Kabar tentang adanya aksi begal di kawasan Taman Pancing, Denpasar, Bali beredar di media sosial. Informasi tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada Selasa (22/8/2023).
Dalam pesan berantai tersebut disebutkan bahwa adanya aksi begal di kawasan Taman Pancing. Seluruh warga pun diminta untuk tidak keluar rumah dan berkunjung ke taman tersebut.
Berikut isi pesan berantai tersebut:
"Shalom
Selamat sore menjelang malam adik2 semuanya🙏Saya menghimbau kepada kita semua tanpa terkecuali bahwa dgn adanya kejadian yg terjadi semalam di taman pancing maka ,tolong semuanya jgn ada yg keluar rumah tanpa ada kepentingan yg Jelas apalagi pergi ke taman pancing.
Info yg kami dgr bahwa malam ini akan ada sidak di area taman pancing.
Demikian saya mengingatkan demi keamanan kita bersama.
Jangan karena prilaku oknum lalu kita semua Kena dampaknya.
Maka sebelum itu terjadi sebaik jika tdk ada keperluan penting maka diam dan beristirahat saja dirumah masing².
Sekian dan trimakasih," demikian narasi dalam pesan berantai tersebut.
(GFD-2023-13378) [SALAH] Pesan Berantai Waspada Aksi Begal di Taman Pancing, Denpasar, Bali
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 24/08/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri pesan berantai berisi kabar tentang adanya aksi begal di kawasan Taman Pancing, Denpasar, Bali. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "aksi begal taman pancing bali" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang berisi bantahan adanya aksi begal di kawasan tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kapolresta Denpasar sebut video pembegalan di Taman Pancing itu hoaks" yang dimuat situs antaranews.com pada Selasa (22/8/2023).
Denpasar, 21/8 (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, Komisaris Besar Polisi Bambang Yugo Pamungkas menyatakan pesan berantai dan video berisi informasi pembegalan di Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan merupakan informasi hoaks.
"Kami telah melakukan penyelidikan terkait video tersebut, melakukan pengecekan di lokasi, dan hasilnya nihil, tidak ada kejadian tersebut. Informasi dan video (yang beredar) itu adalah hoaks," katanya, di Denpasar, Senin.
Bambang Yugo menjelaskan setelah pesan berantai beserta video pembegalan yang disebutkan terjadi di wilayah Denpasar viral di media penyampaian pesan WhatsApp, Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan langsung melakukan penyelidikan di lokasi yang disebutkan tersebut.
Untuk memperjelas keberadaan lokasi video tersebut, Polresta Denpasar telah melakukan koordinasi dengan Tim Siber Ditreskrimsus Polda Bali dengan melakukan patroli siber dan mencocokkan lokasi, namun tidak ada tempat yang sesuai antara video dan lokasi Taman Pancing, Pemogan.
"Anggota telah melakukan pengecekan di lokasi Jalan Taman Pancing Denpasar Selatan dan sampai saat ini tidak ditemukan hal menonjol," katanya.
Adapun isi pesan berantai WhatsApp tersebut berupa imbauan kepada masyarakat akan adanya kejadian pembegalan dan meminta masyarakat untuk tidak ada yang keluar rumah tanpa ada kepentingan jelas apalagi pergi ke Taman Pancing.
Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa info tersebut merupakan informasi resmi dari kepolisian yang diterima pada Minggu (20/8). Namun, Kapolresta Denpasar membantah bahwa informasi tersebut tidak memiliki sumber yang jelas apalagi dari Polresta Denpasar karena itu masyarakat jangan mempercayai informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya itu.
Video pemuda yang terlihat terjatuh dari motor yang ditengarai korban pembegalan merupakan informasi palsu yang dibuat untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Dengan adanya penjelasan itu, katanya, diharapkan informasi hoaks yang telah menyebar di masyarakat tidak disebarluaskan lagi sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat terutama warga di sekitar Taman Pancing.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan berita, cek kebenarannya, dan jangan membagikan berita yang membuat keresahan di masyarakat," katanya.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang berisi bantahan adanya aksi begal di kawasan tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kapolresta Denpasar sebut video pembegalan di Taman Pancing itu hoaks" yang dimuat situs antaranews.com pada Selasa (22/8/2023).
