(GFD-2023-13670) [SALAH] Tragedi 98 Terjadi, Jutaan Massa Serang Aparat dan Lengserkan Jokowi
Sumber: YOUTUBETanggal publish: 28/09/2023
Berita
“TRAGEDI 98 BENAR2 TERJADI, JUTAAN MASSA GEMPUR HABIS APARAT & LENGSERKAN JKW SAMA SEPERTI SOEHARTO!”
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube Rahasia Politik mengunggah video dengan klaim jutaan massa menyerang aparat dan lengserkan Presiden Joko Widodo seperti tragedi 98 yang terjadi pada Presiden Soeharto. Klaim ini didukung dengan gambar pratinjau video yang menampilkan kericuhan.
Hasil penelusuran, gambar pratinjau tersebut bukan peristiwa kericuhan yang terjadi seperti dinyatakan dalam klaim. Foto tersebut berasal dari kanal Youtube Bisniscom pada saat aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Indonesia pada 19 September 2019.
Setelah menonton keseluruhan video, tidak ada informasi valid yang menjelaskan peristiwa tersebut. Cuplikan video yang diunggah tidak memiliki kaitan dengan klaim yang disebutkan. Selain itu, narator hanya membacakan ulang artikel yang diunggah oleh Gelora dengan judul “Andai Jokowi Mundur Atau Dimundurkan.”
Artikel tersebut diunggah pada 21 Juli 2021 tersebut berisi kritikan pedas dari pemerhati politik M. Rizal Fadillah mengenai kepemimpinan Jokowi. Ia juga menyampaikan opini apabila Presiden Jokowi mundur atau dimundurkan dari jabatan Presiden Republik Indonesia.
Sebelumnya, klaim serupa sempat beredar. Namun hingga saat ini tidak ada media kredibel yang menyatakan kebenaran peristiwa pelengseran Jokowi.
Hasil penelusuran, gambar pratinjau tersebut bukan peristiwa kericuhan yang terjadi seperti dinyatakan dalam klaim. Foto tersebut berasal dari kanal Youtube Bisniscom pada saat aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Indonesia pada 19 September 2019.
Setelah menonton keseluruhan video, tidak ada informasi valid yang menjelaskan peristiwa tersebut. Cuplikan video yang diunggah tidak memiliki kaitan dengan klaim yang disebutkan. Selain itu, narator hanya membacakan ulang artikel yang diunggah oleh Gelora dengan judul “Andai Jokowi Mundur Atau Dimundurkan.”
Artikel tersebut diunggah pada 21 Juli 2021 tersebut berisi kritikan pedas dari pemerhati politik M. Rizal Fadillah mengenai kepemimpinan Jokowi. Ia juga menyampaikan opini apabila Presiden Jokowi mundur atau dimundurkan dari jabatan Presiden Republik Indonesia.
Sebelumnya, klaim serupa sempat beredar. Namun hingga saat ini tidak ada media kredibel yang menyatakan kebenaran peristiwa pelengseran Jokowi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.
Tidak ada informasi massa serang aparat dan lengserkan Jokowi. Narasi yang dibacakan dalam video hanya membahas opini pengamat apabila Jokowi mundur atau dimundurkan sebagai Presiden RI.
Tidak ada informasi massa serang aparat dan lengserkan Jokowi. Narasi yang dibacakan dalam video hanya membahas opini pengamat apabila Jokowi mundur atau dimundurkan sebagai Presiden RI.
Rujukan
(GFD-2023-13669) [SALAH] Jokowi Sebut Megawati Dalang Dibalik Ijazah Palsunya
Sumber: YOUTUBETanggal publish: 28/09/2023
Berita
“MENGEJUTKAN!! DIHADAPAN HAKIM, JKW SEBUT MEGAWATI DALANG DIBALIK IJAZAH PALSU DEMI KUASAI NKRI!”
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube Rahasia Politik mengunggah video dengan klaim Presiden Joko Widodo menyebut Megawati Soekarnoputri sebagai dalang dibalik ijazah palsunya pada persidangan. Hal ini dilakukan demi menguasai NKRI. Klaim ini didukung dengan gambar pratinjau yang menampilkan seseorang yang mirip dengan Jokowi yang sedang menghadapi persidangan.
Setelah dilakukan penelusuran, gambar pratinjau tersebut merupakan hasil manipulasi. Gambar aslinya dapat ditemukan di artikel Antara dengan judul “Mahkamah Agung bahas promosi hakim di sidang Basuki Purnama”.
