• (GFD-2022-9386) [SALAH] Mulai Awal Maret Kominfo Akan Unregistrasi Kartu Paket Jika Tidak Ada Aktivitas Internet 1×24 Jam

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 10/03/2022

    Berita

    Beredar sebuah informasi dari media sosial Whatsapp yang menyatakan bahwa kartu paket internet yang telah diregistrasi, akan secara otomatis di-unregistrasi apabila tidak ada aktivitas internet selama waktu 1×24 jam. Dalam narasinya, informasi ini diklaim berasal dari kebijakan baru Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah melakukan penelusuran, tidak ditemukan pernyataan demikian dari Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. Sampai awal bulan Maret tahun 2022, belum ada pengumuman resmi yang dapat dilihat di laman Kominfo. Jadi pernyataan bahwa adanya kebijakan unregistrasi kartu paket jika tidak ada aktivitas internet selama 1×24 jam yang dimulai sejak awal bulan Maret, merupakan pernyataan keliru.

    Sampai saat ini, terkait dengan unregistrasi kartu hanya akan terjadi jika pengguna membatalkan registrasi atas nomor miliknya. Lain dengan nomor kartu yang diblokir, kebijakan ini dilakukan jika pengguna memakai data yang tidak benar saat meregistrasi nomor, atau tidak dilakukannya pengisian pulsa sampai lewat masa tenggang pada nomor terkait.

    Jadi dapat disimpulkan, informasi yang menyatakan bahwa kartu paket akan otomatis diunregistrasi jika tidak ada aktivitas internet selama 1×24 jam merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya sampai awal bulan Maret ini, tidak ada pernyataan demikian dari Kementerian Komunikasi dan Informasi.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9385) [SALAH] Presiden Putin Peringati Jokowi Agar Tidak Ikut Campur Masalah Rusia dengan Ukraina

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/03/2022

    Berita

    Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menampilkan pidato Presiden Rusia, Vladimir Putin. Di dalam unggahan yang disebarkan oleh akun bernama Senandung Azeizza Zhian ini juga menyertakan narasi yang menjelaskan bahwa Presiden Putin secara khusus memperingati Presiden Joko Widodo untuk tidak ikut campur dengan masalah antara Rusia dengan Ukraina. Dalam narasi tersebut juga disampaikan bahwa Presiden Putin meminta Presiden Joko Widodo untuk berfokus pada masalah negara Indonesia seperti masalah minyak goreng langka, BPJS Kesehatan yang diwajibkan untuk berbagai keperluan administrasi, pemaksaan vaksin, dan lain-lain.

    pesan putin

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah dilakukan penelusuran, narasi yang menyatakan bahwa ada peringatan khusus dari Presiden Putin kepada Presiden Joko Widodo (Indonesia) untuk tidak ikut campur dengan masalah antara Rusia dan Ukrania merupakan narasi hoaks. Video yang ada di dalam unggahan merupakan video pidato Presiden Putin yang jika diterjemahkan, memiliki maksud agar negara-negara di dunia tidak mencoba menghentikan serangan Rusia kepada Ukraina. Dalam terjemahan aslinya, Presiden Putin tidak ada memberikan peringatan khusus kepada Presiden Joko Widodo (Indonesia).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan yang menyebutkan bahwa Presiden Putin secara khusus memperingati Indonesia agar tidak ikut campur dalam masalah antara Rusia dengan Ukraina merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, dalam pidatonya terkait konflik dengan Ukraina, Presiden Putin tidak ada memperingati Indonesia secara khusus agar tidak ikut campur masalah mereka.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9384) [SALAH] Video “detik detik babi ngepet berubah jadi manusia tertangkap warga”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/03/2022

    Berita

    Akun Facebook Hidup kembali (fb.com/107124854910450) pada 3 Maret 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan warga yang berkerumun menyaksikan diduga hewan yang diklaim sebagai babi ngepet dengan narasi sebagai berikut:

    “Hikmah kehidupan detik detik b4by n93pet tertangkap warga #spiritual #spirituality #viral”

    Di video tersebut juga terdapat narasi: “B4by n93pet tertangkap warga”, “detik detik b4b! n93pet berubah jadi manusia serem !!!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai detik-detik babi ngepet berubah menjadi manusia tertangkap oleh warga merupakan konten yang menyesatkan.

    Faktanya babi di video itu tidak berubah jadi manusia. Penangkapan babi di video itu merupakan rekayasa Adam Ibrahim yang sudah divonis 4 tahun penjara pada Desember 2021, setelah terbukti bersalah melakukan tindak pidana penyebaran berita bohong terkait babi ngepet yang sebenarnya hanyalah babi biasa di Sawangan, Depok pada 27 April 2021.

