• (GFD-2024-15111) [SALAH] Rusun Puspa Agro Sidoarjo Dirusak oleh Pengungsi Rohingya

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 02/01/2024

    Berita

    NARASI: “gara gara listrik padam, pengungsi rohingya rus4k rusun sidoarjo #rohingya #berita #trending #viral #foryoupage #news”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video dengan menambahkan klaim yang menyebabkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: selain karena pengungsi Rohingya sedang TIDAK berada di area kompleks pengungsian ketika peristiwa terjadi, berdasarkan klarifikasi dari pihak-pihak yang berkaitan para pelaku adalah pengungsi dari berbagai negara SELAIN etnis Rohingya.

    KOMPASTV JAWA TIMUR di YouTube pada 12 Des 2023: “… Husein Johar pengungsi Rohingya yang sudah menetap selama 9 tahun di Indonesia bersama rekan-rekannya mengaku, saat peristiwa mereka berlima tidak berada di area kompleks pengungsian. Mereka berada di luar untuk mencari sumber listrik. Hal tersebut dipertegas oleh Wahyu Tri Wibowo Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi. Pihaknya mengatakan memang dari 129 pengungsi hanya 5 orang dari pengungsi Rohingya. Wahyu bilang, gesekan di antara pengungsi kerap terjadi namun baru kali ini viral di medsos, dengan narasi yang menyudutkan pengungsi Rohingya. Sementara itu menurut penyelidikan sementara perusakan dilakukan 30 orang pengungsi lainnya.

    Media Indonesia pada 10 Des 2023: “Sidoarjo: Pelaku perusakan tempat penampungan pengungsi internasional di Rumah Susun (Rusun) Puspa Agro Kabupaten Sidoarjo bukan warga etnis Rohingya. Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Surabaya Wahyu Tri Wibowo mengatakan, jumlah pengungsi di Puspa Agro sebanyak 297 orang. Mereka berasal dari berbagai negara yang mengalami konflik politik, termasuk etnis Rohingya dari Myanmar. Namun jumlah pengungsi etnis Rohingya di tempat itu hanya enam orang. Sebagian besar berasal dari Timur Tengah seperti Afganistan, Sudan, Irak, Iran, Syria serta dari Afrika seperti Somalia dan sejumlah negara lain

    Beritasatu.com pada 11 Des 2023: “Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) memastikan pelaku perusakan Rusunawa Puspa Agro di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa hari lalu bukanlah warga etnis Rohingya. Penegasan ini disampaikan oleh Sahroni, perwakilan Satgas PPLN dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya, saat mengadakan pertemuan di Rusunawa Jemundo pada Senin (11/12/23).

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, pelaku BUKAN pengungsi Rohingya. FAKTA: selain karena pengungsi Rohingya sedang TIDAK berada di area kompleks pengungsian ketika peristiwa terjadi, berdasarkan klarifikasi dari pihak-pihak yang berkaitan para pelaku adalah pengungsi dari berbagai negara SELAIN etnis Rohingya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15110) [SALAH] AKUN WHATSAPP BUPATI PENAJAM MEMBAGIKAN SEJUMLAH UANG KE YAYASAN PAUD

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 09/01/2024

    Berita

    NARASI:

    A: “Selamat siang Maaf apa betul saat ini saya sdg terhubung dengan pengurus PAUD MERPATI

    B: “iya pak”

    A: “Perkenalkan saya Makmur Marbun selaku Pj Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara

    Tujuan saya menghubungi saat ini terkait pembagian donasi dari pemkab PENAJAM paser utama dan di tujukan ke tempat Paud khusus nya yg masih masuk wilayah Penajam paser utara

    Saat ini Paud Merpati masuk dalam daftar penerima donasi”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Akun WhatsApp PJ Bupati Penajam, Makmur Makbur dikabarkan menghubungi sejumlah pihak dari Yayasan Paud yang ada di wilayah Penajam Paser Utara. Pada pesan yang beredar disebutkan jika Paud yang Ia hubungi akan mendapatkan bantuan berupa donasi dari pemerintah setempat. Akun WhatsApp dengan nomor “0831-2657-2063” tersebut diketahui telah menghubungi beberapa Yayasan Paud, di antaranya adalah Paud Merpati.

    Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui jika akun WhatsApp dengan nomor “0831-2657-2063” bukan milik Bupati Penajam, Makmur Makbur. Melalui akun Instagram resmi @pemkabppu, ditegaskan jika Makmur Makbur tidak pernah mengirim pesan seperti halnya yang tengah beredar ke sejumlah Yayasan Paud di wilayahnya.

