang ke Indonesia”.
    Sementara dalam narasinya video ini menyampaikan Malaysia perlu membayar utangnya, soal ahli waris Kesultanan Suluh, serta jumlah utang yang berusaha dilunasi Malaysia. Disebut pula, utang Malaysia menggunung hingga Rp 3.500 triliun dan mencapai 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).  Diklaim, informasi ini bersumber dari media Grid Hot dari Intisari.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi Malaysia melunasi utang ke Indonesia dengan menjual pulau
    Sampai tulisan ini dibuat, video berdurasi 4:22 menit ini disukai 6000, 829 komentar, dan dilihat 372 ribu pengguna Facebook. Video ini diunggah tanggal 15 Agustus 2022.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan, utang pemerintah federal Malaysia hingga akhir Juni 2022 mencapai RM1,045 triliun, atau 63,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sebesar RM43,1 miliar setara 18,4 persen dari perkiraan total pendapatan negara dialokasikan untuk biaya layanan utang dan RM19,8 miliar dihabiskan untuk melunasi bunga utang pemerintah yang belum terbayar
    Untuk verifikasi narasi video ini, Tempo menonton video sampai selesai dan memeriksa sumber klaimnya. Klaim tersebut dibandingkan dengan sumber resmi pemerintah Malaysia dan pemberitaan media kredibel di Malaysia.
    Tempo juga menelusuri fragmen video dengan Yandex, Fake News Debunker by InVid, dan Google Images. Video ini merupakan unggah ulang dari video yang diunggah akun Mita CH pada tanggal 12 Agustus 2022. Narasi dan durasinya pun sama.
    Sumber Klaim
    Narasi dalam video merujuk Grid Hot dari Intisari sebagai sumber Informasi. Hasil penelusuran Tempo menemukan tulisan pada situs sosok.grid.id yang dipublikasikan tanggal 4 Maret 2021. Situs ini membuat judul “Punya Utang Rp 3.500 Triliun, Malaysia Terancam Bangkrut, Padahal Baru Setengah Utang Indonesia, Apakah RI Bakal Ikut Jejak Negara Tetangga? Begini Penjelasannya!.
    Walaupun ditulis tahun 2021, data yang dikutip dalam situs ini berasal dari tahun 2017. Salah satunya pernyataan Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guang Eng, pada periode 2017. Sementara tahun 2022, Menteri Keuangan Malaysia dijabat oleh Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz.
    Situs ini menuliskan total utang negeri Jiran mencapai 1.087 triliun ringgit atau setara dengan Rp 3.500 triliun pada 31 Desember 2017. Dilansir New Straits Times, utang, dan kewajiban pembayaran pemerintah Malaysia pada tahun 2017 senilai RM1,08 triliun. Namun utang tersebut bukan utang kepada Indonesia seperti yang dinarasikan.
    Video 1
    Pada detik ke 0:17, video ini menampilkan fragmen potongan pernyataan seseorang yang berpakaain jas dan topi kopiah. Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen tersebut identik dengan video yang diunggah kanal YouTube Kingdom Of Sulu pada tanggal 30 September 2013.
    Pemeriksaan video 1
    Hasil pencarian Tempo menemukan, sosok ini adalah Tuanku Datuk Mudarasulail Alastam Kiram yang disebut sebagai Sultan Sulu. Dalam video ini Alastam Kiram menyebutkan Malaysia masih membayar upeti kepada Kesultanan Sulu sebanyak  5300 ringgit setiap tahunnya.
    Haniff Khatri, seorang konsultan hukum di Malaysia dalam video yang ditayangkan The Malaysian Insight membenarkan pernyataan tersebut. Upeti tersebut dibayarkan sejak tahun 1963 dan dihentikan pembayarannya pada tahun 2013.
    Dilansir New Straits Times, pembayaran tersebut  berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 22 Januari 1878, antara Sultan Sulu Sultan Jamal Al Alam dan Baron de Overbeck dan Alfred Dent dari British North Borneo Company yang jadi perwakilan Kerajaan Inggris.
    Pemerintah Malaysia menghentikan pembayaran setelah kasus serangan bersenjata di  Lahad Datu, Sabah. Dilansir BBC, pada tanggal 1 Maret 2013 di Lahad Datu, Sabah, aparat keamanan Malaysia terlibat kontak senjata dengan kelompok yang mengaku Tentara Kerajaan Sulu. Dari laman CSIS, pertempuran yang berlangsung tanggal 1-5 Maret tersebut menewaskan 52 anggota kelompok Sulu dan delapan polisi Malaysia.
