"Katanya Freeport 90% milik Indonesia.
Katanya hilirisasi nikel no 1 di dunia.
Tapi duitnya ke mana?
Kenapa APBN kita masih ngutang?
Kenapa rakyat dipajaki bertubi-tubi?
@jokowi @DPR_RI
#BenarkahIjazahJokowiAsli
#BenarkahIjazahJokowiAsli"
(GFD-2024-21557) [SALAH] KEPEMILIKAN INDONESIA TERHADAP PT FREEPORT SEBESAR 90%
Sumber: x.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan beredar melalui media sosial X, dari akun @MichelAdam7__. Dalam unggahannya, terdapat narasi yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki 90% saham di perusahaan emas PT Freeport. Akun ini kemudian mempertanyakan mengenai pengolahan keuntungan dari jumlah kepemilikan sebanyak 90% tersebut. Namun apakah benar, bahwa Indonesia memiliki porsi kepemilikan PT Freeport sebanyak 90%?
Setelah melakukan penelusuran terkait dengan informasi ini, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa informasi ini mengandung kekeliruan. Melansir dari artikel Kompas.com pada Maret 2024, Indonesia diketahui masih memiliki sebanyak 51% saham di perusahaan tambang tersebut dengan perolehan keuntungan sebesar 70% dari total keuntungan perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa Indonesia memiliki porsi kepemilikan PT Freeport sebanyak 90%, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran terkait dengan informasi ini, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa informasi ini mengandung kekeliruan. Melansir dari artikel Kompas.com pada Maret 2024, Indonesia diketahui masih memiliki sebanyak 51% saham di perusahaan tambang tersebut dengan perolehan keuntungan sebesar 70% dari total keuntungan perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa Indonesia memiliki porsi kepemilikan PT Freeport sebanyak 90%, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Faktanya, sampai saat ini, Indonesia masih hanya memiliki 51% saham di PT Freeport sebesar, dengan perolehan keuntungan yang dapat dicapai sebesar 70% dari total keuntungan perusahaan tambang tersebut.
Rujukan
- https://bisnis.tempo.co/read/1873165/jokowi-sebut-indonesia-akan-punya-saham-freeport-jadi-61-persen-berikut-kronologi-kepemilikan-saham-pt-freeport
- https://nasional.kompas.com/read/2024/03/28/16585471/ri-segera-kuasai-61-persen-saham-freeport-jokowi-80-persen-pendapatan-akan#:~:text=JAKARTA%2C%20KOMPAS.com%20%2D%20Presiden,Indonesia%20akan%20masuk%20ke%20negara
(GFD-2024-21556) [HOAKS] Nelayan India Menangkap Ikan Mutan
Sumber:Tanggal publish: 30/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan foto dengan narasi seorang nelayan India menangkap seekor ikan mutan. Ikan tersebut tampak memiliki kepala menyerupai harimau.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut dihasilkan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Foto seorang nelayan India menangkap seekor ikan mutan dibagikan oleh akun Facebook ini pada 10 April 2024. Berikut narasi yang dibagikan:
Mutant fish which resembles a cross between tiger and a fish caught by Indian fisherman
(Ikan mutan yang menyerupai hasil persilangan antara harimau dan ikan yang ditangkap oleh nelayan India)
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut dihasilkan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Foto seorang nelayan India menangkap seekor ikan mutan dibagikan oleh akun Facebook ini pada 10 April 2024. Berikut narasi yang dibagikan:
Mutant fish which resembles a cross between tiger and a fish caught by Indian fisherman
(Ikan mutan yang menyerupai hasil persilangan antara harimau dan ikan yang ditangkap oleh nelayan India)
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian foto ikan mutan tersebut menggunakan Hive Moderation, yang dapat mendeteksi apakah sebuah gambar dihasilkan dengan AI.
Hasilnya, foto tersebut memiliki probabilitas mencapai 99,9 persen dihasilkan dengan AI.
Dengan demikian, dipastikan bahwa foto itu merupakan hasil manipulasi yang dibuat menggunakan AI generatif.
Hasilnya, foto tersebut memiliki probabilitas mencapai 99,9 persen dihasilkan dengan AI.
Dengan demikian, dipastikan bahwa foto itu merupakan hasil manipulasi yang dibuat menggunakan AI generatif.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto seorang nelayan India menangkap seekor ikan mutan adalah hoaks.
Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, foto tersebut memiliki probabilitas mencapai 99,9 persen dihasilkan dengan AI.
Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, foto tersebut memiliki probabilitas mencapai 99,9 persen dihasilkan dengan AI.
