• (GFD-2024-15099) [HOAKS] Akun Medsos Tawarkan Gebyar Undian Bank BJB Syariah

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 10/01/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Muncul akun-akun media sosial menawarkan undian hadiah akhir tahun dari bank BJB Syariah.
    Undian yang ditawarkan beragam, mulai paket umroh, kendaraan, dan barang elektronik.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
    Tawaran gebyar undian bank BJB Syariah ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (9/1/2024):
    Khusus Nasabah Bank BJB Syariah yang sudah Terdaftar di Mobile banking BJB Maslahah
    GEBYAR UNDIAN PROGRAM AKHIR TAHUNBerhadiah dari Bank BJB SyariahHadir lagi, Ayo buruan Daftar Menangkan Hadiah
    50 Tiket Gratis Umroh & WisataGrand Prize MobilMotorSepedaSmartphoneKulkasTv
    Masih banyak keuntungan lainnya... Info lebih lanjut tentang pendaftaran (GEBYAR UNDIAN) silakan klik menu (Daftar) Yang kami telah sediahkan.
    Setiap akun menyertakan tautan situs untuk mendaftar undian akhir tahun.
    Akun-akun Facebook yang menyebarkan informasi soal undian berhadiah bukanlah akun resmi bank BJB Syariah.
    Akun Facebook resmi bank BJB Syariah memiliki centang biru dengan ribuan pengikut.
    Selain Facebook, berikut akun media sosial resmi bank BJB Syariah, yakni di Twitter ini, Instagram ini, dan YouTube ini.
    Di akun media sosial resmi tersebut, tidak terdapat informasi soal undiah hadiah seperti yang ada pada narasi yang beredar.
    Sementara itu, tautan situs yang disebarkan akun-akun Facebook menggunakan domain .site dan .io. Domain itu tidak digunakan oleh situs resmi bank BJB Syariah.
    Adapun alamat situs resmi yakni www.bjbsyariah.co.id.
    Akun Instagram BJB Syariah menginformasikan soal penipuan undian berhadiah di media sosial.
    Penipuan yang beredar di media sosial itu meminta nasabah untuk memasukkan data ke situs web, lalu membayar pajak atas hadiah yang diterima.
    Selain itu, nasabah juga dimintai sejumlah uang untuk pelepasan undian hadiah yang diterima.
    Masyarakat diimbau untuk tidak sembarang klik situs web, memberikan data pribadi, atau mengirim sejumlah uang kepada pihak yang mengaku sebagai bank BJB Syariah.
    "Hindari memberikan informasi pribadi atau uang kepada pihak yang tidak dikenal, dan selalu periksa keabsahan tawaran tersebut sebelum bertindak," tulisnya.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Tawaran gebyar undian bank BJB Syariah merupakan hoaks.
    Akun medsos yang menyebarkan informasi gebyar undian bukan Facebook resmi bank BJB Syariah. Tautan yang disebarkan juga tidak mengarah ke situs resmi bank BJB Syariah.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15098) Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Stiker Call Center ATM Bisa Rekam PIN

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 11/01/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan pesan berantai yang menyebut ada stiker di ATM yang bisa merekam PIN untuk menguras saldo rekening. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Januari 2024.
    Berikut isi postingannya:
    "INFO dari Bank Indonesia:
    Apabila anda punya rekening BANK MANDIRI, BANK BRI, BANK BNI, BANK BCA, dan ingin ambil uang di ATM, sedangkan di ATM ada stiker Call Mandiri dgn No, Telp *02133131777*, jangan masukkan kartu ATM anda.
    Cabut stiker itu, karena stiker itu dapat merekam PIN anda juga berisi program untuk menguras saldo rekening dlm mesin ATM.
    Mohon disebarkan ke teman² & family, Itu adalah sindikat baru di Jakarta, Jogja, Surabaya dan Medan."
    Lalu benarkah postingan pesan berantai yang menyebut ada stiker yang bisa merekam PIN untuk menguras saldo rekening?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com sebelumnya pernah menulis artikel terkait klaim ini. Artikel itu diunggah pada 10 Maret 2020 dengan judul "Cek Fakta: Viral Sindikat Baru Kuras Tabungan dengan Stiker Call Center di ATM, Benarkah?"
    Dalam artikel tersebut terdapat bantahan dari Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan. Rully menyatakan, kabar tentang sindikat baru menguras rekening tabungan dengan menggunakan stiker Call Center Bank Mandiri di ATM tidak benar.
    "Ini sudah berulang hoaksnya. Hoaks ini beredar sejak tahun 2016, 2018, lalu sekarang dan selalu sama," ujarnya.
    Selain itu penelusuran menemukan artikel Detik.com berjudul "Stiker Call Center di Mesin ATM Bisa Rekam PIN untuk Kuras Saldo Tabungan?" yang tayang 18 Oktober 2016.
    Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, Andiwiana S.
    "Itu hoaks yang muncul kembali. Kami berharap masyarakat tidak mudah percaya informasi yang belum jelas kebenarannya," ujarnya.