Denpasar, 21/8 (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, Komisaris Besar Polisi Bambang Yugo Pamungkas menyatakan pesan berantai dan video berisi informasi pembegalan di Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan merupakan informasi hoaks.
"Kami telah melakukan penyelidikan terkait video tersebut, melakukan pengecekan di lokasi, dan hasilnya nihil, tidak ada kejadian tersebut. Informasi dan video (yang beredar) itu adalah hoaks," katanya, di Denpasar, Senin.
Bambang Yugo menjelaskan setelah pesan berantai beserta video pembegalan yang disebutkan terjadi di wilayah Denpasar viral di media penyampaian pesan WhatsApp, Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan langsung melakukan penyelidikan di lokasi yang disebutkan tersebut.
Untuk memperjelas keberadaan lokasi video tersebut, Polresta Denpasar telah melakukan koordinasi dengan Tim Siber Ditreskrimsus Polda Bali dengan melakukan patroli siber dan mencocokkan lokasi, namun tidak ada tempat yang sesuai antara video dan lokasi Taman Pancing, Pemogan.
"Anggota telah melakukan pengecekan di lokasi Jalan Taman Pancing Denpasar Selatan dan sampai saat ini tidak ditemukan hal menonjol," katanya.
Adapun isi pesan berantai WhatsApp tersebut berupa imbauan kepada masyarakat akan adanya kejadian pembegalan dan meminta masyarakat untuk tidak ada yang keluar rumah tanpa ada kepentingan jelas apalagi pergi ke Taman Pancing.
Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa info tersebut merupakan informasi resmi dari kepolisian yang diterima pada Minggu (20/8). Namun, Kapolresta Denpasar membantah bahwa informasi tersebut tidak memiliki sumber yang jelas apalagi dari Polresta Denpasar karena itu masyarakat jangan mempercayai informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya itu.
Video pemuda yang terlihat terjatuh dari motor yang ditengarai korban pembegalan merupakan informasi palsu yang dibuat untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Dengan adanya penjelasan itu, katanya, diharapkan informasi hoaks yang telah menyebar di masyarakat tidak disebarluaskan lagi sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat terutama warga di sekitar Taman Pancing.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan berita, cek kebenarannya, dan jangan membagikan berita yang membuat keresahan di masyarakat," katanya.
Kesimpulan
Pesan berantai berisi kabar tentang adanya aksi begal di kawasan Taman Pancing, Denpasar, Bali ternyata tidak benar.
Kapolres Kota Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas menyatakan, pesan berantai dan video berisi informasi pembegalan di Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan merupakan informasi hoaks.
Kapolres Kota Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas menyatakan, pesan berantai dan video berisi informasi pembegalan di Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan merupakan informasi hoaks.
Rujukan
(GFD-2023-13377) [SALAH] Video Cina Melarang Mengibarkan Bendera Merah Putih di Perusahaan Mereka
Sumber: TiktokTanggal publish: 24/08/2023
Berita
“Warganet Berang! Bendera Merah Putih Dilarang Berkibar Oleh Perusahaan Cina di Indonesia”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dengan klaim Cina melarang mengibarkan bendera Merah Putih pada kawasan perusahaan mereka. Video itu menampilkan adegan pelepasan bendera pada sebuah truk. Video yang dilihat 10 ribu kali itu memberikan narasi bahwa Bendera Merah Putih dilarang berkibar oleh perusahaan Cina di Indonesia.
Faktanya dikutip dari cekfakta.com, Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video itu sebenarnya terjadi di kawasan operasional PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Pencopotan bendera Merah Putih dari kendaraan itu bukan bentuk pelarangan melainkan untuk menghindari kecelakaan kerja.
Deputi Manajer Komunikasi PT IWIP Mappalara Simatupang mengatakan kejadian dalam video itu berlangsung pada Minggu, 6 Agustus 2023. Penurunan bendera merah putih dari atas kepala truk itu dilakukan oleh dua pekerja lokal yang bertugas sebagai operator.
Aturan perusahaan memang melarang semua aksesoris, termasuk kain berukuran besar pada kendaraan. Tertutupnya pandangan ke depan dan ke samping juga bisa menyebabkan blind spot yang bisa membahayakan.
