(GFD-2024-19827) Keliru, Video Berisi Klaim Rakyat Palestina Sambut Pasukan Rusia di Gaza
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2024
Berita
Sebuah video yang bersumber dari Snack Video berisi klaim bahwa rakyat Palestina menyambut pasukan Rusia di tengah genosida yang dilakukan Israel.
Video berjudul “Kehadiran pasukan Rusia di Gaza disambut hangat dan sujud syukur oleh rakyat Palestina” tersebut diedarkan ulang di media sosial X, sebelumnya bernama Twitter. Di dalam konten itu terlihat beberapa kendaraan tempur berbendera Rusia, seperti tank melintas di tengah hamparan padang rumput.
Sejak dibagikan pada 9 Mei 2024, video berdurasi 1 menit 6 detik itu mendapat 202 komentar, 249 Retweet, disukai 824 pengguna X dan 16 kali disimpan. Namun, benarkah dalam video itu rakyat Palestina menyambut pasukan Rusia?
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Tempo menemukan, isi video tersebut bukanlah kehadiran pasukan Rusia di Gaza yang disambut hangat dan sujud syukur oleh rakyat Palestina. Peristiwa sebenarnya bukan di Gaza, melainkan di pedesaan Kota Tarbasiya, perbatasan Suriah-Turki.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menggunakan InVid WeVerify dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image Search.
Potongan video itu sebelumnya ditayangkan di channel YouTube kantor berita berbahasa Arab, yaitu A24 News Agency, yang berjudul "Kendaraan militer Amerika memblokir jalan di depan patroli Rusia" yang ditayangkan pada 3 Mei 2020.
Potongan video yang berisi sejumlah remaja laki-laki melambaikan tangan di dekat sebuah tank militer, sama dengan video pada menit ke-01:09.
Kanal A24 News Agency memberikan keterangan, bahwa 5 kendaraan militer milik Amerika Serikat yang sedang berpatroli memotong jalan antara kota Qamishli dan Tarbasiya/Al-Qahtaniya di kegubernuran Al-Hasakah. Patroli tersebut melintas di depan kendaraan militer Rusia yang sedang melakukan tur di perbatasan Suriah-Turki di pedesaan kota Tarbasiya.
Pasukan Amerika kemudian memaksa kendaraan Rusia untuk kembali ke pangkalan mereka di bandara Qamishli setelah Rusia membawa kendaraan militer lainnya untuk tujuan servis dan jumlahnya mencapai 6 kendaraan militer di Desa Khazna, dekat perbatasan Suriah-Turki. Kendaraan militer Rusia akhirnya kembali ke bandara Al-Qamishli, setelah gagal melakukan tur perbatasan di pedesaan Tarbasiya di mana ladang minyak dan gas berada.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim rakyat Palestina sambut pasukan Rusia adalah keliru.
Pasalnya, narasi pada unggahan itu berbeda dengan isi video atau tidak berkaitan. Peristiwa sebenarnya menunjukkan patroli pasukan militer Amerika Serikat yang terdiri dari 5 kendaraan memotong jalan antara kota Qamishli dan Tarbasiya/Al-Qahtaniya di provinsi Al-Hasakah, di depan kendaraan militer Rusia yang sedang melakukan tur di perbatasan Suriah-Turki di pedesaan kota Tarbasiya.
Rujukan
(GFD-2024-19826) Keliru, Klaim Pernyataan WHO tentang Vaksin Covid-19 Covishield
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2024
Berita
Sebuah postingan di Facebook [ arsip ] berisi klaim bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Postingan yang diunggah pada 6 Mei 2024 itu berisi narasi lengkap:
“ ...viral seluruh dunia,, efek samping vaksin virus nggleleng 19 bernama ( astrazeneca ) memiliki efek samping yg langkah,, yaitu pembekuan darah serta trombosit yg rendah… sementara itu,, organisasi kesehatan dunia (who) mengonfirmasi,.,,covishield dapat menimbulkan efek samping yg bisa mengancam jiwa.... "efek samping sangat langka yang disebut sindrom trombosis dengan trombositopenia,,, melibatkan kejadian pembekuan darah yg tidak biasa dan parah terkait dengan jumlah trombosit rendah,,,telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin ini," ungkap who..”
