โ๐๐๐๐๐๐๐ 2024โ ๐ฃ๐ข๐จ๐ช ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข ๐ฏ๐ข๐ด๐ข๐ฃ๐ข๐ฉ ๐๐ข๐ฏ๐ฌ ๐๐ข๐ฏ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ
๐๐ฐ๐ฃ๐ช๐ญ๐ฆ ๐๐ข๐ฏ๐ฌ๐ช๐ฏ๐จ / ๐๐ฎ๐ด ๐๐ข๐ฏ๐ฌ๐ช๐ฏ๐จ
๐๐ฆ๐ฃ๐บ๐ข๐ณ ๐๐ฏ๐ฅ๐ช๐ข๐ฏ ๐๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ฅ๐ช๐ข๐ฉ ๐๐ข๐ฅ๐ช๐ณ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช,
๐๐บ๐ฐ ๐ฃ๐ถ๐ณ๐ถ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ง๐ต๐ข๐ณ ๐ข๐จ๐ข๐ณ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐จ๐ณ๐ข๐ฏ๐ฅ ๐ฑ๐ณ๐ช๐ป๐ฆ ๐ด๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ช :
โ 5 ๐ถ๐ฏ๐ช๐ต ๐ฎ๐ฐ๐ฃ๐ช๐ญ ๐๐ญ๐ฑ๐ฉ๐ข๐ณ๐ฅ
โ 5 ๐ถ๐ฏ๐ช๐ต ๐ฎ๐ฐ๐ฃ๐ช๐ญ ๐๐-๐ ๐๐ถ๐ณ๐ฃ๐ฐ
โ 5 ๐ถ๐ฏ๐ช๐ต ๐ฎ๐ฐ๐ฃ๐ช๐ญ ๐๐-๐ ๐๐๐
โ 5 ๐ถ๐ฏ๐ช๐ต ๐ฎ๐ฐ๐ฃ๐ช๐ญ ๐๐ฑ๐ข๐ฏ๐ฅ๐ฆ๐ณ
โ 5 ๐ถ๐ฏ๐ช๐ต ๐ฎ๐ฐ๐ฃ๐ช๐ญ ๐๐ฐ๐ณ๐ต๐ถ๐ฏ๐ฆ๐ณ
โ 8 ๐ถ๐ฏ๐ช๐ต ๐๐ฐ๐ต๐ฐ๐ณ ๐๐ค๐ฐ๐ฑ๐บ
โ 8 ๐ถ๐ฏ๐ช๐ต ๐๐ฐ๐ต๐ฐ๐ณ ๐๐ฎ๐ข๐น
โ 20 ๐๐ฏ๐ช๐ต ๐๐ ๐๐ฆ๐ฅ 50 ๐ช๐ฏ.
โ 20 ๐ถ๐ฏ๐ช๐ต ๐๐ฎ๐ข๐ณ๐ต๐ฑ๐ฉ๐ฐ๐ฏ๐ฆ ๐ฑ๐ณ๐ฐ๐ฎ๐ข๐น14
โ 20 ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ด ๐ฃ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ & ๐๐ฐ๐จ๐ข๐ฎ ๐ฎ๐ถ๐ญ๐ช๐ข
โ 20 ๐๐ข๐ฌ๐ฆ๐ต ๐๐ช๐ด๐ข๐ต๐ข ๐ด๐ช๐ฏ๐จ๐จ๐ข๐ฑ๐ฐ๐ณ๐ฆ
โ 50 ๐๐ข๐ฌ๐ฆ๐ต ๐๐ฎ๐ณ๐ฐ๐ฉ ๐๐ณ๐ข๐ต๐ช๐ด
๐๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐ฃ๐ข๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ ๐ฌ๐ฆ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ๐ฏ๐บ๐ขโฆ
๐๐ฏ๐ง๐ฐ ๐ญ๐ฆ๐ฃ๐ช๐ฉ ๐ญ๐ข๐ฏ๐ซ๐ถ๐ต ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ง๐ต๐ข๐ณ๐ข๐ฏ
(๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐)
๐ด๐ช๐ญ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ญ๐ช๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ (๐๐ข๐ง๐ต๐ข๐ณ) ๐ ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ด๐ฆ๐ฅ๐ช๐ข๐ฌ๐ข๐ฏโฆ
(GFD-2024-20003) [PENIPUAN] Link Pendaftaran Undian untuk Pengguna Livin by Mandiri
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 21/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Ditemukan sebuah unggahan di Facebook berisi konten mengenai undian berhadiah bagi yang memiliki akun m-banking atau e-banking Livin by Mandiri. Unggahan tersebut juga menyertakan sebuah link yang diklaim untuk mendaftarkan diri.
