KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan beberapa warga menemukan ular piton berkepala dua. Ular itu kemudian diperlihatkan, dan terlihat dua kepala tanpa ada buntut.
Namun, setelah ditelusuri informasi dalam video tersebut tidak benar.
Video soal penemuan ular piton berkepala dua muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini.
Dalam video tampak dua orang memegang ujung ular piton. Video diberi keterangan:
Penemuan ular Piton berkepala dua
(GFD-2024-21366) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Ular Piton Berkepala Dua, Bagian Ekor Menyerupai Kepala
Sumber:Tanggal publish: 25/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video tersebut pernah viral dan pernah diberitakan Kompas.com dalam artikel ini.
Dalam artikel itu, dijelaskan bahwa video itu adalah momen ketika warga Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas menemukan ular piton di kandang unggas milik salah satu warga.
Kapolsek Wangon AKP Wawan Dwi Leksono menjelaskan, ular tersebut tidak berkepala dua seperti yang dinarasikan dalam video.
"Itu bukan berkepala dua. Itu yang dikira kepala ternyata bagian ekor yang buntung (putus) sehingga bentuknya menyerupai kepala," kata Wawan.
Menurut Wawan, video tersebut diambil pada 27 Mei 2024 dengan tujuan ramai dibicarakan di media sosial.
"Ditangkap ramai-ramai sama warga. Itu memang (bentuknya) seperti kepala dua, itu warga (membuat video) biar ramai saja," ujar Wawan.
Setelah ditangkap, ular dengan panjang sekitar 2 meter itu dipelihara oleh warga di Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon bernama Sumarno.
Dalam artikel itu, dijelaskan bahwa video itu adalah momen ketika warga Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas menemukan ular piton di kandang unggas milik salah satu warga.
Kapolsek Wangon AKP Wawan Dwi Leksono menjelaskan, ular tersebut tidak berkepala dua seperti yang dinarasikan dalam video.
"Itu bukan berkepala dua. Itu yang dikira kepala ternyata bagian ekor yang buntung (putus) sehingga bentuknya menyerupai kepala," kata Wawan.
Menurut Wawan, video tersebut diambil pada 27 Mei 2024 dengan tujuan ramai dibicarakan di media sosial.
"Ditangkap ramai-ramai sama warga. Itu memang (bentuknya) seperti kepala dua, itu warga (membuat video) biar ramai saja," ujar Wawan.
Setelah ditangkap, ular dengan panjang sekitar 2 meter itu dipelihara oleh warga di Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon bernama Sumarno.
Kesimpulan
Video penemuan ular piton berkepala dua tidak benar dan informasinya keliru.
Faktanya, video itu menangkap momen ketika warga di Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas menemukan ular piton pada 27 Mei 2024.
Kapolsek Wangon AKP Wawan Dwi Leksono memastikan, ular tersebut tidak berkepala dua. Ular itu memiliki bagian ekor yang putus sehingga terlihat seperti kepala.
Faktanya, video itu menangkap momen ketika warga di Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas menemukan ular piton pada 27 Mei 2024.
Kapolsek Wangon AKP Wawan Dwi Leksono memastikan, ular tersebut tidak berkepala dua. Ular itu memiliki bagian ekor yang putus sehingga terlihat seperti kepala.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/2012496965853729
- https://www.facebook.com/reel/1125627515398543
- https://www.facebook.com/reel/826452892376705
- https://regional.kompas.com/read/2024/05/30/164448778/geger-ular-piton-berkepala-2-di-banyumas-ini-faktanya
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-21365) [HOAKS] Filter Rokok Mengandung Darah Babi
Sumber:Tanggal publish: 25/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar peringatan yang menyatakan rokok haram karena filternya mengandung darah babi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Informasi tentang filter rokok mengandung darah babi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (21/7/2024):
BismillahDengan LIKE dan SHARE pesan ini khususnya pada para perokok muslimMaka anda ikut menyelamatkan banyak umat dari bahaya rokok bagi kesehatan, haram dan makruhnya rokok
Maka anda ikut menyelamatkan nyawa jutaan orang yang merokokMaka anda ikut menyelamakan ratusan juta anak dan isteri akan kehilangan nyawa orangtua atau suaminya karena rokok
Maka anda ikut menyelamatkan banyak umat islam dari ketidaktahuan dan kesalahpahaman HARAMNYA ROKOK
Semua dokter katakan rokok mengancam jiwaSebagian besar ulama katakan merokok haramSebagian ulama katakan merokok makruh.
