• (GFD-2023-14728) Cek Fakta: Mahfud MD Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Belum Pernah Sentuh 7 Persen Sejak Reformasi

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan Indonesia belum pernah menyentuh petumbuhan ekonomi 7 persen setelah era reformasi, hal ini disebutkannya dalam debat cawapres, pada Jumat (22/12/2023).
    Dalam debat tersebut Mahfud mengatakan dirinya mendapat pertanyaan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen dalam satu tahun, sebab setelah masa reformasi pertumbuhan ekonomi Indonesia belum pernah menyetuh 7 persen.
    Pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah menyentuh 7 persen pada masa orde baru pada 1989-1991.
    Berikut penyataan Mahfud MD dalam debat tersebut.
    "Ada yang bertanya kepada kami mungkin tidak anda menargetkan pertumbuhan ekonomi 7 persen dalam satu tahun, karena sejarahnya sejak reformasi pertumbuhan ekonomi belum pernah mencapai 7 persen."
     
    Cek Fakta
    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri pernyataan Mahfud MD terkait Indonesia belum pernah menyentuh pertumbuhan ekonomi 7 persen sejak era reformasi, dalam artikel berjudul "Sri Mulyani Ungkap Ekonomi RI Pernah Tumbuh 7%, Ini Buktinya!" yang dimuat situs cnbcindonesia.com, pada 22 Februari 2023.
    Dalam artikel situs cnbcindonesia.com Sri Mulyani mengatakan Indonesia terbukti pernah tumbuh sebesar 7,1 persen. Pencapaian ini terjadi pada kuartal II-2021.
    Dari data BPS, di tengah-tengah pandemi, ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 dibanding kuartal II-2020 (yoy) sempat mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen.
    Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 25,10 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 21,58 persen.
    Sementara itu, Industri Pengolahan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,58 persen.
    Sebagai catatan, Sri Mulyani saat itu mengungkapkan pertumbuhan pertumbuhan hingga 7,07 persen tersebut dipicu oleh efek baseline dari pertumbuhan minus di tahun sebelumnya.
    Namun, ada faktor pemicu lainnya, dia menuturkan momentum Ramadan dan hari raya Lebaran juga menjadi penyelamat.
    Turut menopang, saat itu, ekspor dan impor Indonesia juga meningkat tajam, diiring oleh kenaikan di sisi investasi.
    Penelusuran juga mengarah pada data BPS "Ekonomi Indonesia Triwulan II 2021 Tumbuh 7,07 Persen (y-on-y)"
    Data tersebut menyebutkan, ekonomi Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen (y-on-y).
    Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,10 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,78 persen.
     
    Kesimpulan
    Indonesia terbukti pernah tumbuh sebesar 7,1 persen. Pencapaian ini terjadi pada kuartal II-2021.
     

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2023-14727) Cek Fakta: Cak Imin Klaim Jumlah Pengangguran di Indonesia Mencapai 8 Juta Orang

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut angka pengangguran di Indonesia mencapai delapan juta orang. Dia menyampaikan hal tersebut dalam debat Cawapres yang digelar Jumat (22/12/2023) di Jakarta.
    Penelusuran Fakta
    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang menjelaskan klaim tersebut. Artikel itu diunggah di Liputan6.com dengan judul "Pengangguran di Indonesia Sentuh 7,8 Juta Orang per Agustus 2023" yang tayang 6 November 2023.
    "Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,86 juta jiwa atau 5,32 persen di periode Agustus 2023. Angka pengangguran ini turun sebesar 0,54 persen poin dibanding Agustus 2022.
    "Jumlah pengangguran turun dibandingkan Agustus 2022 yang mencapai 8,42 juta jiwa," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/11/2023).
    Meski menurun, lanjut Amalia, angka pengangguran di periode Agustus 2023 tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan era sebelum pandemi Covid-19. Pada Agustus 2019, tercatat jumlah pengangguran hanya mencapai 7,10 juta jiwa.
    "Jumlah dan tingkat pengangguran (Agustus 2023) ini masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan sebelum pandemi," tegasnya.
    Jumlah Angkatan Kerja
    Sementara itu, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2023 mencapai 147,71 juta jiwa. Angka ini naik sebanyak 3,99 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
    "Adapun, lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar 1,18 juta orang," pungkas Amalia."
    Berdasarkan data BPS yang dirilis 6 November 2023, komposisi angkatan kerja pada Agustus 2023 terdiri dari 139,85 juta orang penduduk yang bekerja dan 7,86 juta orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2022, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 3,99 juta orang, penduduk bekerja bertambah sebanyak 4,55 juta orang, sementara pengangguran berkurang sebanyak 0,56 juta orang.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2023-14726) Cek Fakta: Klaim Indonesia Punya 64 Juta UMKM dan Menyumbang 61 Persen untuk PDB