Rujukan
(GFD-2024-21555) [SALAH] Timnas Malaysia Bubar dan Pelatih Dipecat Setelah Kalah Dari Indonesia
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
FAM Bubar Pelatih Di Pecat Fans Malaysia Anarkis Gak Terima Kalah ! Ini Komentar Melas Presiden FAM
Hasil Cek Fakta
Sebuah kanal Youtube bernama Top Up Footbal mengunggah video yang menyatakan bahwa Football Association of Malaysia (FAM) bubar dan pelatih dipecat akibat kalah melawan Indonesia. Video ini diunggah pada 27 Juli 2024 dan telah dilihat sebanyak 43 ribu.
Setelah dilihat secara keseluruhan ternyata isi video tidak menjelaskan bahwa FAM bubar ataupun pelatih Timnas Malaysia dipecat. Narator dalam video hanya berbicara tentang laga semifinal antara Indonesia dan Malaysia di Piala AFF 2024. Pemeriksa fakta juga tidak menemukan pernyataan resmi terkait bubarnya FAM ataupun pelatih Timnas Malaysia dipecat.
Dilihat dari akun Instagram resminya, Timnas Malaysia masih mengunggah kegiatan atau agenda yang dimiliki hingga saat ini. Selain itu, dilansir dari http://jatim.antaranews.com, pelatih Timnas Malaysia U19 Juan Torres mengatakan akan meningkatkan kualitas pemain setelah gagal meraih gelar dalam Piala AFF 2024 dan berfokus untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Asia U20 2025.
Dengan demikian, unggahan yang mengatakan FAM bubar tidaklah benar.
Setelah dilihat secara keseluruhan ternyata isi video tidak menjelaskan bahwa FAM bubar ataupun pelatih Timnas Malaysia dipecat. Narator dalam video hanya berbicara tentang laga semifinal antara Indonesia dan Malaysia di Piala AFF 2024. Pemeriksa fakta juga tidak menemukan pernyataan resmi terkait bubarnya FAM ataupun pelatih Timnas Malaysia dipecat.
Dilihat dari akun Instagram resminya, Timnas Malaysia masih mengunggah kegiatan atau agenda yang dimiliki hingga saat ini. Selain itu, dilansir dari http://jatim.antaranews.com, pelatih Timnas Malaysia U19 Juan Torres mengatakan akan meningkatkan kualitas pemain setelah gagal meraih gelar dalam Piala AFF 2024 dan berfokus untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Asia U20 2025.
Dengan demikian, unggahan yang mengatakan FAM bubar tidaklah benar.
Kesimpulan
Pernyataan tersebut tidaklah benar. Timnas Malaysia (FAM) hingga saat ini masih melaksanakan agenda kerjanya dilihat dari akun media sosial resminya. Selain itu, pelatih Timnas Malaysia U19 juga sedang meningkatkan kualitas pemain untuk kualifikasi Piala Asia 2025.
Rujukan
(GFD-2024-21554) [SALAH] IDI Peringatkan Adanya Wabah Pengerasan Otak dan Sumsum Tulang Belakang, Serta Diabetes
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
[ :bangbang::bangbang:WARNING:bangbang::bangbang:
Tolong disebar luas kan
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
:point_right:1. Extra Joss,
:point_right:2. M-150,
:point_right:3. Kopi Susu Gelas (Granita),
:point_right:4. Kiranti,
:point_right:5. Krating Daeng,
:point_right:6. Hemaviton,
:point_right:7. Neo Hemaviton,
:point_right:8. Marimas,
:point_right:9. Segar Sari shachet,
:point_right:10. Frutillo,
:point_right:11. Pop Ice,
:point_right:12. Segar Dingin Vit. C,
:point_right:13. Okky Jelly Drink,
:point_right:14. Inaco,
:point_right:15. Gatorade,
:point_right:16. Nabati,
:point_right:17. Adem Sari,
:point_right:18. Naturade Gold,
:point_right:19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.
Info:
RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
Nara sumber :
Dr. H. Ismuhadi, MPH
Mohon dishare, sayangi keluarga anda
Tolong disebar luas kan
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
:point_right:1. Extra Joss,
:point_right:2. M-150,
:point_right:3. Kopi Susu Gelas (Granita),
:point_right:4. Kiranti,
:point_right:5. Krating Daeng,
:point_right:6. Hemaviton,
:point_right:7. Neo Hemaviton,
:point_right:8. Marimas,
:point_right:9. Segar Sari shachet,
:point_right:10. Frutillo,
:point_right:11. Pop Ice,
:point_right:12. Segar Dingin Vit. C,
:point_right:13. Okky Jelly Drink,
:point_right:14. Inaco,
:point_right:15. Gatorade,
:point_right:16. Nabati,
:point_right:17. Adem Sari,
:point_right:18. Naturade Gold,
:point_right:19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.
Info:
RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
Nara sumber :
Dr. H. Ismuhadi, MPH
Mohon dishare, sayangi keluarga anda
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tempo.
Sebuah akun di media sosial Facebook mengklaim bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperingatkan tentang munculnya wabah pengerasan otak, diabetes, serta pengerasan sumsum tulang belakang.
