“Perangkat ini bekerja dengan memancarkan dan menerima radiasi gelombang mikro frekuensi radio, yang dapat memanaskan dan merusak jaringan tubuh Anda… Ada banyak penelitian yang melaporkan efek negatif dari radiasi ini”
Narasi dalam video:
“Jika Anda memakai Apple AirPods, Anda mungkin mengalami sesuatu yang lebih buruk daripada terlihat sangat keren. 250 ilmuwan dari lebih 40 negara telah menandatangani petisi untuk memperingatkan terhadap radiasi gelombang radio dari teknologi nirkabel. Pikirkan tentang airpod yang Anda letakkan di kepala Anda. Mereka berkomunikasi melalui otak Anda dan mereka dengan jelas menghasilkan sejumlah besar radiasi EMF medan elektromagnetik gelombang mikro. Saya sudah mengujinya, sangat jelas, air pod menghasilkan jumlah yang sangat besar dan Anda terkadang memakainya berjam-jam sehari saat Anda berada di gym. Ada sejumlah besar penelitian yang mencakup lebih dari 1500 penelitian dan sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa radiasi gelombang mikro ini berbahaya bagi tubuh Anda. Jadi penelitian terhadap sperma manusia menunjukkan bahwa ketika mereka terkena EMF ini, DNA mereka akan lebih banyak terpecah dan motilitasnya terganggu. Lihat, ada solusi mudah di sini, headphone berkabel akan mengurangi jumlah EMF secara signifikan, terutama jika ponsel Anda dalam mode Pesawat dan Anda mendengarkan konten prarekam saat Anda menggunakannya.”
(GFD-2024-16862) [SALAH] AirPods Apple Berbahaya karena Radiasi Electromagnetic Field (EMF)
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 24/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah postingan Instagram membagikan informasi bahwa AirPods dapat berbahaya bagi tubuh karena memancarkan Radiasi Electromagnetic Field atau radiasi EMF.
Namun klaim tersebut menyesatkan. Melalui AFP Jerrold Bushberg, seorang profesor radiologi klinis di Universitas California-Davis, menyebut bahwa penelitian selama 70 tahun mengenai efek biologis dari radiasi ini menunjukkan tidak ada efek berbahaya pada tingkat radiasi rendah sesuai margin standar yang sudah ditetapkan.
Sedangkan Federal Communications Commission menyatakan bahwa AirPods sudah mematuhi peraturan yang dirancang untuk standar tersebut aman tersebut. Sehingga AirPods dipastikan tidak berbahaya bagi tubuh secara biologis seperti yang disampaikan pada postingan tersebut.
Dengan demikian, AirPods berbahaya karena terdapat radiasi EMF adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun klaim tersebut menyesatkan. Melalui AFP Jerrold Bushberg, seorang profesor radiologi klinis di Universitas California-Davis, menyebut bahwa penelitian selama 70 tahun mengenai efek biologis dari radiasi ini menunjukkan tidak ada efek berbahaya pada tingkat radiasi rendah sesuai margin standar yang sudah ditetapkan.
Sedangkan Federal Communications Commission menyatakan bahwa AirPods sudah mematuhi peraturan yang dirancang untuk standar tersebut aman tersebut. Sehingga AirPods dipastikan tidak berbahaya bagi tubuh secara biologis seperti yang disampaikan pada postingan tersebut.
Dengan demikian, AirPods berbahaya karena terdapat radiasi EMF adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Ahli radiologi klinis menyebut bahwa penelitian sekitar 70 tahun mengenai efek biologis radiasi ini pada tingkat rendah sesuai margin standar yang sudah ditetapkan tidak berbahaya. Federal Communications Commission menyatakan bahwa AirPods sudah memenuhi standar tersebut.