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia saat ini berjumlah 64 juta.
    Hal ini disampaikan Gibran saat menyampaikan visi dan misinya dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada Jumat (22/12/2023). Menurut Gibran, jumah 64 juta UMKM itu juga menyumbang 61 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
    "Kita lanjutkan juga pemerataan pembangunan yang tidak lagi jawa sentris, kita genjot terus ekonomi kreatif dan juga UMKM, kita punya 64 juta UMKM dan menyumbang 61 persen untuk PDB kita," kata Gibran, JUmat (22/12/2023).
    Dikutip dari bi.go.id, UMKM mempunyai peran strategis sebagai tulang punggung perekomian Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Keuangan pada Maret 2021, UKM di Indonesia berjumlah 64,2 juta unit dengan kontribusi lebih dari 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan nilai Rp8.573,89 triliun.
    Selain itu, UKM menyerap 97% total angkatan kerja dan menarik hingga 60% total investasi di Indonesia. Sementara itu, UKM juga menyumbang 14,37% dari total ekspor nonmigas Indonesia senilai Rp293,84 triliun pada tahun 2018.
    Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka akan menjadi kontestan pertama yang akan menyampaikan visi misi dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 21 Desember 2023.
    Tema debat cawapres kali ini mengenai ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
    "Perlu diketahui bahwa pada debat pertama kemarin pada 12 Desember 2023 urutan penyampaian visi misi debat dimulai nomor urut 01. Debat kedua dari cawapres dimulai nomor urut 02. Debat selanjutnya akan dari nomor urut 03 dan seterusnya," ujar Hasyim Asy'ari di Gedung KPU, Jakarta, Kamis 21 Desember 2023.
    Selanjutnya, kata Hasyim, moderator akan menyampaikan pertanyaan kepada Gibran Rakabuming Raka usai menyampaikan visi misi. Kemudian Gibran diberikan kesempatan menjawab dengan durasi 2 menit.
    "Pada segmen kedua dan ketiga nanti moderator akan mengajukan pertanyaan kepada cawapres yang menyampaikan visi misi pada segmen 1. Kesempatan cawapres menjawab atau merespons pertanyaan durasi 2 menit," kata Hasyim.

    Hasil Cek Fakta

  • (GFD-2023-14725) Sebagian Benar, Klaim Mahfud MD tentang 1 Persen Orang Kuasai 75 Persen Lahan di Indonesia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/12/2023

    Berita


    Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyebutkan klaim bahwa sebanyak 1 persen masyarakat Indonesia menguasai 75 persen lahan di Indonesia.
    “Data yang pernah saya dengar dari Pak Prabowo, 1 persen penduduk menguasai 75 persen lahan, 99 persen berebut mengelola 25 persen lahan sisanya. Memang timpang. Perlu upaya-upaya pemerataan harus dilakukan. Caranya, tentu kita lihat fakta yang ada di lapangan, banyak lahan diperoleh secara kolusi tidak jelas,” ujarnya saat debat kandidat Pemilu 2024 yang digelar KPU, Jumat, 22 Desember 2023.
    Benarkah klaim Mahfud MD mengenai penguasaan lahan di Indonesia perlu ditata karena 1 persen masyarakat menguasai 75 persen lahan?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo pernah memeriksa pernyataan Mahfud MD yang sama saat ia berbicara di acara dialog Andalas Lawyers Club di Universitas Andalas, Senin, 18 Desember 2023.
    Klaim 1: Data 1 persen penduduk menguasai 75 persen lahan di Indonesia
    Peneliti Think Policy, Alexander Michael Tjahjadi, menyoroti kata-kata Mahfud MD terkait peningkatan rasio lahan. Meski angkanya sempat sangat tinggi pada 2003, peningkatan yang sempat membuat 99 persen masyarakat berebut 25 persen lahan tidak terbukti secara statistik. 
    “Penurunan ketimpangan distribusi lahan juga tidak dapat diverifikasi karena data tidak mencukupi, dan data yang ada menggunakan penghitungan yang berbeda.” Meski begitu, data-data yang ada masih mengindikasikan tingginya tingkat ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia. 
    Merujuk data Badan Pusat Statistik yang ditampilkan oleh situs KataData, rasio gini ketimpangan kepemilikan lahan di Indonesia sejak 1973 hingga 2013 berfluktuasi pada rentang nilai 0,50-0,72. 
    Rasio gini terendah terjadi pada 1983 dengan 0,50 sedangkan rasio gini tertinggi berada di tahun 2003 dengan angka 0,72. Rasio gini kepemilikan lahan pada 2003 mencapai 0,72, artinya 1 persen penduduk Indonesia menguasai 72 persen sumber daya lahan.  