    Kesimpulan


    Postingan pesan berantai yang menyebut ada stiker yang bisa merekam PIN untuk menguras saldo rekening adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15097) [HOAKS] Tiga Anggota KPU Ditangkap karena Terima Suap dari Gibran

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 10/01/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, tiga anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditangkap karena menerima suap dari calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
    Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
    Narasi soal tiga anggota KPU ditangkap karena menerima suap dari Gibran muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip)
    Akun tersebut membagikan video berdurasi 5 menit 33 detik pada 8 Januari 2024 dengan judul:
    Breaking news 3 anggota kpu berasil di t4ngk4p terbukti terima su4p gibran untuk ambisi politiknya.
    Kemudian pada thumbnail video terdapat gambar petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tiga orang memakai rompi tahanan.
    Gambar tersebut diberi keterangan demikian:
    BREKAING NEWS
    3 ANGGOTA KPU BERASIL DI TANGKAP
    TERBUKTI TERIMA SUAP GIBRAN UNTUK AMBISI POLITIKNYA.!!
    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut tiga anggota KPU ditangkap karena menerima suap dari Gibran

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar pada thumbnail video yang memperlihatkan petugas KPK dan tiga orang memakai rompi tahanan berwarna oranye.
    Gambar tersebut identik dengan yang salah satu foto di laman Republika ini.
    Dalam keterangannya, foto itu menampilkan penyidik KPK sedang menunjukkan barang bukti operasi tangkap tangan mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, pada 28 Februari 2021.
    Sehingga, dapat dipastikan gambar tersebut tidak terkait dengan narasi soal penangkapan tiga anggota KPU karena menerima suap. 
    Sementara itu, beberapa klip dalam video tidak terkait dengan narasi yang dibagikan. Salah satu klip yang menampilkan Komisioner KPU August Mellaz identik dengan video di YouTube KOMPAS TV ini.
    Dalam video itu August menjelaskan, KPU telah menerima surat permintaan evaluasi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran terkait media penyelenggara debat ketiga. 
    Mellaz memastikan, KPU tidak punya pretensi apa pun soal siapa yang menjadi media penyelenggara debat Pilpres 2024.
    Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, TKN Prabowo-Gibran mengirimkan surat ke KPU agar stasiun televisi penyelenggara debat pada Minggu (7/1/2024) tidak dimonopoli MNC Group. 
    Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, permintaan itu dilakukan untuk pemerataan serta check and balance antara satu grup TV dengan lainnya. Adapun MNC Group dimiliki oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

    Kesimpulan

    Narasi soal tiga anggota KPU ditangkap karena menerima suap dari Gibran adalah hoaks. Thumbnail video merupakan hasil rekayasa.
    Gambar aslinya menampilkan penyidik KPK sedang menunjukkan barang bukti terkait operasi tangkap tangan mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, pada 28 Februari 2021.
    Selain itu, judul video tidak sesuai dengan isinya. Narator hanya membahas pernyataan August Mellaz mengenai surat permintaan evaluasi media penyelenggara debat ketiga dari TKN Prabowo-Gibran.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15096) [HOAKS] Perubahan Iklim adalah Hasil Konspirasi