Hingga artikel ini tulis, postingan itu sudah dibagikan 132 kali dan 581 dikomentari. Lantas benarkah WHO menyatakan vaksin Covishield memiliki efek samping yang membahayakan?
Hasil Cek Fakta
Juru Bicara dan Hubungan Media WHO Tarik Jasarevic, yang dihubungi TEMPO melalui pesan tertulis, mengatakan klaim yang mengatakan WHO telah menemukan bukti vaksin Covishield memiliki efek samping yang membahayakan adalah klaim yang tidak benar.
“Semua vaksin Covid-19 telah melalui berbagai uji klinis dan aman untuk dikonsumsi,” tulis Tarik. Daftar lengkap vaksin bisa dilihat pada situs resmi WHO.
Covishield adalah nama merek vaksin kerja sama Oxford dan AstraZeneca, yang diproduksi oleh Serum Institute of India. Temuan bahwa vaksin produksi Astrazeneca memiliki efek samping berupa pembekuan darah sebenarnya beredar dalam surat tanggapan astrazeneca ke Pengadilan Tinggi di Inggris yang untuk pertama kalinya mengakui bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan efek samping berupa pembekuan darah. Akan tetapi kasus tersebut jarang terjadi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bila semua vaksin Covid-19, sesungguhnya sangat aman diberikan. Seperti halnya obat apa pun, vaksin juga dapat menimbulkan efek samping dengan efek samping yang lebih serius mungkin terjadi tetapi sangat jarang terjadi. Saat ini lebih dari 13 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan dengan aman secara global sejak tahun 2021, sehingga mencegah jutaan kasus penyakit parah dan kematian.
Menurut WHO, sebelum vaksin apa pun diperkenalkan di suatu negara, vaksin harus melalui pengujian yang ketat dan ketat melalui berbagai fase uji klinis. Otoritas kesehatan mengevaluasi dengan cermat hasil uji coba ini untuk membantu memastikan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar keamanan dan kemanjuran tertinggi sebelum dianggap layak untuk digunakan.
Setelah vaksin diperkenalkan dan digunakan di suatu negara, otoritas kesehatan nasional terus memantau keamanan vaksin untuk mendeteksi dan segera merespons potensi kekhawatiran. Jika terjadi kejadian buruk, sekelompok ahli independen akan menilai apakah kejadian tersebut ada hubungannya dengan vaksin.
Badan Kesehatan Canada, juga menyatakan hal yang sama, bila vaksin Covid-19 termasuk AstraZeneca/Covishield tetap aman dan efektif dalam melindungi warga dari Covid-19 dan mendorong masyarakat untuk mendapatkan imunisasi dengan vaksin Covid-19 apa pun yang diizinkan. Jarang ada laporan mengenai penggumpalan darah (Vaccine Induksi Thrombotic Thrombocytopenia atau VITT) setelah vaksinasi dengan AstraZeneca di Kanada dan negara lain di dunia. Berdasarkan uji klinis, kedua vaksin Covishield ini menunjukkan perlindungan 60–80 persen terhadap infeksi Covid-19 mulai dua minggu setelah dosis kedua.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan catatan Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca. Survei yang dilakukan di 14 rumah sakit di 7 provinsi tidak mencatat kejadian tersebut.
BBC Indonesia mencatat, Covishield banyak digunakan di negara-negara miskin, melalui program vaksin Covax. Di Eropa, vaksin tersebut dijual dengan merek Vaxzevria. Singkatnya, kedua vaksin tersebut memiliki formulasi yang identik tetapi diproduksi dan didistribusikan di wilayah geografis yang berbeda.
