• (GFD-2023-13168) [SALAH] TKA Cina Ditangkap Di Sukabumi dan Telah Memiliki Lahan untuk Berkebun

    Sumber: TWITTER
    Tanggal publish: 19/07/2023

    Berita

    “TKA China tertangkap d Sukabumi mereka telah mempunyai lahan tuk berkebun dan mana yang teriak NKRI, dsaat negara krisis tp org asing bebas gentayangan”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di media sosial Twitter, yang menunjukkan sebuah operasi penangkapan beberapa orang di Sukabumi yang diduga sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) dari Negara Cina. Video yang diunggah oleh akun bernama @dhemit_is_back ini menambahkan sebuah klaim yang menyatakan bahwa TKA Cina ini bebas tinggal di Indonesia dan mereka yang ditangkap tersebut telah memiliki lahan untuk berkebun.

    Namun setelah menelusuri lebih lanjut mengenai video yang beredar, ditemukan sebuah fakta yang menunjukkan kekeliruan dari klaim yang diungkapkan akun Twitter ini. Pertama, orang-orang yang ditangkap di dalam video tersebut bukan merupakan TKA seperti yang dinyatakan di dalam klaim video. Mereka diketahui merupakan warga asing biasa yang masih ditelusuri status dan izin tinggalnya di Indonesia. Kedua, tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa orang-orang yang ditangkap tersebut telah memiliki lahan untuk berkebun.

    Melansir dari artikel Detik.com, disebutkan bahwa operasi penangkapan ini terjadi pada bulan Juli tahun 2021 lalu. Melalui penangkapan ini, diketahui terdapat 4 WNA Cina beserta 1 WNA Malaysia yang tinggal di bedeng mirip vila di kawasan perbukitan area tambang di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

    Kasi Intelijen Penindakan dan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Sukabumi, Taufan, menyatakan bahwa pihaknya melakukan operasi penangkapan mandiri setelah menerima informasi dari masyarakat setempat tentang aktivitas warga asing di areal tambang yang tidak berbahasa Indonesia dengan jelas. Kecurigaan pun semakin besar setelah beberapa warga asing yang ditemui tersebut melakukan penyamaran menjadi petani dan beberapa diantaranya berupaya untuk melarikan diri. Namun Taufan memastikan bahwa dari 5 orang yang telah ditangkap, tidak ada satupun dari mereka yang melakukan aktivitas pertambangan.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim video tentang TKA Cina ditangkap di Sukabumi dan mereka telah memiliki lahan untuk berkebun merupakan klaim hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli

    Faktanya, orang-orang yang ditangkap di video tersebut merupakan warga asing biasa yang masih ditelusuri perihal izin tinggalnya di Indonesia dan tidak ada informasi yang menyatakan bahwa mereka telah memiliki lahan untuk berkebun di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13167) [SALAH] Al Zaytun Punya Ruangan Dugem Khusus

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 17/07/2023

    Berita

    “Tak Disangka! Al Zaytun Punya Ruangan Dugem Khusus Bak Klub Malem! Santr1wati Sering di Cekoki Disinii!!”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video mengenai kontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun kembali beredar. Kini, akun Youtube Lidah Rakyat mengunggah sebuah video dengan judul, “Tak Disangka! Al Zaytun Punya Ruangan Dugem Khusus Bak Klub Malem! Santr1wati Sering di Cekoki Disinii!!”.

    Namun, setelah menonton secara keseluruhan dari video Youtube ini, tidak ditemukan sebuah narasi yang menyebutkan bahwa di dalam Pondok Pesantren Al Zaytun ini terdapat klub malam atau diskotik seperti yang disampaikan melalui judul video tersebut. Video berdurasi 8 menit 14 detik ini hanya berisi informasi mengenai berbagai kontroversi mengenai Ponpes Al Zaytun yang tengah ramai dibicarakan oleh masyarakat.