Agar terhindar dari wabah tersebut, masyarakat harus menjauhi 19 jenama minuman dalam kemasan, baik yang masih berupa serbuk atau yang sudah siap minum. Jenama-jenama itu adalah Extra Joss, M-150, Kopi Susu Gelas (Granita), Kiranti, Krating Daeng, Hemaviton, Neo Hemaviton, Marimas, Segar Sari sachet, Frutillo, Pop Ice, Segar Dingin Vit. C, Okky Jelly Drink, Inaco, Gatorade, Nabati, Adem Sari, Naturade Gold, dan Aqua Splash Fruit.
Faktanya dilansir dari Tempo, narasi tersebut telah beredar setidaknya sejak tahun 2010 melalui pesan singkat (SMS) dan BlackBerry Messenger. Namun, sesungguhnya Ketua Umum IDI saat itu, Priyo Sidipratomo, telah membantahnya.
Priyo juga menjelaskan, dokter yang disebut dalam narasi yang beredar, tidak mengatakan pernyataan tersebut. Namun namanya dicatut tanpa izin dan dituliskan dalam narasi. Bantahan IDI juga disampaikan sejak tahun 2010 di website mereka, Idionline.org.
Terkait penggunaan aspartame atau aspartam sebagai pemanis buatan dalam produk makanan dan minuman, Priyo menyatakan hal itu berdasarkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sementara BPOM dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI saat itu menyatakan aspartam aman dikonsumsi bila jumlahnya di bawah ambang batas konsumsi, yakni 600 mg/kg produk (aturan Codex).
Demikian juga yang disampaikan Ketua IDI periode 2012 – 2015, Zaenal Abidin, saat narasi tersebut kembali beredar pada tahun 2013, sebagaimana diberitakan Detik.com. Ia menyatakan IDI tidak mengeluarkan pernyataan seperti dalam narasi.
Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan klaim IDI mengumumkan adanya wabah pengerasan otak, diabetes dan pengerasan sumsum tulang belakang serta melarang mengkonsumsi 19 produk minuman adalah tidak benar.
Sebuah akun di media sosial Facebook mengklaim bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperingatkan tentang munculnya wabah pengerasan otak, diabetes, serta pengerasan sumsum tulang belakang.
Agar terhindar dari wabah tersebut, masyarakat harus menjauhi 19 jenama minuman dalam kemasan, baik yang masih berupa serbuk atau yang sudah siap minum. Jenama-jenama itu adalah Extra Joss, M-150, Kopi Susu Gelas (Granita), Kiranti, Krating Daeng, Hemaviton, Neo Hemaviton, Marimas, Segar Sari sachet, Frutillo, Pop Ice, Segar Dingin Vit. C, Okky Jelly Drink, Inaco, Gatorade, Nabati, Adem Sari, Naturade Gold, dan Aqua Splash Fruit.
Faktanya dilansir dari Tempo, narasi tersebut telah beredar setidaknya sejak tahun 2010 melalui pesan singkat (SMS) dan BlackBerry Messenger. Namun, sesungguhnya Ketua Umum IDI saat itu, Priyo Sidipratomo, telah membantahnya.
Priyo juga menjelaskan, dokter yang disebut dalam narasi yang beredar, tidak mengatakan pernyataan tersebut. Namun namanya dicatut tanpa izin dan dituliskan dalam narasi. Bantahan IDI juga disampaikan sejak tahun 2010 di website mereka, Idionline.org.
Terkait penggunaan aspartame atau aspartam sebagai pemanis buatan dalam produk makanan dan minuman, Priyo menyatakan hal itu berdasarkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sementara BPOM dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI saat itu menyatakan aspartam aman dikonsumsi bila jumlahnya di bawah ambang batas konsumsi, yakni 600 mg/kg produk (aturan Codex).
Demikian juga yang disampaikan Ketua IDI periode 2012 – 2015, Zaenal Abidin, saat narasi tersebut kembali beredar pada tahun 2013, sebagaimana diberitakan Detik.com. Ia menyatakan IDI tidak mengeluarkan pernyataan seperti dalam narasi.
Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan klaim IDI mengumumkan adanya wabah pengerasan otak, diabetes dan pengerasan sumsum tulang belakang serta melarang mengkonsumsi 19 produk minuman adalah tidak benar.
Kesimpulan
Klaim IDI mengumumkan adanya wabah pengerasan otak, diabetes dan pengerasan sumsum tulang belakang serta melarang mengkonsumsi 19 produk minuman adalah tidak benar. Dua pimpinan IDI telah membantah narasi yang beredar sejak 2010 tersebut. Selain itu, pada umumnya aspartam yang dipermasalahkan dalam narasi yang beredar tersebut, dianggap aman dikonsumsi dalam batas jumlah tertentu.
Rujukan
Halaman: 1760/6521