Vaksin AstraZeneca dikategorikan dalam vaksin vektor adenovirus. Vaksin ini mengandung eksipien seperti L-Histidin, L-Histidine hidroklorida monohidrat, Magnesium klorida heksahidrat, Polisorbat 80, Etanol, Sukrosa, Natrium klorida dan Dinatrium edetat dihidrat (EDTA)
Dalam jurnal Kesehatan yang berjudul “COVID-19 Vaccine-Induced Immune Thrombotic Thrombocytopenia (VITT) and Cerebral Venous Sinus Thrombosis (CVST)- Lessons for India” yang dipublikasikan National Library of Medicine -Perpustakaan Kedokteran Nasional yang berbasis di Amerika Serikat, vaksin Covishield merupakan vaksin yang paling banyak diberikan di India. Vaksin ini berbasis vektor adenovirus simpan seberkode Spike SARS-CoV-2 (S ) glikoprotein.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim WHO menemukan bukti Covishield dapat menimbulkan efek samping dan mengancam jiwa adalah keliru.
Tarik Jasarevic, Juru Bicara dan Hubungan Media WHO yang dihubungi TEMPO melalui pesan tertulis mengatakan klaim yang mengatakan WHO telah menemukan bukti vaksin covishield memiliki efek samping yang membahayakan adalah klaim yang tidak benar.
WHO justru mengungkapkan bila semua vaksin COVID-19, sesungguhnya sangat aman diberikan. Seperti halnya obat apa pun, vaksin juga dapat menimbulkan efek samping. Namun, gejala ini biasanya sangat kecil dan berlangsung singkat.
Di Indonesia sendiri tidak ada laporan kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02NXx6Dpf934Lkac2QZpiT3SE8FTF6hn1rmiwWcX9iE1GPf7VpAPg6UwiF9U4BKSTul&id=100068005938906
- https://extranet.who.int/prequal/vaccines/covid-19-vaccines-who-emergency-use-listing
- https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/vaccines-and-immunization-vaccine-safety
- https://www.gov.nl.ca/covid-19/vaccine/astrazeneca-covishield-information/
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240502/4645392/tidak-ada-efek-samping-akibat-vaksin-covid-19-di-indonesia/
- https://www.bbc.com/indonesia/dunia-56323080
- https://www.seruminstitute.com/health_faq_covishield.php#faq3
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8954332/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8954332/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-19825) [SALAH] Perusahaan Danone Aqua Dukung Israel
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 14/05/2024
Berita
Sebaik2nya manusia ialah yang dapat bermanfaat untuk orang lain
Hasil Cek Fakta
Akun tiktok @rajobsn telah mengunggah video mengenai perusahaan Danone yang salah satu produknya ialah Aqua telah mendukung Israel. Pada akun tersebut juga memberikan statement untuk boikot produk Aqua di Indonesia.
Setelah dilakukan penelusuran dengan memakai keyword “boikot aqua” pada laman google terdapat beberapa artikel yang membahas hal tersebut. Dilansir dalam salah satu artikel news.republika.co.id Danone yang merupakan produsen aqua adalah produk lokal yang terang terangan mendukung Palestina melalui donasi, baik melalui kedutaan Palestina maupun melalui LazisMu (badan Zakat Muhammadiyah), Lazisnu, BAZNAS, Kedutaan Palestina, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, hingga TNI Angkatan Laut.
Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan Danone adalah perusahaan publik yang beroperasi di 120 negara. Atas hal itu pihaknya memiliki banyak karyawan dari beragam latar belakang etnis dan budaya. Danone juga menegaskan bahwa mereka tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel, serta tidak memiliki afiliasi politik dengan pihak manapun.
Dalam akun twitter resmi BDS Indonesia juga telah mengunggah daftar produk boikot terbarunya yang dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu Super Jahat, Tinggalkan, dan Gausah Beli Dulu Deh. Dalam unggahan terbarunya mengenai produk boikot tersebut juga tidak ada nama Aqua maupun Danone yang masuk menjadi produk boikot. MUI sendiri menyerahkan kepada masyarakat untuk mencari informasi sendiri mana brand yang terafiliasi dengan israel.
Setelah dilakukan penelusuran dengan memakai keyword “boikot aqua” pada laman google terdapat beberapa artikel yang membahas hal tersebut. Dilansir dalam salah satu artikel news.republika.co.id Danone yang merupakan produsen aqua adalah produk lokal yang terang terangan mendukung Palestina melalui donasi, baik melalui kedutaan Palestina maupun melalui LazisMu (badan Zakat Muhammadiyah), Lazisnu, BAZNAS, Kedutaan Palestina, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, hingga TNI Angkatan Laut.
Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan Danone adalah perusahaan publik yang beroperasi di 120 negara. Atas hal itu pihaknya memiliki banyak karyawan dari beragam latar belakang etnis dan budaya. Danone juga menegaskan bahwa mereka tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel, serta tidak memiliki afiliasi politik dengan pihak manapun.
Dalam akun twitter resmi BDS Indonesia juga telah mengunggah daftar produk boikot terbarunya yang dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu Super Jahat, Tinggalkan, dan Gausah Beli Dulu Deh. Dalam unggahan terbarunya mengenai produk boikot tersebut juga tidak ada nama Aqua maupun Danone yang masuk menjadi produk boikot. MUI sendiri menyerahkan kepada masyarakat untuk mencari informasi sendiri mana brand yang terafiliasi dengan israel.
Kesimpulan
Faktanya, perusahaan Danone tidak terafiliasi politik dengan pihak manapun, serta perusahaan tersebut terang terangan mendukung Palestina melalui berbagai donasi yang disalurkan. Dalam produk boikot yang di serukan oleh DBS juga tidak mencantumkan perusahaan Danone maupun Aqua.
Rujukan
(GFD-2024-19824) [SALAH] Vaksin HPV menyebabkan banyak kerusakan pada tubuh wanita
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 14/05/2024
Berita
Vaksin HPV menyebabkan kanker, kemandulan, kegagalan ovarium pada wanita muda, menyebabkan anak perempuan berusia 9 dan 10 tahun mengalami menopause dini.
Hasil Cek Fakta
Akun twitter Banyoe Biroe telah mengunggah postingan mengenai efek samping yang terjadi setelah melakukan vaksin HPV, seperti menyebabkan kanker, kemandulan, kegagalan ovarium pada wanita muda, menyebabkan anak perempuan berusia 9 dan 10 tahun mengalami menopause dini.
Dilansir dalam antaranews.com, vaksin HPV merupakan pencegahan utama kanker serviks dan memiliki tingkat keberhasilan 100% bila diberikan dalam dua dosis kepada anak perempuan berusia 9 hingga 13 tahun, atau usia sekolah dasar. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mendefinisikan menopause dini adalah suatu kondisi fisik dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut sebelum usia 40 tahun atau periode menstruasi berhenti lebih awal dari usia rata-rata.
Kementerian Kesehatan Indonesia juga telah membantah klaim bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan menopause dini, kanker maupun kemandulan, narasi tersebut tidak didukung oleh data atau penelitian ilmiah. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menegaskan bahwa imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya.
“Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," kata Syahril setelah diwawancarai tim Antara News di Jakarta, Selasa, 12 September 2023. Sehingga, narasi yang mengatakan bahwa vaksin HPV menyebabkan kanker, kemandulan, kegagalan ovarium, serta menopouse dini merupakan informasi yang tidak benar.
Dilansir dalam antaranews.com, vaksin HPV merupakan pencegahan utama kanker serviks dan memiliki tingkat keberhasilan 100% bila diberikan dalam dua dosis kepada anak perempuan berusia 9 hingga 13 tahun, atau usia sekolah dasar. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mendefinisikan menopause dini adalah suatu kondisi fisik dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut sebelum usia 40 tahun atau periode menstruasi berhenti lebih awal dari usia rata-rata.
Kementerian Kesehatan Indonesia juga telah membantah klaim bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan menopause dini, kanker maupun kemandulan, narasi tersebut tidak didukung oleh data atau penelitian ilmiah. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menegaskan bahwa imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya.
“Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," kata Syahril setelah diwawancarai tim Antara News di Jakarta, Selasa, 12 September 2023. Sehingga, narasi yang mengatakan bahwa vaksin HPV menyebabkan kanker, kemandulan, kegagalan ovarium, serta menopouse dini merupakan informasi yang tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya, narasi tersebut tidak didukung oleh data atau sumber yang jelas. Melalui Kementerian Kesehatan Indonesia juga membantah klaim bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan menopause dini, kanker maupun kemandulan.
Rujukan
Halaman: 2504/6837