    Isu pembayaran upeti ini kembali menguat setelah pemerintah Malaysia yang diperintahkan oleh pengadilan arbitrase Prancis untuk membayar setidaknya RM62,59 miliar (US$14,92 miliar) kepada keturunan Sultan Sulu.
    Dilansir Free Malaysia Today, pengadilan arbitrase pada tanggal 28 Februari 2022 memutuskan bahwa Malaysia melanggar perjanjian tahun 1878 antara kerajaan Sulu lama di Filipina dan perwakilan dari British North Borneo Company yang sekarang dikenal sebagai wilayah Sabah. 
    Video 2
    Pemeriksaan video 2
    Pada menit ke 3:04, video ini menampilkan fragmen gambar yang berdasarkan penelusuran Tempo merupakan Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yaakob. Fragmen ini identik dengan tayangan laman resmi Pejabat Perdana Menteri Malaysia pada tanggal 8 Maret 2022.
    Dilansir Bernama.com, Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob pada tanggal 8 Maret 2022, mengumumkan Malaysia akan memasuki fase "Transisi ke Endemik" Covid-19 mulai 1 April 2022. Dengan pengumuman ini semua pembatasan jam operasional bisnis dicabut dan kegiatan sholat diperbolehkan tanpa jarak fisik.
    Video 3
    Pemeriksaan video 3
    Pada  menit 3:57, video ini menampilkan fragmen gambar Sri Mulyani. Hasil pencarian menunjukan, fragmen ini identik dengan tayangan BeritaSatu tanggal 2 Mei 2014. Tayangan ini terkait  kesaksian Sri Mulyani Indrawati di Pengadilan Tipikor dalam kasus Bank Century.
    Dilansir Tempo, Sri Mulyani menjadi saksi dalam sidang kasus Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tanggal 2 Mei 2014. Dalam kasus ini Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi mendakwa Budi Mulya dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek Bank Century. Kebijakan FPJP disebut merugikan keuangan negara Rp 689,39 miliar.
    Sedangkan proses penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik merugikan negara Rp 6,76 triliun.
    Tentang Utang Luar Negeri Malaysia
    Dilansir The Star, Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul mengatakan utang Malaysia sampai Juli 2022  mencapai RM1,045 triliun atau 63,8% dari produk domestik bruto (PDB).
    Zafrul mengatakan Pemerintah Federal membayar utang senilai RM43.1 miliar atau 18,4% dari pendapatan pemerintah dan RM19,8 miliar telah dihabiskan menjelang akhir Juni untuk melayani pembayaran bunga yang ditimbulkan oleh total utang. 
    Direktur eksekutif Pusat Penelitian Sosial-Ekonomi Lee Heng Guie, seperti dilansir Free Malaysia Today   mengatakan ada alasan untuk khawatir karena rasio utang pemerintah Malaysia saat ini berada di 18,4%, jauh lebih tinggi dari batas 15%. 
    "Kami tidak melihat ini sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan karena negara ini membuka diri untuk tingkat kegiatan ekonomi yang lebih tinggi, tetapi hal itu memerlukan kehati-hatian," katanya.
    Sementara itu, Profesor Ekonomi Universitas Sunway, Yeah Kim Leng mengatakan hal itu hanya akan mengkhawatirkan jika rasio pembayaran utang Malaysia melebihi ambang batas 20% dan dalam mata uang asing.
    “Untungnya, 97,5% dari utang Malaysia dalam mata uang ringgit dan itu membuatnya jauh lebih tidak stabil serta lebih mudah bagi pemerintah untuk membayarnya,” kata Yeah.
    Menteri Keuangan Malaysia, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz j

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video dan narasi bahwa Malaysia jual pulau demi lunasi utang ke Indonesia adalah keliru.
    Indonesia tidak punya kaitan dengan utang Malaysia. Juga tidak ada kaitannya dengan sengketa arbritrase ahli waris Kesultanan Sulu yang memerintahkan Pemerintah Malaysia membayar 14,19 miliar dolar. 
    Meskipun rasio hutangnya mencapai 63,8% (PDB), pemerintah Malaysia mampu mengelola tingkat hutang dan tidak akan mengalami kebangkrutan karena 97,5% dari utang Malaysia dalam mata uang ringgit.

    Rujukan