Ahli radiologi klinis menyebut bahwa penelitian sekitar 70 tahun mengenai efek biologis radiasi ini pada tingkat rendah sesuai margin standar yang sudah ditetapkan tidak berbahaya. Federal Communications Commission menyatakan bahwa AirPods sudah memenuhi standar tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-16861) [SALAH] Video “Masjid Tempat Ibadah Umat Islam Sedang di Lecehkan oleh Para Preman”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 24/03/2024
Berita
“Tanda Akhir zaman. Dimana menteri agamanya…..masjid tempat ibadah umat Islam sedang di lecehkan oleh para preman….VIRAL KAN BIADAB …”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video yang diklaim menunjukkan preman sedang melecehkan masjid, terlihat orang-orang yang disebut merupakan preman membuat kerusuhan seperti di dalam masjid.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut salah. Faktanya video tersebut adalah pertunjukan teater di sebuah aula pondok pesantren, bukan di masjid. Dilansir dari Kompas.com, teater tersebut diperagai oleh santri Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah Cilongok, Tangerang, Banten.
Dengan demikian, video pesantren dilecehkan oleh preman adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut salah. Faktanya video tersebut adalah pertunjukan teater di sebuah aula pondok pesantren, bukan di masjid. Dilansir dari Kompas.com, teater tersebut diperagai oleh santri Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah Cilongok, Tangerang, Banten.
Dengan demikian, video pesantren dilecehkan oleh preman adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya video tersebut adalah pertunjukkan teater di aula Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah Cilongok, Tangerang, Banten. Bukan sebuah pelecehan masjid oleh para preman yang membuat kerusuhan.
Faktanya video tersebut adalah pertunjukkan teater di aula Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah Cilongok, Tangerang, Banten. Bukan sebuah pelecehan masjid oleh para preman yang membuat kerusuhan.
Rujukan
(GFD-2024-16860) [SALAH] Vaksin Polio Tidak Berguna karena Polio Bukan Disebabkan oleh Virus Menular tetapi Disebabkan oleh Racun
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 24/03/2024
Berita
“Salah satu alasan mengapa vaksin polio tidak berguna adalah karena polio tidak disebabkan oleh virus yang menular. Itu disebabkan oleh racun. Virus polio adalah virus komensal yang sama sekali tidak berbahaya jika tidak ada serangan racun yang gencar.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi di Twitter bahwa vaksin polio tidak berguna karena polio tidak disebabkan oleh virus menular, melainkan disebabkan oleh racun. Disebutkan juga bahwa virus polio adalah virus yang sama sekali tidak berbahaya jika tidak ada serangan racun.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya virus polio adalah virus yang sangat menular hingga dapat menyebar melalui orang terinfeksi yang tidak memiliki gejala. Mengutip dari AFP, vaksin polio yang ditemukan pada 1954 dan mulai disuntikkan pertamanya di Amerika sejak 1955 telah berhasil memberantas polio liar hingga tidak ada kasus polio sejak tahun 1979, sehingga vaksin polio dapat dikatakan berguna dalam memberantas polio.
Menurut Jessica Justman, profesor kedokteran dan epidemiologi Columbia Mailman School of Public Health mengatakan vaksin polio tetap menjadi kunci untuk melindungi masyarakat dari kelumpuhan akibat polio.
Dengan demikian, vaksin polio tidak berguna adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya virus polio adalah virus yang sangat menular hingga dapat menyebar melalui orang terinfeksi yang tidak memiliki gejala. Mengutip dari AFP, vaksin polio yang ditemukan pada 1954 dan mulai disuntikkan pertamanya di Amerika sejak 1955 telah berhasil memberantas polio liar hingga tidak ada kasus polio sejak tahun 1979, sehingga vaksin polio dapat dikatakan berguna dalam memberantas polio.
Menurut Jessica Justman, profesor kedokteran dan epidemiologi Columbia Mailman School of Public Health mengatakan vaksin polio tetap menjadi kunci untuk melindungi masyarakat dari kelumpuhan akibat polio.