Masih saja ada manusia dan masih saja ada umat islam yang merokokWallahualam.
Dr Widodo JudarwantoGerakan Nasional Tidak Merokok Di Lingkungan MasjidSAVE CHILDREN FROM SMOKE
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Informasi tentang filter rokok mengandung darah babi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (21/7/2024):
BismillahDengan LIKE dan SHARE pesan ini khususnya pada para perokok muslimMaka anda ikut menyelamatkan banyak umat dari bahaya rokok bagi kesehatan, haram dan makruhnya rokok
Maka anda ikut menyelamatkan nyawa jutaan orang yang merokokMaka anda ikut menyelamakan ratusan juta anak dan isteri akan kehilangan nyawa orangtua atau suaminya karena rokok
Maka anda ikut menyelamatkan banyak umat islam dari ketidaktahuan dan kesalahpahaman HARAMNYA ROKOK
Semua dokter katakan rokok mengancam jiwaSebagian besar ulama katakan merokok haramSebagian ulama katakan merokok makruh.
Masih saja ada manusia dan masih saja ada umat islam yang merokokWallahualam.
Dr Widodo JudarwantoGerakan Nasional Tidak Merokok Di Lingkungan MasjidSAVE CHILDREN FROM SMOKE
Hasil Cek Fakta
Narasi filter rokok mengandung babi merupakan isu lama yang beredar lebih dari 10 tahun lalu.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan menguji filter dari lima merek rokok di laboratorium menggunakan metode DNA.
Hasilnya, tidak terdeteksi adanya kandungan DNA babi.
Regulasi rokok diatur sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.
BPOM telah mengawasi produksi dan peredaran rokok, termasuk kandungan yang ada di dalamnya.
Dilansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, tuduhan filter rokok mengandung babi pertama kali tercetus oleh Ketua Komnas Pengendalian Tembakau (Komnas PT) DR Hakim Sorimuda Pohan saat kampanye antirokok yang dihadiri ratusan PNS di Banjarmasin pada 2013.
Ia mengutip pernyataan Profesor Kesehatan Masyarakat Universitas Sydney Simon Chapman dan riset Christien Meindertsma, peneliti dari Eindhoven, Belanda.
Sekretaris Jenderal Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Hasan Aoni Aziz menjelaskan, isu darah babi pada filter rokok pernah muncul di Indonesia dan Australia pada tahun 2010.
Lembaga Penelitian Pengkajian Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) telah meneliti filter rokok yang beredar di Indonesia, baik dalam negeri maupun impor.
Hasilnya tidak ditemukan kandungan babi.
"Hasil riset LPPOM MUI terhadap filter rokok yang beredar di Indonesia, tidak ada yang mengandung darah babi, dan itu sudah dirilis resmi MUI. Kesimpulan penelitian LPPOM MUI sebenarnya menjadi jawaban atas tudingan yang tidak benar ketika itu," ucap Hasan.
Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah narasi mengenai filter rokok mengandung babi pada 2021. Namun klaim yang sama kembali beredar pada pertengahan 2024.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan menguji filter dari lima merek rokok di laboratorium menggunakan metode DNA.
Hasilnya, tidak terdeteksi adanya kandungan DNA babi.
Regulasi rokok diatur sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.
BPOM telah mengawasi produksi dan peredaran rokok, termasuk kandungan yang ada di dalamnya.
Dilansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, tuduhan filter rokok mengandung babi pertama kali tercetus oleh Ketua Komnas Pengendalian Tembakau (Komnas PT) DR Hakim Sorimuda Pohan saat kampanye antirokok yang dihadiri ratusan PNS di Banjarmasin pada 2013.
