• (GFD-2024-16774) [SALAH] “GEBYAR UNDIAN GRAND PRIZE TABUNGAN Berhadiah dari Bank Bjb Syariah Melalui Akun Facebook Promo.berhadiah.Bjb syariah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/03/2024

    Berita

    Khusus Nasabah Bank Bjb Syariah
    GEBYAR UNDIAN GRAND PRIZE TABUNGAN Berhadiah dari Bank Bjb Syariah # Hadir lagi, Ayo buruan Daftar agar memenangkan Grand Prize Seperti:
    – Grand Prize Mobil
    -1 Unit Mobil Alphard
    -1 Unit Mobil CR-V Turbo
    -1 Unit Mobil HR-V CVT
    -1 Unit Mobil Xpander
    -1 Unit Mobil Fortuner
    -1 Unit Mobil BR-V
    -1 Unit Mobil BRIO
    -1 Unit Mobil BMW
    -10 Unit Motor Scopy
    -8 Unit Motor Xmax
    -10 Unit TV Led 50 in
    -20 Unit Smarphone promax14
    -10 Paket wisata Singapura
    -10 Paket Umroh Gratis
    Masih banyak keuntungan lainnya… info lebih lanjut tentang pendaftaran ( GEBYAR UNDIAN GRAND PRIZE BANK BJB SYARIAH) silakan klik menu ( Daftar ) yang kami sediakan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya akun Facebook yang mengatasnamakan PT. Bank Jabar Banten Syariah atau bank bjb syariah berbagi hadiah di media sosial merupakan konten tiruan.

    Faktanya, akun tersebut merupakan akun palsu. Akun Facebook resmi milik bank bjb syariah adalah facebook.com/bankbjbsyariah dan situs resminya adalah www.bjbsyariah.co.id.

    Selain itu, tidak ditemukan informasi undian berhadiah mobil, sepeda motor, TV, ponsel, dan paket wisata di akun Facebook resmi bank bjb syariah.

    Kesimpulan

    Akun palsu. Akun Facebook resmi milik bank bjb syariah adalah facebook.com/bankbjbsyariah dan situs resminya adalah www.bjbsyariah.co.id.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16773) [HOAKS] Uang Kertas Emisi Terbaru Bergambar Sri Mulyani

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 19/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai uang kertas emisi terbaru bergambar Menteri Keuangan Sri Mulyani. Uang tersebut diklaim mulai dapat dipakai saat Lebaran 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Informasi soal uang kertas emisi terbaru bergambar Sri Mulyani disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    "Bakal ada uang baru tahun ini," tulis salah satu akun, pada Senin (18/3/2024).

    Semua akun mengunggah gambar yang sama, menampilkan uang pecahan Rp 1.000 berganti warna menjadi hijau dengan gambar Sri Mulyani.

    Uang Rp 50.000 menjadi Rp 50 berwarna abu-abu dan uang Rp 100.000 menjadi Rp 100 dengan warna merah.

    Berikut teks yang tertera pada gambar:

    Uang kertas emisi terbaru udah bisa di pakai saat Lebaran

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (18/3/2024), soal uang kertas emisi terbaru bergambar Sri Mulyani.

    Uang kertas baru

    Hasil Cek Fakta

    Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim membantah informasi mengenai uang kertas emisi terbaru.

    "Hoaks unggahan itu. Gambar sebelah kanan tidak benar, sementara gambar kiri adalah uang emisi 2016," kata dia, pada Senin (18/3/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Uang emisi terakhir yang diterbitkan BI yakni uang kertas TE 2022, dengan masih menggunakan tiga angka nol di belakang nominal pecahannya.

    "Uang baru adalah uang emisi tahun 2022 dan gambar sebelah kanan adalah tidak benar (hoaks)," ujar Marlison.

    Untuk pecahan Rp 1.000, BI menampilkan tokoh pahlawan nasional Tjut Meutia sebagai gambar utama.

    Desain uang kertas tahun emisi 2022 dapat dilihat di sini.

    Kesimpulan

    BI menegaskan, uang kertas emisi terbaru bergambar Sri Mulyani yang bisa dipakai saat Lebaran adalah hoaks.