Selain itu, narasi yang dibacakan dalam artikel tidak menjelaskan tentang Megawati yang disebut sebagai dalang pemalsuan ijazah Jokowi. Narator hanya membacakan ulang artikel yang diunggah oleh Tempo dengan judul “Sidang Bambang Tri Mulyono Penggugat Ijazah Palsu Jokowi, JPU Hadirkan Kepala SD dan SMP” dan artikel Detik dengan judul “Eggi Sudjana Tantang Jokowi Buktikan Keaslian Ijazah di Sidang Bambang Tri.”
Kedua artikel tersebut berisi tentang tentang Eggi Sudjana yang meminta Jokowi untuk hadir di persidangan terdakwa kasus penistaan agama dan ujaran kebencian Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur). Eggi menyebut saksi yang didatangkan tidak berkualitas dan hanya Jokowi yang bisa memberikan bukti keaslian ijazahnya.
Setelah dilakukan penelusuran, gambar pratinjau tersebut merupakan hasil manipulasi. Gambar aslinya dapat ditemukan di artikel Antara dengan judul “Mahkamah Agung bahas promosi hakim di sidang Basuki Purnama”.
Selain itu, narasi yang dibacakan dalam artikel tidak menjelaskan tentang Megawati yang disebut sebagai dalang pemalsuan ijazah Jokowi. Narator hanya membacakan ulang artikel yang diunggah oleh Tempo dengan judul “Sidang Bambang Tri Mulyono Penggugat Ijazah Palsu Jokowi, JPU Hadirkan Kepala SD dan SMP” dan artikel Detik dengan judul “Eggi Sudjana Tantang Jokowi Buktikan Keaslian Ijazah di Sidang Bambang Tri.”
Kedua artikel tersebut berisi tentang tentang Eggi Sudjana yang meminta Jokowi untuk hadir di persidangan terdakwa kasus penistaan agama dan ujaran kebencian Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur). Eggi menyebut saksi yang didatangkan tidak berkualitas dan hanya Jokowi yang bisa memberikan bukti keaslian ijazahnya.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.
Tidak ada informasi tentang Jokowi yang menyebut Megawati sebagai dalang pemalsuan ijazahnya. Narasi pada video berisi tentang permintaan Eggi Sudjana untuk mendatangkan Jokowi pada sidang kasus penistaan agama dan ujaran kebencian Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur.
Tidak ada informasi tentang Jokowi yang menyebut Megawati sebagai dalang pemalsuan ijazahnya. Narasi pada video berisi tentang permintaan Eggi Sudjana untuk mendatangkan Jokowi pada sidang kasus penistaan agama dan ujaran kebencian Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur.
Rujukan
- http–
- https://www.antaranews.com/berita/628933/mahkamah-agung-bahas-promosi-hakim-di-sidang-basuki-purnama –
- https://nasional.tempo.co/read/1675336/sidang-bambang-tri-mulyono-penggugat-ijazah-palsu-jokowi-jpu-hadirkan-kepala-sd-dan-smp –
- https://www.detik.com/jateng/hukum-dan-kriminal/d-6496411/eggi-sudjana-tantang-jokowi-buktikan-keaslian-ijazah-di-sidang-bambang-tri
(GFD-2023-13668) Cek Fakta: Hoaks Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal Dunia
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 28/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang siswa SMP korban perundungan yang dilakukan oleh siswa lainnya di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).
Akun Facebook tersebut mengunggah foto yang diklaim siswa SMP korban perundungan dan narasi berisi bahwa korban telah meninggal dunia.
"Siswa SMP korban penganiayaan oleh teman sekolahnya TKP di Cilacap sudah meninggal dunia... Turut berdukacita...Semoga almarhum di trima oleh Allah SWT dilapangkan kuburnya diampuni segala dosanya...Husnul Khotimah Aamiin ya Rabbal'alamiin .🙏🤲😭," tulis salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).
Sebelumnya, video aksi perundungan pelajar SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah viral di media sosial. Dalam video, aksi perundungan itu dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya, korban dipukul dan ditendang oleh pelaku.
Kasatreskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setiyoko mengungkapkan, duduk perkara aksi perundungan tersebut. Menurutnya, hal itu dipicu oleh pernyataan korban berinisial RF (14) yang menyinggung kedua terduga pelaku.
"Korban mengaku sebagai anggota kelompok atau geng Basis. Pelaku berinisial MK (15) dan WS (14) yang merupakan anggota kelompok itu tidak terima dan tersinggung, sehingga akhirnya melakukan perundungan terhadap korban," ungkap Guntar dilansir dari Antara, Rabu 27 September 2023.
