• (GFD-2024-20540) WNA Meksiko tembak polisi Indonesia di Bali karena kesal ditilang, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/06/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok mengunggah ulang dari laman media menarasikan WNA asal Meksiko menembak anggota polisi di Bali karena kesal saat ditilang. Pengunggah juga menambahkan narasi kondisi korban sangat mengenaskan, kepala korban hancur.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Diduga Kesal Dimintai Uang Tambahan Saat Ditilang Turis Asal Mexico Menembak Anggota Polisi Hingga Tewas Ditempat Menurut Saksi Ditkp Pelaku Menggunakan Senjata ‘Desert Eagle’”

    Namun, benarkah WNA Meksiko tembak polisi Indonesia di Bali karena kesal ditilang?

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari ANTARA, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan informasi terkait adanya informasi seorang warga negara asing (WNA) Meksiko menembak seorang polisi merupakan informasi hoaks.

    Di Denpasar, Jumat, Jansen mengatakan informasi tersebut perlu diluruskan mengingat informasi tersebut viral di media sosial dan menjadi perhatian masyarakat.

    Menurut keterangan Jansen, seorang yang belum diketahui identitasnya menggunakan logo salah satu stasiun televisi swasta Indonesia dan menuliskan narasi seorang polisi yang ditembak oleh WNA Meksiko di Bali karena kesal diminta uang saat menilang bule tersebut.

    Setelah berkoordinasi dengan pemilik media tersebut di Bali, Polda Bali mendapatkan informasi bahwa portal informasi yang dimaksud bukan milik stasiun televisi yang ada di Indonesia. Pemilik portal palsu tersebut hanya menggunakan logo televisi swasta Tanah Air agar mendapatkan perhatian dari publik.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-20539) [HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar pesan berantai mengenai virus atau malware yang dikirimkan melalui pemasangan Whatsapp Gold dan video Martinelli.

    Ketika mengeklik video atau memasang aplikasi Whatsapp Gold, ponsel akan terserang malware yang berisiko merusak perangkat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, isi pesan berantai itu hoaks.

    Pesan berantai soal virus dalam Whatsapp Gold dan video Martinelli ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut isi pesan yang diunggah salah satu akun pada Sabtu (8/6/2024):

    Hari ini di radio orang2 berbicara tentang Whatsapp Gold. Konon akan ada video yang akan diluncurkan besok di Whatsapp dan disebut Martinelli. Jangan buka. Bila masuk ke posel Anda dan tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya. Sebarkan berita ini kepada teman yang Anda kenal. Jika Anda menerima pesan untuk memperbarui Whastapp Gold, Jangan dibuka! Mereka baru saja mengumumkan bahwa virusnya serius. Kirimkan ke semua orang yang di kenal..

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 22 Mei 2024, soal pesan berantai soal virus dalam Whatsapp Gold dan pemutaran video Martinelli.

    Hasil Cek Fakta

    Isi pesan berantai tersebut merupakan hoaks berulang yang telah beredar sejak 2017. Dilansir Snopes, pesan berantai itu pertama kali beredar dalam bahasa Spanyol.

    Kepolisian Spanyol telah membantah narasi soal penyebaran virus melalui Whatsapp Gold atau video Martinelli.

    Pesan serupa beredar di Indonesia. Seperti diulas oleh Kompas.com pada 2021.

    Kemudian pada 2023, akun Instagram Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menginformasikan, pesan berantai soal WhatsApp gold dan video Martinelli adalah hoaks.

    Kendati demikian, warganet tetap perlu berhati-hati terhadap aplikasi modifikasi atau MOD. Aplikasi MOD dikembangkan oleh developer pihak ketiga atau tidak resmi.

    Dikutip dari situs WhatsApp, aplikasi tidak resmi atau yang dikembangkan pihak ketiga melanggar ketentuan layanan WhatsApp.

    Keamanannya tidak terjamin, karena:

    Sebagai langkah keamanan digital, memang sebaiknya tidak membuka lampiran berupa link atau video sembarangan dari orang tak dikenal.

    Kesimpulan

    Pesan berantai soal virus dalam Whatsapp Gold dan video Martinelli merupakan hoaks yang telah beredar sejak 2017.

    Meski isi pesan tidak benar, tetapi pengguna harus waspada dengan aplikasi MOD dan jangan sembarangan klik lampiran dari orang tak dikenal.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20538) [HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim, Inspektur Satu (Iptu) Rudiana telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita di Cirebon, Jawa Barat.

    Rudiana merupakan ayah dari Muhammad Rizky atau Eki, korban lain dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada 2016 silam.

    Berdasarkan penelusuran Tim cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang beredar

    Narasi soal Iptu Rudiana ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan Vina dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video pada 9 Juni dan 11 Juni 2024 dengan judul:

    Mengerikan!! Bukti penyiksaan sadis kasus vina cirebon,iptu rudiana resmi ditetapkan sebagai tersangka.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah video disimak sampai tuntas, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi valid soal penetapan Rudiana sebagai tersangka.

    Narator lebih banyak membahas soal pemeriksaan Rudiana oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri secara tertutup.

    Dikutip dari Tribunnews, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan, Rudiana diperiksa oleh tim pengawas internal dan eksternal Propam Polri.

    "Ya, dilakukan pemeriksaan, sudah dilakukan pemeriksaan, tim kemarin datang mengasistensi kami tentunya mengambil keterangan dari yang bersangkutan," kata Jules, Rabu (13/6/2024). 

    Kendati begitu, Jules tidak memberikan kepastian terkait waktu pemeriksaan Rudiana. Ia juga mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan tersebut.

    Sebelumnya, Rudiana telah diperiksa oleh Polda Jawa Barat. Jules menyebutkan, Rudiana diperiksa sebagai pelapor sekaligus orangtua korban. Namun, Jules tidak memerinci hasil pemeriksaan.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa Iptu Rudiana ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina adalah hoaks. Klaim pada judul video yang disebarkan di media sosial tidak selaras dengan isinya.

    Kompas.com tidak menemukan informasi valid soal penetapan tersangka dalam video itu. Narator hanya membahas soal pemeriksaan Rudiana oleh Divisi Propam Polri secara tertutup.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20537) [KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu keliru.

    Video yang diklaim memperlihatkan erupsi Anak Krakatau dibagikan oleh akun Facebook ini, pada 4 Mei 2024, dengan narasi sebagai berikut:

    Wujud sekitar gunung anak krakatau kalau sedang erupsi.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, gambar serupa ditemukan pada artikel DPA International di situs Yahoo! News, pada 1 Mei 2024.

    Deskripsi yang dicantumkan menyebutkan, peristiwa tersebut adalah erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

    Gambar yang dicantumkan dalam pemberitaan itu berasal dari situs Zuma Press, dan dibubuhi keterangan bahwa foto diambil pada 1 Mei 2024.

    Sementara, pemberitaan DPA International menyebutkan, erupsi terjadi pada 30 April 2024, dan merupakan rangkaian erupsi sejak 16 April 2024.

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, video yang menunjukkan pemandangan serupa diunggah oleh kanal YouTube ini pada 3 Mei 2024.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai erupsi Gunung Anak Krakatau tidak sesuai dengan video yang dibagikan. Video tersebut memperlihatkan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

    Rujukan