    Berdasar seluruh referensi, akun WhatsApp dengan nomor “0831-2657-2063” bukan milik Bupati Penajam, Makmur Makbur. Akun tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori imposter content atau konten tiruan.

    Kesimpulan

    Akun tersebut PALSU dan bukan milik Bupati Penajam, Makmur Marbun. Hal ini telah dikonfirmasi melalui akun Instagram Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15109) [SALAH] Video “blayer rx king di depan polisi, oknum polisi mendukung paslon 03”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 11/01/2024

    Berita

    blayer rx king di depan polisi” dan “OKNUM POLISI MENDUKUNG PASLON 03

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan adanya pengendara motor Yamaha RX King yang sedang menggeber-geber gas motornya di hadapan seorang polisi yang berpose dengan gaya 3 jari yang diklaim sebagai bentuk dukungan kepada paslon nomor urut 03 merupakan konten yang menyesatkan.

    Faktanya, di video asli yang salah satunya sudah beredar sejak Februari 2023, tidak ada tulisan “OKNUM POLISI MENDUKUNG PASLON 03”. Selain itu, penentuan nomor urut paslon di Pilpres 2024 dilakukan pada 14 November 2023, sehingga kejadian di video itu tidak terkait dengan Pilpres 2024.

    Video yang asli, salah satunya diunggah oleh pengguna aplikasi SnackVideo @gusyusuf366 (snackvideo.com/@gusyusuf366) pada 21 Februari 2023 dengan narasi: “blayer rx king di depan polisi #blayerrxkingdidepanpolisi #blayerrxking #blayer #rxking #Polisi”. Di video itu tidak ada tulisan “OKNUM POLISI MENDUKUNG PASLON 03” seperti yang ada di video yang diunggah sumber klaim.

    Selain itu, KPU menggelar Sidang Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilihan Umum Tahun 2024, di kantor KPU, Selasa (14/11/2023).

    “Hari selasa tanggal 14 November 2023 adalah kegiatan dari bagian tahapan pemilu, yaitu pengundian nomor urut dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pemilu 2024,” kata Ketua KPU Hasyim Asy’ari.

    Pengundian dilakukan sesuai nomor antrean yang diambil oleh Calon Wakil Presiden masing-masing pasangan sesuai kehadiran saat mendaftar ke KPU. Berdasarkan antrean tersebut, Calon Presiden masing-masing pasangan calon mengambil nomor urut.

    Berdasarkan pengundian, KPU menetapkan
    Nomor Urut 1: H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. dan Dr. (H.C.) H. A. Muhaimin Iskandar,
    Nomor Urut 2: H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,
    Nomor Urut 3: Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. dan Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P. seperti tertuang pada Berita Acara Nomor 1635/PL.01-BA/03/2023.

    Kesimpulan

    Faktanya, di video asli yang salah satunya sudah beredar sejak Februari 2023, tidak ada tulisan “OKNUM POLISI MENDUKUNG PASLON 03”. Selain itu, penentuan nomor urut paslon di Pilpres 2024 dilakukan pada 14 November 2023, sehingga kejadian di video itu tidak terkait dengan Pilpres 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15108) [SALAH] “ROHINGNYA MULAI MASUK KENJERAN SURABAYA”

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 05/01/2024

    Berita

    NARASI: “ROHINGNYA MULAI MASUK KENJERAN SURABAYA”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Akun TikTok SATE SARAWAK ORIGINAL mengunggah sebuah video yang berisi narasi “ROHINGNYA MULAI MASUK KENJERAN SURABAYA”. Terlihat dalam video sekelompok orang tengah merusak pagar pembatas antara pantai dengan jalan.

    Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut pada beberapa kanal resmi, diketahui jika video tersebut bukan merupakan kejadian etnis muslim Rohingnya. Ditemukan video serupa pada kanal YouTube Kompas.com dan INews, yang menerangkan jika kejadian dalam video tersebut merupakan aksi demo pedagang kaki lima di Pantai Kenjeran, Surabaya. Demo tersebut dipicu lantaran adanya penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP setempat.

    Berdasar seluruh referensi, unggahan akun TikTok SATE SARAWAK ORIGINAL dengan klaim jika Rohingnya telah memasuki kawasan Kenjeran Surabaya adalah tidak benar. Unggahan tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    BUKAN Rohingnya, melainkan kejadian protes pedagang kaki lima (PKL) atas penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Surabaya di kawasan Pantai Kenjeran Surabaya.

    Rujukan