    Melansir dari laman pencarian online, berita mengenai diskotik yang terkait dengan Ponpes Al Zaytun hanya sebatas hasil wawancara mantan pengurus pondok pesantren dengan tvOne, yang menyebutkan bahwa dirinya pernah mengantar beberapa santri untuk pergi ke diskotik. Selain dari itu, belum dapat ditemukan kabar resmi terkait, yang dapat membuktikan kebenaran dari klaim tersebut.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan bahwa di dalam Pondok Pesantren Al Zaytun terdapat klub malam atau tempat dugem, merupakan klaim hoaks kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya, sampai saat ini belum ada berita resmi terkait klaim tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13166) [SALAH] Panji Gumilang Telah Ditangkap atas Perintah Mahfud MD dan Kapolri

    Sumber: FACEBOOK
    Tanggal publish: 17/07/2023

    Berita

    “Tumbangnya Alzaytun, dan para tangan INTELJEN

    RESMI DITAHAN HARI INI, Panji Gumilang Di Tangkap Brimob Atas Perintah Kapolri & Mahfud MD”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi melalui media sosial Facebook mengenai pembubaran Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang belakangan ini tengah hangat dibicarakan oleh masyarakat di Indonesia. Di dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Ariadi Tanjung pada tanggal 30 Juni 2023 ini, disebutkan bahwa Pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, telah ditangkap oleh Brimob atas perintah Kapolri dan Menkopolhukam, Mahfud MD.

    Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut mengenai hal ini, ditemukan beberapa kekeliruan yang terdapat di dalam unggahan akun Facebook tersebut. Melalui penelusuran di laman pencarian online, sampai saat ini belum ada ditemukan ulasan resmi mengenai penangkapan Pemimpin Ponpes Al Zaytun ini.

    Jika kembali melihat potongan-potongan video yang terdapat di dalam unggahan, dapat juga disimpulkan bahwa tidak ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Panji Gumilang telah ditangkap. Di dalam video dapat dilihat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang tengah menyampaikan laporan mengenai tinjauan Ponpes Al Zaytun. Pada video aslinya yang diunggah pada tanggal 24 Juni 2023, Ridwan Kamil masih menyampaikan rekomendasi kepada Menkopolhukam dan Kepolisian RI untuk segera melakukan pembubaran terhadap Ponpes Al Zaytun. Hal tersebut disampaikan usai dilakukan peninjauan secara langsung terhadap ponpes yang terdapat di Indramayu ini.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa Pemimpin Ponpes Al Zaytun, panji Gumilang telah ditangkap atas perintah Kapolri dan Mekopolhukan merupakan isu hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga

    Faktanya sampai saat ini belum ada ulasan resmi yang menyatakan bahwa Panji Gumilang resmi ditangkap oleh pihak berwajib. Perihal pembubaran Ponpes Al Zaytun ataupun penangkapan terhadap pemimpin ponpes masih berupa rekomendasi dari pemerintah Jawa Barat yang kedepannya segera ditindaklanjuti oleh Menkopolhukam dan pihak berwajib.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13165) [SALAH] “DOA BERSAMA JUTAAN UMAT DAN PARA SANTRI UNTUK ANIES BASWEDAN JADI PRESIDEN 2024”

    Sumber: youtube
    Tanggal publish: 27/07/2023

    Berita

    BIKIN MERINDING:exclamation:JUTAAN UMAT & SANTI BERKUMPUL GELAR DOA BERSAMA UNTUK ANIES BASWEDAN:bangbang:

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Youtube dengan nama pengguna “Suara Politik” mengunggah video dengan narasi bahwa jutaan umat dan para santri melakukan doa bersama untuk Anies Baswedan haadi presiden 2024.

    Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.

    Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari kbanews.com dengan judul artikel “119 Kiai Pantura Bersiap Kumpul dan Tegaskan Dukungan ke Anies Baswedan”.

    Thumbnail yang menampilkan foto orang=orang sedang berkumpul menggunakan pakaian berwarna putih, foto tersebut identik dengan artikel milik lirboyo.net dengan judul “Khutbah Jumat: Menyambut Satu Abad Nahdlatul Ulama”.

    Ternyata foto tersebut merupakan jamaah yang sedang menghadiri acara satu abad Nahdlatul Ulama yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023.

    Berdasarkan penjelasan di atas klaim bahwa jutaan umat dan para santri melakukan doa bersama untuk Anies Baswedan haadi presiden 2024 adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa jutaan umat dan para santri melakukan doa bersama untuk Anies Baswedan haadi presiden 2024.

    Rujukan