Ia mengutip pernyataan Profesor Kesehatan Masyarakat Universitas Sydney Simon Chapman dan riset Christien Meindertsma, peneliti dari Eindhoven, Belanda.
Sekretaris Jenderal Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Hasan Aoni Aziz menjelaskan, isu darah babi pada filter rokok pernah muncul di Indonesia dan Australia pada tahun 2010.
Lembaga Penelitian Pengkajian Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) telah meneliti filter rokok yang beredar di Indonesia, baik dalam negeri maupun impor.
Hasilnya tidak ditemukan kandungan babi.
"Hasil riset LPPOM MUI terhadap filter rokok yang beredar di Indonesia, tidak ada yang mengandung darah babi, dan itu sudah dirilis resmi MUI. Kesimpulan penelitian LPPOM MUI sebenarnya menjadi jawaban atas tudingan yang tidak benar ketika itu," ucap Hasan.
Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah narasi mengenai filter rokok mengandung babi pada 2021. Namun klaim yang sama kembali beredar pada pertengahan 2024.
Kesimpulan
Narasi mengenai filter rokok mengandung darah babi merupakan hoaks berulang yang beredar sejak 10 tahun lalu.
BPOM dan LPPOM MUI telah menguji filter rokok yang beredar di Indonesia dan tidak ditemukan adanya kandungan darah babi.
BPOM dan LPPOM MUI telah menguji filter rokok yang beredar di Indonesia dan tidak ditemukan adanya kandungan darah babi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02c41p4U4kxLzATZ54C6msF8izgjmu6TLzvWyZFTgWPaS1DHqGfuQvT8TZQVPgRRjKl&id=100071621876957
- https://www.facebook.com/masjidalfalahbenhil/posts/pfbid02mq9ExvQPyg5fKbCxNNsf1RrXxwAg6v2wjWXjZuCLxic4U6KMCPogBfzrc53jJht2l
- https://www.facebook.com/groups/650328340343755/posts/856514489725138/
- https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-badan-pom-terkait-dugaan-adanya-kandungan-darah-pada-filter-rokok
- https://money.kompas.com/read/2013/07/01/1206494/Pengusaha.Rokok.Bantah.Isu.Darah.Babi.di.Filter.Rokok
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/04/123000665/-hoaks-filter-rokok-mengandung-darah-babi?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-21364) Cek Fakta: Tidak Benar Argentina Keluarkan Mata Uang Bergambar Lionel Messi dan Timnasnya
Sumber:Tanggal publish: 26/07/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Argentina keluarkan mata uang bergambar Lionel Messi dan Timnas Argentina, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Juli 2024.
klaim Argentina keluarkan mata uang bergambar Lionel Messi dan Timnas Argentina menampilkan gambar dengan menampilkan wajah mesi dan nominal 1.000, selain itu juga ada gambar sekelompok orang sedang berpose satu di antaranya memegang piala.
Gambar tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Argentina Mengeluarkan Mata Unag pertama dengan gambar Leo Messi dan Timnas Argentina Kertas fisik ini adalah yang termahal dalam sejarah America Latin".
Benarkah klaim Argentina keluarkan mata uang bergambar Lionel Messi dan Timnas Argentina? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Argentina keluarkan mata uang bergambar Lionel Messi dan Timnas Argentina, dengan memeriksa situs Bank Sentral Argentina Argentina’s Central Bank (BCRA) bcra.gob.ar, namun tidak ditemukan informasi terkait dengan keluarkan mata uang bergambar Lionel Messi dan Timnas Argentina.
Penelusuran menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Messi on currency' penelusuran mengarah pada sejumlah artikel, salah satunya berjudul "False posts about 'new Argentinian banknote featuring Messi' spread worldwide" yang dimuat situs factcheck.afp.com, pada 5 Desember 2022.
Artikel situs factcheck.afp.com menyebutkan, Bank sentral Argentina membantah klaim tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa mereka "tidak memiliki rencana" untuk menerbitkan mata uang yang menampilkan Messi.
