• (GFD-2022-11048) [SALAH] Pesan Whatsapp Menawarkan Pinjaman Online Oleh Ponpes Al Falah Sumber Malang Situbondo

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 27/11/2022

    Berita

    Beredar pesan WhatsApp tawaran pinjaman online oleh Ponpes Al-Falah Sumber Malang, Situbondo. Dalam pesan tersebut terdapat keterangan alamat pesantren serta melayani pinjaman online seluruh Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, pesan WhatsApp yang beredar adalah hoaks. Dilansir dari akun Instagram @situbondoinfo dan telah dikonfirmasi oleh Polres Situbondo menjelaskan kabar tersebut hoaks. Polres Situbondo meminta warga berhati-hati dengan penawaran pinjaman online.

    Kesimpulan

    hasilbperiksa fakta Rahmah an.

    Pesan palsu. Polres Situbondo menegaskan pesan yang beredar adalah hoaks dan merupakan penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11047) Cek Fakta: Hoaks Polytron Bagi-Bagi 670 Set Top Box TV Lewat Akun Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 01/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang produsen barang elektronik, Polytron membagikan 670 unit set top box TV beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook yang mencatut Polytron, Polytron FANS.
    Akun Facebook tersebut mengunggah informasi adanya program bagi-bagi 670 unit set top box TV dari Polytron. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan setop box TV tersebut, diminta untuk menulis "Saya mau" di kolom komentar postingan tersebut.
    "Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa kami akan menyumbangkan 670 Set top box TV yang tidak dapat dijual karena sedikit goresan dan kerusakan ringan, semua masih berfungsi dengan baik, jadi kami akan mengirimkannya secara acak kepada seseorang yang menulis "Saya mau" berlaku sampai tanggal 30 November 2022," tulis akuN Facebook Polytron FANS.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 5.800 kali dibagikan dan mendapat 13 ribu komentar dari warganet.
    Benarkah informasi Polytron membagikan 670 set top box TV lewat akun Facebook? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.co menelusuri informasi Polytron membagikan 670 set top box TV lewat akun Facebook. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi PR Representative Marketing Department Polytron Indonesia, Shasa Eva Marisah.
    Shasa mengatakan bahwa informasi Polytron membagikan 670 set top box TV lewat akun Facebook adalah tidak benar atau hoaks.
    "Hoax. Tidak ada program itu," ungkap Shasa kepada Liputan6.com, Kamis (1/12/2022).
    Shasa menambahkan, akun Facebook yang mengunggah informasi bagi-bagi set top box TV bukan akun media sosial resmi yang dikelola Polytron Indonesia.
    "Dan itu bukan akun milik Polytron resmi," tambah Shasa.
     

    Kesimpulan


    Informasi Polytron membagikan 670 set top box TV lewat akun Facebook ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada program bagi-bagi set top box TV dari Polytron.
     
  • (GFD-2022-11046) [SALAH] Polytron Bagi-Bagi 670 Set Top Box TV Lewat Akun Facebook

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 01/12/2022

    Berita

    Kabar tentang produsen barang elektronik, Polytron membagikan 670 unit set top box TV beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook yang mencatut Polytron, Polytron FANS.

    Akun Facebook tersebut mengunggah informasi adanya program bagi-bagi 670 unit set top box TV dari Polytron. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan setop box TV tersebut, diminta untuk menulis "Saya mau" di kolom komentar postingan tersebut.

    "Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa kami akan menyumbangkan 670 Set top box TV yang tidak dapat dijual karena sedikit goresan dan kerusakan ringan, semua masih berfungsi dengan baik, jadi kami akan mengirimkannya secara acak kepada seseorang yang menulis "Saya mau" berlaku sampai tanggal 30 November 2022," tulis akuN Facebook Polytron FANS.

    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 5.800 kali dibagikan dan mendapat 13 ribu komentar dari warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.co menelusuri informasi Polytron membagikan 670 set top box TV lewat akun Facebook. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi PR Representative Marketing Department Polytron Indonesia, Shasa Eva Marisah.

    Shasa mengatakan bahwa informasi Polytron membagikan 670 set top box TV lewat akun Facebook adalah tidak benar atau hoaks.

    "Hoax. Tidak ada program itu," ungkap Shasa kepada Liputan6.com, Kamis (1/12/2022).

    Shasa menambahkan, akun Facebook yang mengunggah informasi bagi-bagi set top box TV bukan akun media sosial resmi yang dikelola Polytron Indonesia.

    "Dan itu bukan akun milik Polytron resmi," tambah Shasa.

    Kesimpulan

    Informasi Polytron membagikan 670 set top box TV lewat akun Facebook ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada program bagi-bagi set top box TV dari Polytron.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11045) Cek Fakta: Hoaks Informasi Adopsi Bayi Korban Gempa Cianjur di Sebuah Rumah Sakit

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 01/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang adanya adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 November 2022.
    Akun Facebook tersebut mengunggah video suasana sebuah rumah sakit. Terdapat sejumlah bayi dan pasien lainnya yang sedang ditangani tenaga medis. Video itu kemudian dikaitkan dengan adanya kabar adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit.
    "Yg tertarik adopsi bayi korban gempa Cianjur, silahkan hub no tsb," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 15 kali ditonton dan mendapat respons dari sejumlah warganet.
    Benarkah informasi adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "adopsi bayi korban gempa cianjur" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang berisi bantahan dari kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Polda Jabar selidiki informasi hoaks jual bayi korban gempa Cianjur" yang dimuat situs antaranews.com pada 29 November 2022.
    Cianjur, Jawa Barat, 29/11 (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyelidiki penyebar informasi bohong (hoaks) terkait unggahan penjualan bayi dengan modus adopsi anak terdampak gempa Cianjur melalui media sosial.
    "Kami akan melakukan lidik pendalaman apabila kami dapatkan dan bisa dikembangkan dan profiling terhadap orang-orangnya nanti akan kita proses hukum," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, di Polres Cianjur, Jawa Barat, Selasa.
    Ibrahim mengaku telah menerima informasi penjualan bayi untuk mengadopsi anak yang menjadi korban terdampak gempa Cianjur melalui media sosial.
    Dari hasil penelusuran, Ibrahim menegaskan unggahan informasi melalui media sosial itu tidak dapat dipertanggungjawabkan yang menyesatkan publik, sehingga mengandung unsur pidana.
    "Kami sudah pantau benar terkait postingan penjualan bayi memang sampai sekarang belum ada informasi atau data ataupun laporan yang kita terima," ujar Ibrahim.
    Ibrahim menambahkan Polda Jabar juga belum menerima laporan atau pengaduan adanya penjualan bayi korban gempa Cianjur.
    Ibrahim menyatakan Polda Jabar mengklarifikasi informasi yang tidak benar itu dan masuk ranah pidana.
    Ibrahim pun mengimbau masyarakat bijaksana menerima informasi terkait gempa Cianjur, karena seluruh pihak lebih berkonsentrasi terhadap penanganan warga terdampak bencana.
    "Kami berharap masyarakat bijaksana untuk melihat segala informasi yang bergulir tidak menjadi residu informasi bagi masyarakat yang menyesatkan," kata Ibrahim pula.
     

    Kesimpulan


    Informasi adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, kabar hoaks tersebut tengah diselidiki pihak kepolisian.
     

    Rujukan