Namun setelah di cek link tersebut maka kita akan diarahkan menuju website https://ambilkupon[dot]comsg[dot]my[dot]id/ yang mana website ini bukan merupakan website resmi milik Bank Mandiri. Jika kita cari website Bank Mandiri di Google maka kita akan dapat langsung menemukan website resmi milik Mandiri https://bankmandiri.co.id/.
Di website resmi tersebut juga tidak ditemukan informasi mengenai undian bagi para pengguna layanan Livin by Mandiri. Lalu di akun Facebook asli milik Bank Mandiri yang sudah diverifikasi juga tidak ditemukan informasi apapun mengenai gebyar undian tersebut.
Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan Bank Mandiri tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online.
Namun setelah di cek link tersebut maka kita akan diarahkan menuju website https://ambilkupon[dot]comsg[dot]my[dot]id/ yang mana website ini bukan merupakan website resmi milik Bank Mandiri. Jika kita cari website Bank Mandiri di Google maka kita akan dapat langsung menemukan website resmi milik Mandiri https://bankmandiri.co.id/.
Di website resmi tersebut juga tidak ditemukan informasi mengenai undian bagi para pengguna layanan Livin by Mandiri. Lalu di akun Facebook asli milik Bank Mandiri yang sudah diverifikasi juga tidak ditemukan informasi apapun mengenai gebyar undian tersebut.
Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan Bank Mandiri tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online.
Kesimpulan
Akun Facebook yang asli milik Bank Mandiri adalah yang sudah diverifikasi, pada akun asli Mandiri tersebut juga tidak mengunggah informasi mengenai adanya gebyar undian apapun.
Rujukan
(GFD-2024-20002) [PENIPUAN] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 21/05/2024
Berita
KERAJAAN ARAB SAUDI - REPUBLIK INDONESIA
BANTUAN DANA HIBAH
Perihal : Bantuan Dana Hibah
Objek Penerima Masayarakat Kurang Mampu (+)
Nilai Bantuan : Rp 250.000.000,00- (Dua ratus lima puluh juta rupiah)
BANTUAN DANA HIBAH
Perihal : Bantuan Dana Hibah
Objek Penerima Masayarakat Kurang Mampu (+)
Nilai Bantuan : Rp 250.000.000,00- (Dua ratus lima puluh juta rupiah)
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Kompas
Beredar unggahan di media sosial Facebook dengan klaim bantuan dana Rp 250 juta dari Kerajaan Arab Saudi untuk masyarakat yang kurang mampu di Indonesia. Dalam unggahan tersebut masyarakat diminta untuk mengirimkan nama dan alamat lengkap, nomor rekening bank, nomor telepon, nomor KTP dan KK, ke nomor telepon yang tertera sebagai syarat untuk mendapatkan dana bantuan.
Dilansir dari Kompas.com, tidak ditemukan informasi resmi dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia terkait bantuan dana untuk masyarakat tidak mampu. Informasi tersebut tidak ditemukan di situs resmi Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, maupun di akun media sosial resmi Kerajaan Arab Saudi.
Sementara itu, nomor telepon yang dicantumkan dalam unggahan Facebook tersebut juga bukan nomor resmi Kedubes Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, yaitu 021-28094000 dan 021-29039421.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim mengenai adanya bantuan dana Rp 250 juta dari Kerajaan Arab Saudi untuk masyarakat kurang mampu adalah salah. Informasi tersebut dibagikan bukan oleh akun resmi Kerajaan Arab Saudi. Informasi itu kemungkinan besar adalah modus pencurian data pribadi atau phishing.
Beredar unggahan di media sosial Facebook dengan klaim bantuan dana Rp 250 juta dari Kerajaan Arab Saudi untuk masyarakat yang kurang mampu di Indonesia. Dalam unggahan tersebut masyarakat diminta untuk mengirimkan nama dan alamat lengkap, nomor rekening bank, nomor telepon, nomor KTP dan KK, ke nomor telepon yang tertera sebagai syarat untuk mendapatkan dana bantuan.
Dilansir dari Kompas.com, tidak ditemukan informasi resmi dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia terkait bantuan dana untuk masyarakat tidak mampu. Informasi tersebut tidak ditemukan di situs resmi Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, maupun di akun media sosial resmi Kerajaan Arab Saudi.
Sementara itu, nomor telepon yang dicantumkan dalam unggahan Facebook tersebut juga bukan nomor resmi Kedubes Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, yaitu 021-28094000 dan 021-29039421.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim mengenai adanya bantuan dana Rp 250 juta dari Kerajaan Arab Saudi untuk masyarakat kurang mampu adalah salah. Informasi tersebut dibagikan bukan oleh akun resmi Kerajaan Arab Saudi. Informasi itu kemungkinan besar adalah modus pencurian data pribadi atau phishing.