    Potongan video yang identik, dimuat di video yang diunggah di kanal Youtube Kompas TV pada 9 Mei 2021 dengan judul “Rekayasa Babi Ngepet di Depok Berawal dari Banyak Warga yang Keluhkan Kehilangan Uang”.

    Dikutip dari keterangan di video ini, warga Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat digegerkan dengan penangkapan seekor babi yang diduga jelmaan seorang manusia. Kabar babi ngepet yang ditangkap oleh 7 orang di tengah malam ini mengaku diperintahkan seorang warga yang dianggap ahli agama.

    Dilansir dari CNN Indonesia, Polres Depok menetapkan Adam Ibrahim sebagai tersangka pada 29 April 2021 karena diduga menyebarkan berita bohong atau hoaks soal babi ngepet di Depok. Kapolres Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan dalam kasus ini tersangka sengaja membuat cerita bohong soal babi ngepet hingga akhirnya membuat warga percaya.

    Adam Ibrahim sudah mengaku sengaja menyebarkan isu soal babi ngepet kepada warga di Sawangan, Depok karena ingin terkenal di kampungnya. Tapi cara atau siasat Adam Ibrahim untuk meyakinkan warga Depok agar percaya isu babi ngepet baru terungkap di pengadilan.

    Hal itu terungkap dalam surat dakwaan Adam Ibrahim yang dibacakan di Pengadilan Negeri Depok, Selasa (14/9/2021). Jaksa mengatakan awal mula ide merekayasa babi ngepet ini muncul ketika ada warga yang bercerita ke Adam mereka kehilangan uang. Dari situ timbullah akal licik Adam untuk merekayasa cerita bahwa uang itu menghilang karena babi ngepet.

    Untuk melancarkan niatnya, Adam membeli babi secara online. Setelah dikirim ke rumahnya, Adam kemudian melepas babi itu dan menyatakan ke warga kalau itu adalah babi ngepet yang mencuri uang warga.

    Adam, menurut Jaksa, melepaskan babi hidup berwarna hitam tersebut di samping kandang yang sebelumnya sudah terdakwa siapkan di Jalan Masjid Syamsul Iman RT 002 RW 004 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Kemudian, Adam menelepon saksi Adi Firmanto untuk membantu siasatnya semakin terlihat nyata.

    Jaksa mengatakan babi yang dilepaskan Adam itu ditangkap oleh Adi beserta empat warga lainnya. Warga menangkap babi dengan cara telanjang, sesuai dengan arahan Adam Ibrahim.

    Setelah babi ditangkap, Adam meletakkan babi itu di kandang yang terbuat dari bambu kuning. Sesuai dengan arahan Adam, babi itu kemudian dilempar garam dan dipukul menggunakan lidi dari pohon aren agar babi itu tidak menghilang.

    Akibat perbuatannya ini, Adam Ibrahim divonis 4 tahun penjara terkait kasus hoaks babi ngepet di Bedahan, Depok, Jawa Barat.
    Dalam vonisnya tersebut, majelis hakim PN Depok meyakini terdakwa Adam Ibrahim terbukti bersalah melakukan tindak pidana penyebaran berita bohong terkait babi ngepet.

    Kesimpulan

    TIDAK berubah jadi manusia. Penangkapan babi di video itu merupakan rekayasa Adam Ibrahim yang sudah divonis 4 tahun penjara pada Desember 2021, setelah terbukti bersalah melakukan tindak pidana penyebaran berita bohong terkait babi ngepet yang sebenarnya hanyalah babi biasa di Sawangan, Depok pada 27 April 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9383) Menyesatkan, FDA sembunyikan dokumen vaksin Covid-19 Pfizer hingga 75 tahun