Faktanya dikutip dari cekfakta.com, Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video itu sebenarnya terjadi di kawasan operasional PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Pencopotan bendera Merah Putih dari kendaraan itu bukan bentuk pelarangan melainkan untuk menghindari kecelakaan kerja.
Deputi Manajer Komunikasi PT IWIP Mappalara Simatupang mengatakan kejadian dalam video itu berlangsung pada Minggu, 6 Agustus 2023. Penurunan bendera merah putih dari atas kepala truk itu dilakukan oleh dua pekerja lokal yang bertugas sebagai operator.
Aturan perusahaan memang melarang semua aksesoris, termasuk kain berukuran besar pada kendaraan. Tertutupnya pandangan ke depan dan ke samping juga bisa menyebabkan blind spot yang bisa membahayakan.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Video tersebut terjadi di kawasan operasional PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Pencopotan bendera Merah Putih dari kendaraan itu bukan bentuk pelarangan melainkan untuk menghindari kecelakaan kerja.
Rujukan
(GFD-2023-13376) [SALAH] Jika Anis Jadi Presiden, Amerika Bebas Keruk Kekayaan Alam Indonesia
Sumber: YoutubeTanggal publish: 24/08/2023
Berita
“JIKA ANIS JADI PRESIDEN, AMERIKA BEBAS KERUK KEKAYAAN ALAM INDONESIA
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Youtube Short yang mengklaim bahwa Amerika Serikat akan keruk kekayaan alam Indonesia, jika Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden Indonesia. Unggahan tersebut dikemas dalam tayangan animasi yang diunggah pada 17 Maret 2023. Narator dalam video menjelaskan kembali pernyataan Habib Kribo terkait klaim bahwa Amerika bebas keruk kekayaan alam Indonesia jika Anies jadi Presiden.
Faktanya tidak ditemukan informasi valid tentang klaim tersebut. Dikutip dari Youtube Kompas TV, Anies Baswedan pernah mengutarakan janji-janjinya jika terpilih menjadi Presiden. Terdapat Empat janji yang berkaitan dengan sektor ekonomi, lapangan kerja, kesehatan, dan pendidikan. Pernyataan itu dikatakan Anies saat safari politik di Bandung pada 5 Agustus 2023.
Pada perbaikan pada sektor ekonomi, Anies berjanji akan membuat harga bahan pokok menjadi terjangkau. Selain itu Anies juga berjanji akan membuat fasilitas kesehatan yang memadai. Anies juga berjanji akan menyiapkan banyak lapangan pekerjaan dan akan memberikan akses pendidikan yang berkualitas di Indonesia.
Pernyayaan Habib Zen Assegaf atau habib Kribo dalam video yang mengatakan bahwa Anies Baswedan akan dijadikan alat Amerika Serikat sebagai wujud balas jasa selama ini, tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Faktanya tidak ditemukan informasi valid tentang klaim tersebut. Dikutip dari Youtube Kompas TV, Anies Baswedan pernah mengutarakan janji-janjinya jika terpilih menjadi Presiden. Terdapat Empat janji yang berkaitan dengan sektor ekonomi, lapangan kerja, kesehatan, dan pendidikan. Pernyataan itu dikatakan Anies saat safari politik di Bandung pada 5 Agustus 2023.
Pada perbaikan pada sektor ekonomi, Anies berjanji akan membuat harga bahan pokok menjadi terjangkau. Selain itu Anies juga berjanji akan membuat fasilitas kesehatan yang memadai. Anies juga berjanji akan menyiapkan banyak lapangan pekerjaan dan akan memberikan akses pendidikan yang berkualitas di Indonesia.
Pernyayaan Habib Zen Assegaf atau habib Kribo dalam video yang mengatakan bahwa Anies Baswedan akan dijadikan alat Amerika Serikat sebagai wujud balas jasa selama ini, tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Kesimpulan
Tidak ditemukan informasi yang valid tentang klaim tersebut. Pada safari politik di Bandung 5 Agustus 2023 lalu, Anies menjanjikan perbaikan di empat sektor yaitu ekonomi, lapangan kerja, kesehatan, dan pendidikan.
Rujukan
- https://youtu.be/9fi8uUZGHns
- https://www.tvonenews.com/amp/berita/141818-pernyataan-habib-kribo-soal-penistaan-agama-bawa-bawa-nama-nabi-muhammad
- https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/news/2023/08/02/132904/5-kontroversi-habib-kribo-dipolisikan-atas-kasus-penistaan-agama-pernah-sebut-anies-akan-ubah-ri-jadi-taliban
(GFD-2023-13375) Cek Fakta: Hoaks Imbauan Pakai Masker karena Muncul Virus Amoeba
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 24/08/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Informasi tentang imbauan memakai masker karena muncul virus Amoeba yang menyerang sistem pencernaan beredar di media sosial. Informasi tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 Agustus 2023.
Akun Facebook tersebut mengunggah gambar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam gambar itu terdapat narasi sebagai berikut.
"Menteri Luhut akan mewajibkan penggunaan masker untuk warga Jabodetabek"
Akun Facebook tersebut kemudian menuliskan narasi bahwa muncul Amoeba yang menyerang sistem pencernaan, sehingga masyarakat diwajibkan kembali menggunakan masker.
"Teman-2 saya mau ingetin, sepertinya kita sdh hrs mulai pakai masker kembali, ini tdk main-2, banyak banget org yg kena virus & tlh nyerang perut namanya "Amuba", RS penuhh loh hampir semua sakitnya sama.. jd perut melilit sakittt sekali kyk org mau kontraksi, trus lemasss, badan sakit; berujung mencret-2 sampai pipis sj keluar mencret, efeknya kalium & electrolit nya turun terus, trus serang ke fungsi jantung kita, Waspada Jagalah kesehatan Sahabatku,.!" tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat sejumlah komentar dari warganet.
Benarkah ada imbauan memakai masker karena muncul virus Amoeba yang menyerang sistem pencernaan? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi tentang imbauan memakai masker karena muncul virus Amoeba yang menyerang sistem pencernaan. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.
Nadia mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Pemerintah ataupun Kemenkes tidak pernah memberikan imbauan memakai masker karena muncul virus Amoeba yang menyerang sistem pencernaan.
"Ini tidak benar ya," kata Nadia ketika dihubungi Liputan6.com, Kamis (24/8/2023).
Terkait dengan imbauan memakai masker, hal ini memang pernah disampaikan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, pemakaian masker dilakukan guna menghadapi tingginya polusi udara di Jakarta.
Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Siap-Siap, Menko Luhut Bakal Wajibkan Masker Lagi Imbas Polusi Udara" yang dimuat situs Liputan6.com pada 19 Agustus 2023.
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah akan kembali menerapkan kewajiban pemakaian masker guna menghadapi tingginya polusi udara di Jakarta.
Hal itu diungkapkannya seusai rapat koordinasi upaya peningkatan kualitas udara kawasan Jabodetabek lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, pada Jumat 18 Agustus 2023 malam.
"Jadi sekarang akan kita wajibkan masker lagi. Kita sarankan terutama teman-teman polisi itu semua sudah mulai masker," ujar Luhut di Kantornya, Jakarta, dikutip Sabtu (19/8/2023).
Tak hanya untuk polisi dan masyarakat, Luhut juga bakal mewajibkan industri berat dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menggunakan alat kendali polusi udara (scrubber). Sehingga bisa mengurangi pembuangan karbon emisi di langit Jakarta dan sekitarnya.
"Karena tadi particulate matter (PM2,5) bisa kena kau jantung, kanker pernapasan. Kalau orang bikin gini kena kan enggak ada pangkat, enggak ada jabatan jenderal, kopral, menteri, presiden, siapapun bisa kena," tegasnya.
Oleh karenanya, Luhut mengimbau siapapun patuh terhadap kebijakan ini agar tidak ada yang jadi korban dari penyebaran polusi udara.
"Enggak ada agama kau apa, suku kau apa, semua bisa kena, anak kecil, orang tua. Jadi kita semua harus kompak. Jadi apa pun yang nanti diberikan pemerintah semua harus nurutin, karena kalau tidak kita korbannya," pinta Luhut.
Kesimpulan
Informasi tentang imbauan memakai masker karena muncul virus Amoeba yang menyerang sistem pencernaan ternyata tidak benar alias hoaks. Tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut.
Halaman: 2983/5731