Gambar uang kertas yang diduga dibagikan dalam postingan palsu tersebut tidak sesuai dengan foto alat pembayaran resmi Argentina yang dipublikasikan di situs web bank sentral.
Pada bulan Mei, Argentina mengumumkan seri uang kertas baru yang menampilkan para pahlawan bersejarah negara tersebut. Dalam seri ini, uang kertas 1.000 peso memperlihatkan Jose de San Martin, seorang tokoh penting dalam perang kemerdekaan Spanyol-Amerika.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim Argentina keluarkan mata uang bergambar Lionel Messi dan Timnas Argentina tidak benar.
Bank sentral Argentina membantah klaim tersebu dan tidak memiliki rencana untuk menerbitkan mata uang yang menampilkan Messi dan Timnas Argentina.
Rujukan
(GFD-2024-21363) [SALAH] BUKTI KUAT PDIP ANCAM BATALKAN PELANTIKAN GIBRAN
Sumber: youtube.comTanggal publish: 26/07/2024
Berita
JOKOWI PANAS DINGIN !! BUKTI KUAT PDIP ANCAM BATALKAN PELANTIKAN GIBRAN
BREAKING NEWS
JOKOWI PANAS DINGIN
TUNTUTAN PDIP BIKIN TERANCAM GAGAL DILANTIK
BREAKING NEWS
JOKOWI PANAS DINGIN
TUNTUTAN PDIP BIKIN TERANCAM GAGAL DILANTIK
Hasil Cek Fakta
Channel youtube bernama KOPI POLITIK membagikan sebuah video bernarasikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki bukti kuat yang dapat mengancam dibatalkannya pelantikan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
Setelah menonton keseluruhan isi video, tidak ditemukan pemberitaan terkait klaim narasi yang beredar. Video tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa video berbeda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail yang ditampilkan tersebut juga merupakan hasil manipulasi dari gabungan beberapa gambar berbeda.
Dalam video tersebut terdapat narasi yang membahas tentang PDIP menggugat KPU terkait dugaan melakukan perbuatan melawan hukum karena tetap menerima pendaftaran Gibran sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024 lalu. Narasi tersebut bersumber dari artikel cnnindonesia.com berjudul “Gugat KPU ke PTUN, Pengacara PDIP Sebut Gibran Bisa Tak Dilantik”.
Dengan demikian, narasi dengan klaim PDIP memiliki bukti kuat yang dapat mengancam dibatalkannya pelantikan Gibran tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Setelah menonton keseluruhan isi video, tidak ditemukan pemberitaan terkait klaim narasi yang beredar. Video tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa video berbeda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail yang ditampilkan tersebut juga merupakan hasil manipulasi dari gabungan beberapa gambar berbeda.
Dalam video tersebut terdapat narasi yang membahas tentang PDIP menggugat KPU terkait dugaan melakukan perbuatan melawan hukum karena tetap menerima pendaftaran Gibran sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024 lalu. Narasi tersebut bersumber dari artikel cnnindonesia.com berjudul “Gugat KPU ke PTUN, Pengacara PDIP Sebut Gibran Bisa Tak Dilantik”.
Dengan demikian, narasi dengan klaim PDIP memiliki bukti kuat yang dapat mengancam dibatalkannya pelantikan Gibran tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya dalam video tersebut tidak ditemukan informasi valid bahwa PDIP memiliki bukti kuat yang dapat mengancam dibatalkannya pelantikan Gibran. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, beberapa cuplikan yang ditampikan juga tidak mendukung klaim narasi.
Faktanya dalam video tersebut tidak ditemukan informasi valid bahwa PDIP memiliki bukti kuat yang dapat mengancam dibatalkannya pelantikan Gibran. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, beberapa cuplikan yang ditampikan juga tidak mendukung klaim narasi.
Rujukan
Halaman: 2367/7081



:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4901721/original/068456900_1721963881-messi_uang.jpg)