Kesimpulan
Klaim mengenai adanya bantuan dana Rp 250 juta dari Kerajaan Arab Saudi untuk masyarakat kurang mampu adalah salah. Informasi tersebut dibagikan bukan oleh akun resmi Kerajaan Arab Saudi. Informasi itu kemungkinan besar adalah modus pencurian data pribadi atau phishing.
Rujukan
(GFD-2024-20001) [SALAH] RATUSAN GURU BESAR TOLAK KEMENANGAN PRABOWO
Sumber: youtube.comTanggal publish: 21/05/2024
Berita
PRABOWO DITOLAK DIMANA-MANARATUSAN GURU BESAR TOLAK KEMENANGAN PRABOWO
KABAR MENGGEMPARKAN
RICUH SEBELUM PELANTIKAN RATUSAN GURU BESAR TOLAK PRABOWO
KABAR MENGGEMPARKAN
RICUH SEBELUM PELANTIKAN RATUSAN GURU BESAR TOLAK PRABOWO
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel youtube bernama ONE NATION bernarasikan ratusan guru besar tolak kemenangan Prabowo.
Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi. Beberapa cuplikan yang ditampilkan juga tidak mendukung klaim narasi.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel dari kompas.tv berjudul โSoal Prabowo Bilang Oposisi Jangan Ganggu, Agum: Jangan Dilandasi Backmind Benci ke Pemerintahโ yang dimuat pada 12 Mei 2024.
Dalam artikel ini membahas tentang Tokoh Purnawirawan, Agum Gumelar yang menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa pihak yang tidak berkoalisi untuk tidak mengganggu.
Dengan demikian, narasi dengan klaim ratusan guru besar tolak kemenangan Prabowo tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi. Beberapa cuplikan yang ditampilkan juga tidak mendukung klaim narasi.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel dari kompas.tv berjudul โSoal Prabowo Bilang Oposisi Jangan Ganggu, Agum: Jangan Dilandasi Backmind Benci ke Pemerintahโ yang dimuat pada 12 Mei 2024.
Dalam artikel ini membahas tentang Tokoh Purnawirawan, Agum Gumelar yang menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa pihak yang tidak berkoalisi untuk tidak mengganggu.
Dengan demikian, narasi dengan klaim ratusan guru besar tolak kemenangan Prabowo tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Tidak ditemukan informasi kredibel terkait ratusan guru besar tolak kemenangan Prabowo. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi gabungan dari beberapa cuplikan video berbeda yang tidak berkaitan.
Tidak ditemukan informasi kredibel terkait ratusan guru besar tolak kemenangan Prabowo. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi gabungan dari beberapa cuplikan video berbeda yang tidak berkaitan.
Rujukan
(GFD-2024-20000) [SALAH] NTT Dihantam Ombak Setinggi 12,5 Meter pada 20 Mei 2024
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 21/05/2024
Berita
BENCANA HARI INI~ NTB SORE INI DI HANTAM OMBAK SETINGGI 12,5 METER WARGA HIMBAU WASPADA TSUNAMI โผ๏ธ
Hasil Cek Fakta
Muncul sebuah unggahan di Youtube pada 20 Mei 2024 mengenai klaim yang mengatakan jika NTB dihantam ombak setinggi 12,5 meter.
Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian di Google ternyata isi video tersebut hanya berisi tentang peringatan BMKG mengenai potensi gelombang setinggi 2,5 meter terjadi di sejumlah perairan NTB. Narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul โWaspada gelombang 2,5 meter di perairan selatan NTBโ yang diterbitkan oleh Kick News.
Mengutip dari Kick News, Prakirawan BMKG NTB, Aprilia Mustika mengimbau nelayan agar tetap waspada terhadap potensi gelombang setinggi 2,5 meter. Oleh karena itu, masyarakat yang beraktivitas di pesisir pantai wilayah NTB agar tetap hati-hati terhadap dampak gelombang.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang setinggi 12,5 meter yang menghantam NTB.
Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian di Google ternyata isi video tersebut hanya berisi tentang peringatan BMKG mengenai potensi gelombang setinggi 2,5 meter terjadi di sejumlah perairan NTB. Narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul โWaspada gelombang 2,5 meter di perairan selatan NTBโ yang diterbitkan oleh Kick News.
Mengutip dari Kick News, Prakirawan BMKG NTB, Aprilia Mustika mengimbau nelayan agar tetap waspada terhadap potensi gelombang setinggi 2,5 meter. Oleh karena itu, masyarakat yang beraktivitas di pesisir pantai wilayah NTB agar tetap hati-hati terhadap dampak gelombang.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang setinggi 12,5 meter yang menghantam NTB.
Kesimpulan
Faktanya isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang setinggi 12,5 meter yang menghantam NTB.
Rujukan
Halaman: 1762/6139