Menurut dia, polisi hingga kini masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penanganan kasus perundungan siswa SMP tersebut.
Sementara Kapolres Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengatakan, dua terduga pelaku perundungan dan penganiayaan pelajar SMP itu sudah diamankan.
"Namun, dua terduga pelaku telah kami amankan sebelum video perundungan tersebut viral di media," ucap Fannky.
Benarkah kabar tentang siwa SMP korban perundungan di Cilacap meninggal dunia? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang korban perundungan di Cilacap meninggal dunia. Hasil penelusuran, ditemukan informasi bahwa korban perundungan dalam keadaan sehat dan hanya mengalami luka ringan.
Informasi ini disampaikan Kapolsek Cimanggu, AKP Anwar lewat sebuah video yang diunggah akun Facebook Polsek Kawungaten pada 28 September 2023.
AKP Anwar memastikan bahwa video yang beredar media sosial berisi kabar korban perundungan meninggal dunia ternyata tidak benar alias hoaks.
"Menyikapi beredarnya video yang ada di medsos. Tentang meninggalnya korban perundungan siswa SMP 2 Cimanggu, Cilacap, bahwa yang ada di media sosial itu tidak benar. Yang bersangkutan sampai saat ini dalam keadaan sehat," kata AKP Anwar.
Hal yang sama juga disampaikan Kasatreskrim Polres Cilacap, Kompol Guntur Arief Setiyoko. Ia membantah, kabar korban perundungan di Cilacap meninggal dunia. Dimas saat ini masih dalam perawatan di RSUD Majenang karena masih merasa sesak napas.
Informasi ini kutip dari artikel berjudul "Hoaks, Dimas Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal Dunia" yang dimuat situs liputan6.com pada Kamis 28 September 2023.
"Tadi malam diantar ke RSUD Majenang, karena mengalami sesak napas. Rencananya mau CT Scan" kata Guntur dikutip Antara, Kamis (28/9/2023).
Kesimpulan
Kabar tentang siswa SMPA korban perundungan di Cilacap meninggal dunia ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, korban masih dalam keadaan sehat.
Rujukan
(GFD-2023-13667) [SALAH] “SAMBIL MENAHAN TANGIS JOKOWI TITIPKAN NEGARA INI KEPADA GANJAR PRANOWO”
Sumber: FacebookTanggal publish: 28/09/2023
Berita
tak tega mendengar nya, Jokowi titip kan negeri ke Ganjar seperti ini
Hasil Cek Fakta
Beredar unggahan video di media sosial Facebook dengan nama pengguna “Dua Arah” unggahan video tersebut bernarasi bahwa Jokowi menangis dan titipkan negara ini kepada Ganjar Pranowo.
Namun gambar pratinjau tersebut dapat dipastikan merupakan hasil suntingan. Pada gambar meperlihatkan sosok Joko Widodo dengan foto Ganjar Pranowo dengan latar belakang kerumunan orang-orang.
Momen Presiden Joko Widodo menangis tersebut merupakan momen saat Presiden Jokowi melihat korban bencana alam di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4/2021).
Salah satu klip pada awal video yang menampilkan sosok Presiden Joko Widodo mengenakan kemeja hitam dan sedang berpidato, video tersebut identik dengan video yang diunggah kanal Youtube KOMPASTV dengan judul “Presiden Jokowi Minta Kader PDIP Berjuang Keras Menangkan Ganjar di Pilpres 2024”.
Dengan demikian, klaim tentang Jokowi menangis dan titipkan negara ini kepada Ganjar Pranowo adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Namun gambar pratinjau tersebut dapat dipastikan merupakan hasil suntingan. Pada gambar meperlihatkan sosok Joko Widodo dengan foto Ganjar Pranowo dengan latar belakang kerumunan orang-orang.
Momen Presiden Joko Widodo menangis tersebut merupakan momen saat Presiden Jokowi melihat korban bencana alam di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4/2021).
Salah satu klip pada awal video yang menampilkan sosok Presiden Joko Widodo mengenakan kemeja hitam dan sedang berpidato, video tersebut identik dengan video yang diunggah kanal Youtube KOMPASTV dengan judul “Presiden Jokowi Minta Kader PDIP Berjuang Keras Menangkan Ganjar di Pilpres 2024”.
Dengan demikian, klaim tentang Jokowi menangis dan titipkan negara ini kepada Ganjar Pranowo adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa Jokowi menangis dan titipkan negara ini kepada Ganjar Pranowo.
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa Jokowi menangis dan titipkan negara ini kepada Ganjar Pranowo.
Rujukan
Halaman: 2915/5734