    Uang kertas terbaru yang diterbitkan BI yakni uang kertas TE 2022. Nominal Rp 1.000 menampilkan tokoh pahlawan Tjut Meutia sebagai gambar utama.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16772) Cek Fakta: Tidak Benar Kitabisa Buka Penggalangan Dana Bantu Ganti Rugi Pengemudi yang Tabrak Porsche

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 20/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Kitabisa menggalang dana untuk membantu ganti rugi pengemudi yang menabrak mobil Porsche di Jakarta Utara. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Maret 2024.
    Dalam postingan tersebut terdapat cuplikan layar dengan narasi sebagai berikut:
    "Kitabisa.org
    1x kebaikanmu = Bantu Driver Xpander Untuk Ganti Rugi
    Donasi tersedia: Rp 9.000.000.000
    Semakin banyak donasi yang tersedia, semakin besar bantuan yang bisa disalurkan oleh gerakan ini.
    Cerita Penggalangan Dana: 16 Maret 2024"
    Akun tersebut menambahkan narasi "Kau ingin aku menghabiskan uang yg susah payah ku kumpulkan untuk org yg lebih kaya dariku!? tidak, terimakasih"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Kitabisa menggalang dana untuk membantu ganti rugi pengemudi yang menabrak mobil Porsche di Jakarta Utara?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari pihak Kitabisa. Bantahan ini diunggah melalui akun Twitter @kitabisacom yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
    "Ini HOAX ya guys
    Kitabisa tidak memfasilitasi galang dana yang melanggar aturan yang berlaku. Lagian, Kitabisa akan screening dulu semua galang dana yang masuk sebelum tayang.
    Aku jelasin ya tahapan screening galang dana di Kitabisa:
    1. Verifikasi Akun
    Semua orang yang mengajukan galang dana di Kitabisa harus melewati verifikasi identitas yang berstandarkan e-KYC.
    2. Verifikasi cerita galang dana (medis)
    Untuk galang dana medis, penggalang dana harus melampirkan dokumen medis dari rs/faskes. Saat ini, Kitabisa sudah bekerjasama dengan lebih dari 100 rumah sakit di Indonesia dan puluhan yayasan untuk memudahkan proses verifikasi.
    3. Verifikasi cerita galang dana (non-medis)
    Untuk galang dana non-medis, Kitabisa meminta dokumen pendukung sesuai dengan kategori dan tujuan penggalangan dana dan memastikan keasliannya. Galang dana ini akan di-review oleh tim Kitabisa dalam waktu max 7 hari kerja sebelum akhirnya tayang ke publik.
    Gak semua galang dana yang diajukan bisa lolos di Kitabisa. Kalo kalian liat ada galang dana yang mencurigakan, langsung lapor aja ya guys biar langsung ditindaklanjuti sama tim Kitabisa"

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Kitabisa menggalang dana untuk membantu ganti rugi pengemudi yang menabrak mobil Porsche di Jakarta Utara adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16771) [SALAH] Terjadi Pembakaran Polsek di Aceh Pidie Akibat Sabotase Suara Rakyat dan Penggelembungan Suara Paslon 02

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/03/2024

    Berita

    Terjadi pembakaran Polsek di Aceh Pidie akibat sabotase suara rakyat DPD RI:& PENGELEMBUNGAN SUARA PASLON 02, Masyarakat kecewa dengan KPU daerah Aceh… semoga jd perhatian KPU pusat…

    Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=438375418657883&id=100074562844424&mibextid=oFDknk (https://archive.md/OtxUR arsip)

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun facebook dengan nama Meli Wati pada 19 Maret membagikan sebuah video yang menampilkan cuplikan kebakaran rumah. Video tersebut dibagikan dengan klaim pembakaran polsek di Pidie Aceh karena adanya sabotase dan penggelembungan suara 02.

    Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan sejumlah fakta sebagai berikut:

    Pertama, lokasi kebakaran tersebut bukan terjadi di Kecamatan Pidie, melainkan di Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar. Dua lokasi yang berjarak sekitar 74 Kilometer atau dapat ditempuh selama 110 menit.

    Kedua, bangunan yang terbakar bukan merupakan Polsek Pidie melainkan bangunan asrama Polisi di Seulimeum yang merupakan bangunan semi permanen dari kayu.

    Ketiga, penyebab kebakaran bukan karena sabotase dan penggelembungan suara sebagaimana klaim pada narasi, melainkan rambatan api yang datang dari salah satu rumah di sekitar asrama tersebut.

    Dengan demikian, klaim pada narasi yang menyebutkan adanya kebakaran Polsek di Aceh Pidie akibat penggelembungan suara dan sabotase pada Pemilu 2024, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, lokasi kebakaran bukan Polsek di Kecamatan Pidie, melainkan Asrama Polisi di Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar. Selain itu penyebab kebakaran bukan karena sabotase suara rakyat sebagaimana klaim narasi, melainkan dari rambatan api yang membakar rumah a/n Aiptu Hendra Syahputra.

    Rujukan