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 09/03/2022

    Berita


    Sebuah video berisi narasi bahwa otoritas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menyembunyikan dokumen terkait efek samping Pfizer dan menunda publikasinya 75 tahun mendatang, beredar di Twitter 7 Maret 2022. 
    Video berdurasi 1:15 menit itu berjudul: Dokumen Pfizer yang ingin disegel FDA selama 75 tahun, berisi kompilasi video yang menunjukkan bagian-bagian dokumen terkait vaksin Covid-19 milik perusahaan Pfizer, diiringi narator seorang pria. Narator tersebut mengatakan: “Di tengah peperangan Rusia-Ukraina, ternyata pada Rabu 1 Maret 2022, dokumen terkait vaksin Covid Pfizer dan efek sampingnya, yang sebelumnya tidak diperbolehkan untuk dipublikasikan kepada publik oleh FDA (BPOM Amerika) akhirnya dirilis. 
    Isi narasi juga menyinggung bahwa dokumen itu berisi efek samping Covid-19 Pfizer seperti menyebabkan herpes, tumor, diabetes, pneumonia, berbagai jenis autoimun, cedera liver, hati, gagal ginjal, jantung dan berbagai jenis masalah jantung, menopause dini, kelahiran prematur dan lain-lain. “Cek halaman 30-38 untuk mengecek daftar panjang efek samping Covid-19 pfizer. “
    Tangkapan layar cuitan dan unggahan dengan klaim FDA sembunyikan dokumen vaksin Covid-19 Pfizer hingga 75 tahun

    Hasil Cek Fakta


    Klaim 1: FDA akan menutupi dokumen efek samping Pfizer selama 75 tahun
    Fakta: Kasus ini bermula dari sengketa permintaan informasi dari Kesehatan Masyarakat dan Profesional Medis kepada Pusat Layanan Pemohon FOIA di bawah Undang-undang Hak atas Informasi (FOIA). Mereka menuntut agar FDA merilis 300 ribu halaman data yang terkait dengan lisensi vaksin Covid-19 Pfizer. Pemerintah diharuskan untuk menanggapi permintaan ini, jumlah waktu yang diperlukan untuk memenuhi permintaan ini bervariasi tergantung pada jumlah dokumen yang diminta, backlog di lembaga yang menangani, dan kompleksitas dokumen yang terlibat.
    Dari tuntutan tersebut, FDA mengusulkan akan merilis 500 halaman setiap bulan sesuai standar. Jika usulan ini disetujui, artinya FDA akan membutuhkan waktu 50 tahun, atau hingga 2076 untuk menyelesaikan publikasi seluruh dokumen. 
    Pada tanggal 15 November 2021, kedua belah pihak yang bersengketa menyampaikan laporan bersama ke Pengadilan Distrik AS di Distrik Utara Texas. Jumlah dokumen yang diminta penggugat berkembang menjadi 450 ribu halaman, yang artinya FDA membutuhkan waktu 75 tahun untuk mempublikasikan seluruh dokumen.
    Pada 7 Januari 2022, Pengadilan Texas menyimpulkan bahwa permintaan FOIA ini sangat penting bagi publik dan memerintahkan agar FDA mempublikasikan dokumen tersebut dalam delapan bulan dengan sebanyak 55.000 halaman per bulan. Itu artinya waktu yang dibutuhkan lebih cepat 75 tahun dan empat bulan daripada yang dikatakan FDA untuk menyelesaikan publikasi seluruh dokumen.  Hakim federal menilai, dengan mempublikasikan informasi tersebut sesegera mungkin dapat membantu meredakan kekhawatiran para skeptis vaksin dan meyakinkan mereka bahwa produk tersebut aman.
    Sumber: 
    https://www.snopes.com/news/2021/11/19/fda-2076-vaccine-data/  
    https://www.reuters.com/legal/government/paramount-importance-judge-orders-fda-hasten-release-pfizer-vaccine-docs-2022-01-07/  
    Klaim 2: Dokumen berisi daftar efek samping vaksin Covid-19 Pfizer
    Dokumen yang muncul dalam video itu adalah bagian dari dokumen FDA yang diunggah di situs Kesehatan Masyarakat dan Profesional Medis, https://phmpt.org/ pada 17 November 2021, berjudul  5.3.6 Cumulative Analysis of Post-authorization Adverse Event Reports. Halaman 30 hingga 38 dokumen itu berisi lampiran kejadian khusus yang muncul setelah vaksin Covid-19 Pfizer. 
    Vaksin Covid-19 memang dapat menyebabkan efek samping pada penerimanya. FDA telah mengevaluasi dan menganalisis data keamanan dan keefektifan dari uji klinis yang dilakukan pada puluhan ribu peserta studi dan informasi manufaktur yang dikirimkan oleh Pfizer-BioNTech. FDA telah menetapkan bahwa totalitas data yang tersedia memberikan bukti yang jelas bahwa Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech mungkin efektif dalam mencegah COVID-19. Berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia, FDA menyimpulkan bahwa manfaat yang diketahui dan potensial dari seri utama dua dosis Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech lebih besar daripada risiko yang diketahui dan potensial untuk orang berusia 16 tahun ke atas.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video bernarasi bahwa otoritas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) akan menyembunyikan dokumen terkait efek samping Pfizer hingga 75 tahun adalah menyesatkan. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan