Video berdurasi 14 detik milik akun youtube @ardyfandicanel6233 mengunggah video dengan menyatakan bahwa KPU mengumumkan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar adalah pemenang pilpres 2024.

Setelah dilakukan penelusuran unggahan tersebut diposting tanggal 17 Maret 2024 dan tidak terbukti kebenarannya. Faktanya KPU pada tanggal 20 Maret 2024 menetapkan pasangan calon nomor urut 1, H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D dan Dr. (H.C.) H. A. Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.906 suara. Paslon 1 ini dinyatakan menang di dua Provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Barat. Pasangan calon nomor urut 2, H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memperoleh 96.214.691 suara dan unggul di 36 dari Jumlah 38 Provinsi di Indonesia. Pasangan calon nomor urut 3, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. dan Prof. Dr. H. M. Mahfud MD mendapat 27.040.878 suara. Oleh karenanya berdasarkan perhitungan jumlah tersebut KPU menetapkan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang Pemilihan Umum Tahun 2024 dalam satu putaran.

Sehingga dapat disimpulkan informasi yang diunggah merupakan informasi yang menyesatkan dan tidak terbukti kebenarannya.

Unggahan video dengan klaim KPU mengumumkan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar adalah pemenang Pilpres 2024 tidak berdasar pada informasi resmi dari pihak terkait. Faktanya pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya menang di dua Provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Barat.

Akun twitter @Opposite6890 pada 2 April 2024 mengunggah video dengan klaim Raffi Ahamd keciduk.
Setelah dilakukan penelusuran faktanya unggahan video berdurasi 26 detik tersebut sangat identik dengan unggahan video milik akun youtube @AttaHalilintar dengan judul “PRANK RAFFI AHMAD D! TANGKAP POLISI NAGITA NANGIS” yang diunggah pada 30 Mei 2019.

Unggahan video tersebut merupakan konten prank yang menayangkan Atta Halilintar menyuruh beberapa orang untuk berpura-pura menjadi polisi dan menangkap Raffi Ahmad dengan alasan ia menggunakan doping. Terlihat Nagita Slavina melakukan pembelaan kepada Raffi Ahmda karena orang suruhan dari Atta Halilintar tidak mau menunjukkan surat izin penangkapan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa unggahan video oleh akun @Opposite6890 merupakan video yang dimanipulasi dengan mengambil video dari unggahan akun youtube @Atta Halilintar

Unggahan video dengan klaim Raffi Ahmad keciduk merupakan informasi yang menyesatkan. Faktanya unggahan video tersebut merupakan konten prank yang dibuat oleh Atta Halilintar.

Akun Youtube dengan nama @bencanaalam294 telah mengunggah video yang mengklaim bahwa terjadi gelombang tinggi yang mencengkam dan melalap habis wilayah Pantai Bali. Selanjutnya menyebabkan Pulau Dewata menjadi tragis. 

Setelah dilakukan penelusuran ternyata narator hanya membacakan kembali narasi artikel milik ANTARA yang diunggah tanggal 14 Juni 2023 pada laman pribadinya. Informasi tersebut diunggah dengan judul "BMKG keluarkan peringatan gelombang tinggi 3,5 meter di Selat Bali".

Narasi tersebut membahas terkait Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengeluarkan peringatan dini potensi ketinggian gelombang laut di Selat Bali mencapai hingga 3,5 meter yang diperkirakan terjadi pada 14-16 Juni 2023. Oleh karenanya masyarakat, pelaku wisata bahari, dan nelayan, diminta untuk mengantisipasi potensi ketinggian gelombang laut itu.

Dengan demikian informasi tersebut merupakan informasi yang salah dan menyesatkan. 

Unggahan video dengan klaim Pulau Dewata tragis akibat gelombang tinggi yang mencekam dan melalap habis wilayah Pantai Bali merupakan informasi yang menyesatkan. Faktanya informasi tersebut adalah informasi yang telah diberitakan di tahun 2023 lalu. 

Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut pernah beredar dan ramai menjadi perbincangan publik pada tahun 2021.

Dilansir dari detik.com, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menegaskan jika video tersebut hoaks. Ia menyebut uang emisi terakhir yang dikeluarkan BI adalah rupiah emisi 2022.

“Hoax, tidak benar. Uang emisi yang terakhir dikeluarkan BI adalah uang rupiah tahun emisi 2022,”.

Adapun uang rupiah kertas emisi 2022 itu dikenalkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI pada 18 Agustus 2022. Uang kertas pada emisi tersebut terdiri dari pecahan uang rupiah kertas Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.

Head of Corporate Secretary Peruri, Adi Sunardi saat itu mengungkap yang beredar di media sosial bukanlah uang rupiah, tapi House Note yang merupakan spesimen yang memuat seluruh fitur sekuriti yang dilakukan oleh Peruri. Hal ini lazim dilakukan oleh para pencetak uang untuk menerbitkan House Note masing-masing, dengan tujuan untuk menunjukkan kompetensi dan kemampuan maksimal pencetak uang.

Bukan uang keluaran baru, melainkan House Note yang merupakan spesimen yang memuat seluruh fitur sekuriti yang dilakukan oleh Peruri guna menunjukkan kompetensi dan kemampuan maksimal pencetak uang.