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 09/01/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Facebook mengeklaim bahwa perubahan iklim merupakan hasil konspirasi.
    Pengunggah menyebutkan, perubahan iklim merupakan hasil konspirasi High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP), Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN), Bluebeam, dan perjanjian emisi karbon dengan Forum Ekonomi Dunia atau WEF.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
    Konten yang mengeklaim perubahan iklim adalah konspirasi ditemukan di akun Facebook ini, Senin (8/1/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
    Berikut narasinya:
    Climte change ga ada, climate is change iya ada yg d lakukan oleh konspirasi dengan Haarp, cern dan blue beem.
    Baru kemaren ditanda tangani perjanjian emisi Carbon dengan W3F utk menguras rakyat?? Itu idola panuta yang katanya untuk umat?? Jualan paling busuk adalah jualan agama, sampai menuduh orang lain kafir tdk ikutan.Karna gw ga waras ,gw ga ikutan manut jualan agamanya.Gw ajak mikir cuy, jika emisi dari batu bara kenapa pick hours puncak polusi tengah malam dan dini hari. Lu cek sendiri aplikasi polusi. Apakah polusi sengaja ditebar di langit supaya terbentuknya perjanjian Carbon dengan W3F??
    Kalau memang penjelasan nasa itu benar BUMI BULAT , berarti baik daerah industri maupun daeran non industri terdampak sama dong. Naik 1.5 derajat selsius. Apa ya kenyataannya demikian?LO DI GIRING KYK DOMBA TAPI LO GA SADAR, LUPA DY ANGGOTA W3F?
    Pengunggah menyertakan tangkapan layar situs American Enterprise Institute soal 500 ahli yang bersurat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyatakan tidak ada perubahan iklim.

    Hasil Cek Fakta

    Media Bias Fact Check mengklasifikasikan situs American Enterprise Institute sebagai media yang memiliki bias sayap kanan.
    Kredibilitasnya tingkat menengah dan secara eksklusif mendukung kandidat Partai Republik Amerika Serikat (AS) melalui donasi.
    Dalam catatan geologi, perubahan iklim selalu terjadi baik karena faktor alami atau akibat manusia.
    Dikutip dari situs USGS, aktivitas manusia meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer sejak Revolusi Industri, yang menyebabkan lebih banyak retensi panas dan peningkatan suhu permukaan.
    Perubahan penggunaan lahan, seperti penggundulan hutan, menyebabkan perubahan jumlah sinar matahari yang dipantulkan dari tanah kembali ke ruang angkasa.
    NASA merangkum sejumlah bukti yang menunjukkan adanya perubahan iklim.
    Satelit dan instrumen sains mengungkap, pemanasan global saat ini kira-kira 10 kali lebih cepat dibandingkan laju rata-rata pemanasan setelah Zaman Es.
    Sebagian besar pemanasan terjadi dalam 40 tahun terakhir, di mana tujuh tahun terakhir tercatat sebagai tahun terpanas. Tahun 2016 dan 2020 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat.
    Gletser juga menyusut hampir di semua tempat, termasuk di Pegunungan Alpen, Himalaya, Andes, Pegunungan Rocky, Alaska, dan Afrika.
    Sementara karbon dioksida dari aktivitas manusia meningkat sekitar 250 kali lebih cepat dibandingkan dari sumber alami setelah Zaman Es terakhir.
    Perubahan iklim lainnya dibuktikan dengan lautan yang semakin menghangat, tutupan salju menurun, permukaan laut meningkat, peningkatan bencana ekstrem, dan pengasaman laut yang meningkat.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa perubahan iklim merupakan hasil konspirasi adalah hoaks. Penyebar informasi mengambil sumber dari situs yang memiliki bias sayap kanan dengan kredibilitas tingkat menengah.
    Data NASA menunjukkan sejumlah bukti perubahan iklim, antara lain suhu Bumi semakin panas, meningkatnya karbon dioksida, permukaan laut semakin tinggi, dan peningkatan bencana ekstrem.

    Rujukan