Dengan demikian, vaksin polio tidak berguna adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya virus polio adalah virus yang sangat menular dan dapat menyebar melalui orang yang tidak menunjukkan gejala. Vaksin polio sendiri sudah terbukti berhasil memberantas virus polio di Amerika Serikat dan Kanada.
Faktanya virus polio adalah virus yang sangat menular dan dapat menyebar melalui orang yang tidak menunjukkan gejala. Vaksin polio sendiri sudah terbukti berhasil memberantas virus polio di Amerika Serikat dan Kanada.
Rujukan
(GFD-2024-16859) [SALAH] DBD di Brazil Melonjak 400% Setelah Nyamuk Bersenjata Bill Gates Diluncurkan
Sumber: globalresearch.caTanggal publish: 24/03/2024
Berita
“Uang dan Nyamuk yang Dipersenjatai: Demam Berdarah Melonjak 400% di Brasil Setelah Nyamuk yang Disunting Gene yang Didukung Bill Gates Dibebaskan”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi di portal daring yang menyebut bahwa nyamuk dengan rekayasa genetika yang didanai oleh Bill Gates menjadi penyebab melonjaknya penyakit DBD di Brasil hingga 400%.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut tidak mendasar. Melalui AFP, juru bicara Oxitec yang merupakan perusahaan bioteknologi yang mendapatkan dana dari Gates Foundation untuk mengembangkan dan melepaskan nyamuk ini menyebut bahwa nyamuk dengan rekayasa genetika yang dilepaskan di Brasil hanya berjenis kelamin jantan yang tidak dapat menggigit manusia, sehingga secara ilmiah mustahil penyebaran penyakit akibat nyamuk tersebut terjadi.
Nyamuk jantan tersebut memiliki ‘self-limiting gene’, ketika kawin dengan nyamuk betina keturunannya tidak akan bertahan hidup hingga dewasa. Dengan begitu akan mengurangi populasi nyamuk betina yang dapat menggigit, sehingga dapat mengurangi jumlah potensi penyebaran penyakit. Sehingga meningkatnya penyakit DBD di Brazil secara ilmiah tidak ada kaitannya dengan nyamuk rekayasa genetika yang didanai Gates Foundation.
Dengan demikian, DBD di Brazil melonjak karena nyamuk rekayasa genetika Bill Gates adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut tidak mendasar. Melalui AFP, juru bicara Oxitec yang merupakan perusahaan bioteknologi yang mendapatkan dana dari Gates Foundation untuk mengembangkan dan melepaskan nyamuk ini menyebut bahwa nyamuk dengan rekayasa genetika yang dilepaskan di Brasil hanya berjenis kelamin jantan yang tidak dapat menggigit manusia, sehingga secara ilmiah mustahil penyebaran penyakit akibat nyamuk tersebut terjadi.
Nyamuk jantan tersebut memiliki ‘self-limiting gene’, ketika kawin dengan nyamuk betina keturunannya tidak akan bertahan hidup hingga dewasa. Dengan begitu akan mengurangi populasi nyamuk betina yang dapat menggigit, sehingga dapat mengurangi jumlah potensi penyebaran penyakit. Sehingga meningkatnya penyakit DBD di Brazil secara ilmiah tidak ada kaitannya dengan nyamuk rekayasa genetika yang didanai Gates Foundation.
Dengan demikian, DBD di Brazil melonjak karena nyamuk rekayasa genetika Bill Gates adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya nyamuk dengan rekayasa genetika yang dilepaskan di Brasil hanya berjenis kelamin jantan yang tidak dapat menggigit manusia, sehingga secara ilmiah mustahil penyebaran penyakit akibat nyamuk tersebut terjadi.
Faktanya nyamuk dengan rekayasa genetika yang dilepaskan di Brasil hanya berjenis kelamin jantan yang tidak dapat menggigit manusia, sehingga secara ilmiah mustahil penyebaran penyakit akibat nyamuk tersebut terjadi.
Rujukan
Halaman: 2504/6099