    Rasio atau Indeks Gini atau koefisien adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Indeks Gini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemerataan atau ketimpangan distribusi luas penguasaan tanah dan pemilikan tanah yang terjadi di suatu wilayah. Rasio Gini berkisar antara 0 sampai dengan 1. Koefisien Gini di atas 0,5 menunjukkan ketimpangan yang tinggi, sedangkan ketimpangan sedang, ada di antara 0,4-0,5. 
    Setelah 2014, BPS belum mengeluarkan data rasio gini ketimpangan lahan. Namun merujuk data lain, menurut Alexander Michael Tjahjadi, di tahun 2016, angka ketimpangan kepemilikan lahan ada di kisaran 0,58, menurut Menteri Agraria Sofyan Djalil. Sementara di tahun 2019, USAID melaporkan bahwa rasio gini pertanahan mencapai 0,57 .
    Selain itu, berdasarkan dokumen yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional pada 2022, level rasio gini pertanahan saat ini berada di kisaran 0,58. Ini menunjukkan bahwa 1% populasi masih menguasai 58% lahan.
    Namun, perlu menjadi catatan bahwa BPS dan BPN mempunyai cara perhitungan rasio gini pertanahan yang berbeda secara signifikan. Menurut Dosen Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Ahmad Nashih Luthfi, BPN tidak menghitung lahan di dalam kawasan hutan sehingga hanya mengolah data di bawah otoritasnya. Sedangkan BPS menghitung seluruh pertanahan baik yang masuk kawasan hutan, maupun di luar kawasan hutan. Sehingga data rasio gini lahan dari BPN lebih rendah dibanding BPS. 
    Dengan demikian, klaim tentang rasio gini ketimpangan lahan sebesar 0,75 atau 1 persen penduduk menguasai 75 persen lahan tidak bisa diverifikasi atau ditelusuri sumber datanya. Sebab berdasarkan data yang tersedia menurut BPS pada 1973-2013, rasio gini ketimpangan lahan tertinggi terjadi pada 2003 yakni 0,72 atau 1 persen populasi menguasai 72 persen lahan. 
    Meski begitu, merujuk seluruh sumber yang tersedia tersebut, kepemilikan lahan di Indonesia masih menunjukkan ketimpangan yang tinggi. 
    Klaim 2: penguasaan lahan di Indonesia perlu ditata karena segelintir orang telah menguasai sebagian besar lahan di Indonesia
    Dikutip dari riset tahun 2022 oleh Samosir dan Moeis yang menjelaskan tentang urgensi pertanahan, terungkap bagaimana pemberian tanah lebih dari 0,5 ha akan memberikan efek kesejahteraan pada masyarakat. Namun, redistribusi tanah bukan hanya dengan skema sewa pertanahan, karena akan menyebabkan hilangnya kesejahteraan (welfare loss).
    Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dalam siaran persnya menyampaikan, mengingat ketimpangan agraria, kemiskinan struktural, krisis pangan dan regenerasi petani maka kandidat yang terpilih harus menempatkan agenda reforma agraria sebagai landasan utama pembangunan nasional.
    Empat agenda dalam reforma agraria yang ditawarkan KPA:

    Kesimpulan


    Pernyataan Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, adalahsebagian benar. 
    Sebab pernyataan Mahfud MD mengenai 1 persen populasi menguasai 75 persen lahan di Indonesia, tidak dapat diverifikasi. Meski begitu, seluruh data yang tersedia menunjukkan ketimpangan lahan masih cukup tinggi.
    Memang benar, lahan harus ditata, namun ini mesti datang dari pemerintah. Riset yang terbit pada 2022 menunjukkan bahwa redistribusi lahan lebih dari 0,5 ha akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada. Tak hanya itu, reforma agraria juga harus mempertimbangkan lebih dari redistribusi lahan dan melihat konteks pembangunan yang lebih luas, terutama terkait pengaruhnya ke mata pencaharian.
    **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id
    Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jur

    Rujukan